Satu Atap Dua Hati

Satu Atap Dua Hati

Bab. 1

Seorang perempuan sedang sibuk mengatur beberapa barang yang baru masuk di toko tempat ia bekerja, sesekali menatap ke arah luar tepatnya ke arah angkasa dimana langit sudah nampak mulai menghitam.

Perempuan itu terus mengamati langit sore itu, "Dian sepertinya akan turun hujan malam ini, semoga saja Abang Heri datang menjemputku sebelum hujan," ucapnya Dewi.

Seorang gadis berhijab hijau toska itu seraya mengangkat beberapa kardus yang bertuliskan mie instan itu ke dalam ruangan penyimpanan.

Perempuan yang disapa Dian Astuti Mayang Sari ikut menolehkan kepalanya ke arah langit sesuai perkataan dari sahabatnya itu. Dai pun ikut mengamati keadaan langit yang tidak seperti biasanya itu.

"Benar sekali apa yang kamu katakan, padahal tadi pagi hingga siang panasnya beh kebangetan, untungnya saya bawa jas hujan, pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan Alhamdulillah aku masuk kategori tipe orang yang selalu antispasi terhadap keadaan apapun," imbuhnya Dian yang terkekeh.

Dian menimpali perkataan dari sahabatnya itu dengan tetap ikut mengangkat beberapa sisa kardus mie seraya terkekeh melihat kedatangan Herman yang sudah ngos-ngosan mengangkat kardus yang hampir habis itu.

"Hemm! Apa dua gadis cantik ini hanya kerjanya bergosip masalah hujan saja," candanya Herman satu-satunya laki-laki yang berjaga siang di toko itu.

Dewi dan Dian tak menggubris perkataan candaan dari sahabatnya itu, karena akan berbuntut panjang jika mereka menimpali candaan sahabatnya. Mereka kembali melanjutkan pekerjaannya masing-masing agar segera selesai dan mereka pulang secepatnya.

Berselang beberapa jam kemudian, awalnya hanya hujan gerimis malam itu, tetapi semakin lama hujan pun turun begitu lebatnya. Hingga kilat, petir saling bersahutan menambah betapa derasnya badai hujan yang mengguyur sebagian besar bumi Nusantara.

Jedarrr….

Suara petir bersambut dengan suara gemuruh halilintar dengan angin yang berhembus kencang malam itu. Beberapa pohon yang akarnya tidak kuat mencengkram bumi Pertiwi harus tumbang dengan terpaan angin sore itu.

Beberapa jam kemudian, seorang perempuan yang memakai hijab mondar mandir kesana kemari seraya memperhatikan jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangan kanannya itu.

"Kenapa Abang Heri kok belum datang juga yah? Padahal sudah beberapa kali aku chat tapi nggak di baca juga, aku telpon juga gak diangkat, apa yang terjadi dengan Abang?" Gumamnya Dewi.

Dari raut wajahnya nampak tersirat kegelisahan dan kegundahan serta kekhawatiran yang mendera pikiran dan hatinya itu.

Dian yang baru muncul tanpa pikir panjang langsung menepuk pundaknya Dewi yang kelihatan gelisah, "De, apa yang terjadi padamu?"

Dewi yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba seperti itu terkejut mendengar perkataan yang mengejutkannya dari salah satu rekan kerjanya sekaligus teman masa abu-abunya itu hingga detik ini.

Tubuhnya Dewi tersentak terkejut mendengar suara dari Dian. "Ehh aah!" Teriakannya Dewi kebetulan bersamaan dengan gemuruh guntur sehingga membuat keduanya merinding ketakutan.

Dian spontan menutup kedua telinganya ketika suara gemuruh dari petir, kilat tiba-tiba menyambar.

"Astaghfirullahaladzim," ucapnya Dewi yang semakin panik dan ketakutan seraya mengelus dadanya itu.

"Maaf aku nggak sengaja dan juga tidak berniat untuk mengagetkan sebenarnya,saya tadi melihat kamu seperti orang yang kebingungan dan linglung sehingga aku samperin kamu sebelum aku balik ke rumah," sanggahnya Dian yang cekikikan melihat tanggapan dari temannya itu.

Dewi berulang kali beristighfar untuk menenangkan dirinya sendiri. Dian menjadi salah tingkah dengan apa yang sudah dilakukannya itu.

"Ohh itu a-nu katanya Abang Heri janjinya mau jemput tapi, sampai hujan turun juga dia belum nongol juga, padahal biasanya tidak seperti ini biasanya," ujarnya Dewi yang masih melototi arah jalan kedatangan calon suaminya itu yang tersisa sekitar dua minggu lagi mereka menikah.

Dian hanya mencebik ke arah temannya itu, "Gini nih resikonya kalau tidak bisa kendarai motor sendiri pasti ribet, kalau kamu mau belajar bawa motor pasti sejak tadi sebelum hujan kamu sudah balik ke rumah," ketusnya Dian sambil memeriksa sadel motornya itu.

Dewi hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan dari mulut temannya itu.

"Rasa takut lebih besar dari pada rasa inginku belajar, kamu tahu kan sejak aku jatuh ketika dibonceng sama bapak aku takut sampai-sampai sama sekali tidak mempunyai keberanian untuk mengendarai motor," jelas Dewi yang masih melihat ke arah jalan jika kekasih sekaligus calon suaminya sudah datang.

"De, sebenarnya saya bisa antar kamu pulang,tapi bapak nitip dibeliin obat di apotek jadi jalan pulangnya pasti tidak searah dengan rumahmu, kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri?" sesalnya Dian yang merasa tidak enak hati.

Dian menyesal dan sedih karena, malam itu tidak sanggup menolongku sahabatnya yang selalu saja membantunya dikala sedih dan kesusahan.

"Tidak apa-apa kok Dian, lagian Abang Heri juga sudah berniat mau jemput, jadi kamu pulang saja duluan, aku nunggu beberapa menit lagi kalau Abang Heri enggak datang sekitar lima belas menit,saya akan mesan ojek online saja," pungkas Dewi Mirasih yang sama sekali tidak ingin merepotkan Dian.

Dian kemudian memakai jas mantel hujannya itu ditubuhnya. Pemilik toko tempat mereka bekerja pun sudah menutup rapat pintu tokonya. Keduanya adalah pekerja di salah satu toko sembako yang letaknya tidak jauh dari kampung halaman tempat tinggal keduanya yang kebetulan satu kecamatan hanya beda desa saja.

"Tapi tidak masalah kan kalau kamu sendirian? soalnya anak-anak yang lain sudah pada pulang?" tanya Dian.

Dewi kembali menyunggingkan senyumnya itu," Insya Allah aku baik-baik saja, kamu pulang sana kasihan bapakmu kalau kamu kelamaan pulangnya, pasti beliau sudah nungguin obatnya," tampiknya Dewi.

Kalau gitu kamu hati-hati yah, aku pamit duluan pulang, kalau ketemu dengan Abang Heri Ismailmu aku pasti akan samperin dan katakan kamu sudah menunggunya,"

Dewi menatap intens ke arah sahabatnya yang sibuk memasangkan jas hujannya, "Makasih banyak, kamu juga hati-hati kendarai motornya hujannya cukup lebat,"

"Assalamualaikum," ucap Dian kemudian mulai menyalakan mesin motornya itu.

"Waalaikum salam," balasnya Dewi dengan senyuman lebarnya mengantar kepergian Dian.

Malam semakin larut, langit seolah tidak ingin berhenti menjatuhkan air nya ke atas cakrawala bumi malam itu. Sudah pukul sepuluh malam,tapi orang yang ditunggunya tidak muncul juga.

Beberapa toko yang berdekatan dengan tempat kerjanya pun sudah tutup dan mulai sepi. Hanya sesekali ada pengendara motor dan mobil yang melewati jalan tersebut.

Dewi Kinanti Mirasihkembali mencoba menghubungi nomor hpnya Heri Ismail Fatahillah, tetapi hasilnya masih seperti sebelumnya yaitu tidak dijawab oleh yang punya nomor. Untungnya di daerahnya itu sudah ada beberapa aplikasi daerah setempat yang menyediakan jasa transportasi seperti ojek online.

"Aku pesan ojol saja kalau seperti ini, mungkin Abang Heri juga sibuk kemungkinan besarnya lembur kali jadinya tak sempat balas pesan dan angkat telpon ku juga," gumamnya Dewi yang mulai menyalakan layar hpnya itu.

Baru saja hendak membuka aplikasi hpnya itu, tiba-tiba tanpa perkiraan sebelumnya hpnya mati karena kehabisan daya baterai.

"Yah lowbet, kenapa disaat seperti ini hpku malah lowbet, padahal tadi sempat charger sebentar," lirihnya Dewi dengan wajah lesunya itu menyesal karena tidak mengisi daya baterai ponselnya.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga" ada give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

nih sudah mampir Thor di cerita anda yang seru, jangan lupa like, follow dan beri hadia y thor di ceritaku🙏❣️🫰

2023-09-24

1

Sunarti

Sunarti

masih penasaran

2023-08-27

1

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

selingkuh paling

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 28
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab.71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98.
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103.
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128.
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134
135 Bab. 134
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143. Kedatangan Tamu
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 152
152 Bab. 152
153 Bab. 153
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158.
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162. Otewe Season Dua
163 Bab. 163. Kemurkaan Irwansyah
164 Bab. 164. Iringan Pengantin
165 Bab. 165. Kecemasan Mempelai Pengantin
166 Bab. 166. Cemas Hal Yang Wajar
167 Bab. 167. Ketakutan
168 Bab. 168. Shaira dan Adelio Punya Cerita
169 Bab. 169. Ketegaran Hati Andre
170 Bab. 170. Sah Yang Ketiga
171 Bab. 171. Kedatangan Hanzal Abdul Djailani
172 Bab.172. Pria Tolol
173 Bab. 173. Sungkeman
174 Bab. 174. Sungkeman Jilid 2
175 Bab. 175. Ditahan Dulu
176 Bab. 176. Kehidupan Baru
177 Bab. 177. Indahnya Mahligai Pernikahan
178 Bab. 178. Palang Merah
179 Bab. 179. Adelio Prustasi
180 Bab. 180. Kekhwatiran Dewi
181 Bab. 181. Perasaan Yang Berbeda-beda
182 Bab. 182. Pujian Untuk Adelio Arsene
183 Bab. 183. Kenyataan Memilukan
184 Bab. 184. Penyesalan Dina Anelka Mulya
185 Bab. 185. Kehancuran Bu Karisma
186 Bab. 186. Pelaku Sebenarnya
187 bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 192
199 Bab. 199
200 Bab. 200
201 Bab. 201
202 Bab. 202
203 Bab. 203
204 Bab. 204
205 Bab. 205
206 Bab. 206
207 Bab. 207
208 Bab. 208
209 Bab. 209
210 Bab. 210
211 Bab. 211
212 Bab. 212
213 Bab. 213
214 Bab. 214
215 Bab. 215
216 Bab. 216
217 Bab. 217. Kembalinya Ariella dan Arabela
218 Bab. 218. Percobaan Pertama Gagal
219 Bab. 219
220 Bab. 220
221 Bab. 221
222 Bab. 222
223 Bab. 223
224 Bab. 224
225 Bab. 225
226 Bab. 226
227 Bab. 227
228 Bab. 228
229 Bab. 229
230 Bab. 230
231 Bab. 231
232 Bab. 232
233 Bab. 233
234 Bab. 234
235 Bab. 235
236 bab. 236
237 Bab. 237
238 Bab. 238
239 Bab. 239
240 Bab. 240
241 Bab. 241
242 Bab. 242
243 Bab. 243
244 Bab. 244
245 Bab. 245
246 Bab. 246
247 Bab. 247
248 Bab. 248
249 Bab. 249
250 Bab. 250
251 Bab. 251
252 Bab. 252
253 Bab. 253
254 Bab. 254
255 Bab. 255
256 Bab. 256
257 Bab. 257
258 Bab. 258
259 Bab. 259
260 Bab. 260
261 Bab. 261
262 Bab. 262
263 Bab. 263
264 Bab. 264
265 Bab. 265
266 Bab. 266
267 Bab. 267
268 Bab. 268
269 Bab. 269
270 Bab. 270
271 Bab. 271
272 Bab. 272
273 Bab. 273
274 Bab..274
275 Bab. 275
276 Bab. 276
277 Bab. 277
278 Bab. 278
279 Bab. 279
280 Bab. 280. Pengumuman Novel Baru dan Sepatah Kata Ucapan
Episodes

Updated 280 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 28
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab.71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98.
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103.
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128.
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134
135
Bab. 134
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143. Kedatangan Tamu
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 152
152
Bab. 152
153
Bab. 153
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158.
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162. Otewe Season Dua
163
Bab. 163. Kemurkaan Irwansyah
164
Bab. 164. Iringan Pengantin
165
Bab. 165. Kecemasan Mempelai Pengantin
166
Bab. 166. Cemas Hal Yang Wajar
167
Bab. 167. Ketakutan
168
Bab. 168. Shaira dan Adelio Punya Cerita
169
Bab. 169. Ketegaran Hati Andre
170
Bab. 170. Sah Yang Ketiga
171
Bab. 171. Kedatangan Hanzal Abdul Djailani
172
Bab.172. Pria Tolol
173
Bab. 173. Sungkeman
174
Bab. 174. Sungkeman Jilid 2
175
Bab. 175. Ditahan Dulu
176
Bab. 176. Kehidupan Baru
177
Bab. 177. Indahnya Mahligai Pernikahan
178
Bab. 178. Palang Merah
179
Bab. 179. Adelio Prustasi
180
Bab. 180. Kekhwatiran Dewi
181
Bab. 181. Perasaan Yang Berbeda-beda
182
Bab. 182. Pujian Untuk Adelio Arsene
183
Bab. 183. Kenyataan Memilukan
184
Bab. 184. Penyesalan Dina Anelka Mulya
185
Bab. 185. Kehancuran Bu Karisma
186
Bab. 186. Pelaku Sebenarnya
187
bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 192
199
Bab. 199
200
Bab. 200
201
Bab. 201
202
Bab. 202
203
Bab. 203
204
Bab. 204
205
Bab. 205
206
Bab. 206
207
Bab. 207
208
Bab. 208
209
Bab. 209
210
Bab. 210
211
Bab. 211
212
Bab. 212
213
Bab. 213
214
Bab. 214
215
Bab. 215
216
Bab. 216
217
Bab. 217. Kembalinya Ariella dan Arabela
218
Bab. 218. Percobaan Pertama Gagal
219
Bab. 219
220
Bab. 220
221
Bab. 221
222
Bab. 222
223
Bab. 223
224
Bab. 224
225
Bab. 225
226
Bab. 226
227
Bab. 227
228
Bab. 228
229
Bab. 229
230
Bab. 230
231
Bab. 231
232
Bab. 232
233
Bab. 233
234
Bab. 234
235
Bab. 235
236
bab. 236
237
Bab. 237
238
Bab. 238
239
Bab. 239
240
Bab. 240
241
Bab. 241
242
Bab. 242
243
Bab. 243
244
Bab. 244
245
Bab. 245
246
Bab. 246
247
Bab. 247
248
Bab. 248
249
Bab. 249
250
Bab. 250
251
Bab. 251
252
Bab. 252
253
Bab. 253
254
Bab. 254
255
Bab. 255
256
Bab. 256
257
Bab. 257
258
Bab. 258
259
Bab. 259
260
Bab. 260
261
Bab. 261
262
Bab. 262
263
Bab. 263
264
Bab. 264
265
Bab. 265
266
Bab. 266
267
Bab. 267
268
Bab. 268
269
Bab. 269
270
Bab. 270
271
Bab. 271
272
Bab. 272
273
Bab. 273
274
Bab..274
275
Bab. 275
276
Bab. 276
277
Bab. 277
278
Bab. 278
279
Bab. 279
280
Bab. 280. Pengumuman Novel Baru dan Sepatah Kata Ucapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!