Special Wife Sang CEO

Special Wife Sang CEO

Bab 1# Ditipu Mentah-mentah!

Di atas altar, sepasang pengantin bergantian menandatangani surat surat dokumen pernikahan. Raut wajah mempelai pria yang sengaja disembunyikan di balik masker, terkesan dingin. Pertanda, ia tidak menyukai adanya pernikahan paksa yang sudah diatur oleh dua pihak keluarga sejak dulu.

Selesai membubuhi tanda tangannya, mempelai pria yang duduk di atas kursi roda itu, mendongak ke arah mempelai wanitanya yang memakai gaun putih dengan cadar tipis menutupi seluruh wajahnya. Mata wanita yang belum sama sekali pernah ia lihat itu pun, tertuju padanya.

Dengan acuh tak acuh, Kelvin Jansen berkata datar ke asisten pribadinya. "Ayo pergi!"

"Hah...?" Asisten yang bernama Deli itu, memberi respon bodoh nya. Bagaimana tidak, harusnya pengantin akan pergi bersama pasangan nya bukan? Tapi Tuan muda dari keluarga konglomerat di Amsterdam ini, hanya acuh tak acuh pada Aleta San- wanita yang sudah menjadi nyonya muda Jansen mulai beberapa menit yang lalu.

Tidak banyak keluarga apalagi tamu dari kerabat jauh yang hadir. Di tempat suci itu, pernikahan yang tak dikehendaki sang mempelai, hanya dihadiri dua keluarga inti. Salah satunya orang tua Kelvin yang bernama Rick Jansen.

"Ck...!" Kelvin hanya mendengus kesal sembari menatap dingin sang asisten. Dengan cepat, Deli sadar dari kebodohannya. Orang kepercayaan Kelvin, segera membalik kursi roda dan mendorongnya untuk pergi.

"Kelvin!" Suara pelan Rick namun ditekan dingin itu, membuat Deli merinding. Refleks, Deli menghentikan dorongan kursi roda yang diduduki Kelvin karena pria paruh baya tersebut, menghadang jalannya.

Aleta yang sudah tau kalau ia tidak diterima oleh Kelvin - Pria yang dirumorkan lumpuh, mempunyai wajah cacat dan impoten karena kecelakaan tiga tahun lalu, hanya bisa diam menerima takdir pernikahan yang entah bagaimana nasibnya ke depan?

"Kalau pun kamu mau pergi, maka ajak Aleta bersama mu!" Suara Rick sudah bernada memerintah. Anak pertamanya ini, memang sangat dingin dan pembangkang semenjak kecelakaan tiga tahun lalu yang mengakibatkan ibu Kelvin meninggal dunia.

Dengan datar, Kelvin berkata, "Bukannya Anda yang menginginkan dan mengatur pernikahan ini?" Kelvin menyeringai di balik maskernya. Wajahnya itu sangat misterius untuk semua orang yang ada di ruangan tersebut, kecuali Deli dan Rick Jansen yang sudah tau kebenaran atau rahasia Kelvin yang sebenarnya di balik masker itu, tidaklah cacat.

"Kelvin!" Rick masih bersabar karena di depannya ada keluarga San. Memang betul, ia memaksa putra pertamanya itu menikah demi warisan. Keluarga Jansen terdiri banyak dengan keturunannya yang unggul unggul du bidangnya masing-masing, kalau Rick tidak membuktikan kalau ahli waris Jansen yakni Kelvin bukanlah pria impoten dan suatu saat akan mempunyai keturunan, maka semua warisan akan jatuh pada sepupu Kelvin yang berasal dari keluarga Jansen tentunya.

"Hey, bukannya kamu mempunyai fungsi kaki yang bagus bukan?" Kelvin mengabaikan Rick, malah menoleh dan bertanya dingin ke Aleta yang refleks mengangguk sebagai jawabannya. "Kalau ingin tinggal bersama dengan ku, maka datanglah ke alamat villa ku."

Deli yang di lirik penuh arti, langsung paham maksud sang bos mudanya. Dengan cepat, Deli memberikan sebuah kartu nama ke Aleta.

Tidak ada lagi yang berani menahan kepergian pria dingin dan temperamen seperti Kelvin termasuk Rick.

Dengan penuh rasa bersalah, Rick Jansen meminta maaf kepada keluarga San terutama Aleta - sang menantu.

"Tidak masalah, Tuan Rick. Ini hanya soal waktu saja! Cepat atau lambat, Kelvin akan menerima Aleta." Dengan basa basi manis, Esme San- Ibu Aleta yang menjawab.

"Iya, Tuan. Lagipula, saya juga ada hal penting yang harus diurus setelah ini." Aleta yang diberi tatapan dingin oleh Ibu serta Papanya, segera mengeluarkan suara merdunya meski sebenarnya ia menahan sesak di dada.

Sebenarnya, bukan Aleta yang harus menjadi istri Kelvin. Tapi, adiknya yang bernama Olivia San. Wanita itu tiba-tiba kecelakaan kemarin. Karena paksaan dari Esme dan Dean San- orang tuanya yang selama ini mempunyai perlakuan tidak baik padanya, ia harus menggantikan posisi si cantik Olivia yang selalu dimanjakan.

"Baiklah, saya permisi!" Rick pergi bersama dua pengawalnya.

"Selamat, Aleta. Kamu sudah resmi menjadi nyonya keluarga kaya raya. Semoga kamu beruntung menjadi ratu nya pria yang sombong dan impoten __maaf, maaf!"

Bukan kata tulus yang ia dapatkan dari sang Ibu, Aleta malah meresponnya sebagai ejekan.

Akan tetapi, Aleta hanya diam menerima dengan mata dan hati yang perih, demi kasih sayang yang ia harapkan dari keluarganya suatu saat nanti.

"Kami pergi dulu. Mau menjenguk Olivia." Dean beranjak duluan di susul Esme yang acuh tak acuh tak mempedulikan Aleta yang menjadi korban pernikahan pemaksaan.

***

"Bagaimana, bagaimana?"

"Beres!"

"Beres dengan artian, aku bebas dari pria jelek, lumpuh dan impoten itu?" Olivia menyambut antusias cerita Esme-ibunya. Dean sendiri, tidak jadi datang ke rumah sakit karena harus pergi ke kantor.

"Begitulah! Aleta sudah menjadi ratu dari pria cacat tak berguna seperti Kelvin Jansen itu."

Olivia langsung jingkrak jingkrak. Berkata, "Aku tidak sia sia berakting sekarat yang tidak ada sama sekali kecelakaan kemarin yang ku alami." Olivia tersenyum jumawa. Wajahnya yang di-make up pucat bak orang sakit, nampak bahagia layaknya semua masalah di pundaknya sudah ia limpahkan pada Aleta yang bodoh dari dulu menurutnya. Kakak yang malang, sudah bodoh dapat suami tidak berguna pula.

Praang...

Sebuah parsel jatuh di ambang pintu. Buah buahan yang di dalamnya berhamburan ke arah tak beraturan. Esme dan Olivia yang merasa terganggu, menoleh. Ada Aleta yang ternyata mendengar semua pembicaraan dua wanita dekatnya yang begitu tega memperdayainya.

"Kalian menipu ku mentah mentah!" Dengan cepat, Aleta sudah berdiri di hadapan Esme dan Olivia yang tak nampak sama sekali wajah kesalahannya.

"Jangan mendrama, Aleta. Anggap saja, saya berbaik hati memberikan Kelvin Jansen padamu, agar kamu tidak dicap wanita yang tak laku. Bukannya sebagai adik yang baik, tidak boleh melangkahi kakaknya dalam pernikahan bukan?"

Aleta hanya mampu menganga shock. Adiknya ini sungguh luar biasa piciknya.

"Lihatlah penampilan mu! Siapa yang akan mau menjadi pasangan dari wanita jelek dan berkaca mata tebal nan bulat seperti mu?" Tutur bicara Olivia benar-benar sangat pedas tak berfilter. "Bisa bisa, kamu akan menjadi perawan tua tak bersuami!"

"Sudah, sudah...!" Pembelaan Aleta tertelan kembali manakala Esme melerai. "Nasi sudah menjadi bubur, Aleta. Kamu sudah menjadi istri Kelvin. Tidak bisa mundur lagi."

Benar, selain menerima apalagi yang bisa Aleta lakukan. Selama ini, ia selalu menurut apa kata Esme karena masih berharap ada secuil kasih sayang dari keluarganya. Aleta menjadi ragu dan berkata, "Ibu, sebenarnya ... apakah saya ini anak kandung mu. Kenapa kasih sayang mu berat sebelah?"

"Tutup mulut mu, Aleta!" Telunjuk Esme berada di depan kaca mata tebal Aleta.

Meski tidak bersuara melawan, tapi tatapan dingin yang selama ini tidak diperlihatkan di depan keluarganya, terpancar untuk Esme dan Olivia lihat. Sejenak, keduanya terhipnotis oleh mata tajam tapi bulat indah milik Aleta.

"Pergilah ke rumah suami mu, Aleta. Kami sudah tidak ada kewajiban untuk bertanggung jawab lagi dengan segala hidup dan keperluan mu." Esme mengusir dengan lagi lagi pilihan kata yang berhasil menusuk hati Aleta.

Saat ini, Aleta hanya bisa terenyuh dengan batin menghardik dirinya yang memang bodoh di manfaatkan. Tersenyum dingin, lalu berkata, "Ibu sudah menyakiti anak demi anak yang lainnya." Aleta membalik punggungnya diiringi dengan air mata yang di tahannya sejak tadi. Pernikahannya dengan Kelvin, masih ia coba untuk diterimanya. Tapi, mengetahui seorang ibu di belakangnya saat ini, berlaku tidak adil, terasa menyakitinya begitu dalam. Hati nya dingin untuk keluarga San mulai saat ini. Semua pengorbanannya yang di pinta sang Ibu, tidak ada gunanya sama sekali.

Aleta tersenyum kecut. Orang-orang hanya mengetahui kalau ia itu adalah wanita culun yang bermuka dekil dan tidak menarik.

Dulu, Esme tidak menginginkan ia lebih unggul dari Olivia - anak kesayangan keluarganya. Oleh sebab itu, Aleta rela berdandan culun semenjak beranjak dewasa sampai sekarang. Demi apa? Demi menyenangkan orang tuanya. Tapi itu semua, hanya abu yang tertiup angin.

"Aleta, kata Ibu. Terimakasih atas hadiah pernikahan uang satu triliun dari keluarga Jansen." Olivia kian mengejeknya dengan kata lain, Aleta itu adalah wanita yang hanya dibeli.

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

hai ka tata🥰

2023-07-05

0

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

aku nongol lagi kak tata 🤭🤭😂

2023-05-16

1

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

epek terlalu lama menunggu eh ada karya baru..

2023-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!