"Datang ambil barang barang mu."
Wajah Aleta yang sudah kesal dibuat oleh kelakuan kurang ajar Elvan yang main menciumnya tadi, kini bertambah tidak enak dilihat, saat membaca pesan dari Esme - ibunya.
Seperti hama, keluarganya sangat niat mengusirnya dari rumah.
Elvan yang menyetir mobil menyadari raut wajah tertekuk Aleta, bertanya sembari konsen menyetir, "Ada masalah?"
Kamu masalah utamanya selain keluarga ku sendiri. Aleta hanya menggerutu dalam hati. Ia tidak mengeluarkan suara menjawab Elvan. Lebih fokus mengetik pesan melalui handphone jadul ketinggalan zaman yang tidak mempunyai kamera. "Habis kuliah akan kuambil." Dada Aleta sesak. Dalam diamnya berjanji, ini terakhir kalinya keluarganya itu memanfaatkan dirinya. Hati nya yang lembut telah mati. Sebisa mungkin, Aleta akan membentengi hatinya dengan lapisan baja tak kasat mata.
"Sebagai adik ipar yang baik, aku akan menjemput mu setelah jam kuliah."
Aleta tidak mendengarkan Kelvin bersuara karena terlalu sibuk bergulat batin. Ia malah bertanya hal lain, "Berapa hari Kelvin di luar kota?"
"Tidak tahu!" Kelvin menjawab acuh tak acuh. Sejurus meralat perkataannya untuk menggoda uji sang istri. "Aku dengar dari asistennya sih, dua atau tiga mingguan."
Lama sekali. Sepertinya, Aleta akan keluar dari villa itu dan akan kembali kalau sang suami sudah pulang. Demi menghindari Elvan-pria kurang ajar ini.
Beberapa menit perjalanan berlanjut, tidak ada lagi interaksi dari keduanya sampai mobil tiba di toko roti tempat kerja Aleta.
"Terimakasih!"
Kelvin menyindir karena Aleta main keluar tanpa mengucapkan kata tersebut.
"Sama-sama!"
Dengan wajah datar, Kelvin menatap Aleta yang sok bodoh. Pantes laporan Deli tertulis kalau Aleta gadis yang lemot. Tapi, Kelvin tentu saja tidak percaya. Ia yakin, Aleta hanya pura-pura bodoh mengingat Aleta bisa lolos masuk ke universitas ternama.
"Halo, Deli. Dapatkan nilai IP Aleta di kampusnya."
"Saya usahakan, Tuan. Beri saya waktu dua hari."
Kelamaan!
Tuttt...
Sambungan diputus oleh Kelvin begitu saja, Ia juga tidak bisa menegur Deli karena asistennya itu ada kerjaan lain diluar kota yang sudah dilimpahkan olehnya sendiri.
Sepertinya, Ia akan turun langsung ke kampus gadis itu sebagai adik ipar yang perhatian.
***
Jam pulang kuliah.
Entah apa yang ada di parkiran khusus dosen di depan sana, sampai sampai segerombolan mahasiswi terlihat excited. Berisik sekali seperti ibu ibu yang siap berebutan flash sale. .
Sekilas, Aleta juga sempat melihat adiknya - Olivia di sana. Adiknya itu adalah ratu kecantikan di kampusnya. Semua mahasiswa dari jurusan di universitas itu, mengenal Olivia karena ketenarannya. Beda dengan dirinya yang kebalikan dari adik cantiknya. Banyak yang mengira, kalau ia hanyalah pembantu Olivia. Aleta yang lugu dan tidak suka mengurus yang tidak penting, selalu mengabaikan rumor yang diciptakan Olivia.
"Minggir!"
Satu kali sentakan dari Olivia, para gadis gadis yang mengelilingi seorang pria tampan, berkaca mata hitam dipadu jas mewah melekat di tubuh atletisnya itu, terlihat seketika.
Aleta yang awalnya cuek dengan kehebohan unfaedah menurutnya, jadi terpaku di tempat. Buku agenda yang ia dekap di dadanya, jatuh begitu saja. Ada Elvan. Mau apa pria itu? Belum apa apa, sudah membuat heboh. Hebat sekali pesona adik Kelvin itu.
"Tuan, ada yang bisa saya bantu?" Olivia bersikap manis manis menggoda pria yang sangat menawan di matanya. Apalagi, melihat mobil mewah limited edition yang dipakai Kelvin, mata matrenya seketika meronta ronta.
Kelvin mengabaikan Olivia. Melirik pun, ia tidak sudi. Tatapannya hanya lurus lurus ke Aleta yang sedang menunduk mengambil agendanya.
Melihat pria itu lebih tertarik pada Aleta, membuat Olivia kesal. Kedua tangannya terkepal erat.
"Naik mobil!"
Suara Kelvin yang serak, selalu berhasil membuat Aleta terhipnotis, seperti raja yang memerintah telak tanpa ingin ada bantahan.
Karena tidak mau jadi tontonan bayak orang, Aleta pun masuk cepat. Di susul Kelvin yang berjalan sombong di depan Oivia
"Siapa pria yang bersama Aleta?" Olivia penasaran setengah mati. "Apakah pria itu salah satu keluarga Jansen?" Olivia menyeringai, ia akan memaksa Aleta untuk mendekatkan dirinya dengan pria itu. Kalau pria kaya, tampan dan macho seperti pria tadi, jelas Olivia tidak akan melepaskan mangsa empuk seperti Kevin.
"Bukannya, Aleta berjanji akan pergi ke rumah mengambil barang barangnya?" Olivia bergegas pergi. Tidak mau kehilangan kesempatan mengintimidasi Aleta dan tidak sabar ingin mengetahui sosok pria tampan dan kaya tadi, Olivia pun bergegas balik ke rumah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ana
ck Olivia pasti menyesal melepaskan kelvin 😅
pasti bakalan merebut kelvin dari Aleta
2023-07-05
0
Rhiedha Nasrowi
si Olivia kalo tau siapa mangsa yang udah dia lepas pasti bakal nyesel seumur hidup tuh
2023-05-10
1
Herlan
dasar Olivia ular keket gak bisa liat cowok ganteng
2023-05-07
0