Bab 5 - Membeli Motor Baru

Dennis mengantarkan Hana ke tempat tujuan, begitu sampai gadis itu lantas berkata, "Jangan datang menjemputku, biar aku pulang diantar teman-teman."

"Saya akan tetap menjemput Nona, karena itu perintah dari Paman Harsya."

"Bilang saja pada ayahku, apa yang aku katakan tadi."

"Saya tetap akan menjemput, Nona tinggal hubungi saya!"

"Aku tidak memiliki nomor ponselmu!"

Dennis lantas mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan menekan sebuah nomor.

Ponsel Hana tiba-tiba berdering.

"Itu nomor ponsel saya, Nona bisa menghubunginya!"

"Aku tidak akan menyimpannya!" tolaknya.

"Saya yang akan menghubungi Nona"

"Terserah kamu saja!" Hana membuka pintu mobil tanpa pria itu yang melakukannya.

Dennis mengendarai mobilnya ke sebuah toko penjualan motor. Sesampainya di sana, Biom telah menunggunya.

"Paman Alpha tidak ikut, Paman?" tanya Dennis ketika mencium punggung tangan suami Rissa.

"Tidak, dia lagi ada urusan pekerjaan dengan Tuan Besar."

"Oh."

"Pilihlah motor yang kamu mau," ucap Biom.

"Iya, Paman."

Keduanya berjalan ditemani sales toko memilih motor yang akan di beli.

Pria yang bekerja sebagai sales, menjelaskan semua motor yang terpajang di toko.

"Sepertinya ini cocok buat kamu!" Biom menunjuk motor sport berwarna biru tua.

"Saya pilih ini saja, Paman!" Dennis menunjuk motor matic berwarna hitam keluaran terbaru.

"Kenapa tidak mau memilih yang ini?" tanya Biom menyentuh motor berwarna biru tua.

"Saya pilih yang sesuai kebutuhan, Paman."

"Kamu memang pemuda yang bijaksana. Tak sia-sia didikan Alpha dan Astrid padamu," ujar Biom.

Sejak ayahnya dikabarkan menghilang 16 tahun lalu membuat sang nenek yang mengasuhnya dari kecil menjadi pemurung, diam dan tak mau makan. Hingga membuat orang tuanya Alpha menjadi iba.

Keluarga dari sang nenek itulah yang merawat, mengasuh serta mendidiknya.

Alpha dan Astrid rutin mengirimkan biaya pendidikan dan mengunjunginya serta dibantu Harsya. Dennis merasa memiliki keluarga yang sempurna. Namun kebahagiannya harus berakhir ketika sang nenek ibu dari ayahnya pergi untuk selama-lamanya 7 tahun lalu.

Dennis tak ingin tenggelam dalam kesedihan ia bertekad akan menjadi pemuda yang baik dan benar untuk membanggakan orang-orang yang tulus menyayanginya.

Selesai melakukan transaksi pembayaran, Dennis pulang membawa mobil Hana menuju kediaman Alpha.

Dennis sengaja menitipkan kendaraannya itu di kediaman sang paman karena dia jarang pulang ke rumah kecil miliknya yang dia beli dari hasil menjual rumah neneknya.

Keputusan itu diambil atas saran dari ayahnya Alpha yang merupakan adik dari neneknya.

Biom pun tak ikut dengannya ke rumah Alpha karena akan pergi dengan Rissa dan kedua anaknya.

"Bibi, aku harus menjemput Nona Hana lagi," ucapnya.

"Pergilah, hati-hati. Jangan mengebut, nanti kamu akan dimarahi Hana jika membuat mobilnya tergores," ujar Astrid.

"Iya, Bi. Aku pergi, ya."

"Iya."

Dennis telah berada di dalam mobil, ia lalu menghubungi Hana. Panggilan pertama tak di jawab.

Dennis kembali menghubunginya namun panggilan kedua ditolak.

Dennis lantas mengirimkan pesan menanyakan posisi gadis itu.

Hana tak membalasnya.

Dennis tidak kehabisan akal, ia lantas menghubungi Harsya. "Sore, Paman."

"Sore juga, ada apa?"

"Paman, saya ingin menjemput Hana tapi dia tidak memberitahu keberadaannya. Berulang kali saya menghubunginya namun dia tak menjawabnya," tutur Dennis.

"Paman akan meneleponnya."

"Terima kasih, Paman. Maaf mengganggu," ucap Dennis.

"Tidak apa-apa, Dennis. Hana adalah putri saya, harusnya kami berterima kasih kepadamu karena peduli dengannya."

"Sama-sama, Paman."

"Paman akan segera menghubunginya," janji Harsya.

"Baik, Paman."

Ponsel Harsya pun berakhir.

Tak sampai 3 menit, pesan dari Hana masuk ke ponselnya Dennis. Gegas, ia membuka dan membacanya.

Dennis pun meluncur ke tempat tujuan.

Begitu sampai di sebuah rumah, Dennis lantas turun. Ia mengetuk pintu beberapa kali, hingga seorang wanita muda keluar.

"Cari siapa?"

"Apa benar Nona Hana di sini?"

"Hana siapa? Saya tidak mengenalnya."

"Bukankah ini rumah temannya Nona Hana?"

"Mas mungkin salah orang, saya tidak memiliki teman bernama Hana."

"Oh, berarti dia salah kirim alamat. Kalau begitu, saya minta maaf. Permisi!" Dennis bergegas pergi.

Di mobil, Dennis menelepon Hana dan dijawab.

"Ada apa?" tanya Hana ketus dari kejauhan.

"Alamat yang Nona berikan salah."

"Upss... salah, ya!"

"Nona, tolong katakan lagi di mana?"

"Aku masih bersama dengan temanku." Jawab Hana yang dibelakangnya terdengar suara pria memanggilnya menggunakan kata sayang.

"Nona, siapa dia?"

"Bukan urusanmu!" Hana menutup teleponnya.

Dennis yang khawatir lantas kembali menghubungi Harsya dan meminta bantuan pria paruh baya itu.

Dennis juga menjelaskan apa yang terjadi mulai salah alamat hingga suara seorang pria di belakang Hana.

Dennis belum pergi dari rumah yang diberikan alamat palsu oleh wanita itu.

Beberapa menit kemudian, Harsya mengirimkan pesan kepada Dennis. Gegas, ia melaju ke tempat tujuan.

Sesampainya di sana tampak beberapa kendaraan berjejer di pinggir jalan. Dennis lalu menelepon Hana dan mengatakan bahwa dirinya telah berada di depan.

Gadis itu meminta Dennis untuk turun memanggilnya, cukup dirinya yang datang mendekat.

Tak menunggu lama, Hana muncul dan menoleh ke kiri dan kanannya mencari mobilnya.

Dennis membunyikan klakson agar Hana dapat mudah mencarinya.

Benar saja, gadis itu melihat ke arah Dennis dan berjalan mendekatinya. Hana segera membuka pintu penumpang bagian depan.

"Nona, tidak salah tempat duduk?" tanya Dennis.

"Ku ingin duduk di depan dan seharusnya aku yang menyetir."

"Jika Nona yang menyetir, lalu pekerjaan saya apa?"

"Pergi dari perusahaan keluargaku!" jawab Hana menyeringai.

"Paman Harsya masih menginginkan saya berada di dekat Nona Hana."

"Aku tidak perlu dirimu!"

Dennis tak membalas ucapan gadis itu.

"Apa kamu sudah membeli motor baru?"

"Sudah, Nona."

"Bagus, biar kamu tidak datang terlambat."

"Walaupun motor tua, tapi saya tidak pernah datang terlambat," ungkap Dennis.

"Iya, tapi suara motormu itu merusak telingaku!"

Dennis terdiam.

"Bisakah bicara kepada ayahku jika hari libur kamu tidak perlu bekerja?"

"Saya tidak berani membantah permintaan Paman Harsya, Nona."

"Kenapa? Bukankah kalian sangat akrab dan dekat?" sindirnya.

"Paman Harsya memang baik dan menganggap saya seperti anaknya tetapi saya tidak berani untuk menolak permintaannya."

"Dasar payah!"

"Saya hanya memang ditugaskan untuk menjadi sopir dan penjaga Nona."

"Iya, aku tahu. Penjilat!"

"Terserah Nona mau berpikir buruk tentang saya."

Hana yang kesal, memiringkan tubuhnya ke samping menatap jalanan dari jendelanya.

Sesampainya, Hana meminta Dennis membuka pintu untuknya.

Hana menyerahkan tas miliknya kepada Dennis, "Tolong bawa ke lantai kamarku!"

Menghela napas pasrah, Dennis mengiyakan.

Hana berjalan lebih dahulu dan Dennis di belakangnya.

Hana berhenti tepat di depan pintu kamar, membalikkan badannya dan meminta tas miliknya lalu memerintahkan sesuatu, "Sebelum pulang cuci mobilku!"

"Bukankah baru kemarin di cuci, Nona?"

"Memangnya kenapa kalau tiap hari di cuci? Kamu tinggal menuruti perintahku!"

"Hari juga sudah sore, Nona."

"Kamu melawanku?" Hana berkacak pinggang.

"Maaf, Nona. Saya tidak memiliki maksud untuk...."

"Jangan banyak penjelasan, cepat laksanakan!" titahnya.

"Baik, Nona." Dennis membalikkan badannya dan turun ke lantai dasar.

Hana tersenyum puas, "Aku akan membuatmu tidak betah di sini!"

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

nanti lama2 jatuh cinta bucin duluan hana....

2023-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Kembali
2 Bab 2 - Alergi Kacang
3 Bab 3 - Mengantarkan Hana
4 Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5 Bab 5 - Membeli Motor Baru
6 Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7 Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8 Bab 8 - Membujuk Hana
9 Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10 Bab 10 - Hana Sakit
11 Bab 11 - Cemburu?
12 Bab 12 - Cemburu (2)
13 Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14 Bab 14 - Cemburu? (3)
15 Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16 Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17 Bab 17 - Rencana Licik Hana
18 Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19 Bab 19 - Dennis Patah Hati
20 Bab 20 - Dennis Marah Besar
21 Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22 Bab 22 - Menjadi Pendiam
23 Bab 23 - Janji Hana
24 Bab 24 - Dalangnya
25 Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26 Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27 Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28 Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29 Bab 29 - Jauhi Aku
30 Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31 Bab 31 - Mengantarkan Hana
32 Bab 32 - Menyusul Hana
33 Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34 Bab 34 - Dennis Gundah
35 Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36 Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37 Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38 Bab 38 - Mendekati Dayna
39 Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40 Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41 Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42 Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43 Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44 Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45 Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46 Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47 Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48 Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49 Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50 Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51 Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52 Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53 Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54 Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55 Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56 Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57 Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58 Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59 Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60 Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61 Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62 Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63 Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64 Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65 Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66 Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67 Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68 Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69 Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70 Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71 Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72 Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73 Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74 Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75 Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76 Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77 Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78 Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Kembali
2
Bab 2 - Alergi Kacang
3
Bab 3 - Mengantarkan Hana
4
Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5
Bab 5 - Membeli Motor Baru
6
Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7
Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8
Bab 8 - Membujuk Hana
9
Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10
Bab 10 - Hana Sakit
11
Bab 11 - Cemburu?
12
Bab 12 - Cemburu (2)
13
Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14
Bab 14 - Cemburu? (3)
15
Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16
Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17
Bab 17 - Rencana Licik Hana
18
Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19
Bab 19 - Dennis Patah Hati
20
Bab 20 - Dennis Marah Besar
21
Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22
Bab 22 - Menjadi Pendiam
23
Bab 23 - Janji Hana
24
Bab 24 - Dalangnya
25
Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26
Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27
Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28
Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29
Bab 29 - Jauhi Aku
30
Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31
Bab 31 - Mengantarkan Hana
32
Bab 32 - Menyusul Hana
33
Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34
Bab 34 - Dennis Gundah
35
Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36
Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37
Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38
Bab 38 - Mendekati Dayna
39
Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40
Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41
Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42
Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43
Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44
Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45
Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46
Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47
Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48
Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49
Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50
Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51
Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52
Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53
Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54
Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55
Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56
Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57
Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58
Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59
Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60
Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61
Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62
Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63
Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64
Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65
Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66
Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67
Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68
Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69
Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70
Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71
Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72
Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73
Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74
Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75
Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76
Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77
Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78
Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!