Bab 3 - Mengantarkan Hana

Hana yang sedang mengobrol dengan teman prianya tak sengaja matanya melihat Dennis duduk menikmati roti dan kopi yang sedari tadi di bawa.

Selesai makan roti, Dennis memainkan ponselnya namun tak lama ia masukkan ke kantong celananya dan kembali menyesap kopi yang tersisa seperampat gelas.

"Dia sopir baru kamu," ujar William, teman prianya Hana.

"Ya, papa ingin aku ke mana-mana ditemani sopir."

"Pasti kamu tidak merasa bebas."

"Memang."

"Aku lihat sopir pribadimu itu lebih pantas menjadi pemimpin perusahaan," ucap William.

Hana tertawa mendengarnya.

"Memang lucu, ya?" William mengerutkan keningnya.

"Dia itu pria miskin yang kebetulan ditampung Paman Alpha dan disayang kedua orang tuaku."

"Maksud kamu dia tak memiliki orang tua?"

"Aku tidak tahu di mana kedua orang tuanya, katanya dia tinggal dengan neneknya," tutur Hana.

"Aku lihat wajahnya hampir mirip dengan bibiku," ujar William.

Hana lagi-lagi hanya tersenyum.

"Hana, aku serius. Wajahnya mirip sekali dengan adik ipar papaku!"

"William, wajahmu blasteran Eropa dan dia Asia. Apa ada keluargamu yang menikah dengan orang Asia berkulit putih?"

"Paman Felix menikah dengan wanita keturunan Asia berkulit putih," jawab William.

"Mungkin itu hanya kebetulan saja," ujar Hana.

"Mungkin saja."

"Jangan membahas dia lagi, lebih baik ceritakan saja pengalaman kamu di luar negeri," ucap Hana.

-

Dennis yang sangat lelah menunggu Hana mengobrol, memilih beristirahat di mobil.

Dennis memejamkan matanya sejenak agar dirinya tak mengantuk saat mengemudi.

Hampir 3 jam, Hana mengobrol di kafe. Bukan hanya William saja temannya namun ada 2 orang wanita yang juga datang menemuinya.

Selesai makan siang bersama dengan teman-temannya, keempatnya pun saling berpamitan pulang.

Hana melangkah ke mobilnya dan mengetuk kaca jendela hingga berulang kali.

Dennis mendengar suara ketukan, dengan cepat menggelengkan kepalanya dan memijit pelipisnya untuk menyadarkan dirinya. Gegas membuka pintu dan keluar.

"Kamu tidur di mobilku?" tanya Hana dengan nada marah.

"Maaf, Nona. Saya sangat mengantuk," jawab Dennis menundukkan wajahnya.

"Kamu pikir mobilku itu kamarmu!"

Dennis tak menjawab hanya diam.

"Cepat buka pintu!" perintahnya dengan kasar.

Dennis membuka pintu belakang mobil dan Hana pun masuk.

Dennis dengan cepat memakai sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobil.

"Ini peringatan pertama dan terakhir untukmu. Jangan pernah tidur di mobilku, apapun alasannya selama masih jam kerja!"

"Baik, Nona."

"Sekarang kita pulang ke rumah!"

"Baik, Non."

Dennis mengarahkan laju kendaraannya menuju kediaman Harsya.

Sesampainya, Dennis membuka pintu buat Hana.

Begitu keluar Hana lantas berkata, "Sekarang kamu boleh pulang!"

"Dua jam lagi, bukankah Nona akan menghadiri pesta ulang tahun putrinya Tuan Darren dan Nayna?" tanya Dennis.

"Darimana kamu tahu hal itu?" Hana mengernyitkan keningnya.

"Paman Harsya tadi menghubungi saya."

"Oh, sekarang kamu memanggil ayahku paman bukan tuan. Apa yang sebenarnya mau kamu?" Hana menatap sinis pria di hadapannya.

"Nona, saya tidak mengerti."

"Jangan berpura-pura tidak tahu!" sentaknya.

Beberapa karyawan Harsya yang kebetulan melintas, membuat Dennis menundukkan wajahnya.

"Aku yakin kamu kemari memiliki niatan buruk!" tuding Hana.

"Tidak, Nona. Saya hanya ingin bekerja di sini!"

"Kenapa harus di sini? Apa tidak ada perusahaan atau pekerjaan lain untukmu?"

"Saya diminta sendiri oleh Paman Harsya."

"Lalu kamu menerimanya!"

"Iya, Nona."

"Sungguh licik!" tuduhnya.

"Nona, saya minta maaf. Jika beberapa sikap membuat anda marah. Tapi, saya bekerja di sini hanya ingin memiliki pekerjaan saja tidak lebih," ujar Dennis.

"Aku tidak percaya dengan semua perkataanmu!"

"Baiklah, Nona. Jika tidak percaya dengan ucapan saya."

"Sekarang kamu pulang, aku bisa ke rumah Paman Darren sendiri."

"Paman dan Bibi menginginkan saya mengantarkan Nona ke sana."

Hana menghela napas.

"Saya akan menunggu Nona untuk bersiap-siap di sini."

Hana yang kesal dengan Dennis memilih masuk ke rumah.

Dennis duduk di taman depan rumah seraya menunggu Hana untuk bersiap-siap. Pelayan Harsya menyuguhkan segelas jus jeruk.

Dennis telah melewati makan siang memegang perutnya yang mulai terasa lapar. Dia ingin mengisinya namun takut jika Hana selesai berdandan dan dirinya pasti akan mendapatkan kemarahan.

Tepat 2 jam Dennis menunggu, seorang pelayan wanita memanggilnya. Bergegas ia menghampiri Hana.

Keduanya pun menuju ke rumah Darren dan Nayna.

Sesampainya di sana, kedua orang tuanya Hana ternyata telah tiba.

Alpha melihat putra sepupunya melangkah menghampiri keduanya lalu memeluk Dennis. "Apa kabar?"

"Aku baik, Paman. Maaf, belum sempat mengunjungi kalian," jawab Dennis.

"Tidak apa-apa," ucap Alpha.

Hana segera memasuki tempat acara tanpa berbasa-basi lagi dengan 2 orang pria di sebelahnya.

Astrid menghampiri suaminya dan Dennis.

"Bibi!" Dennis mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Kenapa memakai pakaian ini?" tanya Astrid, memperhatikan kemeja seragam khusus sopir.

"Saya tidak sempat untuk berganti pakaian, Bi."

"Ayo ikut, Bibi!" Astrid memegang tangan Dennis.

"Ikuti saja Bibi kamu!" ucap Alpha ketika keponakannya menatapnya.

Dennis mengikuti ajakan Astrid.

Di sebuah lorong hotel keduanya berhenti, seorang pria mendekat dan menyodorkan sebuah tas kantong.

"Mandilah dan pakai pakaian ini!" ucap Astrid. "Nantinya dia akan menunjukkan kamarmu!" lanjutnya.

"Tapi, Bi...."

"Sudah cepat sana ganti pakaianmu!" titah Astrid.

"Mari Tuan, saya antar!" ucap pria muda itu kepada Dennis.

Astrid pun berlalu.

Selang beberapa menit kemudian, Dennis datang ke ballroom hotel. Dia berjalan mendekati Alpha yang sedang mengobrol dengan Biom dan Rama.

Dennis menyapa para pria paruh baya itu.

Hana duduk di deretan tamu undangan khusus menikmati perbincangan dengan anak-anak rekan bisnis ayahnya dan Darren.

"Hana, lihatlah pemuda yang lagi mengobrol dengan Paman Biom. Apakah kamu mengenalnya?" tunjuk seorang gadis di sebelah kanan Hana.

Mengikuti jari telunjuk temannya, Hana memperhatikan dari jarak jauh.

"Sepertinya aku belum pernah melihatnya," ujar gadis di sebelah kiri Hana.

"Dia sangat tampan seperti seorang aktris," celetuk gadis di depannya.

"Aku tidak mengenalnya," ucap Hana.

"Kamu harus mencari tahu tentangnya, Han. Apalagi dia sepertinya sangat akrab dengan para paman kamu," sahut gadis di sebelah kirinya.

"Tidak perlu, untuk apa aku mencari tahu tentangnya," ujar Hana.

"Agar kami bisa mengenalnya lebih dekat," gadis di depannya Hana menyahut diiringi dengan senyuman.

"Kalian itu tidak pantas untuknya," celetuk Hana.

"Memang kenapa? Sepertinya dia juga dari kalangan seperti kita," ujar gadis sebelah kanan.

"Tak selamanya yang kalian lihat sesuai kenyataan. Lebih baik cari pria lain saja!"

"Apa kamu sebenarnya sudah mengenalnya tapi pura-pura tidak kenal?" tanya gadis di depan Hana dengan tatapan menyelidik.

"Aku!" Hana menunjuk dirinya. "Mana mungkin aku menyukainya, ku berharap tidak bertemu dengannya," lanjutnya berucap.

"Jangan terlalu benci nanti malah jatuh hati," celetuk gadis di depannya diiringi sahutan mengiyakan dari kedua gadis lainnya.

"Itu tidak akan mungkin!" Hana berkata penuh yakin.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Cinta n benci itu beda tipis sebenci2nya hana kpd dennis suatu saat hana akan jatuh cinta padanya dasar nona angkuh n sombong.....

2023-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Kembali
2 Bab 2 - Alergi Kacang
3 Bab 3 - Mengantarkan Hana
4 Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5 Bab 5 - Membeli Motor Baru
6 Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7 Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8 Bab 8 - Membujuk Hana
9 Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10 Bab 10 - Hana Sakit
11 Bab 11 - Cemburu?
12 Bab 12 - Cemburu (2)
13 Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14 Bab 14 - Cemburu? (3)
15 Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16 Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17 Bab 17 - Rencana Licik Hana
18 Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19 Bab 19 - Dennis Patah Hati
20 Bab 20 - Dennis Marah Besar
21 Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22 Bab 22 - Menjadi Pendiam
23 Bab 23 - Janji Hana
24 Bab 24 - Dalangnya
25 Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26 Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27 Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28 Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29 Bab 29 - Jauhi Aku
30 Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31 Bab 31 - Mengantarkan Hana
32 Bab 32 - Menyusul Hana
33 Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34 Bab 34 - Dennis Gundah
35 Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36 Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37 Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38 Bab 38 - Mendekati Dayna
39 Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40 Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41 Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42 Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43 Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44 Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45 Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46 Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47 Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48 Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49 Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50 Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51 Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52 Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53 Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54 Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55 Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56 Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57 Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58 Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59 Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60 Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61 Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62 Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63 Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64 Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65 Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66 Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67 Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68 Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69 Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70 Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71 Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72 Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73 Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74 Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75 Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76 Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77 Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78 Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Kembali
2
Bab 2 - Alergi Kacang
3
Bab 3 - Mengantarkan Hana
4
Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5
Bab 5 - Membeli Motor Baru
6
Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7
Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8
Bab 8 - Membujuk Hana
9
Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10
Bab 10 - Hana Sakit
11
Bab 11 - Cemburu?
12
Bab 12 - Cemburu (2)
13
Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14
Bab 14 - Cemburu? (3)
15
Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16
Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17
Bab 17 - Rencana Licik Hana
18
Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19
Bab 19 - Dennis Patah Hati
20
Bab 20 - Dennis Marah Besar
21
Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22
Bab 22 - Menjadi Pendiam
23
Bab 23 - Janji Hana
24
Bab 24 - Dalangnya
25
Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26
Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27
Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28
Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29
Bab 29 - Jauhi Aku
30
Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31
Bab 31 - Mengantarkan Hana
32
Bab 32 - Menyusul Hana
33
Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34
Bab 34 - Dennis Gundah
35
Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36
Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37
Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38
Bab 38 - Mendekati Dayna
39
Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40
Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41
Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42
Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43
Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44
Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45
Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46
Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47
Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48
Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49
Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50
Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51
Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52
Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53
Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54
Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55
Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56
Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57
Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58
Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59
Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60
Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61
Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62
Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63
Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64
Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65
Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66
Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67
Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68
Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69
Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70
Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71
Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72
Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73
Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74
Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75
Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76
Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77
Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78
Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!