Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya

Hana berjalan mendekati Dennis yang seorang diri sedang memperhatikan dan memilih menu makanan di meja prasmanan.

Hana berdiri tepat di samping pria itu yang memegang piring hendak mengambil makanan. "Dapat darimana pakaian sebagus itu?"

Dennis sekilas memperhatikan pakaiannya lalu menatap Hana dan tersenyum tipis. "Ini dari Paman Alpha dan Bibi Astrid."

"Oh."

Dennis kembali melanjutkan mengambil makanan.

Hana bersedekap dada, "Aku tuh tak suka kamu berpakaian seperti itu!"

"Apa ada yang salah, Nona?" tanya Dennis sopan.

"Iya, semua orang jadi memperhatikanmu dan memujimu. Ingat, posisi kamu sekarang!"

"Iya, Nona. Saya sadar hanya seorang sopir," ujar Dennis.

"Bagus kalau kamu sadar!" Hana kemudian berlalu.

Hana lagi-lagi dibuat kesal ketika Dennis berbicara dengan Harsya dan Randy tampak berbincang masalah bisnis.

Anaya sedari tadi memperhatikan tatapan putrinya lebih sering melihat Dennis lantas berkata, "Kenapa lihatnya seperti itu?"

"Bu, kenapa ayah dan paman begitu akrab sekali dengannya?"

Anaya tersenyum, "Memangnya kenapa? Mereka juga sering bertemu."

"Sering bertemu?"

"Ayahmu lumayan sering bertemu dengannya, walau tidak di rumah atau di kantor makanya kamu hanya mengetahui Dennis ketika di perusahaan saja."

"Mau apa dia sering bertemu dengan ayah?"

"Bukan dengan ayah saja tapi dengan paman-paman kamu juga."

"Kenapa kalian begitu perhatian sekali dengannya, Bu?" tanya Hana.

"Kak Ana, ada yang ingin bertemu denganmu," Intan menghampiri ibu dan anak tersebut.

"Siapa?" tanya Anaya.

"Tidak tahu, Kak." Jawab Intan.

"Sayang, nanti kita lanjut mengobrol di rumah," Anaya menoleh ke arah putrinya dan tersenyum.

"Iya, Bu."

Anaya dan Intan pun berlalu.

Selesai acara Hana izin lebih dahulu pulang karena sangat lelah. Dennis pun mengantarkannya.

Di dalam mobil, Hana memperhatikan Dennis dari kaca spion yang berada di atas kepala sopir sebelah kiri dengan tatapan tajam.

Dennis tampak tak memperdulikannya dan fokus menyetir.

"Bisakah kamu pergi dari kehidupan keluargaku?"

"Nona, ingin saya pergi ke mana?" Dennis balik bertanya.

"Terserah yang penting jangan menampakkan wajahmu di depanku."

"Suatu hari nanti saya akan pergi, Nona tidak perlu khawatir."

"Kapan waktu itu?"

"Saya tidak tahu, Nona."

"Aku pegang janjimu!"

"Iya, Nona."

-

Dennis bersiap hendak kembali ke rumah namun motornya sedang tidak bersahabat padanya.

Berkali-kali ia mencoba menyalakan mesin motornya bahkan pekerja rumah Harsya juga turut membantunya.

"Tuan, sepertinya harus di bawa ke bengkel."

"Di mana bengkel motor sekitar sini?"

"Kalau jam segini sepertinya sudah tutup."

Dennis melihat arloji ditangannya menunjukkan pukul 10 malam.

"Tuan, bermalam di sini saja," saran pelayan pria itu.

"Dia tak boleh bermalam di sini!" Hana tiba-tiba datang menyela.

Kedua pria menoleh.

Hana mengarahkan pandangannya kepada pelayan pria, "Kamu masuk dan beristirahatlah!" titahnya.

"Tuan Dennis sedang...."

"Aku bilang masuk!" Hana berkata dengan dingin.

"Baik, Nona." Pelayan pria pun berlalu.

Kini tinggal Hana dan Dennis, "Kenapa masih di sini?" tanya wanita yang kini memakai pakaian piyama tidur.

"Motor saya...."

"Aku tahu, motor rongsokmu tidak bisa berjalan, 'kan?"

Dennis mengangguk.

"Dorong dan cari bengkel terdekat, bukan hanya diam di sini. Suara mesin motormu mengganggu pendengaranku!"

"Maafkan saya, Nona."

"Ayo cepat pergi, tunggu apa lagi?"

"Baik, Nona!" Dennis memegang stang motor, perlahan mendorongnya keluar dari halaman istana Harsya.

Belum sampai depan pagar, Dennis menghentikan langkahnya.

Mobil mewah putih berhenti, sepasang suami istri keluar dari kendaraan itu.

"Dennis, kenapa motornya dituntun?" tanya Harsya.

"Motor saya mogok, Paman."

"Menginap di sini saja semalam," saran Anaya.

"Besok pagi biar karyawan saya yang membawa motormu," Harsya menimpali.

"Tidak perlu, Paman, Bibi. Saya akan mencari bengkel meskipun harus berjalan kaki jauh."

"Tidak, Dennis. Ini sudah malam, bermalam di sini saja," ujar Harsya.

"Jangan menolak permintaan Paman kamu," ucap Anaya.

"Baiklah, Paman, Bibi."

Hana melihat Dennis berjalan dengan kedua orang tuanya ke arahnya lantas bergegas mendekatinya. "Kenapa dia kembali lagi?"

"Kenapa kamu tidak menyuruhnya bermalam di sini, sayang?" tanya Anaya.

"Buat apa dia bermalam di sini, Bu?" Hana balik bertanya.

"Motor dia lagi rusak, kenapa kamu membiarkannya pulang dengan mendorongnya?" tanya Harsya.

"Siapa suruh dia bawa motor tua itu?" Hana balik bertanya lagi.

"Besok temani Dennis memilih motor baru," ujar Harsya.

"Paman, Bibi, saya tidak butuh..."

"Dennis, kamu harus punya kendaraan yang sehat. Putri kami ini sangat cerewet, dia tak bisa menunggu lama. Jadi, terimalah pemberian dari Paman kamu," Anaya memotong ucapan pemuda itu.

"Yah, kenapa harus membelinya motor baru, 'sih?" Hana protes.

"Ayah tidak mau waktunya habis untuk motornya itu," jawab Harsya.

"Hana, Ibu dan Ayah sangat lelah. Besok saja lagi jika kamu ingin protes," ucap Anaya, lalu menoleh ke arah suami dan menarik tangan pria paruh baya itu. "Ayo kita tidur!"

"Paman dan Bibi mau beristirahat, nanti ada pelayan yang menunjukkan kamar dan memberikan pakaian ganti untukmu," ucap Harsya.

"Iya, Paman. Terima kasih!"

Harsya mengangguk kemudian berjalan memasuki rumah bersama dengan istrinya.

Hana masih berdiri di depan Dennis. "Cara kotor apa yang kamu gunakan untuk meluluhkan hati kedua orang tuaku?"

"Tidak ada, Nona."

"Aku tidak percaya!"

"Terserah, Nona. Mau percaya atau tidak!" Dennis melewati Hana dan berlalu.

Hana mendengus kesal.

***

Keesokan paginya....

Keluarga Harsya menikmati sarapan bersama seperti biasa tanpa Hanan yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.

"Tolong panggilkan Dennis, ajak dia sarapan bersama kami di sini!" perintah Harsya kepada pelayan wanita yang sedang menuangkan air putih di gelas.

"Baik, Tuan."

Wanita itu pun memanggil Dennis, tak lama kemudian ia datang kembali.

"Dennis, silahkan duduk!" ucap Harsya.

Dennis menarik kursi dan duduk.

"Kenapa Hana belum juga turun, Yah?"

"Entahlah, mungkin dia masih tidur. Ini 'kan hari libur," jawab Harsya.

"Aku sedang tidak tidur, Ayah."

Harsya dan istrinya menoleh.

"Selamat pagi, Nona!" sapa Dennis.

"Kamu?" Hana tampak terkejut. "Kenapa dia ada di meja makan bersama kita, Yah, Bu?" tanyanya menoleh kepada kedua orang tuanya.

"Tidak apa-apa, Nak. Dia juga keluarga kita, duduklah!" ucap Anaya.

Hana dengan wajah kesal duduk berhadapan dengan Dennis.

"Kamu mau ke mana pagi ini?" tanya Harsya.

"Aku mau pergi dengan teman-temanku, Yah."

"Ke mana?" tanya Harsya lagi.

"Jalan keliling kota ini saja."

"Dennis akan menemanimu bertemu dengan teman-temanmu," ucap Harsya.

"Kenapa harus dengan dia 'sih, Yah?" protesnya.

"Biar dia bisa menjaga dan mengawasimu," jawab Harsya.

"Aku bukan anak kecil yang harus diawasi, Yah. Bagaimana aku bisa mengobrol dengan santai, jika harus ada dia?"

"Kalau begitu Dennis akan mengantar dan menjemputmu," saran Anaya.

"Aku tidak mau, Bu. Aku ingin menyetir sendiri!" tolaknya.

"Baiklah, kalau begitu. Kamu harus menemani Dennis membeli motor sebelum pergi," ucap Harsya.

"Teman-teman ku pasti menunggu lama, Yah."

"Kamu bilang pada temanmu jika datang terlambat," ujar Harsya.

"Aku tidak bisa, Yah."

"Ayah tidak mengizinkanmu pergi jika belum menentukan pilihan," ucap Harsya.

"Baiklah, dia boleh mengantar dan menjemputku. Aku tidak sempat jika harus menemaninya membeli motor," ujar Hana.

"Dennis, selesai sarapan kamu antar Hana. Jangan berikan mobilnya kepadanya," Harsya berkata kepada pemuda yang duduk di sebelah kirinya. "Kamu bisa menghubungi Paman Biom atau Paman Alpha untuk menemani kamu," lanjutnya.

"Iya, Paman. Terima kasih," ucap Dennis tersenyum tipis.

Hana yang mendengar percakapan ayah dan Dennis menarik ujung kanan bibirnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Dasar gadis angkuh dan sombong sll rendahkan dennis....

2023-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Kembali
2 Bab 2 - Alergi Kacang
3 Bab 3 - Mengantarkan Hana
4 Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5 Bab 5 - Membeli Motor Baru
6 Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7 Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8 Bab 8 - Membujuk Hana
9 Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10 Bab 10 - Hana Sakit
11 Bab 11 - Cemburu?
12 Bab 12 - Cemburu (2)
13 Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14 Bab 14 - Cemburu? (3)
15 Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16 Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17 Bab 17 - Rencana Licik Hana
18 Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19 Bab 19 - Dennis Patah Hati
20 Bab 20 - Dennis Marah Besar
21 Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22 Bab 22 - Menjadi Pendiam
23 Bab 23 - Janji Hana
24 Bab 24 - Dalangnya
25 Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26 Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27 Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28 Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29 Bab 29 - Jauhi Aku
30 Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31 Bab 31 - Mengantarkan Hana
32 Bab 32 - Menyusul Hana
33 Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34 Bab 34 - Dennis Gundah
35 Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36 Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37 Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38 Bab 38 - Mendekati Dayna
39 Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40 Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41 Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42 Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43 Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44 Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45 Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46 Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47 Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48 Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49 Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50 Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51 Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52 Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53 Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54 Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55 Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56 Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57 Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58 Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59 Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60 Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61 Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62 Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63 Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64 Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65 Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66 Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67 Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68 Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69 Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70 Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71 Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72 Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73 Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74 Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75 Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76 Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77 Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78 Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Kembali
2
Bab 2 - Alergi Kacang
3
Bab 3 - Mengantarkan Hana
4
Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5
Bab 5 - Membeli Motor Baru
6
Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7
Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8
Bab 8 - Membujuk Hana
9
Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10
Bab 10 - Hana Sakit
11
Bab 11 - Cemburu?
12
Bab 12 - Cemburu (2)
13
Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14
Bab 14 - Cemburu? (3)
15
Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16
Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17
Bab 17 - Rencana Licik Hana
18
Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19
Bab 19 - Dennis Patah Hati
20
Bab 20 - Dennis Marah Besar
21
Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22
Bab 22 - Menjadi Pendiam
23
Bab 23 - Janji Hana
24
Bab 24 - Dalangnya
25
Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26
Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27
Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28
Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29
Bab 29 - Jauhi Aku
30
Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31
Bab 31 - Mengantarkan Hana
32
Bab 32 - Menyusul Hana
33
Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34
Bab 34 - Dennis Gundah
35
Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36
Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37
Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38
Bab 38 - Mendekati Dayna
39
Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40
Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41
Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42
Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43
Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44
Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45
Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46
Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47
Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48
Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49
Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50
Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51
Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52
Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53
Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54
Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55
Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56
Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57
Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58
Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59
Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60
Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61
Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62
Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63
Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64
Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65
Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66
Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67
Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68
Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69
Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70
Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71
Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72
Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73
Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74
Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75
Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76
Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77
Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78
Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!