Pembalasan Istri Sah

Pembalasan Istri Sah

Bab 1 Rencana Kaira.

Kini aku hidup dengan wajah baru, tidak seperti dulu. Wajah yang selalu dibohongi dan dikhianati dengan kedustaan. Setelah aku berhasil selamat dari kematian, kini ku ubah semuanya menjadi berbeda. 

"Apa kamu yakin, akan merubah identitasmu ini?"

Melipatkan kedua tangan, merasa yakin aku menjawab dengan tegas, " Ya. "

"Apa kamu tidak akan takut dengan resiko yang akan terjadi nantinya. "

Aku menatap dalam dalam  wajah Gina, wanita yang menjadi sahabatku plus dokter yang sudah menangani wajahku ini. 

Mendekatkan kedua mata pada wajahnya, " Apa kamu melihat aku sedang bercanda. "

"Mm, tidak. "

"Jadi, aku sudah bertekad balas dendam. "

Gina menghela napas, aku mendengarnya terasa penuh beban. 

"Kaira, aku kuatir dengan keadaanmu. Takut jika. " Menempelkan jari tangan pada bibir sahabatku ini. 

"Hus, jangan katakan lagi oke. Ini sudah niatku melakukan semuanya, jadi doakan saja yang terbaik untukku. "

Gina malah menggelengkan kepala, ia mengambil alat alat medis untuk menyerahkan pada perawat untuk segera dibersihkan agar kembali steril. " Kaira, sudah aku ingatkan kamu, jadi aku tidak akan melarangmu lagi. "

Mendengar perkataan Gina membuat aku tak peduli. Bagiku saat ini balas dendam adalah jalan terbaik untuk memusnahkan lelaki bernama Angga, lelaki yang sudah menghancurkan hidupku. Tega menguras harta peninggalan kedua orang tuaku dan berselingkuh dengan Shireen, janda yang aku kenal sebagai sahabatku dulu. 

"Ahk."

Aku menjerit sekeras mungkin, memukul meja yang berada di hadapanku, mengingat betapa sadisnya Angga memukul wajah menusukku perut ini dengan pisau tajam. 

Perlahan kedua tangan tanpa sadar, menjambak rambut sendiri, seakan mental dan juga hatiku terganggu. 

"Tunggu pembalasanku. "

Gina datang kembali ke ruangan," Astaga, Kaira, kenapa kamu merusak meja ini. "

Aku tersenyum lebar, merapikan rambut dan menjawab, " Upss, maaf ya Gina, aku tadi nahan emosi eh malah kayak gini. "

Gina kini berkacak pinggang, membulatkan kedua matanya, memukul kepala. " Kaira, bisa tidak kamu mengontrol emosimu?"

Menghela napas, aku berusaha melatih diri agar menjadi wanita lembut dan tak gampang marah.

Gina mulai mengajarkanku perlahan demi perlahan, " Coba kamu tarik napas pelan dan keluarkan. Lakukan itu berulang kali, di saat kamu kesal dan marah pada seseorang."

Aku mencoba saran yang dilakukan Gina,  berulang kali hingga terbukti. 

"Gimana?"

"Rasanya plong, seperti amarah itu hilang dalam sekejap mata!' 

" Tapi aku kurang yakin dengan hal ini, karena kepribadian seseorang itu beda beda, ketika marah mereka kadang lupa dan tak sadar. Mereka lebih banyak dikuasai oleh emosi. "

Aku menahan dagu, " Memangnya sebagai wanita pelakor harus lembut ya?"

"Nggak juga sih, kalau menurutku asal kamu bisa bikin cowok itu nyaman!"

"Mm, berarti waktu aku menikah dengan Angga dia nggak nyaman ya denganku, sampai tega membunuhku?"

Gina malah terdiam, membuat aku menatap ke arah wajahnya, menyenggol bahu sahabatku ini " Heh, malah diam."

"Bukan gitu, ini kasusnya beda kan. Angga dari awal sudah niat ingin menghancurkan kamu karena harta. Dan sudah menyusun rencana dengan baik bersama sahabat kamu itu. "

Aku mendengarkan perkataan Gina, dimana aku membalas," Mm, ya. Aku mengerti dengan apa yang harus aku lakukan saat ini."

"Besok identitas barumu sudah jadi, aku memberi nama baru kamu sebagai Sinta. Kamu ingat nama itu baik baik, besok aku akan membuat kamu bekerja di perusahaan papah kamu yang kini sudah berada di tangan Angga."

"Oke."

Padahal tadi Gina melarangku untuk tidak melakukan hal bodoh ini, tapi nyatanya dia membantuku. 

"Kaira."

Gina melangkahkan kakinya ke belakang, memandangku dari ujung kaki hingga ujung kepala. 

"Bodymu kurang seksi. Coba putar badan. "

Aku memutar badan, menuruti perintah Gina. 

"Sepertinya ada yang harus diperbaiki"

"Maksud kamu. "

"Badan kamu kurang seksi, terlalu banyak lemak yang menempel."

Aku menyunggingkan bibir, setelah mendengar ucapan Gina yang membuat aku tak pede. 

"Jadi apa yang akan kamu lakukan."

"Sedot lemak. "

"Apa, menyakitkan tidak. "

"Kamu tenang saja, tidak terlalu sakit, seperti kamu menjalani operasi wajah. "

Aku menghela napas, berusaha tetap tenang. Mendengarkan perkataan Gina, apapun yang ia suruh akan aku lakukan. 

******

Satu bulan melatih diri, untuk merubah diri, adalah hal yang sulit. Aku harus bisa membuang kebiasaanku menjadi Kaira, merubah dengan kebiasaan baru, menjadi sosok  Gina, membuatku tak sabar ingin segera membalaskan dendam yang sudah menggunung dalam hati ini. 

" Gimana, kamu sudah siap, ada di lingkungan suami kamu sendiri, bertemu Shireen setiap hari?"

"Aku sudah siap sekali!"

"Berarti sekarang namamu sudah sah menjadi Sinta. "

Aku tersenyum lebar, bersiap melayangkan aksi yang aku tunggu-tunggu dari dulu. 

********

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, aku sudah bersiap menjadi sosok wanita bernama Sinta. Sosok Sinta yang akan menjadi wanita pelakor, " Tak sabar rasanya. "

Gina tersenyum melihat semangat yang membara pada hati ini, ia berkata, " semangat."

Aku menunjukkan kedua jempolku dan berkata, " Oke. "

Menaiki mobil yang sudah di sediakan Gina, membuat aku semakin percaya diri. " Aku datang Angga. "

Mobil sudah aku parkirkan didepan perusahaan papah, menghela napas terlebih dahulu.

"Aku harus siap. "

Keluar dari mobil.

Brakk .... " Ahk. "

Aku tak sadar jika pintu mobil, mengenai seseorang, membuat aku terburu buru keluar dan melihat siapa orang yang sudah mengenai pintu mobilku.

"Maaf. Saya nggak sengaja. "

Ia memegang kepalanya, membuat aku merasa bersalah, karena ceroboh dan tak hati hati.

Kini kepalanya yang menunduk ia tegapkan dihadapanku, membuat aku terkejut. Orang yang terkena pintu mobilku ternyata Angga, target yang akan aku hancurkan.

"Aduhh, maaf ya. Aku tak sengaja, " ucapku, mempelihatkan wajah bersalah.

Angga menatap kearahku terus menerus, tanpa berkedip sedikit pun.

"Halo, pak."

Aku melabaikan tangan beberapa kali dihadapannya, membuat ia membalas, " ahk, iya. "

Aku berusaha membuat perhatian kecil dengan memegang jidatnya yang memar. " aduh pasti sakit sekali ya. "

"Oh ini, tidak. "

Angga tersenyum menatap ke arah wajahku, membuat aku kini membalas senyumannya, kita berdua saling menatap satu sama lain.

Sampai.

"Angga."

Suara seorang wanita mengagetkan kami berdua, membuat aku langsung memalingkan wajah, "Angga."

Wanita itu menarik tangan Angga, menatap ke arahku dengan wajah kesalnya.

"Kamu ngapain sih, saling menatap satu sama lain sama dia?"

"Tadi itu, aku .... !"

Aku mulai hadir di antara mereka berdua. " Maaf sebelumnya mbak. "

"Mbak." Shireen melipatkan kedua tangannya, ia seperti terkejut dengan panggilan yang aku berikan padanya.

"Heh, aku ini masih muda, masa di bilang Mbak sih. Kurang ajar banget sih kamu, " ketus Shireen mempelihatkan kemarahannya dihadapanku.

Angga mulai menenangkan Shireen dengan berkata, " sudah, sebaiknya kita masuk ke kantor, jangan mempermasalakan hal yang tak penting. "

Angga menarik tangan Shireen, dimana ia menatap sekilas ke arahku dengan melemparkan sebuah senyuman.

Akhirnya mangsa sudah dapat di lumpuhkan, tinggal masuk dan mendekati si Angga lelaki tidak tahu diri itu.

Episodes
1 Bab 1 Rencana Kaira.
2 Bab 2 Berhasil masuk Prusahaan.
3 Bab 3 Gunawan curiga.
4 Bab 4 Hal yang menjijikan
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31 Cinta Untuk Kaira. Season 2
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 35
35 Datangnya sang mertua.
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab
45 Bab Menjijikan bab (44 )
46 Berusaha 45- 46
47 Bab 47- 48
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bba 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bba 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 Rencana Kaira.
2
Bab 2 Berhasil masuk Prusahaan.
3
Bab 3 Gunawan curiga.
4
Bab 4 Hal yang menjijikan
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31 Cinta Untuk Kaira. Season 2
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 35
35
Datangnya sang mertua.
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab
45
Bab Menjijikan bab (44 )
46
Berusaha 45- 46
47
Bab 47- 48
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bba 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bba 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!