Anak Tunggal Tuan Ether

Anak Tunggal Tuan Ether

Permulaan

"Daniel cukup marah-marahnya, Mama sudah lelah dengan semua yang telah kamu lakukan," bentak seorang wanita di depan anaknya yang mengamuk di sekolah karena telah di jemput.

"Mama jahat, mengapa terus terlambat? Aku kan sudah bilang jangan terlambat lagi," oceh anak umur 5 tahun sambil memasang wajah cemberut.

"Daniel kamu kan bisa pulang sama Om Wisnu."

"Enggak Daniel mau pulang sama Mama, pokoknya Daniel mau pulang setiap hari sama Mama. Daniel juga pengen kaya temen-temen Daniel yang di jemput pulang sama orang tuanya," Daniel malah menangis.

Wanita itu langsung menggendong anaknya dan membawa nya masuk ke dalam mobil, Wisnu ikut masuk ke mobil.

"Udah jangan di marahi lagi, dia masih kecil belum mengerti apapun," Wisnu mengelus tangan wanita itu.

"Daniel kamu harus ngerti kalau kita berbeda dengan teman-teman kamu," ujar wanita itu yang terus saja memarahi anaknya.

Daniel menangis di kursi belakang, "Daniel juga pengen punya ayah, memangnya ayah Daniel kemana sih?"

"Cukup Daniel, jangan pernah tanya ayahmu dimana lagi," wanita itu menghela nafasnya dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya agar tidak terlalu terbawa emosi.

Wanita itu bernama Bella, ia adalah ibu dari Daniel sedangkan Wisnu adalah temannya yang selalu membantu Bella ketika harus menjemput Daniel pulang. Bukan tidak mampu membayar asisten untuk menjaga Daniel, tapi sudah banyak yang mundur ketika mereka kerja. Karena Daniel punya sikap jail dan keras kepala.

"Pulanglah dengan Om Wisnu Mama masih ada kerjaan di kantor," tambah Bella.

Bella menatap Wisnu, "Tolong jagain Daniel yah."

Wisnu tersenyum pada Bella, "Kau tenang saja Daniel aman bersamaku."

"Makasih yah, maaf suka ngerepotin. Abisnya Daniel cuman mau sama kamu."

"Gak papah, udah sana kalau mau kerja. Daniel biar aku yang urus."

Bella menatap Daniel yang masih menangis, "Mama pergi dulu, jangan nakal."

Daniel hanya menganggukkan kepalanya saja, Bella keluar dari mobil Wisnu dan masuk ke mobilnya. Wisnu menarik Daniel ke depan, Wisnu memeluk Daniel terlebih dahulu.

"Mau es krim?" tanya Wisnu membujuk Daniel.

Daniel mengangguk.

"Anak baik, oke tapi udah yah jangan nangis."

Anak itu kembali mengangguk.

"Om kenapa sih Daniel gak punya Papa? Padahal kan Daniel pengen kayak temen-temen Daniel. Daniel juga gak mau di tinggal terus sama Mama," ujar Daniel yang membuat hati Wisnu sedikit tersentuh.

Wisnu mengusap kepala Daniel, "Hey katanya janji gak sedih lagi? Kamu tenang aja nanti Mama mu juga pasti akan mencari ayah baru untukmu."

"Beneran Om?"

Wisnu mengangguk.

"Asik aku punya papa nanti."

Sementara itu Bella sudah sampai di kantornya ia duduk dengan lemas di kursinya, seorang wanita berjalan ke arahnya, "Daniel gak mau pulang lagi?" tanyanya.

Bella hanya bisa mengangguk.

"Makannya cepat-cepat turuti permintaan anakmu itu, anakmu minta papa baru kan?"

Bella menatap wanita itu, "Memangnya semudah itu?"

"Ah lagipula sudah lima tahun yang lalu, kau harus segera membuka hatimu untuk pria lain. Banyak yang menyukaimu, kau nya saja yang tidak mau menyadari hal itu."

"Sudahlah aku masih banyak kerjaan."

Perempuan tadi bernama Rose, dia adalah ketua di tim perencana. Mereka kerja di salah satu perusahaan game terbesar di Asia.

"Jangan lupa hari ini ada rapat penting," teriak Rose.

"Iya aku ingat tenang saja."

"Bagus kalau kau ingat."

Sementara itu kini Daniel dan Wisnu tengah berbelanja Eskrim di supermarket, saat hendak keluar supermarket tiba-tiba Daniel malah lari ke jalanan membuat Wisnu kaget dan segera mengejarnya.

Daniel ternyata hendak menyelamatkan seekor kucing yang hampir tertabrak mobil, untungnya Daniel juga di selamatkan oleh seorang pria yang segera menarik Daniel beserta kucing-kucingnya. Dari tengah jalan, Wisnu yang melihat itu langsung bernafas dengan lega.

"Ah terimakasih sudah menyelamatkannya," ujar Wisnu pada pria yang kini masih menggendong Daniel.

Daniel menatap wajah pria itu, "Om bisa turunkan saya?"

Pria itu langsung menurunkan Daniel.

"Lain kali yang benar kalau jagain anak," ujar pria itu dingin.

"Om dia bukan Ayahku," timpa Daniel.

"Yah pokoknya lain kali lebih berhati-hatilah."

"Baik, sekali lagi terimakasih telah menyelamatkannya," Wisnu membungkukkan kepalanya.

"Tuan Ether kita harus segera bergegas pergi," ujar seorang pria yang sedari tadi menunggu Ether di belakangnya.

"Baik," Ether menatap Wisnu dan Daniel bergantian, "Saya pergi dulu," ucapnya sembari berjalan meninggalkan mereka.

Daniel menyimpan kucingnya kembali di jalan, "Baik-baik yah kucing."

Daniel di gendong Wisnu untuk pulang ke rumahnya Daniel, Daniel tinggal bersama Bella di perumahan. Sesampainya di sana ternyata Daniel sudah tertidur pulas dalam mobil jadi Wisnu harus menggendong Daniel dan membawanya ke dalam rumah.

Wisnu menidurkan anak itu di kamarnya, Wisnu mengelus kening Daniel sambil mencium keningnya dengan perlahan.

"Selamat tidur Daniel ku," ucapnya sebelum akhirnya ia keluar membiarkan Daniel tidur sendiri di kamar.

Tiba-tiba Bella menelpon Wisnu untuk menanyakan kabar anaknya, "Dia sedang tidur."

"Ah baiklah terimakasih karena sudah menjaga Daniel."

"Sudah berapa kali kau hari ini bilang terimakasih padaku, sudahlah aku senang bisa mengurus Daniel. Lagipula pekerjaan ku juga belum normal lagi jadi aku masih bisa kerja dari rumahmu."

"Aku akan segera pulang setelah rapat nanti, mau ku bawakan makanan?" tanya Bella.

"Boleh, kita makan malam bareng seperti biasa."

"Oke, aku matikan dulu telponnya yah."

"Baiklah, semangat kerjanya," setelah itu Wisnu duduk di kursi dan langsung membuka laptopnya untuk bekerja di sana.

___________

Malam pun tiba, Bella sudah pulang ia kini tengah di perjalanan. Sampailah Bella di rumahnya ia melihat pemandangan indah saat Daniel dapat tersenyum saat bermain dengan Wisnu.

"Mama," panggil Daniel langsung menghampiri Bella yang baru datang.

"Mama bawa makanan?" tanyanya menatap Bella.

"Yah, yuk kita makan dulu Mama sudah lapar."

Mereka bergegas ke ruang makan, Wisnu membantu Bella menyiapkan makanan di meja makan. Setelah selesai di siapkan barulah mereka mulai makan, "Selamat makan," ucap ketiganya barengan.

__________

Bella mengantarkan Wisnu ke depan rumahnya, "Terimakasih untuk hari ini, kau besok tidak perlu menjemput Daniel lagi. Aku yang akan menjemputnya."

"Kau yakin bisa melakukannya?" tanya Wisnu.

"Iya kau tenang saja, besok di kantorku tidak terlalu banyak kerjaan."

"Baiklah jika kau butuh sesuatu aku akan selalu ada untukmu, jadi jangan lupa untuk menghubungi ku."

"Iya, Hati-hati di jalannya," Bella melambaikan tangannya pada Wisnu yang sudah hendak naik mobil.

Saat Bella akan masuk ke kamarnya tiba-tiba sudut matanya sekilas melihat seseorang yang tidak aneh baginya, "Ah mana mungkin itu dia," tak mau berharap banyak Bella membuang prasangka buruk yang ada di otaknya.

Terpopuler

Comments

Nani Mardiani

Nani Mardiani

Secangkir kopi untukmu thor, semangatttttt......

2023-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!