Paginya seperti biasa Bella sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya juga anaknya Daniel, "Cepat habiskan sarapanmu," titah Bella yang melihat Daniel hanya memainkan rotinya.
"Ma Daniel masih ngantuk," balas Daniel dengan wajah memelas.
"Tidak, hari ini kau harus sekolah. Lagipula kau pasti akan tidak mengantuk nanti kalau sudah di sekolah dan bertemu dengan teman-teman mu."
"Ah aku malas bertemu mereka."
"Ada apa lagi?"
"Mereka selalu menanyakan kemana ayahku pergi, Padahal aku juga tidak tau ayahku pergi kemana."
"Ah sudahlah jangan mendengarkan mereka."
"Tetap saja aku punya telinga dan aku pasti bisa mendengar mereka."
_________
Selesai mengantarkan Daniel ke sekolah Bella segera bergegas ke kantor untuk kerja di perjalanan menuju kantor ia malah terjebak macet karena tampaknya ada kecelakaan di depan.
Bella membuka jendela mobil untuk memastikan apa yang terjadi di depan mobil di sebelahnya juga sama membuka kaca mobilnya. Keduanya tanpa sengaja saling memandang dengan tatapan saling tak percaya, pria di samping Bella tak lain adalah Ether.
Ether turun dari mobilnya dan langsung menghampiri mobil Bella, Bella menutup kaca mobilnya, "Bella keluarlah ada hal yang ingin ku bicarakan padamu, Bella cepat keluar," Ether menggedor pintu mobil Bella.
Bella tetap tidak mau keluar membuat Ether dengan terpaksa berdiri di depan mobil Bella untuk menghilangkan jalan mobilnya Bella, para pemobil di belakang Bella sudah memberinya klakson untuk jalan.
Bella membuka kaca mobilnya kembali, "Kau gila? Minggir!" teriak Bella.
"Maka ikutlah denganku, ada yang ingin ku katakan padamu."
"Baiklah-baiklah."
Bella masuk ke mobil Ether sementara mobil Bella di bawa oleh sekertaris Ether.
"Jadi apa yang ingin kau katakan padaku? Cepatlah aku harus kerja," tanya Bella.
"Aku rindu padamu."
"Setelah kejadian 5 tahun yang lalu kau masih berani bilang rindu padaku? Memang tidak tau malu hidupmu," Bella melipat kedua tangannya di dada, ia enggan sekali menatap Ether.
"Aku tau dulu aku salah tapi ada alasan mengapa aku melakukan itu padamu."
"Apapun alasannya tapi apa yang kau lakukan padaku benar-benar tidak bisa di maafkan."
"Bella aku minta maaf."
"Kau tau, pada hari itu aku benar-benar menunggumu semalaman di tengah hujan deras yang mengguyur berharap kau benar-benar hadir. Tapi nyatanya kau malah pergi tanpa alasan selama 5 tahun, kau melakukan itu sengaja bukan?"
"Tidak Bella, ada alasan yang rumit mengapa aku meninggalkanmu saat itu. Aku benar-benar minta maaf."
"Sudah ku katakan permintaan maafmu tidak berguna."
Tiba-tiba Bella mendapatkan telpon dari pihak sekolah, "Halo," Bella langsung mengangkat panggilan telponnya.
"Bu, anak ibu tampaknya sakit. Dia sekarang sedang menangis dan ingin kau menjemputnya pulang."
"Baik saya ke sana sekarang."
Bella menatap Ether, antarkan saya ke sekolah.
"Kau mau apa ke sekolah?"
"Anakku sakit dan ia ingin pulang jadi aku harus menjemputnya."
"Kau sudah punya anak?" tanya Ether kecewa.
"Iya, sudah cepat kita ke sekolahnya sekarang."
________
Sampailah mereka berdua di sekolah Daniel, Daniel ada di ruangan UKS sedang menangis menunggu Bella menjemputnya.
Bella menggendong Daniel, "Sudah sayang Mama ada di sini," Bella juga menepuk-nepuk punggung Daniel.
Daniel malah menatap Ether, "Kau bukannya orang yang menyelamatkan ku kemarin?" tanya Daniel.
Ether juga baru sadar kalau anak ini adalah anak yang kemarin ia selamatkan.
"Kau, jadi kau adalah ibu dari anak ini?" Ether menunjuk wajah Bella.
Bella mengangguk.
"Anakmu kemarin hampir tertabrak mobil."
"Benarkah?" Bella menatap Daniel tak percaya.
Daniel menganggukkan kepalanya.
Bella menatap Ether, "Terimakasih sudah menyelamatkannya."
"Sudah menjadi keharusan."
Mereka kini pergi ke rumah sakit untuk memeriksa Daniel, "Jadi kau sudah menikah?" tanya Ether sedikit kecewa dan sakit hati.
"Menikah? Apa itu menikah?" tanya Daniel.
"Sudahlah kau tidur saja," Balas Bella pada Daniel.
"Siapa suami mu?" tanya Ether kembali.
"Bukan urusanmu juga."
"Ayahku tidak ada," ujar Daniel dengan sinis.
Bella menatap anaknya, "Sudah cukup, kau tidur saja."
"Maksudnya?" Ether malah penasaran.
"Kata Mama ayahku pergi meninggalkan-" Bella menutup mulut anaknya, kini ia merasa canggung dan bingung harus bagaimana untuk menutupi kenyataan bahwa sebenarnya Daniel adalah anaknya Ether.
Ether menghentikan mobilnya dengan mendadak.
"Jawab pertanyaan ku cepat, dimana ayah dari anak itu?"
"Bukan urusanmu, cepat kita ke rumah sakit nanti Daniel makin parah."
"Jawab dulu pertanyaan ku," kekeh Daniel.
"Ah kau ini, aku akan turun saja mengendarai mobilku," Bella hendak membuka pintu mobilnya tapi Ether malah mengunci pintu mobil tersebut agar Bella tidak bisa keluar.
"Ether cukup, Daniel harus ke rumah sakit sekarang."
"Baik akan ku antarkan sekarang," Ether segera menjalankan kembali mobilnya ia tidak mau juga kalau anaknya Bella kenapa-napa.
"Selama lima tahun aku benar-benar sendiri Bella, aku selalu berpikir kau akan menungguku kembali."
Bella tersenyum sinis, "Manusia mana yang akan tetap menunggu seseorang yang telah meninggalkan dirinya selama lima tahun tanpa kabar dan tanpa kejelasan."
"Aku tau, tapi entah mengapa aku rasa dulu kau akan menungguku selama apapun aku pergi. Nyatanya kau ternyata sudah punya anak sekarang."
Bella kembali tersenyum sinis, "Buanglah semua pikiran itu untuk selamanya."
_________
Sampailah di rumah sakit Daniel segera di bawa ke ruangan periksa anak dan ternyata Daniel hanya demam biasa, Bella merasa sangat lega takutnya kejadian dulu terulang kembali. Saat Daniel sakit parah dan hampir membuat Daniel meninggal.
Rose menelpon Bella, "Kau dimana mengapa belum ke kantor?" tanyanya.
"Daniel sakit, jadi aku harus mengantarkannya ke rumah sakit terlebih dahulu. Nanti setelah semuanya selesai aku akan ke kantor."
"Ah tidak usah, kau urus saja dulu anakmu itu, nanti setelah sembuh baru kau ke kantor, lagipula kerjaannya mu sekarang bisa kau lakukan dari rumah."
Bella tersenyum, "Ah baiklah, terimakasih."
"Sudah ku matikan dulu telponnya kerjaan ku juga masih banyak."
"Baik sampai jumpa nanti."
Bella mematikan sambungan telponnya, ia menatap Ether sebentar, "Apa kau lihat-lihat?"
"Tuan kita harus segera pergi," ujar sekertaris Ether.
"Sudah ku bilang kosongkan semua jadwal ku hari ini," bentar Ether.
"Kalau kau harus pergi, pergilah," timpa Bella.
"Aku menunggumu selama lima tahun setelah bertemu enak saja kau bilang begitu."
"Kau yang meninggalkanku, jadi aku tidak peduli sekarang."
"Yah aku memang melakukannya tapi aku punya alasan untuk melakukan itu."
"Apa? Apa alasan mu? Tidak bisa jawab kan?" Bella masuk ke ruangan Daniel untuk melihat anaknya.
"Dok apakah Daniel harus rawat inap?" tanya Bella.
"Tidak usah, dia bisa pulang hari ini."
"Baik dok."
Ether kekeh ingin mengantarkan Bella pulang ke rumahnya, dengan terpaksa dan tidak mau keributan Bella mengiyakan permintaan Ether tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments