Reyhan, Suamiku

Reyhan, Suamiku

Nayla Anjani Deka

Hay, Sebelumnya,

Terimakasih sudah memutuskan mampir di novel aku.

Oh iya, novel ini masih dalam tahap revisi, jadi tolong, bab 57 sampai 112 tidak perlu dibaca ya? Dari pada kalian bingung.

Pokok setelah membaca bab 56, langsung loncat ke bab 113.

Happy Reading sayang 😍

*****

Terik matahari terasa sangat menyengat. Tepat pukul 12 siang Nay sampai didepan kelasnya.

Dengan langkah cepat setengah berlari dan nafas yang memburu, Nay menghampiri kedua sahabatnya, Nina dan Sari tengah duduk didepan kelas sambil memainkan ponsel mereka.

"Haaah haaah.. gak terlambat kan aku?" Suaranya Nay menderu..

Nay benar-benar takut, pasalnya sudah beberapa kali dia terlambat pada saat kelas pak Hasan, Dosen muda yang galaknya setengah mati.

Pak Hasan ganteng sih. Dia dosen idaman mahasiswi dikampus ini. Tapi tidak untuk Nay.

Pak Hasan adalah dosen yang benar-benar membuat Nay malas masuk kelas. Entah perasaan Nay saja, atau apa

tapi Nay merasa pak Hasan memperlakukan nya seperti mahasiswi tiri.

"Kata siapa? noh ditungguin pak Hasan didalam.." Jawab Nina jengah. "Kamu sih Nay, telat mulu..."

"Hah benarkah? bukannya masih setengah jam lagi ya kelasnya? duh Mampuss aku.."

Buru buru Nay merapikan penampilannya. Dia melihat pantulan dirinya didepan cermin cendela.

Benar" kacau. Batin Nay

"Aku masuk dulu guys..."

Cekleeekkk....

"Taraaa.. selamat Ulang Tahun Nayla..."

Nay benar-benar terkejut. Dia tidak menyangka akan ada kejutan semeriah ini dari temen temennya.

Ternyata mereka semua menunggu Nay didalam kelas. Mereka bahkan ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Nay memang selalu bersikap baik pada semua temannya. Tak jarang Nay mengajak teman sekelasnya makan bersama dikantin. Tentu saja dia yang membayar. Nay kan kaya. hihi

Putri tunggal dari keluarga Deka itu selalu menjadi primadona dikampusnya.

Paras Nay yang cantik dan sikapnya yang baik membuat siapa saja nyaman didekatnya.

Apalagi...

Laki laki yang tiba tiba muncul dari arah sampingnya.

Pacar Nayla. Laki laki yang selalu bersikap baik didepan Nayla. Memperlakukan Nayla layaknya Ratu yang begitu istimewa. Ratu yang dicintainya.

"Selamat Ulang Tahun, sayang.. "

Satya melangkah menghampiri Nay dengan membawa sebuket bunga mawar merah yang indah.

"Satya.." Ucap Nay masih dalam suasana terkejutnya..

Satya berjalan mendekati Nay. Lalu memeluknya.

Nay membalas pelukan Satya dengan perasaan yang bahagia.

Terdengar tepuk tangan dari teman teman yang lain. Mereka selalu bahagia ketika Nay bahagia.

Satya melepas pelukannya. Manyodorkan kotak merah sebagai hadiah.

"Apa itu.?"

"Ini untukmu... " Satya mengeluarkan sebuah sebuah kalung dan liontin huruf dengan inisial "S".

"Biar semua orang tau. Nay adalah milik Satya"

Satya mencium kening Nay.

"Terimakasih Satya.."

Nay sangat bahagia hari ini. Dua tahun menjalin hubungan, Satya masih saja romantis. Memperlakukan Nay dengan sangat istimewa.

"Dua Tahun lagi, setelah kita wisuda dan aku mendapatkan pekerjaan yang bagus. Aku pasti akan menikahimu.."

Ya, Satya sangat mencintai Nayla.

"Tolong, bersabarlah sebentar lagi Nay"

"Trimakasih Satya, terimakasih temen temen semua... Nay sayang kalian semua "

Tiba tiba Nina dan Sari masukk...

"Gaesss.. pak Hasan.. pak Hasan otw kesini..."

"Bubarr bubaaarr...."

Suasana kelas berubah drastis. Yang tadinya larut dalam kebahagian kini berubah menjadi ketegangan..

pak Hasan..

Dosen muda yang menjadi idola mahasiswi kampus, ya walaupun terkenal dingin galak dan kaku. Tetap saja, karena ketampanannya membuat mahasiswi lupa akan sifat menjengkelkan pak Hasan.

Apalagi Nay, rasanya Nay ingin segera mengakhiri kelas nya itu.

"Selamat Siang.."

"Siang pak.."

Seperti biasa, pak Hasan masuk dengan langkah tegap dan percaya diri..Membuat mahasiswi tidak berkedip menatapnya.

Termasuh Nina dan Sari.

Tapi tidak dengan Nay,..

Nay memutar bola mata dengan malas...

"Kenapa? kamu ga suka sama kelas saya Nay? kalau mau keluar, silahkan.."

Tanpa sengaja pak Hasan melihatnya tadi. Saat Nay memutar bola matanya dengan malas.

"Eh , enggak kok pak... maafmaaf"

***

"Nay... Nayla"

Begitulah orang orang memanggilku.

Namaku Nayla Anjani Deka. Aku adalah anak tunggal. Kalian tau rasanya jadi anak tunggal,?

Sepi.. Sendiri.. Sunyi..

itu yang selalu kurasakan ketika Papa sibuk urusan perusahaannya. Dan mama sibuk arisan ibu ibu kompleknya.

Aku selalu berharap memiliki saudara, tapi kenyataan nya itu tidak terwujud.

Meski begitu, aku bersyukur memiliki teman teman yang sangat menyayangiku.

Apalagi sahabatku, Nina dan Sari.

"Nay, Nayla..."

"Ada apa Sar?"

"Nanti sore ada acara sama Satya nggak? kalau gak ada, kita jalan yukk bertiga?"

tanya Sari.

"Belum tau, tapi kayaknya nggak ada dehh..

ehh, tapi belum tau juga sihh.."

Sari tampak sedikit cemberut. Bagaimana tidak. Sejak berpacaran dengan Satya, setiap kali hari penting Nay, termasuk hati ulangtahun Nayla, Nay selalu saja merayakan nya dengan Satya.

Padahal sebelumnya, Nay selalu bersama kedua sahabatnya itu dihari hari pentingnya seperti ini.

"Aku tanya Satya dulu deh... bentar aku tlfon dia."

Nay mengeluarkan ponselnya. Menelfon Satya.

Halo... Satya... Nanti malam ngajak jalan ndak?..Oh gitu.. iya iyaaaa...

"Gimana gimana?" Sari begitu antusias..

malam ini dia benar benar ingin merayakan hari ulang tahun sahabatnya itu.

Entah sekedar rasa ingin, atau ada rasa kekhawatiran yang tidak disadarinya.

Tapi sayang...

"Duhh.. maaf ya Sar.. nanti malam Satya ngajak jalan.."

Nay menjawab dengan sangat hati hati. Dia tidak ingin melihat sahabatnya itu kecewa.

Tapi mau bagaimana lagi, Nay mencintai Satya.

Nay ingin melewati malam ulangtahunnya yang romantis dengan Satya.

"Atau gini.. Hari ini aku kan jalan sama Satya, besok jalan sama kalian berdua. Gimana??"

Nay mencoba menghibur Sari. Memberi jalan tengah agar sahabatnya itu tidak begitu merasa kecewa.

Sedangkan Sari masih saja memajukan bibirnya.

"Yaudahlah Sari. besok aja kita jalannya sama Nay .. "

Nina yang sedari tadi tak peduli dengan perdebatan Nay dan Sari, terlihat mulai jengah.

"Makanya Sar.. lo itu cari pacar, biar ga gangguin Nay sama Satya. Biar ga kesepian gitu..."

"Yaudah yaudahh yaudah.. " Akhirnya Sari mengalah. Apalagi Nina sudah memberi ultimatumnya.

"Tapi Nay, malam ini kamu harus lebih hati hati ya... aku khawatir sama kamu.."

"Santai ajaa.. aku biasa jalan sama satya dan aman aman aja kok.. hihi" Jawab Nay menangkan Sari.

Nay merasa aneh. Pasalnya, Sari tidak pernah seperti itu sebelumnya.

Jika sebelumnya Sari begitu santai ketika Nay memilih jalan dengan Satya, hari ini Sari terlihat begitu sangat kecewa karena Nay menolak ajakannya. Ada raut wajah khawatir juga diwajahnya.

"Sar, kamu kenapa sih?"

Tanya Nina. Nina juga melihatnya. Wajah penuh rasa khawatir itu tampak jelas tertangkap pandangan Nina.

"Tau nih Sari... jangan buat aku jadi merasa bersalah dong" Jawab Nay sambil mencoba merangkul pundak sahabatnya itu.

"Gak papa Nay.."

Sari mencoba mengabaikan rasa cemasnya. Sari tidak ingin Nay merasa bersalah karena sikapnya itu.

"Aku cuma minta, kamu hati hati yaa. Semoga kamu bahagia malam ini.. "

"Pasti bahagia dong. Satya pasti bersikap baik padaku. Dia pasti akan memperlakukan ku dengan semestinya.

Satya pasti juga rela mengorbankan nyawanya demi melindungiku."

Jawab Nay percaya diri.

Senyum diwajah Nay tidak pernah pudar ketika membicarakan kekasihnya itu. Selama ini, Satya benar benar memperlakukan Nay dengan sangat baik. Satya sangat mencintai Nay. itu yang selalu Nay rasakan ketika bersama Satya.

"Idiihh.. buciin. Nay benar benar bucin." Nina sedikit geli melihat tingkah Nay. Nay tidak pernah malu memuji Satya dihadapan Sari dan Nina.

"Haha, yaudh aku pulang duluan yaa..

Sampai bertemu besok sayang sayang ku.. byeee"

Nay melangkah keluar melewati gerbang kampusnya.

"Byeee Nay..."

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, atau Caraku Menemukanmu.

Yang (Siapa) Aku Tanpamu searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng😶

2023-01-30

0

rinia riapi

rinia riapi

Semangat. Aku mampir. Aku bawa boom like.
Salam
Classical Love
Surga di Hati
The Darkness of Vampir World
terima kasih.

2020-08-29

0

S.3.3

S.3.3

Halo Author baik semangat selalu ya bikin novel nya udh aku boom like+rate5.

Kalau ada waktu mampir ya ke novel ku"Light Overon"

Ditunggu ya 😊

2020-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Nayla Anjani Deka
2 Petuah Mama Riana
3 Menyesali Beberapa Gelas
4 Asa dan Jalan Buntu
5 Linangan Penyesalan
6 Papa dan Mata-matanya
7 Reyhan Atmadja
8 Bertemu Bocah Kecil
9 Pemilik Toko Buku
10 Mari Bertunangan
11 Karena Aku Sahabatnya
12 Berdarah
13 Manusia Penolong
14 Detak Jantung
15 Manfaat Dering Ponsel
16 Jalan Hidup yang Dramatis
17 Sebuah Kepercayaan
18 Kedua Kalinya
19 Tunjukkan Baktimu
20 Gelang Persahabatan
21 Bertemu Naura Lagi
22 Bukti Tak Terbantahkan
23 Dua Garis Merah
24 Menjaga Tiga Hati
25 Diambang Kebingungan
26 Aulia Martha Nuansari
27 Sebuah Pengakuan
28 Pernikahan Impian
29 Pesta Pernikahan
30 Tragedi Pagi Hari
31 Klasik Semi Modern
32 Bagian Dari Kita
33 Khumaira Nur Jeni
34 Ibarat Sebuah Rumah
35 Saran Dari Sahabat
36 Sebelum Menyesal
37 Belum Saling Memahami
38 Semesta Tidak Merestui
39 Di Persimpangan Jalan
40 Bukan Supir Pribadi
41 Pendengar Yang Baik
42 Pertama Yang Tertunda
43 Mobil Baru
44 Mengejar Senja
45 Senja dan Filosofinya
46 Kabar Baik Tapi Menyakitkan
47 Kesalahpahaman
48 Akibat Terlalu Emosi
49 Amarah Dan Gairah
50 Bertemu Wanita Ular
51 Teman Berbagi
52 Bolehkah Aku Serakah?
53 Menghadiri Acara Wisuda
54 Dunia Memang Sempit
55 PROLOG : Rumah Reyhan
56 Balada Berbelanja
57 Pesta Pernikahan
58 Sampai Kau Mencintaiku
59 Lupa Punya Suami
60 Ayolah Berdamai
61 Mama Baru?
62 Klasik Semi Modern
63 Bingkai Foto
64 NOVEL BARU !!
65 Di Ruang Makan
66 Kesempatan Emas
67 Khumaira Nur Jeni
68 Pantas di Cintai
69 Cemburu ?
70 Kesan Pertama Yang Buruk
71 Hanya Kalah Populer
72 Sebelum Menyesal
73 Membersihkan Kamar Pribadi
74 Belum Saling Memahami
75 Obrolan Malam
76 Suasana Pagi
77 Semesta Tidak Merestui
78 Persimpangan Jalan
79 Cara Pertama : Negoisasi
80 Orang Kepercayaan
81 Pendengar Yang Baik
82 Terlalu Munafik
83 Malam Yang Panjang
84 Terlambat Ke Kampus
85 Tunggulah Aku...
86 Mobil Baru
87 Surga Dunia
88 Mengejar Senja
89 Senja dan Filosofinya
90 Makna Sebuah Pertemuan
91 Kabar Baik Menyakitkan
92 Perdebatan Kecil
93 Menyenangkan Diri
94 Dikuasai Amarah
95 Emosi Masih Berlanjut
96 Kantor Deka Group
97 Menangis Dalam Diam
98 Antara Amarah dan Gairah
99 Pemberi Harapan Palsu
100 Wanita Ular
101 Saham Incaran
102 Teman Berbagi
103 Keripik Yang Malang
104 Bolehkah Serakah?
105 Menghadiri Acara Wisuda
106 Suamiku Hebat
107 Prediksimu Salah
108 Dunia itu Sempit
109 PROLOG : RUMAH REYHAN
110 Kenangan Telur Goreng
111 Berbelanja
112 Bencana Berbelanja
113 Hukuman Dan Hadiah
114 Menjelang Maghrib
115 Berbincang
116 Di Kebun Binatang
117 Membagi Kekhawatiran
118 Meet Up Bertiga
119 Demi Sang Bayi
120 Obat Jahannam
121 Pertemuan Pribadi
122 Photo Pembawa Masalah
123 Dua Tamparan
124 Tugas Dari Kantor
125 Amplop Coklat
126 Terpaku Ditempat
127 Atas Dasar Apa?
128 Terlambat Menyadari
129 Hobi Lama
130 Flashdisk
131 Maaf, Aku Terlambat
132 Pikiran Kotor
133 Serangan
134 Sang Pelindung
135 Jalan Ninja
136 Jangan Sekarang
137 Kesalahpahaman
138 Tamu
139 Bukti Perjuangan
140 Hacker
141 Ke-egoisan
142 Keputusan Berpisah
143 Pancingan
144 Bentuk Terimakasih
145 Kecemasan
146 Nomor Asing
147 Menolak Panggilan
148 Salam Perpisahan
149 Selesai Satu
150 Scandal
151 Sama-sama Berjuang
152 Keras Kepala
153 Diam-diam Pulang
154 Kisah Pilu
155 Katanya Pesta
156 Larut Malam
157 Melibatkan
158 Perempuan Asing
159 Dengan Kelembutan
160 Akulah Pemerannya
161 Terungkap
162 Saran Paman
163 Pelangi Setelah Badai
164 Tahanan VVIP
165 Rumah Unik
166 Kasih Sayang Seorang Ibu
167 Perbandingan Signifikan
168 Sebuah Rayuan
169 Seperti Bunglon
170 Sadewa Lagi
171 Panggilan Terbaik
172 Danau Pernyataan Cinta
173 Griya Lansia
174 Semua hal Mengagumkan
175 Si Jagoan
176 Raja Dari Segala Raja
177 Reyhan, Suamiku
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Nayla Anjani Deka
2
Petuah Mama Riana
3
Menyesali Beberapa Gelas
4
Asa dan Jalan Buntu
5
Linangan Penyesalan
6
Papa dan Mata-matanya
7
Reyhan Atmadja
8
Bertemu Bocah Kecil
9
Pemilik Toko Buku
10
Mari Bertunangan
11
Karena Aku Sahabatnya
12
Berdarah
13
Manusia Penolong
14
Detak Jantung
15
Manfaat Dering Ponsel
16
Jalan Hidup yang Dramatis
17
Sebuah Kepercayaan
18
Kedua Kalinya
19
Tunjukkan Baktimu
20
Gelang Persahabatan
21
Bertemu Naura Lagi
22
Bukti Tak Terbantahkan
23
Dua Garis Merah
24
Menjaga Tiga Hati
25
Diambang Kebingungan
26
Aulia Martha Nuansari
27
Sebuah Pengakuan
28
Pernikahan Impian
29
Pesta Pernikahan
30
Tragedi Pagi Hari
31
Klasik Semi Modern
32
Bagian Dari Kita
33
Khumaira Nur Jeni
34
Ibarat Sebuah Rumah
35
Saran Dari Sahabat
36
Sebelum Menyesal
37
Belum Saling Memahami
38
Semesta Tidak Merestui
39
Di Persimpangan Jalan
40
Bukan Supir Pribadi
41
Pendengar Yang Baik
42
Pertama Yang Tertunda
43
Mobil Baru
44
Mengejar Senja
45
Senja dan Filosofinya
46
Kabar Baik Tapi Menyakitkan
47
Kesalahpahaman
48
Akibat Terlalu Emosi
49
Amarah Dan Gairah
50
Bertemu Wanita Ular
51
Teman Berbagi
52
Bolehkah Aku Serakah?
53
Menghadiri Acara Wisuda
54
Dunia Memang Sempit
55
PROLOG : Rumah Reyhan
56
Balada Berbelanja
57
Pesta Pernikahan
58
Sampai Kau Mencintaiku
59
Lupa Punya Suami
60
Ayolah Berdamai
61
Mama Baru?
62
Klasik Semi Modern
63
Bingkai Foto
64
NOVEL BARU !!
65
Di Ruang Makan
66
Kesempatan Emas
67
Khumaira Nur Jeni
68
Pantas di Cintai
69
Cemburu ?
70
Kesan Pertama Yang Buruk
71
Hanya Kalah Populer
72
Sebelum Menyesal
73
Membersihkan Kamar Pribadi
74
Belum Saling Memahami
75
Obrolan Malam
76
Suasana Pagi
77
Semesta Tidak Merestui
78
Persimpangan Jalan
79
Cara Pertama : Negoisasi
80
Orang Kepercayaan
81
Pendengar Yang Baik
82
Terlalu Munafik
83
Malam Yang Panjang
84
Terlambat Ke Kampus
85
Tunggulah Aku...
86
Mobil Baru
87
Surga Dunia
88
Mengejar Senja
89
Senja dan Filosofinya
90
Makna Sebuah Pertemuan
91
Kabar Baik Menyakitkan
92
Perdebatan Kecil
93
Menyenangkan Diri
94
Dikuasai Amarah
95
Emosi Masih Berlanjut
96
Kantor Deka Group
97
Menangis Dalam Diam
98
Antara Amarah dan Gairah
99
Pemberi Harapan Palsu
100
Wanita Ular
101
Saham Incaran
102
Teman Berbagi
103
Keripik Yang Malang
104
Bolehkah Serakah?
105
Menghadiri Acara Wisuda
106
Suamiku Hebat
107
Prediksimu Salah
108
Dunia itu Sempit
109
PROLOG : RUMAH REYHAN
110
Kenangan Telur Goreng
111
Berbelanja
112
Bencana Berbelanja
113
Hukuman Dan Hadiah
114
Menjelang Maghrib
115
Berbincang
116
Di Kebun Binatang
117
Membagi Kekhawatiran
118
Meet Up Bertiga
119
Demi Sang Bayi
120
Obat Jahannam
121
Pertemuan Pribadi
122
Photo Pembawa Masalah
123
Dua Tamparan
124
Tugas Dari Kantor
125
Amplop Coklat
126
Terpaku Ditempat
127
Atas Dasar Apa?
128
Terlambat Menyadari
129
Hobi Lama
130
Flashdisk
131
Maaf, Aku Terlambat
132
Pikiran Kotor
133
Serangan
134
Sang Pelindung
135
Jalan Ninja
136
Jangan Sekarang
137
Kesalahpahaman
138
Tamu
139
Bukti Perjuangan
140
Hacker
141
Ke-egoisan
142
Keputusan Berpisah
143
Pancingan
144
Bentuk Terimakasih
145
Kecemasan
146
Nomor Asing
147
Menolak Panggilan
148
Salam Perpisahan
149
Selesai Satu
150
Scandal
151
Sama-sama Berjuang
152
Keras Kepala
153
Diam-diam Pulang
154
Kisah Pilu
155
Katanya Pesta
156
Larut Malam
157
Melibatkan
158
Perempuan Asing
159
Dengan Kelembutan
160
Akulah Pemerannya
161
Terungkap
162
Saran Paman
163
Pelangi Setelah Badai
164
Tahanan VVIP
165
Rumah Unik
166
Kasih Sayang Seorang Ibu
167
Perbandingan Signifikan
168
Sebuah Rayuan
169
Seperti Bunglon
170
Sadewa Lagi
171
Panggilan Terbaik
172
Danau Pernyataan Cinta
173
Griya Lansia
174
Semua hal Mengagumkan
175
Si Jagoan
176
Raja Dari Segala Raja
177
Reyhan, Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!