Ini Kisahku
Namaku Dewi, aku terlahir dari keluarga sederhana. Ibuku seorang guru sedangkan Ayahku seorang satpam di bawah naungan aperatur negara. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Dewi anaknya sedikit cuek tapi dia penyayang, sangat perhatian, juga bisa dijadikan teman yang baik. Tapi, tidak dengan permaslahan percintaannya karena banyak lika liku yang dia jalani sampai dia menemukan empu yang punya hatinya.
Ini kisahku
Awalnya Dewi tak tau apa itu yg namanya cinta, karena bagi dia cinta itu akan merugikan hidupnya kelak. Ketika dia bertemu dengan seseorang yang mendekatinya untuk berkenalan dan menghiasi hari-harinya baru dia mengerti ada getara aneh yang menyapa dirinya, mungkinkah ini yang dinamakan cinta?
Suatu hari dia menerima pesan dari teman sekolahnya bahwa seseorang yang bernama Dani menunggunya untuk berjumpa di tepi rel kereta api yang selalu di lakukan setiap bertemu dengannya. Entah berapa lama aku dekat dengannya, sampai aku pernah kehilangan dia tanpa aku sadari. Mungkin Dewi merasa Dani sudah tidak perduli lagi terhadapnya, jadi dia seakan tak percaya kalau Dani menunggunya di tempat biasa mereka bertemu. Setelah bertemu dan bercerita merekapun memutuskan untuk tidak saling berhubungan lagi, karena Dani akan pergi jauh.
Beberapa tauhun berlalu... Setelah kejadian itu Dewi tak pernah lagi perduli akan rasa cinta. Kini dia sudah beranjak remaja, dia melanjutkan sekolahnya kejenjang lebih tinggi lagi.
Aku melanjutkan sekolahku dari SD ke SMP swasta di daerah dekat rumahku dan tak sengaja aku bertemu dengan seseorang. Feri namanya anak perumahan depan sekolah yang terkenal humoris dan baik hati. Aku dan Feri satu sekelas di satu sekolah swasta di daerah tersebut. Tanpa aku sadari, Feri selalu memperhatikanku saat aku belajar. Aku sih, orangnya cuek gak menghiraukan siapa yang memerhatikanku. Tapi, waktu itu Dewi terkejut dengan lemparan kertas yang dilempar Feri padanya, karena Dewi lagi serius memperhatikan guru.
Setelah mendapatkan kertas itu Dewipun membaca tulisan yang ada pada kertas tersebut, dia kaget ternyata tulisan yang ada dalam kertas tersebut adalah kata-kata pernyataan cinta dari Feri. Seketika Dewi melirik ke arah orang yang melempar kertas tadi. Dia merasa aneh saat membaca isi dari kertas yang dilempar Feri.
"Sejak kapan dia menyukaiku?" Gumamku, Dewi tak menyangka kalau Feri menyukai dia. Sebenarnya sejak jauh dari Dani dan memutuskan tidak berhubungan lagi, dialah orang yang bisa mengganti posisi kekasih cinta monyetnya terdahulu. Karena Feri bisa meluluhkan hati Dewi yang saat itu sedang hampa.
Tak berselang lama dari lemparan kertas tersebut merekapin mulai bersama dan menjalin hubungan mengalir seperti layaknya air mengalir, mereka menjalani hubungan apa adanya makanya jarang sekali cekcok ataupun saling menyakiti. Karena cinta mereka sangat tulus dan benar-benar apa adanya.
Kini Dewi setiap harinnya selalu sekolah paling awal. Karena jika datang paling awal pasti akan ketemu dengan Feri lebih lama. Makanya Dewi pergi sekolah awal banget, diapun meminta izin buat berangkat sekolah pada ibunya.
"Mah, aku berangkat", Dewi berpamitan kepada ibunya.
"Ya, nak." Sekitika juga ibunya mengiyakan anaknya.
Ibunya tak ada pikiran apa-apa Dewi selalu pergi awal waktu.
Dewipun berlalu, dia naik kerndaraan umum yang menuju sekolahnya.
Hari ini aku akan bertemu pujaan hatiku, apakah dia merindukanku? Atau mungkin dia biasa aja. Dewi terlalu bucin dibuatnya.
Tak berapa lama Dewipun sampai di gank yang menuju sekolahnya. Tampaklah pujaan hatinya di depan rumahnya, "Hai sayang, apa kau sudah siap pergi kesekolah? " Tanyanya pada Dewi sambil melayangkan ciuman di pucuk kepala dan kemudian tersenyum, aku hanya menganggukan kepala. Merekapun berangakt bersama ke sekolah, dan belajar dengan baik.
Tak berapa lama tahunpun berlalu, satu tahun sudah Dewi dan Feri menjalani hubungan tanpa ada huru hara dihubungan mereka.
Setelah satu tahun bersama, Dewi sedih karena dia dan Feri tak bisa bersama lagi, Sebab Feri memilih pindah sekolah mengikuti ibunya, ke kota lain dan sekolah di kota tersebut. Dewi sedikitnya kecewa dan sedih, namun dia tetap harus melanjutkan semuanya tanpa Feri karena tak selamanya cinta selalu ada menurut Dewi.
Dua tahun kemudian
Hari ini awal Dewi duduk di kelas 3, emm tak terasa waktu berlalu. Namun, rasa yang tertinggal masih ada tapi tak mungkin dia berlarut-larut dalam rasa itu. Kini Dewi menyukai seseorang yang ada di kelas lain namun sayangnya, dia sudah memiliki seseorang dan dia adalah teman sekolahku sendiri. Tak ada yang tau apa yang kini aku rasakan, kecuali hanya teman dekatku yang tau perasaanku.
Apa yang aku rasakan? Sri dan Mimin mengetahuinya. Mereka teman sekelasku, mereka tau aku menyukai Sandi, anak kelas lain. Tapi, sayang dia sudah mempunyai kekasih yang diibaratkan saingan buatku.
Saat itu jam istirahat, Sri berlari kedalam kelas dan bermaksud menemuiku. Sambil tergesa-gesa Sri menghampiriku. "Dewi, apa kau tau?" Dewi hanya mengerutkan dahi. "Memangnya kenapa Sri, apa ada yang gawat?" Dewi dengan penasarannya. "Emm, Apa kau tau, Sandi memberikan sebuah cincin kepada Nita?" Dengan kagetnya Dewi tertunduk.. "Apakah benar seperti itu?" Gumam Dewi, dan hanya menampakkan senyum pada Sri. "Memangnya kenapa? Kan dia bukan siapa-siapa aku, jadi mengapa aku harus tau urusannya?", "kau yakin Wi, kau tidak cemburu dengan yang dilakukan Sandi terhadap Nita?" Pertanyaan Sri membuat Dewi geram, seakan dia ingin memakannya. "Buat apa aku cemburu, toh dia bukan siapa-siapa aku," walau Dewi berkata seperti itu, Sri tau kalau Dewi kecewa dan juga marah.
Tak lama kelulusan sekolah pun sampai pada waktunya. Setelah kejadian itu, Dewi tidak pernah tau dan tidak memikirkan Sandi. Walau begitu, rasa untuk sandi tak pernah hilang dari hatinya.
Memandang indah wajahmu
Mengagumi setiap lentik matamu
Membayangkan senyuman manismu
Yang tak bisa ku miliki
Mendengar keluh kesahmu
Menerima segala kekuranganmu
Merasakan setiap kesedihanmu
Dimanakah aku di dalam hatimu
Ku hanya bisa diam, menyimpan perasaan
Di dalam sebuah ruang yang ku sebut rindu
Cintaku dalam diam, tentang sebuah harapan
Doakan kau bahagia meski tak bersamaku
Ku tak berhak tuk paksakan hatimu
Jikalau kau tahu
Yang ku rasakan saat ini
Memaksakan hatiku ini
Tuk terus mencintai walau tak miliki
Menelan pahit kenyataan
Ku terima segala kemungkinan
Demua yang telah digariskan, ku ikhlaskan
Namun dimanakah aku di dalam hatimu
Ku hanya bisa diam, menyimpan perasaan
Di dalam sebuah ruang yang ku sebut rindu
Cintaku dalam diam, tentang sebuah harapan
Foakan kau bahagia meski tak bersamaku
Ku hanya bisa diam (di dalam sebuah ruang) yang ku sebut rindu
Vintaku dalam diam (doakan kau bahagia) meski tak bersamaku
Ku tak berhak tuk paksakan hatimu, ku tak berhak tuk miliki cintamu
Begitulah Dewi mengungkapkan isi hatinya lewat nyanyian yang menghibur dirinya saat ini. Ketika dia merasa cintanya tidak akan mungkin terbalas oleh orang yang dia suka. Makanya Dewi mencintai Sandi dalam diam. Dewi berharap suatu hari dia akan bertemu dengan Sandi atau dengan orang yang benar-benar tulus mencintai Dewi siapapun itu.
Bersambung
Dukung ya ceritaku ini supaya bisa aku up terus, jangan lupa ya like, komen, vote, dan nilai yang banyak ya supaya saya makin semanagat, moodnya lagi bagus ni. Di tunggu ya dukungannya jangan sampai salah cerita ya. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk aku membuka keinginanku yang terpendap yaitu bisa membuat novel walau menurutku belum bisa di sebut penulis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Adel
mampir di karyaku jg ya thor...
jgn lupa feedback ea 😄😄😄
2021-01-14
0
anotherbyl
Halo Hai Kak author..
Like dan jejak ku telah mendarat dikarya mu.. Tetap Semangat berkarya!!!
Jangan lupa feedback nya ya dikarya ku "MAYRA"
"PERJALANAN HIDUP KANIA"
Silahkan mampir Kak... buat yang lain juga mampir ya
2020-09-06
1
Thya Meutia
Keren !
2020-08-29
2