"Eehmm", suara Mimin mengagetkan keduanya. Sehingga membuat muka Dewi memerah menahan malu. "Ganggu aja sih kamu Min, orang lagi berbahagia ada aja halangannya." Ucap Andri serasa memeluk pinggang Dewi. "Kau tak apa-apakan sayang?" Ucap Andri sambil mengekis kepala Dewi, yang duduk sebelahnya. Dewi hanya menganggukkan kepalanya, karena menahan malu dengan perbuatannya tadi.
Mereka tak mengira kalau akan ada yang masuk ke ruang perawatan, mereka menyangka hanya mereka saja yang ada di sana. Jadi Andri mengambil kesempatan itu, saat berdua dengan Dewi. Makanya mereka seperti kedapatan melakukan mesum oleh hansip. "Dri, kata dokter sore ini kau sudah bisa pulang," ucap ibunya dengan membereskan perlengkapan untuk mereka pulang. "Dri, apa kamu keberatan jika aku beberapa hari ini tidak menemuimu? Karena 3 minggu ini aku harus pergi ke rumah neneku." Ucap Dewi, dengan menatap Andri dengan penuh harapan.. "Saya harap kamu tidak macam-macam di sana, usahakan kamu selalu menghubungiku tanpa jeda." Ucap Andri dengn lembut memegang tangan Dewi.
Andri bersifat seperti itu karena dia takut jika Dewi memiliki kekasih yang lain, sebab Andri sangat menyayangi Dewi. Setelah meminta izin setidaknya Dewi lega, soalnya dia takut Andri marah. Makanya ia meminta izin, seusai diberikan izin Dewi menyepakati keinginan Andri yang harus menghubungi dia.
Selesailah mereka berbicara bersama, dan di dengarkan oleh teman dan ibunya Dewi berjanji akan mengunjungi Andri.
"Baiklah terima kasih, setelah dari rumah nene Saya akan menemuimu dan datang ke rumahmu." Ucap Dewi dengan senyuman manisnya membuat Andri ingin mengecup bibirna namun di sana ada temannya dan ibunya.
Dewi merasa malu dengan perbuatan Andri, otomatis dia menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.
Setelah selesai bercanda dan lainnya mereka bersiap-siap membereskan perlengkapan selama di rumah sakit, karena hari ini juga Andri akan pulang ke rumahnya.
Sore harinya merekapun pulang, dan Dewi pamit tidak bisa mengantar mereka kerumah Andri dikarenakan dia hanya izin sebentar pada ibunya jadi dia langsung pulang saja kerumahnya tanpa mengantar terlebih dahulu. Setibanya Andri di rumahnya dia di sambuyt keluarga serta ayahnya karena ayahnya tau anaknya yang sudah sembuh dari kegalauannya. "Sudah tak galau lagi nak?" Dengan memeluk Andri, Andri menganggukkan kepalanya. "Ada yang senang tuh bu, kayanya ada yang jadian?" Ayahnya yang menatap ibunya dengan rasa sayang. Ibunya Andri hayan tersenyum saja tidak berkomentar.
Karena baginya Dewi dan Andri hanya sementara saja. Sebab ibunya Andri sebenarnya tak suka dengan Dewi.
Walau begitu, cinta mereka kuat dengan selalu berkomunikasi mereka mempertahankan semuanya. Yang utamanya rasa sayang yang begitu besar di hati masing-masing.
Tiga minggupun berlalu tepat di mana 1 bulan mereka bersama, Dewi menepati janjinya datang ke rumah Andri dengan rasa bahagia karena dia akan bertemu dengan kekasihnya itu. Tanpa memberi tahu Andri kalau Dewi mau dayang ke rumahnya, sengaja Dewi ke rumahnya untuk memeberikan kejutan. Dewi berharap Andri akam senang dengan kedatangannya. Dalam perjalan ke rumahnya Andri, ponsel Dewipun bunyi..
Andri : "Hai sayang? Apakah kau sudah pulang? Aku sangat merindukanmu jangan buat aku menunggu terlalu lama. Apa kamu sudah punya pengganti aku?" Andri menatap hpnya dengan cemberut dan rasa gelisah menanti balasan dari kekasihnya itu.
Dari tempat tempat lain Dewi yang menerima pesan dari kekasihnya dia malah tak menghiraukan pesan dari Andri karena sebentar lagi dia sampai rumahnya Andri, menurutnya tak usah dibalas toh sebentar lagi dia samai di rumahnya Andri. Namun, tiba-tiba Dewi memberhentikan langkahnya ketika dia melihat perempuan yang dia tidak kenal keluar dengan kedua orang tuanya. "Siapa perempuan yang baru saja keluar dari rumahnya kekasihku?" Gumamnya dalam hati, padahal kalau saja dia dengan jelaa melihatnya dia tau siapa yang datang ke rumahnya Andri jika dia berniat mendekatu. Tadinya sih dia ingin mengurungkan niatnya menemui Andri karena ada orang asing baru keluar rumahnya Andri tapi, dalam perjalanan Rana menemukan dia yang ingin balik arah.
"Wi... " Panggil Rana. Dengan berat hati Dewi membalikkan badannya dan terpaksa tersenyum yang terpaksa sekalugus kaget dengan kedatangan Rana didekatnya. "Mau kemana kamu Wi, bukankah rumah Andri sudah dekat?" Ucap Rana yang penasaran dengan itikat Dewi. Dengan gugup Dewi menjawab, "Tidak apa-apa, cuma barusan ada pesan dari mamaku kalau aku harus pulang. Jadinya aku berbalik arah karena aku takut kalau sampai mamah marah."
Dengan menggerakkan tubuhnya ingin meninggalkan Rana karena dia mempunyai firasat yang tidak enak gara-gara ada sosok wanita yang keluar dari rumah kekasihnya itu, namun tanpa diduga oleh Dewi kalau Rana berteriak memanggil Andri itu memberi tau bahwa Dewi sudah berada di luar rumahnya teriakan Rana membuat seisi rumah terganggu hingga Andripun keluar tanpa mengetahui kalau kekasihnya berada di samping Rana. Dengan kesal Andri terus keluar dan bermaksud untuk memarahi Rana namun dia kaget dan memandang orang yang di sebelah temannya itu Andri melihat Dewi yang disamping Rana tapi sayangnya andri melihat Dewi dengan enaknya berlalu begitu saja. Andri mengejar Dewi yang sudah menjauh dari mereka berdua.
"Wi.. tunggu, aku ingin berbicara denganmu berdua saja. Rana aku bisa ikut berbicara bersama dewi di rumahmu?" Tanpa menunggu jawaban Rana Andri yang sudah mengejar Dewi yang tadiberlalu meninggalkan mereka berdua, kini telah bersamanya menuju ke rumah temannya itu.
Rana hanya menghela nafas dengan kelakuannya temannya karena dia sudah tau sifat temannya itu makanya dia tidak terlalu banyak ikut campur urusan temannya, walau begitu sebenarnya Rana sudah mengetaui kalau yang tadi keluar dari rumah Andri adalah Fika yang sengaja datang ke rumah Andri untuk melangsungkan pertunangannya dengan Andri, malahan ingin melangsungkan pernikahan tampa adanya pertunangan tapi Andri menolanya. Karena dia berharap ada kejaiban pada takdirnya itu, makanya dia hayanya meminta bertungan saja.
Walau begitu Rana tetap mendukung keputusan temannya itu, karena dia tidak mau Andri menganbil jalanyang salah akibat paksaan orang tuanya. Namun, yang Rana tau mereka sudah betukar cincin tadi. "Apakah Andri masih memakai cincin pertunangannya dengan Fika? Bagaimana dengan Dewi?" Gumam Rana, sambil menggaruk kepala yang tidak gatal karena bingung. Karena Dewi belum mengetahui semuanya, semoga saja Andri bisa menjelaskan semuanya itu.
Apa yang terjadi saat ini pada mereka berdua? Apa mereka memutuskan hubungannya? Karena kemungkinan Dewi akan melepaskan Andri karena dia tak mau menyakiti orang lain biar dia saja yang mengalah.
Bersambung
PASTI KALIAN MENERKA-MENERKA JAWABAN DARI HUBUNGAN MEREKA, MAKANYA LIKE, KOMEN, DAN VOTE JUGA JAGAN LUPA BERIKA NILAU TERBAIKMU YA JANGAN LUPA INI NOVEL PERTAMAKU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Astria
hoalla wes peng piro aewes mriki ojo.pacaran...
2021-12-08
0
M. Haikal Arif Khairil
Seruuu
2021-01-18
0