Tahunpun berlalu, masalah Sandi sudah Dewi lupakan. Kini dia harus menjalani hidupnya, dan juga mengemban tugas sebagai pelajar. Karena dia tak mau mengecewakan kedua orang tuanya, maka dari itu Dewi fokus dengan sekolahnya. Walau kadang mencuri-curi waktu untuk sekedar nongkrong di tempat biasa dia berbincang dan menunggu teman-temannya.
Tempat nongkrong anak STM
Biasanya kita anak sekolah, sebelum pulang ke rumah kita semua nongkrong di pusat jajanan. Ada yang sengaja menunggu temannya, ada juga yang hanya sekedar jajan, dan apalagi ada yang menunggu kekasihnya yang beda sekolah.
Siang itu pulang sekola Dewi nongkrong di tempat biasa. Dewi menunggu teman-temannya untuk pulang bareng. Karena biasnya dia dan teman-teman satu angkot bersama, jadi kita saling menunggu satu sama lain. Kebersamaan bagi kita adalah hal yang paling utama, dibandingkan dengan yang lain. Makanya mereka rela saling menunggu walau memakan waktu yang begitu lama, karena jalanan yang tak bisa di tebak macet atau tidaknya.
Ketika Dewi sedang meninggu datanglah Rena, dan dia mendekati Dewi.
"Wi, kok masih disini?" Tanya Rena.
Rena adalah teman Dewi saat Dewi masih di SMP.
"Emm ya, aku menunggu seseorang," jawabku pada Rena.
Dewi menunggu Hendra anak STM yang sekarang dekat dengan dia. Karena sering pulang bareng, tapi kami tidak sampai berduaan. Malahan kita semua semobil seperti itu tiap harinya kami rame-rame dengan teman-temannya. Karena bagi dia bersama teman-teman lebih indah dan akan terus bersama walau kadang jarang bareng.
Setelah lama menunggu, orang yang dinanti datang bersama teman-temannya. Dewi menyambutnya seperti biasa tidak saantusian menyanbut teman-temannya. Kadang gantian Hendra sering menunggu kepulangan Dewi dari sekolahnya, karena yang sering menunggu adalah Hendra.
Setelah rasa lengkap personilnya maka kami semua pulang bersama dengan angkot langganan kami, karena Dewi lebih suka kebersamaan dari pada di antar jemput. Karena jika begitu dia seperti tak punya teman saja.
Beberapa bulanpun berlalu, Dewi menjalani hubungan dengan Hendra. Namun tanpa disadari Dewi, ibunya tidak menyutujui hubungannya. Dewi tau kalau hubunganya dengan Hendra tak disetujui ibunya, itu dari salah satu teman STMnya sendiri. Hubungan Dewi dan Hendra tak bisa lama pada akhirnya, hubungan mereka harus kandas karena ibunya Dewi. Entah apa yang membuat ibunya tidak pernah mengungkapkan alasannya sampai saat ini.
Seperti biasa Dewi menjalankan aktivitasnya, sekolah tanpa memikirkan beban yang dia hadapi. Sepulang sekolah, seperti biasa Dewi diam ditempat kumpul anak-anak, dia tak mau menunjukkan keluh kesah yang dia rasakan saat ini setelah putus dari Hendra. Tak disangka Dewi melihat Hendra dan temannya sendiri sedang jalan bersama, Dewi menyadari semua itu ketika kedua teman SMPnya itu sering nongkrong di tempat biasa dia dan yang lainnya menunggu jemputan langganannya. Saat ini dia hanya ingin meyakinkan saja isu yang beredar bukan hanya hoax. Kalau Hendra dan temannya itu menjalin hubungan.
"Ternyata berita itu bukan omong kosong belangan, ternyata mereka menjalin hubungan. Ada kemungkinan ketika aku masih bersamanya, dia mendekati Hendra." Gumam dewi
Dewi bersikap biasa saja ketika mereka berdua lewat. Dewi menyungingkan senyumannya, walau hati terasa sakit. Akhirnya, Dewi dan Fitri pulang berdua tanpa teman-temannya. Fitri kaget melihat orang yang mendekati mereka berdua, cuma dia tak mau berpikir apa-apa. Takutnya Dewi merasa sakit, jadi dia tidak enak mau bertanya. Tapi, dia sangat penasaran sama kisahnya dewi saat ini.
"Wi, kamu baik-baik sajakan?" Tuturnya, Dewi hanya menganggukkan kepalanya tanpa ada kata-kata lain.
Keesokan harinya setelah kejadian itu, Dewi dan Fitri seperti biasa melakukan aktivitas sebagai anak sekolah. Dia seperti biasa menunggu teman-temannya di tempat biasa dia nongkrong. Karena setelah hubungannya kandas, Dewi tak pernah dekat dengan siap-siapa lagi jadi dia merasa bebas melakukan apa saja. Tak sengaja dia berdiri di trotoar di tempat menunggu teman-temannya. Dewi melihat kendaraan umum lewat, seperti biasa dewi kepo untuk melihat siapa saja yang ada dalamnya. Dewi kaget, ternyata di dalam mobil ada seseorang yang dulu pernah singgah di hatinya. Mereka saling pandang dan menyungkingkan senyuman satu sama lain. Sedikit terobati rasa kecewa dia oleh orang yang tak disangka akan dia lihat lagi.
Sandi...
Nama yang pernah singgah di hati Dewi, tanpa Sandi sadari sedikit memperlihatkan rona bahagianya. Tak ada kabar antara mereka, dan Dewipun tidak mencari tau karena menurutnya dia tak akan penting bagi Sandi.
Hari minggupun datang, disambut oleh Dewi yang ingin menikmati liburnya dengan berolahraga ke lapang yang biasa dijadikan tempat berolahraga. Dewi mengajak adiknya berolahraga ke lapang disebrang jalan rumahnya, karena dia tak mau sendirian pergi ke sana maka dari itu dia mengajak adiknya.
Hanya sekedar untuk melepas penatnya selama seminggu dia bersekola, dan menghilangkan penat didadanya yang selama ini dia pendam. Berlarilah dia, tanpa sadar ada yang mengikuti selama dia berolahraga karena menurutnya itu orang-orang yang sedang berolahraga saja.
Andrilah yang mengikitu Dewi dari belakang karena dia penasaran pada Dewi dari SMP dulu. Andri adalah teman SMPnya tapi, Dewi tak menghiraukannya karena dia ingin fokus berolahraga. Karena bagi dia berolahraga dengan fokus itu lebih baik.
Beberapa hari berlalu setelah kejadian di hari minggu, teman SMPku Mimin mengajak kerumahnya untuk berkunjung kerumahnya dan akupun meminta izin pada ibuku untuk pergi kerumahnya. Walau malas tapi apa daya Dewi jenuh di rumah akhirnya, Dewi sampai di rumah Mimin.
"Wi, mau minum apa?" Kata Mimin.
"Emm, g usah santai aja," sahut Dewi
"Wi, ada yang mau kesini. Emm temen smp kita. Oh ya, katanya kamu mau belajar maen gitar?" Mimin tersenyum, tanpa Dewi sadari dia punya rencana mendekatkan Dewi dan Andri. "Ya Min, aku mau belajar gitar. Apa ada yang mau mengajariku?" Dewi berbicara sambil mengambil gelas yang diberikan Mimin. Tak lama orang yang ditunggu datang yaitu Andri.
Dewi kaget, dia bingung kenapa ada Andri ke rumah Mimin ada apa gerangan. Andri dan Dewi saling tegur sapa. "Hallo Dewi, apa kabar?" Seraya duduk dekat Dewi dengan menenteng gitar. Dewi tersenyum, dan dia melihat Andri membawa gitar. "Kenapa dia membawa gitar, apa Mimin sengaja memanggilnya?" Gumam Dewi. Tak berselang lama mereka saling bercanda gurau, Mimin membicarakan maksudnya ke Andri bahwa Dewi ingin belajar memainkan gitarnya.
Namun Dewi bingung kenpa harus Andri yang mengajarinya, kenapa tidak Mimin saja. Hari-hari berganti dewi selalu kerumah Mimin untuk belajar gitar dengan Andri, namun kali ini tak biasanya andri mengajarkan gitar diposisi belakang, seperti memeluk Dewi. Dewi kaget, namun disadarkan dengan bisikan Andri. "Tenang aku tidak akan apa-apakan kamu". Dewi hanya diam saja
Bersambung
MAAFKAN SAYA YA KALAU NOVELNYA AGAK TIDAK NYAMBUNG, SEBAGAI PEMULA AKU MINTA MAAF, JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA BIAR AKU SEMANGAT. BIAR AKU TAK SIA-SIA MENGAJUKAN KONTRAKNYA TERIMA KASIH 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Astria
sdh hbs berapa wiiiii....?
2021-12-08
0
M. Haikal Arif Khairil
Mantapp
2021-01-18
0
Mmh Ncel
kreeeennnnn....
2020-09-08
1