Regan melihat perhiasan yang diberikan Zara untuknya, perhiasan itu memang terlihat mahal karena ada taburan berlian di mana-mana.
Ketika menjualnya, pemilik toko tidak menawar sama sekali dan Regan mendapat uang yang fantastis.
"Aku bisa melunasi hutangku," gumam Regan.
Lelaki itu pergi ke markas rentenir yang selama ini membuat hidupnya tidak tenang. Mulai sekarang, Regan tidak akan lagi sembunyi seperti sebelumnya.
"Bos, yang kita cari datang sendiri kemari!" salah satu anak buah sang rentenir memberi kabar pada bos mereka.
Bos rentenir mendatangi Regan yang membuatnya begitu kewalahan mencari.
"Akhirnya kau datang dengan kakimu sendiri," ucapnya.
Regan melempar sebuah tas berisi uang yang telah dia kumpulkan. "Aku bayar semua hutangku sekaligus bunganya! Setelah ini urusan kita selesai!"
Salah satu anak buah rentenir membuka tas itu dan menghitung jumlah uangnya. Memang sesuai hutang dan bunga Regan.
"Dari mana kau mendapat uang ini?"
"Kalian tidak perlu tahu, yang terpenting semua sudah lunas!"
Regan membalik badan dan ingin cepat pergi dari markas rentenir itu tapi dari belakang tiba-tiba rambutnya dijambak.
"Urusan kita belum selesai!" Bos rentenir tertawa jahat dan mencoba membuka celana Regan.
"Kau pasti menjual lubangmu, bukan?"
"Tidak... Tidak..." Regan berusaha melepaskan diri tapi tentu saja dia kalah tenaga dan jumlah.
Hari itu sebagai salam perpisahan, Regan harus melayani bos rentenir dan beberapa anak buahnya yang menyimpang.
Di sisi lain, Logan menemui seorang detektive swasta dan memberikan profil Zara untuk diselidiki.
"Aku butuh waktu untuk menggali semuanya, Tuan," ucap sang detektive.
"Baiklah, aku memberimu waktu dan gali sedalam-dalamnya!" perintah Logan. Dia harus tahu semuanya mengenai Zara.
Kalau Zara tidak ingin bercerita biar dia sendiri yang mencari tahu.
Walaupun begitu, Logan tidak akan merubah sikapnya. Dia tetap bersikap hangat bahkan lelaki itu membeli bunga untuk Zara ketika pulang.
"Apa perasaanmu jauh lebih baik sekarang?" tanya Logan.
Zara menganggukkan kepala dan memeluk suaminya. "Ini semua karenamu!"
Hari-hari yang mereka jalani, berjalan seperti sebelumnya. Tidak ada gangguan lagi dari Regan selama dua bulan terakhir yang membuat pikiran Zara tenang.
Perut perempuan itu sudah membuncit karena memasuki trimester kedua dan bayi di dalamnya mulai bergerak pelan.
"Auw!" Zara memegang perutnya karena merasakan tendangan yang cukup kuat.
"Apa sakit?" tanya Logan perhatian.
"Tidak, hanya saja tendangannya cukup kuat, tidak seperti biasanya," jawab Zara.
Zara mengambil dasi dan mencoba membantu suaminya bersiap berangkat kerja. "Aku menikmatinya!"
"Aku penasaran akan jadi apa anak kita nanti," balas Logan.
Setiap Logan mengatakan kata anak kita, rasa bersalah Zara selalu muncul.
"Aku mencintaimu," ucap Zara seraya mengecup bibir suaminya.
Kalau sudah begitu, Logan akan membalasnya dengan menggebu-gebu.
Zara mengantar Logan untuk berangkat kerja, seperti biasa pasangan itu selalu terlihat mesra sampai membuat para pelayan iri.
Dan hal itu rupanya dilihat oleh Regan dari kejauhan, lelaki itu memang sudah beberapa kali mengawasi Zara.
"Dia terlihat bahagia dengan pernikahannya tapi kenapa mengajakku tidur?" gumam Regan. Dia sangat penasaran dengan motif Zara sebenarnya.
Sampai dia sadar jika perut perempuan itu membuncit.
"Zara hamil?" Regan sepertinya mulai mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Lelaki itu tertawa hambar karena merasa ditipu.
"Kau memang licik, Zara! Itu anakku, bukan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 14 Episodes
Comments
Ayuna
nahloh gimana Zara
2023-06-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
memang anakmu.. tapi kan kau uda dapat upah degan
2023-05-23
1
Winda
dperkosa kaum pelangi
2023-05-19
1