Mochi Milik Tuan Min

Mochi Milik Tuan Min

Karyawan baru

"Monika!!" pekik seorang wanita bertubuh gempal berbalut baju kantor berwarna biru navy, ia membenarkan kaca mata yang dengan bingkai berwarna emas.

Perempuan bernama Elsa itu melihat sekali lagi data diri karyawan yang ia panggil, tidak salah nama yang tertera di sana Monika susi s. Elsa mendengus kesal, karena yang ia panggil tak kunjung menyahut.

"Panggilan terakhir MONIKA!" teriaknya dengan lantang, suara wanita itu menggelegar hingga membuat beberapa orang yang sedang menunggu panggilan kerja menutup telinga.

Seorang wanita berlari kencang mendengar namanya dipanggil.

"Sa-saya Bu," ujarnya dengan nafas tersengal.

Gadis itu menunduk, tangannya bertumpu pada kedua lutut, terlihat punggung yang terbalut blouse warna putih itu naik turun seiring tarikan nafasnya. Jarak dari tempat parkir keruang HRD lumayan jauh dan menguras tenaga, entah siapa yang mengatur seperti itu, seharusnya kan di buat dekat biar gampang sampai. seperti itu kira-kira isi hati monika.

"Kemana aja kamu? dari tadi dipanggil nggak denger apa?" ketus Elsa kesal.

"Kalau bukan titipan Ridwan, nggak bakal aku terima kamu," gumam Elsa lirih.

"Apa Bu?" tanya Monika, yang merasa Wanita gempal itu mengucapkan sesuatu, tapi Monika tidak mendengar karena masih lelah.

"Nggak ada cepat masuk, dan untuk yang lain. Silakan pulang dan menunggu kabar selanjutnya!" ujar Elsa dengan sedikit berteriak.

Mereka yang awalnya duduk pun satu-persatu mulai bangkit, mereka beranjak pergi walau pun dengan berat hati. Mereka tentu sangat ingin berkerja di perusahaan besar ini.

"Ayo masuk, kenapa malah bengong di situ?" ketus Elsa sembari menoleh, dia yang awalnya akan masuk ke kantor kembali menoleh saat sadar gadis bernama Monika itu tidak mengikuti.

"Eh .. iya Bu, maaf." Monika tersenyum kaku saat mendapati Elsa yang menatap tajam padanya.

Sebenarnya Monika bingung dengan apa yang terjadi, dia baru datang dan langsung dipanggil masuk sedangkan yang lain malah disuruh pulang. Ia oun tak ingin ambil pusing, mungkin ini memang hoki dia jadi langsung dapat kerja. Monika memang anak yang paling beruntung, begitu kata emaknya dulu.

setelah mengambil berkas di meja, Monika diminta untuk mengikuti langka cepat Elsa. Mereka melewati beberapa lorong kubikel, mereka mengunakan lift untuk naik ke lantai paling atas.

"Jangan pernah telat, kamu mulai kerja jam tujuh kurang lima belas menit dan pulang jam tujuh malam, pastikan semua beres sebelum pulang. Tapi jam kerja kamu bisa berubah tergantung keinginan Tuan, jangan membantah, Tuan tidak suka. Tuan Min suka orang yang rapi." Elsa menatap Monika intens dari atas ke bawah, kemudian membenarkan kacamatanya.

"Lumayan untuk hari pertama kerja," Elsa kembali menoleh menatap lurus ke depan.

"Terima kasih Bu," ujar Monika malu-malu, setelah dipuji.

Gadis itu mengenakan blouse putih lengan panjang dengan rampel di bagian dada dipadu dengan celana kain berwarna hitam. Monika sangat berterima kasih pada Linda yang sudah meminjamkan ini semua.

"Ini baca dengan baik, semua rincian pekerjaan kamu ada di sana." Elsa memberikan dia setumpuk map yang harus ia pelajari.

Pupil mata Monika bergerak-gerak membaca isi map biru yang baru saja ia buka, dahi gadis itu berkerut seiring matanya yang melebar. Dalam hati Monika merasa bimbang kalau itu adalah pekerjaan yang normal ada di kantor, tapi sudahlah dia sangat membutuhkan pekerjaan untuk membayar kos yang sudah telat dua bulan.

Waktu menunjukan tepat pukul tujuh pagi, Monika bisa melihat itu dari jam besar yang terpajang di tembok. Posisi jam itu langsung menghadap lift dimana mereka berhenti.

"Kau sudah mengingat semua dengan baik?" tanya Elsa tanpa menoleh.

"Sudah Bu," jawab Monika walaupun dia belum membaca yang tertulis di map sepenuhnya, waktu mereka tidak cukup.

"Bagus, jangan kecewakan aku. Disini kau akan berkerja, Tuan Min akan datang sebentar lagi," ujar Elsa saat mereka berhenti di depan pintu besar.

Monika hanya bisa mengangguk, dalam hati ia merasa ada yang tidak beres. namun, wanita itu memilih diam, mungkin memang seperti ini pekerjaan yang di maksud Via, Via adalah teman satu kos Monika yang memberitahu jika di kantor ini sedang membuka lowongan kerja, Monika yang baru saja mengundurkan diri dari restoran tempat dia bekerja tentu saja langsung mengirimkan lamaran ke mari beberapa hari yang lalu.

"Tuan Min?"

"SStt ... Dia datang." Monika yang akan bertanya pun terhenti karena wanita bertubuh gempal itu menyenggolnya.

Derap langkah terdengar dari arah berlawanan, suara sepatu yang beradu dengan lantai marmer sangat nyaring di telinga, bukan hanya satu tapi beberapa. Monika bisa menebak jika tak hanya orang yang disebut Tuan MIN itu yang, tapi masih ada yang lain.

Benar dugaan Monika, seorang pria tampang dengan kulit seputih salju berjalan paling depan, monika sampai tak berkedip melihat kulit pria itu yang seolah habis mandi bedak bayi. Pria itu berjalan dengan dua orang pria di belakangnya.

"Selamat pagi Tuan, " sambut Elsa sembari menunduk sembilan puluh derajat, Monika langsung ikut mengikuti apa yang Elsa lakukan.

"Hem, siapa dia?" tanya pria berkulit putih itu.

"Dia Monika, sekertaris Anda," jawab Elsa setelah dia menegakkan tubuhnya kembali.

'Whaaaaat, sekertaris!' pekik Monika dalam batin, dia tidak berani bicara karena tatapan pria itu begitu tajam menatapnya.

"Kau boleh pergi." Elsa mengangguk, dia menunduk hormat sebelum ia pergi. Begitu pula dua orang yang tadi berjalan dibelakang orang itu, mereka pamit untuk pergi ke ruangan masing-masing.

Tinggal Monika dengan manusia salju berwajah tampan saling berhadapan.

"Siapa namamu tadi?" tanya pria itu.

"Monika Tuan," jawan gadis itu dengan senyum ramah mengembang.

"Ok, Mochi. ini mejamu.Dan jangan banyak tanya saat kau berkerja, aku tidak suka wanita cerewet!" tegas pria itu.s Sambil menunjuk meja kerja yang ada di belakang gadis itu.

"Tapi nama saya Moni,_"

"Mochi kan aku tau."

"Moni,-"

"Diamlah, kenapa kau cerewet sekali. cepat berkerja atau tinggalkan tempat ini jika kau hanya mau ceramah di sini!" pria pria itu langsung masuk ke ruangannya Meninggalkan Monika yang kebingungan sekaligus kesal.

Telepon di meja kerja Monika berdering keras, gadis itu terkejut dan langsung mengangkatnya.

"Halo?" sapa Monika dengan gugup.

"Halo kepalamu! Dimana kopiku? apa kau mau dipecat di menit pertamamu!" teriak orang yang baru saja masuk ke kantornya.

"Tidak Tuan, saya akan segera buatkan!" Monika ikut berteriak karena kaget, dia juga menutup telepon dengan kasar.

"Haduh kopi? buatnya dimana? bodoh aku juga lupa nanya dia mau kopi apa?" Monika masih berdiri di meja kerjanya sambil mengigit kuku karena cemas.

Terdengar langkah kaki mendekat dan itu membuat Monika semakin gugup.

"Hei, kenapa melamun?" tanya seorang pria yang memakai jas berwarna biru.

Monika terjingkat kaget membuat laki-laki itu tertawa. "Apa Hyeon Seok menyuruhmu melakukan sesuatu?"

"He- Hion sok?" Ulang Monika dengan terbata, dia tidak terbiasa dengan mengucapkan nama seperti itu. Pria itu kembali tergelak.

"Maksud ku Tuan Min? Orang yang ada di dalam sana," ucapnya sambil menunjuk pintu besar ubah tertutup.

Monika mengangguk. "Dia minta kopi. "

"Kopi?" Monika mengangguk mengiyakan.

"Kalau begitu cepat buatkan, moodnya akan buruk sebelum dia minum Americano paginya. Ayo ikut aku, " Ujar laki-laki itu sambil melangkah pergi, Monika pun langsung mengejar. Dia tidak ingin ketinggalan langkah lebar pria itu menuju pantry.

Meskipun sekertaris bukanlah jabatan yang menjadi incarannya, dia akan melakukan pekerjaan ini dengan baik untuk hari ini. Khusus hari ini saja, besok dia akan bicara dengan pihak HRD.

Terpopuler

Comments

Isna Maria Prianti

Isna Maria Prianti

hahahahahha mochi

2024-04-17

0

Itsaku

Itsaku

sopan banget baru ketemu udah main ganti nama orang

2023-06-07

1

Realrf

Realrf

maacih 😘😘😘😘

2023-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!