Hah!?

Elsa hanya bisa menelan salivanya kasar, keluar dari sini berarti dia dipecat secara tidak hormat. Tidak , ini tidak boleh terjadi, selama lima tahun dia menjabat sebagai ketua HRD. Bukan hal yang mudah mempertahankan jabatan itu selama ini. Elsa masih waras, dia tidak bisa melepaskan pekerjaan ini dan membela laki-laki yang baru dekat dengannya, walaupun dia sangat ini menjalin hubungan yang serius dengan seseorang.

Min Yoonji memijit kepalanya yang terasa pening, kenapa masalah selalu saja menganggu konsentrasinya. Bukankan hal yang baik dia berkerja menjalankan perusahaan yang semakin berkembang pesat, dan bahkan sudah memiliki cabang di beberapa negara, kenapa harus repot dengan urusan wanita, dan hah ... salah siapa dia anak tunggal Min Jae-hyun.

"Kemana perginya gadis itu?" guma Yoonji yang mulai frustasi, karena hari semakin siang. Dan belum ada kabar tentang Mochi, hanya nama itu yang ia ingat. Yoonji sama sekali tidak ingat nama aslinya.

Ayahnya meminta Yoonji untuk membawa gadis yang ia akui sebagai kekasihnya itu untuk makan malam hari ini juga. tentu si ibu tiri dan Yura juga ikut, mereka pasti tahu kalau Yoonji berbohong jika ia membawa wanita lain.

Elsa sudah mencari gadis yang atasannya inginkan , sementara wanita bernama Monica dengan huruf C sudah ia pulangkan, karena Elsa tidak mau kena masalah. Sayangnya Elsa belum menemukan gadis itu, ia bahkan dengan sengaja menunggu Monika doi kosnya selama berjam- jam.

Sementara gadis yang sudah membuat seorang CEO perusahaan besar kebingungan sedang menikmati semangkok bakso aci untuk makan siang. Monika makan dengan lahap tanpa beban dan dosa, dia bahkan sudah lupa dengan perjanjian dengan orang bernama Tuan Min itu.

Senja mulai mengibarkan mega, beberapa orang pulang setelah seharian mencari nafkah termasuk gadis dengan pipi chubby yaang sedang berjalan ke arah pangkalan ojek. Monika pulang setelah mencuci piring di salah satu warung makan padang yang cukup besar di jakarta.

Beruntung saat di pecat dari kantor dengan sangat tidak menyenangkan, Monika mendapatkan informasi dari tukang ojek yang ia tumpangi. Lumayan selain dapat uang Monika juga bisa membawa pulang lauk dan nasi untuk makan malam.

"Turun sini Mas," ujar Monika sembari menepuk pundak tukang ojek.

"Ok Kak."

Pria berjaket hitam itu memelankan laju motor dan berhenti di depan gang masuk ke kos yang Monika tempati. Setelah membayar ojek, Monika berjalan masuk. Matanya menyipit melihat seseorang yang berdiri di depan pintunya, seorang laki-laki yang ia tak tahu siapa karena orang itu menghadap pintu .

Monika menghentikan langkah melihat ke kanan kiri, seharusnya tidak ada seorang laki-laki pun yang boleh ada di sini, karena ini adalah kos khusus putri.

"Maaf Anda siapa ya? cari siapa ya?" Monika memutuskan untuk bertanya, karena pria yang memakai pakaian serba hitam itu masih diam mematung. pria itu perlahan memutar tubuhnya sampai mereka berdua saling berhadapan.

"Tuan Min?" ujar Monika terkejut, tetapi hanya sesaat saja, dia sudah tak ingin berhubungan dengan pria itu lagi.

Pria itu menatap dingin pada Monika yang seolah mengacuhkan kehadirannya, gadis itu malah dengan santai duduk di lantai lalu membuka sepatu yang ia pakai.

"Kenapa kamu bolos kerja?" tanya Yoonji dingin.

"Bolos?" Monika menoleh, menatap Yoonji dengan kerutan protes di kening.

Wanita itu bangkit dan melangkah mendekat pada Yoonji.

"Maaf ya Tuan Min yang terhormat saya sudah ada di sana sebelum Anda datang, saya tidak pernah datang terlambat atau pun membolos kerja selama saya berkerja dimana pun itu. Jika Anda ingin tahu kenapa saya tidak ada di meja kerja saya, seharusnya Anda bertanya pada Karyawan Anda," jawab Monika dengan menggebu-gebu, masih teringat dengan jelas bagaimana ia di permalukan Elsa, di seret paksa oleh kedu satpam itu.

Yoonji tersenyum miring. Tanpa kata ia menarik tangan Monika, menarik langkah gadis itu meninggalkan teras kosnya.

"Hey .. Hey lepaskan, mau kau bawa kemana aku!" teriak Monika sambil meronta, mencoba melepaskan genggaman tangan kekar itu dari pergelangan tangannya.

Pria berkulit seputih salju itu tak menjawab, juga tak berhenti. Langkah lebarnya sungguh membuat Monika kewalahan, apalagi dia tidak memakai alas kaki, siapa juga yang akan sempat memakai sandal, pria es itu langsung menarik dia tanpa aba-aba.

"Yak! Tuan Min, apa kau mau menculik ku? Aku mohon jangan, aku banyak hutang, tidak ada orang yang akan menebus ku. Aku mohon lepaskan aku!" Monika masih berusaha meronta, mengibaskan tangan dengan keras agar tangan itu terlepas.

Min Yoonji membawa Monika sampai ke mobil yang ia parkir di tepi jalan. Meski dengan sedikit memaksa, akhirnya Monika mau masuk dan duduk di samping kursi kemudi, wanita itu pasrah, ia tertunduk lesu dengan raut wajah sedih.

"Kenapa mukamu?" tanya Yoonji yang sudah duduk di kursi kemudi.

"Makan malam saya tertinggal di sana Tuan," jawab Monika lirih sambil menunjuk ke aras kamar kosnya.

Di sana, di atas ubin berwarna putih tergeletak sebungkus nasi padang dengan porsi double sambal ijo dan daun singkong, extra bumbu rendang dan sisa kikil yang lumayan banyak. Monika mendapatkan semua itu secara gratis dari si empunya warung.

Pria itu mengerutkan keningnya dengan alis yang hampi menyatu, bisa-bisanya gadis itu memikirkan sebungkus nasi daripada nasibnya sendiri. Bukankah menakutkan bagi seorang wanita di bawa paksa oleh seseorang laki-laki seperti ini? dalam hati Yoonji mulai mempertanyakan kewarasan gadis yang duduk lesu di sampingnya itu.

"Apa kau tidak takut?"

Monika menoleh, dengan sedikit memiringkan kepalanya ia melihat Tuan Min yang sedang menyalakan mesin mobil.

"Takut sih, tapi itu tadi. Sekarang tidak," jawab Monika dengan santai, seolah lupa bahwa beberapa saat yang lalu dia baru saja berteriak-teriak minta dilepaskan.

"Kenapa?" pertanyaan singkat Tuan Min, yang harus di jawab oleh Monika.

"Logikanya Tuan mau apa culik saya, saya tadi hanya kaget dan reflek saja berteriak seperti itu. tak ada faedahnya sama sekali saya untuk Anda, paling nih ya saya mau Tuan suruh buat jadi babu, seperti kemarin." Yoonji manggut-manggut mendengar perkataan gadis itu.

Mobil Mewah berwarna hitam itupun melaju kencang meninggalkan tempat kos Monika, entah mau kemana MOnika juga tidak tahu. Dia sudah mencoba bertanya pada Tuan Snowman yang fokus menyetir. dan Monika memilih menyerah, diam adalah jalan ninjanya, meski pikiran Monika sudah melalang buana.

"Turun," titah Yoonji pada Monika yanag masih anteng duduk padahal mereka sudah berhenti.

"Kita mau ngapain sih Tuan?" tanya Monika yang sudah tidak tahan diam.

"Turun, kamu juga tau sendiri nanti," jawaban yang pasti keluar sejak Monika bertanya sepanjang perjalanan.

"Saya tidak mau turun kalau jawaban Anda masih seperti itu!" tegas Monika sambil melipat tangan di dada.

Pria berambut panjang melebihi telinga itu menghela nafas kasar. "Kau akan makan malam bersama keluargaku, sekarang turun dan bereskan dirimu, aku tidak bisa membawamu seperti ini. Cepat, kita tidak punya banyak waktu!"

Jawaban manusia es itu membuat Monika melongo, kenapa masih berlanjut? perjanjian yang mereka buat seharusnya batal dengan dipecatnya Monika dari perusahaan itu.

"Jadi pacar-pacarannya masih berlanjut?"

"Kapan aku bilang selesai?" Monik hanya mnggut-manggut menanggapi ucapan Tuan muda min.

"Kenapa diam? Mau aku tarik lagi?" kali ini Yoonji bertanya dari luar pintu mobil. Pria dingin itu bahkan membuka pitu karena Monika hanya diam mematung.

Monika menahan tangan Yoonji yang hendak menarik paksa dia seperti tadi. "Saya tidak mau, untuk apa saya melakukan ini? Tuan bahkan tidak tahu nama saya."

Monika masih kesal dengan pemecatan dari Elsa kemarin

"Saya tahu."

"Siapa?"

"Mochi susa susila."

"Hah!?" mulut Monika ternganga, sejak kapan namanya berubah.

Terpopuler

Comments

Isna Maria Prianti

Isna Maria Prianti

lanjuttt makkkkk

2024-04-17

0

Lin UlinNuha🍒

Lin UlinNuha🍒

Astaga yoon, sejauh ini ini yang paling jauh. 😭😭😭

2024-03-30

0

kagome

kagome

tuan min jago ngelawak rupanaya🤣🤣🤣

2023-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!