Terjerat Diantara Gairah Suami Dan Anak Tiri
"Ayah aku ingin handphone merek terbaru iPhone 14, aku tidak mau tahu. Pokoknya ayah harus membelikan nya untuk ku" paksa Indah kepada ayahnya.
"Nak untuk apa beli handphone baru, Baru 3 bulan yang lalu kamu membeli handphone baru. Handphone lama kan masih bagus dan masih bisa dipakai. Membuang-buang uang saja", Karim memohon-mohon kepada Indah, karena hutangnya saat ini sudah menumpuk.
"Aku tidak mau tahu ayah, kalau ayah tidak membelikan nya untuk ku, aku akan lari dari rumah ini dan akan meninggalkan ayah sendirian di rumah ini", Indah mengancam Karim.
"Sayang jangan tinggalkan ayah sendirian disini, ayah akan sangat kesepian", pinta Karim memohon, karena Ibunya Indah sudah pergi meninggalkan nya terlebih dahulu 6 bulan yang lalu karena sakit kanker payudara.
"Iya, Indah tidak akan meninggalkan ayah, kalau ayah mengabulkan keinginan Indah", Indah mengancam ayahnya, Karim.
"Nak, bukannya ayah tidak mau membelikan handphone terbarunya. Tetapi nak, hutang kita kepada Pak Tedja sudah menumpuk. Bahkan sekalipun ayah bekerja selama 24 jam non stop.
Hutang itu sudah tidak bisa ayah bayar hingga lunas 10 tahun ke depan. Kamu kan tahu kalau ayah mu ini hanya seorang pengayuh becak", Karim terus memohon dan berusaha memberi gambaran agar Indah tidak memaksakan terus keinginannya.
"Bapak tinggal minta lagi saja, pasti diberi. Kan bapak pasti bayar", Indah begitu entengnya, seperti tidak mau tahu kesusahan Orang tuanya.
"Pokoknya indah tidak mau tahu ayah, pokoknya besok uang itu sudah harus ada ditangan Indah. Karena Indah sudah terlanjur memberitahu kepada teman-teman Indah kalau Indah akan membeli iPhone keluaran terbaru.
Oh iya harga iPhone itu sebesar 22 juta", Selama ini Indah selalu menunjukkan gaya hidup mewah di depan teman-temannya, bahkan indah mengakui kepada temannya kalau Indah adalah anak orang kaya. Indah langsung berlalu meninggalkan Karim yang masih memohon-mohon untuk menunda dulu keinginannya.
"Nak, itu banyak sekali jumlahnya. Lain kali saja belinya", Karim sambil berlari menarik-narik tangan Indah yang langsung pergi keluar rumah.
Indah terus saja berlari tidak mengindahkan ayahnya. Hampir saja Karim terjatuh ke lantai. Karena usia Karim juga sudah 56 tahun, dan karena terus bekerja mengayuh becak siang dan malam. Dan hanya makan seadanya, membuat fisik Karim dari hari ke hari semakin lemah saja.
"Ya Tuhan, aku salah mendidik Indah selama ini. Aku terlalu memanjakannya dan memenuhi kebutuhannya. Sehingga sekarang Indah tidak bisa dikendalikan lagi dan tidak mau tahu kondisi keluarganya", Karim sujud berdoa menyesali perbuatannya yang telah memanjakan Indah.
Indah selalu tidak pulang ke rumah bila keinginannya tidak dipenuhi. Karim tidak mau Indah meninggalkan dirinya sendirian di rumah.
Karim pun dengan terpaksa pergi ke rumah tedja memberanikan diri untuk meminjam uang. Karim sadar pasti akan dimarahi dan dibentak-bentak Pak Tedja karena hutang kemarin saja masih belum dibayar.
Sebelum Karim sampai di halaman rumah, pengawal pak Tedja sudah mengusir Karim untuk tidak melanjutkan langkahnya untuk menemui Pak Tedja.
"Berhenti kamu disitu Karim!, dan segeralah berbalik arah. Aku tahu kamu pasti ingin berutang lagi. Hutang kamu yang kemarin saja masih menumpuk", perintah salah satu pengawal dari Pak Tedja.
"Tolonglah pak, izinkan saya bertemu dengan pak Tedja", Karim terus memohon-mohon dan memaksa untuk masuk.
"Tidak boleh, Karim", bentak salah satu pengawal pak Tedja.
Mendengar ada suara ribut-ribut, Pak Tedja tahu permasalahan nya. sehingga memberitahu agar Karim dipersilahkan masuk.
Salah satu pengawal dari dalam berbisik ke pengawal yang berada di luar agar pak Karim dipersilahkan masuk oleh Pak Tedja.
Karim senang akhirnya diizinkan bertemu dengan Pak Tedja. Karim langsung mengungkapkan maksud dan tujuan kedatangannya menemui Pak Tedja.
"Pak Tedja, maaf saya lancang. Tolong berikan saya pinjaman uang sebesar 22 juta lagi", Karim memohon-mohon kepada Pak Tedja.
"Saya akan berikan uang itu Karim, tetapi dengan satu syarat. Apabila kamu dalam 1 bulan ini tidak bisa melunasi hutangmu. Maka Putri mu Indah harus menikah dengan ku", Karim bingung, dalam hatinya tidak mungkin memberikan Indah anak satu-satunya kepada laki-laki tua, yang seharusnya menjadi ayah bagi Indah.
Karim bimbang. "Bila nanti tidak mendapatkan uang, pasti Indah akan sangat marah, Sudahlah masalah nanti bisa dipikirkan kemudian. Bila hari H nya tiba, aku akan memohon-mohon kepada pak Tedja untuk menunda keinginannya", Karim merasa polos dan menganggap sepele syarat dari pak Tedja.
"Baiklah pak Tedja aku menyanggupi nya", Karim enteng menjawab pak Tedja.
Salah satu pengawal lantas memberikan uang itu kepada Karim.
"Terimakasih banyak pak", langsung balik badan setelah menerima uang tersebut.
****
Setelah pulang dari kampus Indah mencari-cari ayahnya.
"Ayah...ayah...ayah dimana", Indah terus berteriak mencari ayah nya untuk menagih uang untuk membeli iPhone terbaru. Ternyata ayahnya sedang tiduran di kamar karena merasa lelah seharian mengayuh becak.
"Ayah!, Gimana?, Ayah jadi kan berhutang kepada pak Tedja?", Indah berteriak kencang.
"Jadi nak, Ini uangnya. Tapi nak, ayah sangat berharap kamu berubah pikiran. Karena hutang kita sudah menumpuk. Pak Tedja mengancam kalau ayah tidak mengembalikan hutang bapak dalam 1 bulan ini.
Maka pak Tedja memaksa kamu untuk menikahinya", Indah santai tidak merasa khawatir dengan syarat yang diberikan pak Tedja. Langsung mengambil uang itu dari tangan Karim.
"Terima kasih ayah, Indah pergi dulu", Indah langsung cabut meninggalkan Karim yang lemas tidak berdaya.
Indah bahkan tidak peduli ayahnya sudah makan atau belum. Indah tidak pernah tahu bagaimana kondisi kesehatan Karim saat ini. Indah juga tidak pernah memasak atau membereskan rumah. Semua dibiarkan Karim yang mengerjakan nya sendiri.
***
Sebulan berlalu pengawal pak Tedja datang menagih hutang yang telah jatuh tempo.
"Karim...Karim ... Keluar kamu", teriak pengawal memanggil Karim.
Karim tahu dan pasrah pengawal datang ke rumah nya. Selama sebulan Karim hanya bisa mengumpulkan uang sebanyak 1 juta, Karena Karim juga harus membeli kebutuhan untuk makan sehari-hari.
"Pak, saya hanya mempunyai uang 1 juta saja. Tolong pak, saya hanya mempunyai ini saja", bujuk Karim kepada pengawal.
"Apa, 1 juta saja. Kamu pikir kami senang dengan candaan kamu?. Hutang mu itu kalau di total beserta bunga-bunga nya selama 5 tahun. Sudah mencapai 500 juta. Kamu mengerti ga sih", pengawal pak Tedja marah.
Selain untuk menutupi kebutuhan dan keperluan Indah. Karim meminjam uang untuk biaya pengobatan Narsih, istri Karim yang menderita Kanker payudara.
Karim pun pasrah di marahi.
"Kamu tahu kan Karim, konsekuensinya kalau hari ini kamu tidak bisa membayar hutang mu?", Pengawal mengingatkan Karim. Karim hanya bisa menunduk.
Tiba-tiba Indah datang dan menanyakan perihal ribut-ribut di rumahnya.
"Indah, ini adalah pengawal pak Tedja bermaksud menagih semua hutang ayah. Jika ayah tidak bisa membayar nya. Maka kamu wajib menikah dengan pak Tedja", Karim memberitahu maksud kedatangan para pengawal Tedja.
"Baiklah katakan kalau aku menyetujui syarat itu", ucap Indah enteng.
"Tidak Indah, ayah tidak setuju. Jangan kamu lakukan itu", Karim berusaha membujuk Indah agar tidak menyetujui menikah dengan Tedja.
"Sudahlah ayah, Memangnya ayah mau membayar nya pakai apa dan sampai kapan. Sampai seumur hidup ayah pun mengayuh sepeda tidak akan bisa melunasi hutang ayah", Indah langsung masuk ke rumah meninggal kan ayahnya di luar. Begitu juga pengawal Tedja langsung cabut dan ingin segera menyampaikan persetujuan dari Indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Maryam Lyam
ya lebih baik menikah dari pada menyusahkan bapak nya
2024-07-02
0
Uthie
kisah anak durhaka 😡
2023-06-16
2