#2. Indah dan Tedja sah menikah

Karena indah setuju Untuk menikah, maka pengawal Tedja datang ke rumah Indah.

Mengantarkan sembako, barang-barang mahal berupa tas, sepatu dan pakaian wanita, termasuk pakaian pengantin dan perhiasan. Itu semua diberikan Tedja, agar Indah terlihat cantik dan menawan di pernikahan nya.

Sekalian memberitahu ke pihak Indah bahwa pernikahan akan dilaksanakan seminggu lagi. Agar Indah bisa menyiapkan fisik dan mentalnya menikah dengan Tedja.

Tedja yang merupakan duda beranak 1, yang berusia selisih dua tahun dari Indah. Tedja telah lama ditinggalkan oleh istrinya yang meninggal dunia karena kecelakaan.

Hampir 10 tahun Tedja menduda tidak mau menikah lagi, karena masih sedih dan belum ada perempuan yang mengisi hatinya. Entah mengapa setelah melihat Indah, Tedja sangat ingin memiliki Indah, karena mirip wajah mendiang istrinya.

Ketika itu Tedja dan pengawalnya ingin datang menagih hutang Karim. Tedja tidak jadi menagihnya, karena begitu tertarik dan sangat suka melihat kecantikan Indah.

Setelah diberitahu oleh pengawal Tedja, akhirnya Pihak Indah pun menyanggupi pernikahan itu. Indah sangat senang dengan pemberian pak Tedja.

"Wah, bagus deh. Sepertinya pak Tedja orangnya sangat royal, pengertian dan tahu banget selera perempuan. Tidak apalah menikah dengan pria tua, yang penting orang kaya. Sanggup memenuhi kebutuhan ku", gumam Indah dalam hati sambil tersenyum bahagia.

***

Sebelumnya di kediaman Tedja.

"Nak, ayah akan menikah seminggu lagi. Ayah mohon kamu datang untuk menghadiri pesta pernikahan ayah", pinta Tedja kepada Pangestu, anak dari Tedja.

"Bagus deh ayah. Siapa perempuan itu ayah?. Biasanya ayah menolak untuk dijodohkan dengan wanita. Sekarang tumben banget ayah menyetujui calon istri ayah", Pangestu tahu kalau ayahnya susah terbuka kepada perempuan lain, selain mendiang ibunya.

"Iya nak, Perempuan yang bakal calon ibu kamu ini. Sanggup membuka hati dan perasaan ku yang telah lama terkunci", Pangestu merasa penasaran siapa perempuan calon ibu tirinya itu.

"Baiklah ayah, aku akan datang menghadiri pesta pernikahan ayah", Pangestu menyanggupi.

***

Hari pernikahan pun tiba.

Indah tidak ada sedikit pun menampakkan wajah sedih, walaupun harus menikah dengan pria tua. Baginya yang penting orang kaya, yang sanggup memenuhi semua keinginan nya.

Indah di riasi dengan sangat cantik dan anggun. Pihak perempuan telah siap menyambut kedatangan pihak pengantin pria.

Tibalah waktunya pengantin pria mendatangi pengantin wanita.

Begitu bahagia dan senang nya Tedja melihat Indah begitu cantik dan anggun. Memakai baju pengantin yang dibelikannya.

Pangestu menepati janjinya untuk menghadiri pesta pernikahan ayahnya. Di pesta itu Pangestu bersalaman dengan pengantin wanita calon ibu tirinya. Pangestu merasa tidak asing terhadap Indah. "Sepertinya aku pernah melihat wanita itu, tetapi dimana ya aku pernah melihatnya", pikir Pangestu merasa sangat penasaran.

Pernikahan berjalan dengan lancar, para tamu pun sudah meninggal kan resepsi pernikahan. Tinggal lah Tedja, Indah dan Karim. Karena pernikahan dilaksanakan di rumah pihak wanita. Sedangkan Pangestu pulang kerumah ayahnya.

Kamar Indah telah di hiasi dengan bunga-bunga yang segar. Agar menambah semangat bagi para kedua mempelai karena mereka akan memadu kasih di malam pertamanya.

Indah tidak terlalu canggung untuk bermalam pertama dengan Tedja. Walaupun sebelumnya tidak pernah bertemu dengan nya.

Indah justru berusaha lebih agresif dan liar, "Agar Tedja akhirnya bisa dikendalikannya. Segala apa yang diinginkan Indah bisa dipenuhi Tedja dengan senang hati tanpa merasa perhitungan", pikir Indah penuh siasat.

Sedangkan Tedja, begitu canggung karena sudah lama tidak pernah menyentuh wanita. Indah pun mendekati Tedja yang sedang duduk canggung di salah satu sisi tempat tidur.

Indah langsung melucuti pakaian Tedja sambil berbisik pelan kearah telinga Tedja.

"Mas, tidak usah malu-malu", bisik Indah.

Tedja tidak menyangka kalau Indah begitu agresif, tadinya Tedja bingung mau memulai dari mana. Tetapi karena Indah begitu agresif semangat Tedja begitu memuncak dan sangat bernafsu.

Tedja pun buru-buru melucuti satu persatu pakaian Indah. Sembari menciumi areal gunung kembarnya Indah. Indah pun langsung menggeliat. Indah sudah sering berhubungan suami-istri dengan banyak pria berumur. Keinginan untuk berhubungan suami-istri pun seperti kecanduan bagi Indah.

Indah pandai dan sangat pengalaman areal yang paling membuat lawannya begitu bernafsu. Tedja dengan semangat langsung naik ke atas tubuh Indah yang sintal dan molek.

Seluruh tubuh Indah di ciumi termasuk areal gunung kembar Indah, tedja membenamkan wajahnya pada areal itu, sekali-kali di kecup, di emmut seperti layaknya permen lollipop. Indah pun suka gaya Tedja. Pandai memuaskan nafsu birahi Indah.

Keduanya pun saling beradu saling memuaskan pasangannya masing-masing. Baik Indah dan Tedja tidak ingin merasa tanggung sama-sama ingin *******, nafas mereka saling memburu. Akhirnya setelah ******* Indah dan Tedja rebah di tempat tidur dengan sisa nafas yang masih ngos-ngosan.

Indah mendekati Tedja, "Mas suka permainan ku?", tanya Indah membuka komunikasi dengan Tedja. Indah tidak ingin Tedja terlihat canggung dengan-nya.

"Suka banget, kamu pandai memuaskan aku. Terimakasih ya", kecup Tedja di kening Indah.

"Mas, mas mau kan memberikan aku uang. Karena kalau aku di rumah terus aku pasti sangat suntuk", Ucap Indah berbicara lembut dan merayu dekat kuping Tedja sambil memeluknya mesra.

"Tenang saja, aku akan memberikan kamu ATM ku. Tetapi ingat kamu jangan selingkuh ya. Aku banyak pengawal yang akan mengawasi mu di luar sana", Tedja memperingatkan Indah.

"Iya mas, Mana mau aku selingkuh. Apalagi yang kucari coba, kamu mempunyai banyak uang, birahi di ranjang mu juga Ok. Aku pasti akan sangat ketagihan dan merindukan permainan mu", Indah terus merayu Tedja, agar Tedja merasa di awan-awan.

Benar saja, kata-kata itu membuat Tedja sangat percaya diri dan merasa di hargai.

"Mas, kita tinggal di rumah mas saja. Rumah ini sangat sempit", Indah merengek-rengek.

"Baiklah, mulai besok kita akan pindah ke rumah ku saja" Tedja menyanggupi keinginan Indah.

Tidak lama kemudian Tedja langsung tertidur, karena begitu lelahnya. Lain halnya dengan Indah, Indah sibuk memikirkan rencana nya akan kemana dan mau beli apa besok. Karena membayangi dirinya akan diberikan ATM oleh Tedja. "Aku akan belanja sepuas-puasnya", gumam Indah penuh bahagia.

***

Esoknya

Indah dan Tedja pindah ke rumah Tedja.

"Wah, luas sekali rumah mu mas. Tidak pernah aku membayangkan akan tinggal di rumah semewah ini", Indah berlarian ke sekeliling ruang tamu mengagumi kemewahan dan kemegahan interior rumah Tedja. Serta furniture dan perabot-perabot yang ada di rumah itu.

Tidak sengaja Indah berpapasan dengan Pangestu. Pangestu baru selesai makan dari ruang keluarga dan akan masuk ke kamarnya yang melewati ruang tamu.

Indah dan Pangestu tidak saling bertegur sapa hanya saling melempar senyum sekedarnya saja.

"Wah, ternyata anaknya mas Tedja ganteng sekali. Mas Tedja sih ganteng, tetapi sayang sudah berumur, sedangkan Pangestu kira-kira masih seumuran dengan ku", gumam Indah dalam hati.

Sekilas Indah memperhatikan Pangestu masuk ke kamarnya.

"Berarti ini adalah kamar Pangestu", batin Indah dalam hati.

Di kamar nya Pangestu terus penasaran dan memikirkan sosok Indah. Sampai sekarang Pangestu belum ingat ketemu Indah di mana.

"Dimana ya, aku pernah ketemu dengan wanita itu", Pangestu terus mengingat-ingat.

Begitu juga Indah, merasa pernah bertemu dengan Pangestu tetapi Indah tidak ingat.

Episodes
1 #1. Indah setuju di nikahkan
2 #2. Indah dan Tedja sah menikah
3 #3. Indah dan Pangestu sudah mengingat kalau mereka pernah kencan semalam.
4 #4. Indah dan Pangestu melakukan nya berulang-ulang karena tedja diluar kota
5 #5. Tedja datang tanpa memberitahu
6 #6. 3 bulan awal kehamilan Indah, Tedja lebih banyak waktu di rumah.
7 #7. Tedja mengetahui hubungan Indah dan Pangestu
8 #8. Tedja pura-pura tidak mengetahui perselingkuhan Indah dan Pangestu
9 #9. Indah melahirkan anak laki-laki
10 #10. Tedja ingin baby Arkan test DNA
11 #11. Hasil Test DNA membuktikan bahwa Pangestu anak biologis baby Arkan
12 #12. Dari hasil Test, Tedja dinyatakan Impoten
13 #13. Tedja bertemu Mitha
14 #14. Tedja bersama mitha
15 #15. Tedja ingin membalas Indah
16 #16. Tedja tidak pernah kembali ke rumah
17 #17. Tedja pulang ke rumah, tetapi sikap nya cuek
18 #18. Tedja mengungkapkan semua fakta mengenai Arkan dan dirinya
19 #19. Indah dan Tedja baikan
20 #20. Indah, disuruh Tedja pindah ke luar negeri
21 #21. Mitha selingkuh
22 #22. Tedja mencari pengganti Mitha
23 #23. Puput memoroti Tedja
24 #24. Tedja dibawa ke kantor polisi
25 #25. Tedja mengalami kebangkrutan
26 #26. Indah balik ke Indonesia
27 #27. Indah bertemu dengan Tedja di penjara.
28 #28. Tedja bebas dari penjara
29 #29. Tedja membuat inovasi baru pada perusahaan nya
30 #30. Tedja membelikan sebuah rumah baru
31 #31. Karim meninggal dunia.
32 #32. Arkan malu diantar oleh Tedja
33 #33. Tedja cuek terhadap Arkan
34 #34. Tedja mencari hiburan dengan pergi ke cafe
35 #35. Indah prihatin kepada Arkan, karena Tedja tidak perhatian lagi
36 #36. Tedja menjalankan suatu siasat
37 #37. Tessa masuk perangkap Tedja
38 #38. Tedja ingin mencari perempuan lain.
39 #39. Indah mantap untuk menceraikan Tedja
40 #40. Tedja meninggalkan Tessa
41 #41. Tedja menerima surat cerai Indah.
42 #42. Tedja tidak terima indah menceraikan nya.
43 #43. Indah bertemu dengan Pangestu di pusat perbelanjaan
44 #44. Indah merasa Pangestu sudah mempunyai istri.
45 #45. Asal mula pertemuan Pangestu dan Indah.
46 #46. Pangestu menolak shifa
47 #47. Shifa kecewa Pangestu tidak mencintainya
48 #48. Pangestu terpaksa setuju untuk menikahi shifa
49 #49. Pangestu bersyukur bisa bertemu kembali dengan indah
50 #50. Pangestu mengantar kerumah indah
51 #51. Pangestu dan Shifa resmi menikah
52 #52. Indah memberitahu kalau Arkan adalah anak kandungnya
53 #53. Pangestu terus menemani Arkan di rumah sakit
54 #54. Pangestu bermaksud ingin menceraikan Shifa.
55 #55. Shifa kena penyakit kanker otak stadium akhir
56 #56. Pangestu tahu umur Shifa tidak panjang lagi
57 #57. Shifa merasa bahagia
58 #58. Pangestu melangkah terlalu dalam
59 #59. Shifa kesempatan bersikap manja pada Pangestu.
60 #60. Shifa dan Pangestu berangkat
61 #61. Setelah 40 hari berlalu ternyata Shifa baik-baik saja
62 #62. Pangestu dan Shifa balik ke Indonesia
63 #63. Pangestu takut ancaman Burhan
64 #64. Pangestu memilih untuk hidup bersama Shifa
65 #65. Arkan hilang
66 #66. Indah menceritakan semua tentang Pangestu.
67 #67. Arkan terbawa ombak
68 #68. Febri berkunjung ke rumah indah
69 #69. Arkan dan Febri semakin dekat.
70 #70. Indah menceritakan masa lalu nya kepada Febri
71 #71. Febri ke luar kota
72 #72. Shifa tidak mau menggugurkan kandungannya
73 #73. Febri mengungkapkan isi hatinya kepada Indah
74 #74. Shifa kritis
75 #75. Pangestu bertemu dengan Tedja
76 #76. Shifa meninggal dunia
77 #77. Tedja meninggal dunia
78 #78. Pangestu berusaha terus membujuk Indah untuk rujuk
79 #79. Pangestu bertemu Febri
80 #80. Pangestu memaksa Indah untuk rujuk kembali
81 #81. Indah menerima lamaran Febri
82 #82. Febri dan Indah menikah
83 #83. Indah cemburu buta
84 #84. Indah hamil
85 #85. Shinta berada di Jakarta
86 #86. Shinta datang menemui Indah ketika Febri tidak di rumah
87 #87. Shinta sementara tinggal di rumah Indah
88 #88. Febri begitu perhatian dan lembut ketika tidak berdekatan dengan Shinta
89 #89. Febri mengetahui niat jahat Shinta
90 #90. Shinta di usir
Episodes

Updated 90 Episodes

1
#1. Indah setuju di nikahkan
2
#2. Indah dan Tedja sah menikah
3
#3. Indah dan Pangestu sudah mengingat kalau mereka pernah kencan semalam.
4
#4. Indah dan Pangestu melakukan nya berulang-ulang karena tedja diluar kota
5
#5. Tedja datang tanpa memberitahu
6
#6. 3 bulan awal kehamilan Indah, Tedja lebih banyak waktu di rumah.
7
#7. Tedja mengetahui hubungan Indah dan Pangestu
8
#8. Tedja pura-pura tidak mengetahui perselingkuhan Indah dan Pangestu
9
#9. Indah melahirkan anak laki-laki
10
#10. Tedja ingin baby Arkan test DNA
11
#11. Hasil Test DNA membuktikan bahwa Pangestu anak biologis baby Arkan
12
#12. Dari hasil Test, Tedja dinyatakan Impoten
13
#13. Tedja bertemu Mitha
14
#14. Tedja bersama mitha
15
#15. Tedja ingin membalas Indah
16
#16. Tedja tidak pernah kembali ke rumah
17
#17. Tedja pulang ke rumah, tetapi sikap nya cuek
18
#18. Tedja mengungkapkan semua fakta mengenai Arkan dan dirinya
19
#19. Indah dan Tedja baikan
20
#20. Indah, disuruh Tedja pindah ke luar negeri
21
#21. Mitha selingkuh
22
#22. Tedja mencari pengganti Mitha
23
#23. Puput memoroti Tedja
24
#24. Tedja dibawa ke kantor polisi
25
#25. Tedja mengalami kebangkrutan
26
#26. Indah balik ke Indonesia
27
#27. Indah bertemu dengan Tedja di penjara.
28
#28. Tedja bebas dari penjara
29
#29. Tedja membuat inovasi baru pada perusahaan nya
30
#30. Tedja membelikan sebuah rumah baru
31
#31. Karim meninggal dunia.
32
#32. Arkan malu diantar oleh Tedja
33
#33. Tedja cuek terhadap Arkan
34
#34. Tedja mencari hiburan dengan pergi ke cafe
35
#35. Indah prihatin kepada Arkan, karena Tedja tidak perhatian lagi
36
#36. Tedja menjalankan suatu siasat
37
#37. Tessa masuk perangkap Tedja
38
#38. Tedja ingin mencari perempuan lain.
39
#39. Indah mantap untuk menceraikan Tedja
40
#40. Tedja meninggalkan Tessa
41
#41. Tedja menerima surat cerai Indah.
42
#42. Tedja tidak terima indah menceraikan nya.
43
#43. Indah bertemu dengan Pangestu di pusat perbelanjaan
44
#44. Indah merasa Pangestu sudah mempunyai istri.
45
#45. Asal mula pertemuan Pangestu dan Indah.
46
#46. Pangestu menolak shifa
47
#47. Shifa kecewa Pangestu tidak mencintainya
48
#48. Pangestu terpaksa setuju untuk menikahi shifa
49
#49. Pangestu bersyukur bisa bertemu kembali dengan indah
50
#50. Pangestu mengantar kerumah indah
51
#51. Pangestu dan Shifa resmi menikah
52
#52. Indah memberitahu kalau Arkan adalah anak kandungnya
53
#53. Pangestu terus menemani Arkan di rumah sakit
54
#54. Pangestu bermaksud ingin menceraikan Shifa.
55
#55. Shifa kena penyakit kanker otak stadium akhir
56
#56. Pangestu tahu umur Shifa tidak panjang lagi
57
#57. Shifa merasa bahagia
58
#58. Pangestu melangkah terlalu dalam
59
#59. Shifa kesempatan bersikap manja pada Pangestu.
60
#60. Shifa dan Pangestu berangkat
61
#61. Setelah 40 hari berlalu ternyata Shifa baik-baik saja
62
#62. Pangestu dan Shifa balik ke Indonesia
63
#63. Pangestu takut ancaman Burhan
64
#64. Pangestu memilih untuk hidup bersama Shifa
65
#65. Arkan hilang
66
#66. Indah menceritakan semua tentang Pangestu.
67
#67. Arkan terbawa ombak
68
#68. Febri berkunjung ke rumah indah
69
#69. Arkan dan Febri semakin dekat.
70
#70. Indah menceritakan masa lalu nya kepada Febri
71
#71. Febri ke luar kota
72
#72. Shifa tidak mau menggugurkan kandungannya
73
#73. Febri mengungkapkan isi hatinya kepada Indah
74
#74. Shifa kritis
75
#75. Pangestu bertemu dengan Tedja
76
#76. Shifa meninggal dunia
77
#77. Tedja meninggal dunia
78
#78. Pangestu berusaha terus membujuk Indah untuk rujuk
79
#79. Pangestu bertemu Febri
80
#80. Pangestu memaksa Indah untuk rujuk kembali
81
#81. Indah menerima lamaran Febri
82
#82. Febri dan Indah menikah
83
#83. Indah cemburu buta
84
#84. Indah hamil
85
#85. Shinta berada di Jakarta
86
#86. Shinta datang menemui Indah ketika Febri tidak di rumah
87
#87. Shinta sementara tinggal di rumah Indah
88
#88. Febri begitu perhatian dan lembut ketika tidak berdekatan dengan Shinta
89
#89. Febri mengetahui niat jahat Shinta
90
#90. Shinta di usir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!