#4. Indah dan Pangestu melakukan nya berulang-ulang karena tedja diluar kota

Tiga hari berlalu.

Setelah kejadian momen Indah menabrak tubuh Pangestu. Pangestu tidak pernah lagi terlihat sarapan bersama Indah dan Tedja.

Indah merasa penasaran, ada apa dengan Pangestu. "Apakah Pangestu sakit?, apakah Pangestu sedang di luar kota atau sedang pergi menghindarinya?", pikiran Indah penasaran dan terus berkecamuk.

Ingin rasanya Indah menanyakan kepada Bi Inah, tetapi agak takut dan ragu. Maklum Indah takut dibilang terlalu ngurusin masalah orang.

Karena merasa penasaran terus akhirnya Indah menanyakan Bu Inah.

"Bi, Pangestu sedang tidak di rumah kah?", tanya Indah pelan.

"Saya agak ragu nyonya, Dibilang pergi memang saya tidak pernah melihat, Den Pangestu. Tetapi dibilang tidak pergi juga tidak mungkin. Karena menurut saya, melihat sisa makanan khususnya lauk dan sayur yang tersaji di meja makan. Sepertinya Den Pangestu makan ketika suasana sedang sunyi", Bi Inah, berargumen.

Indah pun hanya manggut-manggut. Dan mencoba membuang segala penasaran nya.

"Mengapa Pangestu menghindari aku?, Apakah Pangestu sakit?, sebagai ibu sambung seharusnya aku peduli terhadap Pangestu", gumamnya dalam hati.

Setelah Tedja pergi bekerja, dan Bi Inah pergi ke pasar. Indah bermaksud hendak menyelidiki kamar Pangestu.

tok...tok..tok..

"Pangestu...., Pangestu...", teriak Indah pelan. Tidak ada sahutan dari dalam kamar.

Indah mencoba membuka gagang pintu, ehh ternyata tidak di kunci.

Indah masuk, dan sangat terkejut melihat kondisi Pangestu. Tidur hanya menggunakan ****** ***** saja.

Indah langsung berbalik badan, ingin kembali tetapi sudah terlanjur masuk kamar. Akhirnya Indah memberanikan diri menggoyang-goyangkan badan Pangestu. Untuk memastikan juga, apakah Pangestu dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Pangestu.. apakah kamu baik-baik saja", Indah menggoyang-goyangkan tubuh Pangestu.

Mata Pangestu terbuka dan melihat Indah masuk ke kamarnya.

Langsung memeluknya kencang dengan posisi duduk di salah satu sisi tempat tidur nya.

"Indah, aku terus mencarimu setelah kencan pertama kemarin. Tetapi orang-orang disana bilang kamu tidak pernah datang lagi. Aku juga bingung ingin mencarimu tetapi entah kemana.

Aku bersyukur bisa ketemu dengan kamu, tetapi kamu sudah menjadi milik ayah. Aku sangat kecewa", Pangestu mendorong tubuh Indah kebelakang. Hingga indah terlentang diatas tempat tidur Pangestu matrasnya langsung tergeletak di lantai.

"Aku sangat merindukanmu", ucap Pangestu sambil menindih tubuh Indah. Bagian sensitif Pangestu terasa keras mengenai areal sensitif Indah. Indah merasa terangsang.

Sesungguhnya Indah juga sangat menikmati permainan Pangestu kala kencan pertama kemarin. Dan Indah merasa beda berkencan dengan orang yang usia muda. Selama ini pelanggan Indah adalah Om-om yang sudah berumur dan berduit.

Indah pun dengan pelan mengecum bibir Pangestu dan menaruh kedua tangannya di wajah Pangestu. "Aku juga merindukan mu", bisik Indah di telinga Pangestu.

Merasakan nafas Indah di telinga nya. Membuat Pangestu semakin ingin dan tidak menyia-nyiakan kesempatan di depan mata.

Pangestu meremas gunung kembar Indah dengan sedikit kasar dan sangat bernafsu, melucuti dengan terburu-buru seluruh pakaian Indah. Indah pun menikmati setiap sensasi yang diberikan Pangestu.

Indah tidak mau kalah, memainkan area sensitif Pangestu, mengemmut, menjilati, layaknya sebuah es cream yang hendak meleleh. Hingga keduanya sama-sama menginginkan kenikmatan yang luar biasa hingga puncak, seolah lupa bahwa status mereka adalah antara anak tiri dan ibu tiri.

Indah dan Pangestu sama-sama rebah. Indah sadar tidak boleh berlama-lama di kamar Pangestu, takut Bi Inah akan memergoki mereka sedang berduaan.

Indah buru-buru mengenakan busananya dan langsung beranjak keluar meninggalkan Pangestu.

Indah langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Pangestu merasa bersalah dan hilaf, telah berhubungan suami-istri dengan istri ayahnya. Dan berdalih kalau melakukan hubungan terlarang itu tidak sengaja. Pangestu bertekad untuk tidak mengulanginya.

Esok harinya ketika tiba waktunya sarapan pagi. Seperti biasa Tedja, Indah dan Pangestu sarapan bersama di meja makan.

"Beberapa hari yang lalu, kamu tidak pernah sarapan bersama dengan kami. Memangnya kamu kemana?", Tedja baru sadar kalau beberapa hari yang lalu Pangestu tidak pernah terlihat sarapan bersama.

"Pangestu bangunnya kesiangan yah, karena keasyikan mengerjakan skripsi hingga larut malam", Pangestu mencari alasan yang pas.

"Oh begitu, baguslah kalau begitu. Oh iya nak. Hari ini ayah akan keluar kota. Mungkin ayah akan diluar kota selama 1-3 bulan lamanya. Nanti kalau ada perlu sesuatu dengan ayah. Kamu bicara saja atau mintanya ke ibu sambung kamu ya nak", Tedja memberitahu.

"Baik ayah", balas Pangestu.

Dalam hati Indah selama berbulan-bulan, ia akan ditinggal pergi oleh Tedja. "Mungkin aku akan menghabiskan waktu dengan shopping dan hang out dengan teman-teman. Sudah lama juga aku tidak ada komunikasi lagi dengan teman-teman", pikir indah dalam hati merencanakan kegiatan nya ketika di tinggal oleh Tedja.

Setelah menyelesaikan sarapan nya. Tedja pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan segera berjalan ke arah garasi mengeluarkan mobilnya untuk segera berangkat ke luar kota.

"Aku berangkat dulu ya sayang, jaga diri kamu baik-baik", Tedja pamit sambil mencium kening Indah.

Tidak sengaja Pangestu melihat adegan mesra dari kedua orangtuanya.

Pangestu pun langsung masuk ke kamarnya, begitu juga Indah.

Indah tidak mau menanggapi hubungan suami-istri yang dilakukan nya dengan pangestu kemarin.

Indah tidak ingin mendapat masalah dengan suaminya. Indah juga takut kalau Tedja tahu, pasti Indah akan di tendang dari rumah mewahnya. Indah pun tidak terima dan tidak mau kembali hidup susah seperti sebelum menikah dengan Tedja.

"Baiklah aku pergi shopping atau menelepon teman-temanku agar kami janjian untuk ketemu di mall", gumam Indah dalam hati.

***

Di kamar nya Pangestu merasa gusar, tahu ayahnya sedang pergi ke luar kota untuk waktu yang lama.

Pangestu merasa inilah waktu nya untuk kembali memadu cinta dengan Indah. Karena hubungan suami istri yang mereka lakukan kemarin. Membuat Pangestu tidak bisa tidur, pikirannya selalu teringat dan membayangkan kenikmatan atas hubungan intim yang mereka lakukan.

Pangestu pun merasa kecanduan dan hasratnya begitu besar untuk mengulangi hubungan intim tersebut.

Pangestu pun naik ke atas dan mengetuk kamar Indah.

Tidak ada sahutan dari dalam. Pangestu coba membuka gagang pintu, ternyata tidak dikunci.

Pangestu masuk ke kamar Indah. Ternyata Indah sedang di kamar mandi. Terdengar suara guyuran shower. Pangestu coba membuka gagang pintu ternyata Indah tidak menguncinya.

Pangestu memaksa untuk masuk.

"Pangestu, mengapa tidak mengetuk pintu", Indah sedikit marah.

"Aku tadinya sudah mengetuk pintu, salah kamu sendiri mengapa mandi tidak mengunci pintu", Pangestu melucuti pakaian sendiri.

"Apa-apaan kamu Pangestu", Indah menutupi areal sensitif nya dengan kedua tangan nya.

"Aku terus terbayang-bayang setiap cumbuan kamu. Bahkan aku sampai tidak bisa tidur. Sepertinya aku telah kecanduan untuk terus berdekatan dengan kamu dan melakukan hubungan intim",

Pangestu mendekati Indah, dan menyandarkan Indah pada dinding kamar mandi. Dan segera menciumi bibir, leher, area gunung kembar Indah hingga ke bagian sensitif Indah yang paling bawah.

Indah tidak bisa menolak, sama halnya seperti yang dirasakan Pangestu. Indah pun seolah-olah kecanduan untuk terus berdekatan dan bergelut dengan Pangestu.

Apalagi saat ini Tedja sedang keluar kota untuk waktu yang lama. Dalam pikiran Pangestu dan Indah, inilah kesempatan dan peluang emas bagi mereka. Untuk memuaskan hasrat birahi yang selalu menggebu-gebu.

Mereka pun melakukan nya begitu lama, santai dan sambil tertawa manja. Karena mereka masing-masing tidak berkeinginan untuk cepat-cepat menyudahinya. Karena sekarang mereka begitu bebas melakukannya karena Tedja akan lama di luar kota.

Episodes
1 #1. Indah setuju di nikahkan
2 #2. Indah dan Tedja sah menikah
3 #3. Indah dan Pangestu sudah mengingat kalau mereka pernah kencan semalam.
4 #4. Indah dan Pangestu melakukan nya berulang-ulang karena tedja diluar kota
5 #5. Tedja datang tanpa memberitahu
6 #6. 3 bulan awal kehamilan Indah, Tedja lebih banyak waktu di rumah.
7 #7. Tedja mengetahui hubungan Indah dan Pangestu
8 #8. Tedja pura-pura tidak mengetahui perselingkuhan Indah dan Pangestu
9 #9. Indah melahirkan anak laki-laki
10 #10. Tedja ingin baby Arkan test DNA
11 #11. Hasil Test DNA membuktikan bahwa Pangestu anak biologis baby Arkan
12 #12. Dari hasil Test, Tedja dinyatakan Impoten
13 #13. Tedja bertemu Mitha
14 #14. Tedja bersama mitha
15 #15. Tedja ingin membalas Indah
16 #16. Tedja tidak pernah kembali ke rumah
17 #17. Tedja pulang ke rumah, tetapi sikap nya cuek
18 #18. Tedja mengungkapkan semua fakta mengenai Arkan dan dirinya
19 #19. Indah dan Tedja baikan
20 #20. Indah, disuruh Tedja pindah ke luar negeri
21 #21. Mitha selingkuh
22 #22. Tedja mencari pengganti Mitha
23 #23. Puput memoroti Tedja
24 #24. Tedja dibawa ke kantor polisi
25 #25. Tedja mengalami kebangkrutan
26 #26. Indah balik ke Indonesia
27 #27. Indah bertemu dengan Tedja di penjara.
28 #28. Tedja bebas dari penjara
29 #29. Tedja membuat inovasi baru pada perusahaan nya
30 #30. Tedja membelikan sebuah rumah baru
31 #31. Karim meninggal dunia.
32 #32. Arkan malu diantar oleh Tedja
33 #33. Tedja cuek terhadap Arkan
34 #34. Tedja mencari hiburan dengan pergi ke cafe
35 #35. Indah prihatin kepada Arkan, karena Tedja tidak perhatian lagi
36 #36. Tedja menjalankan suatu siasat
37 #37. Tessa masuk perangkap Tedja
38 #38. Tedja ingin mencari perempuan lain.
39 #39. Indah mantap untuk menceraikan Tedja
40 #40. Tedja meninggalkan Tessa
41 #41. Tedja menerima surat cerai Indah.
42 #42. Tedja tidak terima indah menceraikan nya.
43 #43. Indah bertemu dengan Pangestu di pusat perbelanjaan
44 #44. Indah merasa Pangestu sudah mempunyai istri.
45 #45. Asal mula pertemuan Pangestu dan Indah.
46 #46. Pangestu menolak shifa
47 #47. Shifa kecewa Pangestu tidak mencintainya
48 #48. Pangestu terpaksa setuju untuk menikahi shifa
49 #49. Pangestu bersyukur bisa bertemu kembali dengan indah
50 #50. Pangestu mengantar kerumah indah
51 #51. Pangestu dan Shifa resmi menikah
52 #52. Indah memberitahu kalau Arkan adalah anak kandungnya
53 #53. Pangestu terus menemani Arkan di rumah sakit
54 #54. Pangestu bermaksud ingin menceraikan Shifa.
55 #55. Shifa kena penyakit kanker otak stadium akhir
56 #56. Pangestu tahu umur Shifa tidak panjang lagi
57 #57. Shifa merasa bahagia
58 #58. Pangestu melangkah terlalu dalam
59 #59. Shifa kesempatan bersikap manja pada Pangestu.
60 #60. Shifa dan Pangestu berangkat
61 #61. Setelah 40 hari berlalu ternyata Shifa baik-baik saja
62 #62. Pangestu dan Shifa balik ke Indonesia
63 #63. Pangestu takut ancaman Burhan
64 #64. Pangestu memilih untuk hidup bersama Shifa
65 #65. Arkan hilang
66 #66. Indah menceritakan semua tentang Pangestu.
67 #67. Arkan terbawa ombak
68 #68. Febri berkunjung ke rumah indah
69 #69. Arkan dan Febri semakin dekat.
70 #70. Indah menceritakan masa lalu nya kepada Febri
71 #71. Febri ke luar kota
72 #72. Shifa tidak mau menggugurkan kandungannya
73 #73. Febri mengungkapkan isi hatinya kepada Indah
74 #74. Shifa kritis
75 #75. Pangestu bertemu dengan Tedja
76 #76. Shifa meninggal dunia
77 #77. Tedja meninggal dunia
78 #78. Pangestu berusaha terus membujuk Indah untuk rujuk
79 #79. Pangestu bertemu Febri
80 #80. Pangestu memaksa Indah untuk rujuk kembali
81 #81. Indah menerima lamaran Febri
82 #82. Febri dan Indah menikah
83 #83. Indah cemburu buta
84 #84. Indah hamil
85 #85. Shinta berada di Jakarta
86 #86. Shinta datang menemui Indah ketika Febri tidak di rumah
87 #87. Shinta sementara tinggal di rumah Indah
88 #88. Febri begitu perhatian dan lembut ketika tidak berdekatan dengan Shinta
89 #89. Febri mengetahui niat jahat Shinta
90 #90. Shinta di usir
Episodes

Updated 90 Episodes

1
#1. Indah setuju di nikahkan
2
#2. Indah dan Tedja sah menikah
3
#3. Indah dan Pangestu sudah mengingat kalau mereka pernah kencan semalam.
4
#4. Indah dan Pangestu melakukan nya berulang-ulang karena tedja diluar kota
5
#5. Tedja datang tanpa memberitahu
6
#6. 3 bulan awal kehamilan Indah, Tedja lebih banyak waktu di rumah.
7
#7. Tedja mengetahui hubungan Indah dan Pangestu
8
#8. Tedja pura-pura tidak mengetahui perselingkuhan Indah dan Pangestu
9
#9. Indah melahirkan anak laki-laki
10
#10. Tedja ingin baby Arkan test DNA
11
#11. Hasil Test DNA membuktikan bahwa Pangestu anak biologis baby Arkan
12
#12. Dari hasil Test, Tedja dinyatakan Impoten
13
#13. Tedja bertemu Mitha
14
#14. Tedja bersama mitha
15
#15. Tedja ingin membalas Indah
16
#16. Tedja tidak pernah kembali ke rumah
17
#17. Tedja pulang ke rumah, tetapi sikap nya cuek
18
#18. Tedja mengungkapkan semua fakta mengenai Arkan dan dirinya
19
#19. Indah dan Tedja baikan
20
#20. Indah, disuruh Tedja pindah ke luar negeri
21
#21. Mitha selingkuh
22
#22. Tedja mencari pengganti Mitha
23
#23. Puput memoroti Tedja
24
#24. Tedja dibawa ke kantor polisi
25
#25. Tedja mengalami kebangkrutan
26
#26. Indah balik ke Indonesia
27
#27. Indah bertemu dengan Tedja di penjara.
28
#28. Tedja bebas dari penjara
29
#29. Tedja membuat inovasi baru pada perusahaan nya
30
#30. Tedja membelikan sebuah rumah baru
31
#31. Karim meninggal dunia.
32
#32. Arkan malu diantar oleh Tedja
33
#33. Tedja cuek terhadap Arkan
34
#34. Tedja mencari hiburan dengan pergi ke cafe
35
#35. Indah prihatin kepada Arkan, karena Tedja tidak perhatian lagi
36
#36. Tedja menjalankan suatu siasat
37
#37. Tessa masuk perangkap Tedja
38
#38. Tedja ingin mencari perempuan lain.
39
#39. Indah mantap untuk menceraikan Tedja
40
#40. Tedja meninggalkan Tessa
41
#41. Tedja menerima surat cerai Indah.
42
#42. Tedja tidak terima indah menceraikan nya.
43
#43. Indah bertemu dengan Pangestu di pusat perbelanjaan
44
#44. Indah merasa Pangestu sudah mempunyai istri.
45
#45. Asal mula pertemuan Pangestu dan Indah.
46
#46. Pangestu menolak shifa
47
#47. Shifa kecewa Pangestu tidak mencintainya
48
#48. Pangestu terpaksa setuju untuk menikahi shifa
49
#49. Pangestu bersyukur bisa bertemu kembali dengan indah
50
#50. Pangestu mengantar kerumah indah
51
#51. Pangestu dan Shifa resmi menikah
52
#52. Indah memberitahu kalau Arkan adalah anak kandungnya
53
#53. Pangestu terus menemani Arkan di rumah sakit
54
#54. Pangestu bermaksud ingin menceraikan Shifa.
55
#55. Shifa kena penyakit kanker otak stadium akhir
56
#56. Pangestu tahu umur Shifa tidak panjang lagi
57
#57. Shifa merasa bahagia
58
#58. Pangestu melangkah terlalu dalam
59
#59. Shifa kesempatan bersikap manja pada Pangestu.
60
#60. Shifa dan Pangestu berangkat
61
#61. Setelah 40 hari berlalu ternyata Shifa baik-baik saja
62
#62. Pangestu dan Shifa balik ke Indonesia
63
#63. Pangestu takut ancaman Burhan
64
#64. Pangestu memilih untuk hidup bersama Shifa
65
#65. Arkan hilang
66
#66. Indah menceritakan semua tentang Pangestu.
67
#67. Arkan terbawa ombak
68
#68. Febri berkunjung ke rumah indah
69
#69. Arkan dan Febri semakin dekat.
70
#70. Indah menceritakan masa lalu nya kepada Febri
71
#71. Febri ke luar kota
72
#72. Shifa tidak mau menggugurkan kandungannya
73
#73. Febri mengungkapkan isi hatinya kepada Indah
74
#74. Shifa kritis
75
#75. Pangestu bertemu dengan Tedja
76
#76. Shifa meninggal dunia
77
#77. Tedja meninggal dunia
78
#78. Pangestu berusaha terus membujuk Indah untuk rujuk
79
#79. Pangestu bertemu Febri
80
#80. Pangestu memaksa Indah untuk rujuk kembali
81
#81. Indah menerima lamaran Febri
82
#82. Febri dan Indah menikah
83
#83. Indah cemburu buta
84
#84. Indah hamil
85
#85. Shinta berada di Jakarta
86
#86. Shinta datang menemui Indah ketika Febri tidak di rumah
87
#87. Shinta sementara tinggal di rumah Indah
88
#88. Febri begitu perhatian dan lembut ketika tidak berdekatan dengan Shinta
89
#89. Febri mengetahui niat jahat Shinta
90
#90. Shinta di usir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!