Try Not To Fall In Love
Suara musik begitu keras terdengar, lampu berkelipan warna warni, terlihat tiga orang gadis sedang duduk didepan bar sambil menunggu pesanannya.
" Gw ingetin lu berdua jangan minum terlalu banyak karena kita masih sekolah."
ucap Gadis itu berbisik.
" Udah tenang aja Aira, jangan jadi kaya mamah gw yg ngomel ngomel mulu kerjaannya."
ucap Temennya.
Aira hanya geleng-geleng sambil meminum jusnya sedang kedua sahabatnya memesan Vodka, " Memang gila." pikir Aira.
Sebenarnya dia tidak habis pikir kenapa dia mau diajak jalan-jalan sama kedua sahabatnya yg nggak mau diatur.
" Woy lu pada masih di bawah umur, kalau lu pada mabuk terus kena razia, gw mah nggak mau ikutan."
ucap Aira.
" Iya iya Ra...lu mah jadi anak kelewat alim banget sumpah deh."
ucap Temennya.
" Gw bukan alim, tapi gw tau umur Cha, kita ini masih dibawah umur tapi lu berdua malah pesen minuman yg beralkohol."
ucap Aira.
" Lu mah nggak seru Ra, pikirannya kaya orang jaman dulu."
ucap Violeta.
" Ya ya terserah lu berdua aja, mau nyebut gw kolot atau orang jaman dulu, tapi gw ingetin, kalau lu berdua mabuk gw nggak mau antar pulang."
ucap Aira yg mencoba untuk mengancam kedua sahabatnya tapi hasilnya nihil, sekarang malahan terlihat jelas kalau Chaca dan Violeta sedang mabuk, karena mereka menari di lantai dasar tidak karuan.
" Mati sudah, seharusnya gw diam aja, karena percuma ngomong juga karena, percuma nggak bakal didengerin sama itu anak."
ucap Aira kesal, yg tidak lama kemudian dia merasa ada yg sedang memperhatikan dari jauh, tapi Aira bersikap masa Bodo.
" Aihhh...kenapa lagi ini."
ucap Aira kesal yg ternyata dirinya ingin buang air kecil, sesekali dia melihat kedua sahabatnya.
" Mungkin ditinggal sebentar nggak bakal kenapa-kenapa, mereka juga bukan anak kecil lagi ini."
pikir Aira.
yang sebenarnya kala itu sudah tidak tahan untuk buang air kecil.
Selang beberapa menit setelah Aira kembali dari kamar mandi, dan pergi ke depan bar, tapi dia sudah tidak mendapati kedua temannya di lantai dasar.
" Ya ampun, mereka itu bener bener merepotkan."
ucap Aira mendengus kesal. Aira melihat sekeliling dia melihat Violeta dan ChaCha yg sedang di ganggu oleh sekelompok laki laki.
" Apa lagi coba, itu kerjaan cowok hidung belang."
ucap Chika.
Baru beberapa langkah Chika mau menghampiri kelompok laki laki itu, ada seseorang yang menarik tangannya dengan paksa.
" Ya ampun sebenarnya apalagi sih, gw udah kesel ini, aduhhh."
pikirnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ternyata Aira dibawa keruangan VIP. disana terlihat ada seorang laki laki yg duduk santai sambil menyender.
" Hay baby!!."
ucap Laki laki itu, Aira mengatupkan bibirnya rapat, dia tidak ingin ada sumpah serapah yg keluar dari mulutnya karena Aira paling benci saat ada yg memanggilnya baby apalagi baby girl.
" Gw bukan bayi."
ucap Aira ketus.
" Aduh jangan ketus ketus dong baby."
ucap Cowok itu.
" Gw kasih lu peringatan jangan coba coba manggil gw baby, kalau lu mau keluar dari sini dengan selamat."
ucap Aira dingin, terlihat dari sorotan matanya yg tidak bersahabat. tetapi laki laki itu sepertinya tidak menggubris apa yg telah diperingatkan Aira.
" Ah gw paling suka cewek kaya lu kasar, dan seperti nya nikmat baby."
ucap Laki laki itu tersenyum genit.
sebenarnya laki laki itu tampan, tetapi ketika laki laki itu mulai memanggil Aira dengan sebutan "baby", dan sudah di peringati oleh aira, tapi yg ada sekarang hanyalah ingin memukulnya sampai laki laki itu masuk rumah sakit.
" Jangan salahin gw kalau gw bersikap kasar, dan inget kalau gw udah memperingati lu untuk nggak manggil gw dengan sebutan "baby", karena gw jijik pengen muntah."
ucap Aira yg sudah membalikkan badannya tapi tangannya ditahan oleh laki laki itu, dan ditarik ke pangkuannya.
" Jangan sok jual mahal baby."
ucap Laki laki itu sambil mengecup bibir Aira.
Aira mengepalkan tangannya dengan keras dan satu pukulan mengenai pelipis wajah laki laki itu.
" Gw kasih tau kalau gw nggak suka di panggil baby, dan lu malah cium gw, lu emang bosan hidup ya."
ucap Aira sambil meninju beberapa kali di bagian wajah laki laki itu, terlihat jelas wajah laki laki itu terlihat memar diwajahnya, setelah dirasa cukup puas Aira memukul laki laki itu, Aira pun bangkit dari tempat dia duduk tadi.
Baru beberapa langkah sudah banyak pengawal yg masuk kedalam ukuran badan mereka dua kali lipat dari cowok yg tadi.
" Dasar cowok sialan."
ucap Aira, yg dengan mudah menendang daerah ************ laki laki itu dengan keras, laki laki itu terjatuh kesakitan sambil memegangi daerah yg ditendang oleh aira.
" Sialan lu, liat aja apa yg akan gw perbuat setelah ini."
ucap Laki laki itu tersenyum menyeringai, tapi dibalas oleh Aira dengan suara tawa yg menyeramkan.
" Ada juga setelah ini kau berdoa apa kamu masih hidup atau masuk rumah sakit."
ucap Aira, yg tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mengalahkan semua pengawal yg berukuran dua kali lipat dari badannya, semua pengawal terkapar tidak sadarkan diri, laki laki yg tadinya tersenyum dia mundur kebelakang ada rasa sedikit takut dengan gadis tersebut dan ada juga rasa penasaran.
" Mana mungkin seorang cewek lemah mengalahkan 20 orang pengawal tanpa lelah".
pikir Laki laki tersebut terperangah.
" Lu bersyukur karena hari ini gw lagi sibuk, tapi lain waktu kalau lu ketemu lagi sama gw jangan harap lu masih hidup."
ucap Aira sambil berlalu pergi keluar, yg langsung mencari sahabatnya, setelah menemukan sahabat dan membawa mereka kedalam mobil, saat ingin menyalakan mobilnya, Aira mencari tasnya dan.
" Ya ampun kenapa ada acara ketinggalan segala sih itu tas di dalam sana. "
ucap Aria kesal, Aira pun memakai masker nya kedalam.
ditempat yang sama
Terlihat seorang Laki-laki sedang berbicara dengan teman sambil berjalan tergesa gesa.
" Hari ini kita ada pertemuan dengan Andre."
ucap Laki laki tersebut, sedangkan Laki laki satunya memijat keningnya.
"Lu tau kan gw paling benci sama orang yg bernama Andre, ya tuhan kenapa sih kita harus bekerja sama dengan dia, padahal kalau ada waktu gw pengen nya bunuh dia."
ucap Laki laki itu.
" Tenangkan diri lu dulu Alan Gusti Nugraha, lu itu CEO dari perusahaan Nugraha dan lu juga seorang mafia, masa cuma masalah ginian doang lu emosian."
ucap Temennya.
" Lu itu temen gw tapi kedengarannya seperti lu ngebelaain itu anak sih Aldi."
ucap Alan.
" Ya sorry habisnya lu terlalu terbawa suasana mendingan sekarang kita keruangan CCTV dulu kita liat posisi Andre dan anak buahnya di sebelah mana?."
ucap Aldi. mereka masuk ke dalam keruang keamanan disana mereka meminta melihat CCTV. mereka pun mengetahui keberadaan Andre. tapi ada yg janggal.
" Coba lu suruh dia memutar kejadian satu jam sebelumnya."
ucap Alan ke Aldi.
" Ok sebentar gw suruh mereka dulu."
ucap Aldi sambil membisikkan sesuatu ke seorang anak buahnya, dan CCTV pun mulai terlihat dengan jelas dan menjelaskan semuanya.
Aldi melihatnya sambil melongo tidak percaya, sedangkan Alan melihat gerakan wanita tersebut tanpa berkedip sedikit pun ada rasa penasaran, dan tertarik yg dia rasakan.
" Lu percaya lan, tapi mana mungkin seorang gadis mungil, menghajar para pengawal sampai terkapar seperti itu."
ucap Aldi.
" Gw minta lu suruh orang orang untuk menutup pintu belakang dan depan."
ucap Alan tiba tiba.
" Emangnya untuk apa?."
ucap Aldi, tapi masih melakukan yg di perintahkan oleh Alan.
" Gw yakin kalau gadis itu masih disini, dan gw mau menangkap gadis itu?."
ucap Alan.
" Ah..gw tau pasti lu mau kasih hadiah sama itu cewek kan."
ucap Aldi menebak nebak. sedangkan Alan berjalan menuju tempat Andre berada dan diikuti oleh Aldi.
" Hey gw belum selesai ngomong."
ucap Aldi.
" Diem dulu, drama akan segera dimulai."
ucap Alan sambil membuka pintu dan langsung masuk keruangan tersebut.
" Hey muka lu kenapa bro."
ucap Alan pura pura tidak tau sambil duduk disebelah Andre, di samping Andre sudah ada adiknya yg bernama Kevin yg melihat Alan tidak suka.
" Gw yakin ini semua pasti kerjaan lu kan."
ucap Kevin.
" Hey hey tenang dulu gw baru nyampe beberapa menit yg lalu bagaimana mungkin semua ini bisa ada hubungannya dengan gw."
ucap Alan jujur.
" Jika ini bukan perbuatan lu, maka gw bakal ambil jalur hukum."
ucap Kevin sambil menelpon polisi.
" Silahkan lakukan."
ucap Alan tenang.
" Hey beneran lu mau lakuin ini."
ucap Aldi berbisik, sedang kan Alan hanya diam tidak menghiraukan perkataan temannya, Alan melihat hpnya berdering.
" Halo."
ucap Alan.
" Tuan seperti nya kami menemukan gadis yg anda maksud tapi perempuan ini memakai masker."
ucap Salah satu pengawal nya.
" Baik saya akan segera kesana."
ucap Alan, terlihat tersenyum sebentar. dan berjalan keluar. dan diikuti oleh Aldi.
" Kebiasaan lu ni..kalau keluar diem diem aja."
ucap Aldi.
" Cerewet lu."
ucap Alan sambil menelpon seseorang dan menutup nya kembali.
" Gw nyuruh Indra untuk datang kesini."
ucap Alan santai.
" Hey bro apa lu gila?, seharusnya lu kasih itu cewek hadiah, karena setidaknya mewakili cewek itu lu nggak perlu mukul Andre."
ucap Aldi yg terus membela Gadis misterius tersebut.
" Sepertinya lu salah paham disini Bro, gw sama sekali nggak bakal kasih dia hadiah atau pun hukuman."
ucap Alan tersenyum misterius, yang mampu membuat Aldi merinding.
" Lu jangan senyum kaya gitu!!."
ucap Aldi geli
" Emangnya kenapa?."
ucap Alan.
" Kalau lu senyum kaya tadi, seperti bapak bapak mesum."
ucap Aldi jujur. sambil terus berjalan ke depan.
Disisi lain
Seorang perempuan mendengus kesal, karena sedang menunggu seseorang.
beberapa menit yang lalu.
" Maaf pak saya mau keluar."
ucap Aria.
" Maaf nona untuk saat ini, kami tidak bisa membiarkan siapapun keluar tanpa izin bos."
ucap Laki laki itu.
" Pak, tadi saya keluar masuk masih boleh boleh aja tapi kenapa tiba tiba seperti ini."
ucap Aira.
" Saya tidak tau nona, tapi jika anda ingin keluar, saya akan menelpon bos saya untuk kemarin."
ucap Laki laki tersebut
" Baik saya akan tunggu."
ucap Aira yg berjalan ke arah lorong yg sedikit redup lampu nya.
Seorang Laki-laki dari jauh terlihat jelas sedang memperhatikan Aira dari atas kepala dan ujung kaki.
" Kenapa hari ini begitu banyak orang mesum sih." pikir Aira.
Laki laki itu mendekati Aira terlihat diapit dengan dua orang disamping sebelah kanan memakai jas hitam, sedangkan sebelah kiri memakai seragam polisi. "Polisi" pikir Aira.
" Kenapa bawa bawa polisi segala, apa mereka tau soal kejadian diruangan VIP tadi, ya tuhan semoga aja dugaan gw salah."
pikir Aira yg masih menunduk kan kepalanya.
tanpa Aira sadari tiga Laki laki tersebut sudah ada dihadapannya, Aira pun menelan ludahnya dengan susah payah.
" Apakah nona yg ingin keluar dari sini?."
ucap Alan yg tanpa henti hentinya memandang wajah gadis yg didepannya walau pun hanya matanya yg terlihat.
" Iya saya yg ingin keluar apa anda bosnya."
ucap Aira itu, suaranya lembut mampu membuat Alan tersenyum.
" Kenapa cowok mesum ini senyum sendiri, ya ampun ganteng sih ganteng, tapi kayaknya rada gila."
pikir Aira sambil memandang wajah laki laki itu.
" Saya tau kamu adalah gadis yg menghajar laki laki yg ada diruangan VIP, bisa saja sekarang saya menyerahkan kamu ke kantor polisi atau sebaliknya, bagaimana performa kamu saja."
ucap Alan sambil berbisik ditelinga Aira
Aira hanya terdiam.alan pun berdeham sementara.
" Indra sepertinya saya mengetahui gadis yg menyebabkan kejadian hari ini."
ucap Alan sambil melirik ke arah Aira itu, terlihat jelas kalau dia gugup. Aira menarik lengan Alan dan menjauh dari sana.
" Hey princess ada apa?, apa kamu sudah nggak sabar."
ucap Alan sambil tersenyum jahil,
Tidak tau kenapa rasanya Alan begitu nyaman berbicara dengan gadis ini walaupun yg terlihat jelas sekarang hanya matanya saja dari gadis itu, Aira mendengus kesal.
" Hey cowok mesum sebenarnya apa yg kau inginkan, saya hanyalah gadis kecil, jadi tolonglah beri kelonggaran."
ucap Aria.
" Hmm..my little princess menginginkan sebuah kelonggaran, coba saya pikir pikir."
ucap Alan yg berpura pura untuk berpikir.
" Ya ampun beneran ini cowok minta dibunuh seperti nya."
ucap Aira pelan, tetapi masih bisa terdengar oleh Alan, suara tawa pun pecah.
" Ya ampun sekarang apalagi seperti nya dia bener bener gila."pikirnya.
" Oh my little princess, kamu tau tidak, kamu begitu menarik princess."
ucap Alan tersenyum manis.
" Ya ampun kalau dia senyum kaya gini kayanya lebih cocok."pikir Aira.
" Aku minta kelonggaran dari tuan mesum untuk gadis kecil ini apa susahnya."
ucap Aira sambil merengek, sebenarnya dia malu tapi mau bagaimana lagi.
"Oh princess, saya sangat penasaran dengan wajah kamu, jadi saya minta lepaskan masker di wajah mu itu."
ucap Alan sambil tersenyum, sedangkan mata Aira langsung membulat mendengar nya.
.
.
.
Nama Christina Aira Agustin, gadis cantik, tomboi, suka berantem, keras kepala, lucu, cerewet, dan jutek bin judes. tapi sebenarnya dia baik dan lembut, menurut dia keluarga adalah yg utama.
Nama Alan Gusti Nugraha, tampan, cerdas, dingin, keras kepala, egois, emosional, posesif, dingin, wajah bak malaikat tapi siapa sangka kerjaan dia selain CEO tapi juga seorang mafia.
.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa like and share
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
q suka pemeran wanitanya thor
2021-03-01
0
Aiziahkim
ganti donk foto pemeran wanitanya...
2021-01-29
2
Susi Ana
jempol nancep, mampir ya
2021-01-08
0