bab 3

Sebuah mobil di lajukan dengan kecepatan yg cukup tinggi, karena sadar dibelakang mobil mereka tersebut banyak mobil yg sedang mengejar nya

" Seperti mimpi buruk aja sial banget hari ini, seharusnya gw nolak lu berdua, sekarang liat apa lagi kita dikejar kejar lagi, sumpah gw lelah banget hari ini."

ucap Aira yg berteriak didalam mobil dan tetap mengemudikan mobilnya seperti orang gila.

" Untung besok libur, kalau nggak remuk badan gw semua."

pikir Aira.

Aira sesekali melihat dari kaca spion, banyak mobil sedan yg berwarna hitam mengejar mobil yg dikendarai oleh Aira.

" Maafin gw Vio, kalau mobil lu ada yg lecet."

ucap Aira, yg masuk kedalam gang dengan mobil yg dikendarai nya, dia mengambil jalan yg lebih cepat ke rumah Violeta, Aira mengambil jalan dari belakang saat pak satpam membuka gerbang dari belakang Aira langsung memasukkan mobil tersebut.

Aira langsung turun dari mobil tersebut. Aira berlari ke kamar mandi dan mengganti roknya dengan celana.

" Non Aira mau kemana?, kenapa nggak nginep aja?."

ucap pak Ujang satpam dirumah Violeta.

" Nggak pak, lain kali aja, oh iya salam ke Violeta makasih gitu hari ini."

ucap Aira, sambil mengambil skyboard nya.

pak Ujang menatap Aira heran.

" Non Aira, pak Ujang antar aja ya sampai rumah, dan ini udah malam nggak baik untuk anak perempuan."

ucap pak Ujang.

" Makasih pak, tapi nggak perlu, Aira lagi buru buru."

ucap Aira sambil menaiki sky board Nya.

" Ya udah non hati hati dijalan."

Teriak pak Ujang.

" Iya pak."

ucap Aira. sambil berteriak, yg tanpa dia sadari Aira sadari teriak tersebut terdengar oleh pengawal Alan yg sedang mencari Aira.

" Suaranya dari sebelah sana!!."

ucap Salah satu anak buahnya.

mereka langsung masuk kedalam mobilnya.

Saat jalan terlihat ada seorang gadis yg sedang menaiki sky board.

salah satu anak buahnya memencet klakson mobil, yg otomatis Aira langsung melihat kebelakang.

" Gila mereka kenapa bisa sampai sini."

pikir Aira,

Aira langsung mengambil skyboard dan berlari masuk kedalam gang yang sempit, setelah melihat gadis tadi berlari, mereka semua yakin wanita yg sedang dicari oleh tuan mereka adalah gadis tersebut.

" Tangkap gadis itu, jika tidak setidaknya foto wajah gadis itu."

ucap salah satu pengawal, karena dia mengetahui kalau gadis yg mereka incar kali ini bukan seperti gadis yg naif seperti yg lain,

karena dia sudah mendengar kalau gadis ini yg memukul Andre dan anak buahnya sampai terkapar.

"Sebenarnya mereka suruhan siapa?, kenapa mereka mengejar gw, bener bener hari yg melelahkan." pikirnya yg masih terus berlari.

Jarak rumah Violeta dan Aira cukup dekat, dan jalan gang ini termasuk jalan yg cukup jauh menuju rumah Aira dari depan tetapi jika lewat bagian belakang , karena jalan gang ini menjadi dekat, Aira bersyukur karena kamar nya berada paling belakang, untuk pertama kalinya Aira bersyukur dengan letak kamar nya itu.

Tidak berapa lama, Aira melihat jendela kamarnya yg terbuka lebar dengan lampu yg masih menyala. Aira menyimpan skyboard nya ke dalam tas, Aira memanjat dinding dan meloncat ke dalam kamar nya, jendelanya langsung Aira tutup dan kunci sedangkan lampu langsung di matikan.

Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki yg sedang berlari, Aira menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia berharap kalau orang orang yang mengejar nya cepat pergi. tapi dia salah mereka berhenti pas di bawah jendela kamar Aira, jantung Aira berdegup kencang.

" Cepetan pergi lu semua." pikirnya.

" Kemana gadis tadi, kenapa dia larinya cepat sekali?."

ucap seseorang ngos-ngosan.

" Lebih dari kita cari lagi, sebelum bos marah besar."

ucap Salah satu temannya, mereka pun berlari lagi, saat Aira yakin kalau mereka sudah pergi, Aira pun bisa bernafas dengan lega, tapi tanpa Aira sadari ada seseorang yg sedang memperhatikan deretan rumah di gang tersebut dan menyilangnya si setiap bagian rumah, tidak tau sebenarnya apa yg sedang dia pikirkan.

Aira membaringkan badannya, tiba tiba saja dia teringat tentang kejadian saat berada di bar dan saat pulang ucapan laki laki mesum itu masih terngiang jelas di telinga Aira.

" Haihhh...amit amit gw ketemu orang macam lu....tuan mesum tapi wajahnya ganteng aduh sayang banget."

ucap Aira, tanpa dia sadari dia sudah terbawa ke alam mimpi nya.

Sedangkan di tempat lain,

Seorang laki-laki sedang menatap tajam ke arah orang orang yg memakai setelan jas hitam didepannya.

" Kalian sudah berapa lama kerja bersama saya hah?."

ucap Alan.

" Maaf tuan Alan, gadis itu lincah sekali, larinya pun begitu cepat."

ucap Salah satu anak buahnya terus terang.

" Jika dia lincah, bukannya kalian pake otak kalian, bagaimana cara mendapatkan wanita itu."

ucap Alan geram, kali ini Alan benar benar kesal dengan kerjaan anak buahnya.

" Padahal kalian hanya saya suruh untuk mencari informasi satu gadis saja, tapi kalian sudah gagal."

ucap Alan sambil tertawa mengerikan.

"Maaf tuan Alan, kita akan mencari informasi lagi tentang wanita yg anda maksud itu."

ucap Anak buahnya yang mencoba menenangkan bosnya.

" Itu lebih baik, karena jika tidak kalian tau sendiri apa yg akan terjadi"

ucap Alan. sambil duduk.

" Baik tuan."

ucap Anak buahnya.

" Sekarang kalian pergilah, sebelum saya berubah pikiran untuk tidak membunuh kalian semua."

ucap Alan berteriak keras.

Anak buahnya pada pergi berlari. Alan menyenderkan kepalanya, matanya terpejam tapi bayangan mata gadis itu dan suara gadis itu, masih dia ingat dengan jelas.

" Princess sepertinya saya terlalu meremehkan mu, permainan kita akan segera dimulai, dan akan berakhir saat saya menemukan kamu siapa sebenarnya dan saat waktu itu tiba maka saya akan pastikan kamu tidak akan pernah lepas dari genggaman ku."

ucap Alan sambil tersenyum, sedangkan Aldi hanya geleng-geleng dan tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya yg berubah 180%.

Aldi menghampiri Alan dan duduk disampingnya.

" Woy bro, kenapa saat di diskotik lu nggak tahan itu cewek sampai dia mau membuka masker nya?."

ucap Aldi penasaran.

" Kalau gw tau wajah cewek yang tadi, maka nggak bakalan seru lagi dong."

ucap Alan tersenyum ke salah satu sahabat nya.

" Iya ya terserah lu aja, tapi gw beneran kasihan sama anak anak buah lu, dimarahin sama bosnya yg plin plan."

ucap Aldi terus terang, mendengar ucapan Aldi Alan langsung memelototi sahabatnya.

Aldi yg merasa di pelototi dia pun membalasnya, Alan pun diam.

" Hey dengerin gw bro, gw tau sebenarnya lu itu baik, dan gw juga tau, lu itu cerdas banget tapi saat berurusan tentang cinta, tiba tiba lu jadi orang bodoh."

ucap Aldi sambil memukul pundak Alan.

" Gw nggak bodoh kok soal cinta."

ucap Alan menyangkal, padahal sebenarnya dia belum pernah pacaran ataupun jatuh cinta karena setiap kali dia didekati oleh perempuan, maka dia akan bersikap dingin, tapi hari ini berbeda, saat dia bersama dengan perempuan tadi membuat dia nyaman dan ada rasa menggelitik di hatinya saat perempuan tersebut berkata lembut, walaupun Alan belum tau wajah perempuan itu, tiba tiba Alan tersenyum sendiri.

" Aih.. bener tuh kan lu jatuh cinta tuh sama itu cewek bro."

ucap Aldi

" Mana ada jatuh cinta bro, gw aja baru sekali ketemu itu perempuan, apalagi gw belum pernah lihat wajah perempuan itu tambah mustahil aja bro."

ucap Alan.

" Alan Oh Alannn...lu seharusnya sekali kali dengerin gw, yang namanya jatuh cinta itu nggak pernah di tentukan dengan berapa kali lu bertemu perempuan itu, dan jatuh cinta itu bukan semata mata dari wajahnya, buktinya jika gw perhatiin bro cewek yg ngedeketin lu itu rata rata cewek cantik dan lu nggak pernah anggap mereka ada sama sekali, tetapi yg sekarang berbeda man."

ucap Aldi panjang lebar.

" Wih lu ternyata perhatian juga ya bro sama gw."

ucap Alan yg masih bisa bercanda, sedangkan Aldi menjitak kepala Aldi dengan keras.

" Hey dengerin baik baik ucapan gw, gw yakin kalau lu itu sedang jatuh cinta ma itu perempuan, tapi lu juga harus tau cewek itu udah punya cowok atau belum bro, itu yang paling penting, tapi yg lebih penting lagi, sekarang mendingan lu cari tentang perempuan itu."

ucap Aldi menepuk pundak Alan.

" Iya anak buah gw lagi pada nyariin, dan tenang aja jika dia udah punya pacar, tinggal gw bunuh aja cowoknya."

ucap Alan tanpa pikir panjang tiba tiba saja.

" Plakk". satu pukulan tangan mendarat dengan keras di paha Alan, Alan hanya meringis.

" Lu gila ya...aihh..jika lu bunuh cowok dia, bisa bisa yang ada itu cewek benci sama lu terus dia bakal ngejauhin lu, malahan mungkin lebih parah lagi dari itu seperti dia bakal bunuh diri."

ucap Aldi.

" Lah kok bisa gitu jangan jangan asal ngomong lu, kalau sampai hal seperti itu terjadi, gw harus kayak gimana Di."

ucap Alan pasrah.

" Tenang aja lu serahin semuanya Sama gw."

ucap Aldi membanggakan dirinya sendiri.

" Iya gw percaya, tapi awas kalau rencana lu nggak berhasil."

ucap Alan mengancam.

" Tenang aja man, semuanya pasti lancar jika lu mau ngikutin apa yg gw omongin."

ucap Aldi.

" Iya terserah lu aja."

ucap Alan.

.

.

.

..

.

..

.

jangan lupa like dan share

Terpopuler

Comments

VANESHA ANDRIANI

VANESHA ANDRIANI

ahhhh suka ceritanya torrr menarik

2021-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 bab 55
56 Bab 56
57 bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
bab 55
56
Bab 56
57
bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!