Sebuah mobil di lajukan dengan kecepatan yg cukup tinggi, karena sadar dibelakang mobil mereka tersebut banyak mobil yg sedang mengejar nya
" Seperti mimpi buruk aja sial banget hari ini, seharusnya gw nolak lu berdua, sekarang liat apa lagi kita dikejar kejar lagi, sumpah gw lelah banget hari ini."
ucap Aira yg berteriak didalam mobil dan tetap mengemudikan mobilnya seperti orang gila.
" Untung besok libur, kalau nggak remuk badan gw semua."
pikir Aira.
Aira sesekali melihat dari kaca spion, banyak mobil sedan yg berwarna hitam mengejar mobil yg dikendarai oleh Aira.
" Maafin gw Vio, kalau mobil lu ada yg lecet."
ucap Aira, yg masuk kedalam gang dengan mobil yg dikendarai nya, dia mengambil jalan yg lebih cepat ke rumah Violeta, Aira mengambil jalan dari belakang saat pak satpam membuka gerbang dari belakang Aira langsung memasukkan mobil tersebut.
Aira langsung turun dari mobil tersebut. Aira berlari ke kamar mandi dan mengganti roknya dengan celana.
" Non Aira mau kemana?, kenapa nggak nginep aja?."
ucap pak Ujang satpam dirumah Violeta.
" Nggak pak, lain kali aja, oh iya salam ke Violeta makasih gitu hari ini."
ucap Aira, sambil mengambil skyboard nya.
pak Ujang menatap Aira heran.
" Non Aira, pak Ujang antar aja ya sampai rumah, dan ini udah malam nggak baik untuk anak perempuan."
ucap pak Ujang.
" Makasih pak, tapi nggak perlu, Aira lagi buru buru."
ucap Aira sambil menaiki sky board Nya.
" Ya udah non hati hati dijalan."
Teriak pak Ujang.
" Iya pak."
ucap Aira. sambil berteriak, yg tanpa dia sadari Aira sadari teriak tersebut terdengar oleh pengawal Alan yg sedang mencari Aira.
" Suaranya dari sebelah sana!!."
ucap Salah satu anak buahnya.
mereka langsung masuk kedalam mobilnya.
Saat jalan terlihat ada seorang gadis yg sedang menaiki sky board.
salah satu anak buahnya memencet klakson mobil, yg otomatis Aira langsung melihat kebelakang.
" Gila mereka kenapa bisa sampai sini."
pikir Aira,
Aira langsung mengambil skyboard dan berlari masuk kedalam gang yang sempit, setelah melihat gadis tadi berlari, mereka semua yakin wanita yg sedang dicari oleh tuan mereka adalah gadis tersebut.
" Tangkap gadis itu, jika tidak setidaknya foto wajah gadis itu."
ucap salah satu pengawal, karena dia mengetahui kalau gadis yg mereka incar kali ini bukan seperti gadis yg naif seperti yg lain,
karena dia sudah mendengar kalau gadis ini yg memukul Andre dan anak buahnya sampai terkapar.
"Sebenarnya mereka suruhan siapa?, kenapa mereka mengejar gw, bener bener hari yg melelahkan." pikirnya yg masih terus berlari.
Jarak rumah Violeta dan Aira cukup dekat, dan jalan gang ini termasuk jalan yg cukup jauh menuju rumah Aira dari depan tetapi jika lewat bagian belakang , karena jalan gang ini menjadi dekat, Aira bersyukur karena kamar nya berada paling belakang, untuk pertama kalinya Aira bersyukur dengan letak kamar nya itu.
Tidak berapa lama, Aira melihat jendela kamarnya yg terbuka lebar dengan lampu yg masih menyala. Aira menyimpan skyboard nya ke dalam tas, Aira memanjat dinding dan meloncat ke dalam kamar nya, jendelanya langsung Aira tutup dan kunci sedangkan lampu langsung di matikan.
Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki yg sedang berlari, Aira menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia berharap kalau orang orang yang mengejar nya cepat pergi. tapi dia salah mereka berhenti pas di bawah jendela kamar Aira, jantung Aira berdegup kencang.
" Cepetan pergi lu semua." pikirnya.
" Kemana gadis tadi, kenapa dia larinya cepat sekali?."
ucap seseorang ngos-ngosan.
" Lebih dari kita cari lagi, sebelum bos marah besar."
ucap Salah satu temannya, mereka pun berlari lagi, saat Aira yakin kalau mereka sudah pergi, Aira pun bisa bernafas dengan lega, tapi tanpa Aira sadari ada seseorang yg sedang memperhatikan deretan rumah di gang tersebut dan menyilangnya si setiap bagian rumah, tidak tau sebenarnya apa yg sedang dia pikirkan.
Aira membaringkan badannya, tiba tiba saja dia teringat tentang kejadian saat berada di bar dan saat pulang ucapan laki laki mesum itu masih terngiang jelas di telinga Aira.
" Haihhh...amit amit gw ketemu orang macam lu....tuan mesum tapi wajahnya ganteng aduh sayang banget."
ucap Aira, tanpa dia sadari dia sudah terbawa ke alam mimpi nya.
Sedangkan di tempat lain,
Seorang laki-laki sedang menatap tajam ke arah orang orang yg memakai setelan jas hitam didepannya.
" Kalian sudah berapa lama kerja bersama saya hah?."
ucap Alan.
" Maaf tuan Alan, gadis itu lincah sekali, larinya pun begitu cepat."
ucap Salah satu anak buahnya terus terang.
" Jika dia lincah, bukannya kalian pake otak kalian, bagaimana cara mendapatkan wanita itu."
ucap Alan geram, kali ini Alan benar benar kesal dengan kerjaan anak buahnya.
" Padahal kalian hanya saya suruh untuk mencari informasi satu gadis saja, tapi kalian sudah gagal."
ucap Alan sambil tertawa mengerikan.
"Maaf tuan Alan, kita akan mencari informasi lagi tentang wanita yg anda maksud itu."
ucap Anak buahnya yang mencoba menenangkan bosnya.
" Itu lebih baik, karena jika tidak kalian tau sendiri apa yg akan terjadi"
ucap Alan. sambil duduk.
" Baik tuan."
ucap Anak buahnya.
" Sekarang kalian pergilah, sebelum saya berubah pikiran untuk tidak membunuh kalian semua."
ucap Alan berteriak keras.
Anak buahnya pada pergi berlari. Alan menyenderkan kepalanya, matanya terpejam tapi bayangan mata gadis itu dan suara gadis itu, masih dia ingat dengan jelas.
" Princess sepertinya saya terlalu meremehkan mu, permainan kita akan segera dimulai, dan akan berakhir saat saya menemukan kamu siapa sebenarnya dan saat waktu itu tiba maka saya akan pastikan kamu tidak akan pernah lepas dari genggaman ku."
ucap Alan sambil tersenyum, sedangkan Aldi hanya geleng-geleng dan tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya yg berubah 180%.
Aldi menghampiri Alan dan duduk disampingnya.
" Woy bro, kenapa saat di diskotik lu nggak tahan itu cewek sampai dia mau membuka masker nya?."
ucap Aldi penasaran.
" Kalau gw tau wajah cewek yang tadi, maka nggak bakalan seru lagi dong."
ucap Alan tersenyum ke salah satu sahabat nya.
" Iya ya terserah lu aja, tapi gw beneran kasihan sama anak anak buah lu, dimarahin sama bosnya yg plin plan."
ucap Aldi terus terang, mendengar ucapan Aldi Alan langsung memelototi sahabatnya.
Aldi yg merasa di pelototi dia pun membalasnya, Alan pun diam.
" Hey dengerin gw bro, gw tau sebenarnya lu itu baik, dan gw juga tau, lu itu cerdas banget tapi saat berurusan tentang cinta, tiba tiba lu jadi orang bodoh."
ucap Aldi sambil memukul pundak Alan.
" Gw nggak bodoh kok soal cinta."
ucap Alan menyangkal, padahal sebenarnya dia belum pernah pacaran ataupun jatuh cinta karena setiap kali dia didekati oleh perempuan, maka dia akan bersikap dingin, tapi hari ini berbeda, saat dia bersama dengan perempuan tadi membuat dia nyaman dan ada rasa menggelitik di hatinya saat perempuan tersebut berkata lembut, walaupun Alan belum tau wajah perempuan itu, tiba tiba Alan tersenyum sendiri.
" Aih.. bener tuh kan lu jatuh cinta tuh sama itu cewek bro."
ucap Aldi
" Mana ada jatuh cinta bro, gw aja baru sekali ketemu itu perempuan, apalagi gw belum pernah lihat wajah perempuan itu tambah mustahil aja bro."
ucap Alan.
" Alan Oh Alannn...lu seharusnya sekali kali dengerin gw, yang namanya jatuh cinta itu nggak pernah di tentukan dengan berapa kali lu bertemu perempuan itu, dan jatuh cinta itu bukan semata mata dari wajahnya, buktinya jika gw perhatiin bro cewek yg ngedeketin lu itu rata rata cewek cantik dan lu nggak pernah anggap mereka ada sama sekali, tetapi yg sekarang berbeda man."
ucap Aldi panjang lebar.
" Wih lu ternyata perhatian juga ya bro sama gw."
ucap Alan yg masih bisa bercanda, sedangkan Aldi menjitak kepala Aldi dengan keras.
" Hey dengerin baik baik ucapan gw, gw yakin kalau lu itu sedang jatuh cinta ma itu perempuan, tapi lu juga harus tau cewek itu udah punya cowok atau belum bro, itu yang paling penting, tapi yg lebih penting lagi, sekarang mendingan lu cari tentang perempuan itu."
ucap Aldi menepuk pundak Alan.
" Iya anak buah gw lagi pada nyariin, dan tenang aja jika dia udah punya pacar, tinggal gw bunuh aja cowoknya."
ucap Alan tanpa pikir panjang tiba tiba saja.
" Plakk". satu pukulan tangan mendarat dengan keras di paha Alan, Alan hanya meringis.
" Lu gila ya...aihh..jika lu bunuh cowok dia, bisa bisa yang ada itu cewek benci sama lu terus dia bakal ngejauhin lu, malahan mungkin lebih parah lagi dari itu seperti dia bakal bunuh diri."
ucap Aldi.
" Lah kok bisa gitu jangan jangan asal ngomong lu, kalau sampai hal seperti itu terjadi, gw harus kayak gimana Di."
ucap Alan pasrah.
" Tenang aja lu serahin semuanya Sama gw."
ucap Aldi membanggakan dirinya sendiri.
" Iya gw percaya, tapi awas kalau rencana lu nggak berhasil."
ucap Alan mengancam.
" Tenang aja man, semuanya pasti lancar jika lu mau ngikutin apa yg gw omongin."
ucap Aldi.
" Iya terserah lu aja."
ucap Alan.
.
.
.
..
.
..
.
jangan lupa like dan share
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
ahhhh suka ceritanya torrr menarik
2021-03-01
0