NovelToon NovelToon

Try Not To Fall In Love

bab 1

Suara musik begitu keras terdengar, lampu berkelipan warna warni, terlihat tiga orang gadis sedang duduk didepan bar sambil menunggu pesanannya.

" Gw ingetin lu berdua jangan minum terlalu banyak karena kita masih sekolah."

ucap Gadis itu berbisik.

" Udah tenang aja Aira, jangan jadi kaya mamah gw yg ngomel ngomel mulu kerjaannya."

ucap Temennya.

Aira hanya geleng-geleng sambil meminum jusnya sedang kedua sahabatnya memesan Vodka, " Memang gila." pikir Aira.

Sebenarnya dia tidak habis pikir kenapa dia mau diajak jalan-jalan sama kedua sahabatnya yg nggak mau diatur.

" Woy lu pada masih di bawah umur, kalau lu pada mabuk terus kena razia, gw mah nggak mau ikutan."

ucap Aira.

" Iya iya Ra...lu mah jadi anak kelewat alim banget sumpah deh."

ucap Temennya.

" Gw bukan alim, tapi gw tau umur Cha, kita ini masih dibawah umur tapi lu berdua malah pesen minuman yg beralkohol."

ucap Aira.

" Lu mah nggak seru Ra, pikirannya kaya orang jaman dulu."

ucap Violeta.

" Ya ya terserah lu berdua aja, mau nyebut gw kolot atau orang jaman dulu, tapi gw ingetin, kalau lu berdua mabuk gw nggak mau antar pulang."

ucap Aira yg mencoba untuk mengancam kedua sahabatnya tapi hasilnya nihil, sekarang malahan terlihat jelas kalau Chaca dan Violeta sedang mabuk, karena mereka menari di lantai dasar tidak karuan.

" Mati sudah, seharusnya gw diam aja, karena percuma ngomong juga karena, percuma nggak bakal didengerin sama itu anak."

ucap Aira kesal, yg tidak lama kemudian dia merasa ada yg sedang memperhatikan dari jauh, tapi Aira bersikap masa Bodo.

" Aihhh...kenapa lagi ini."

ucap Aira kesal yg ternyata dirinya ingin buang air kecil, sesekali dia melihat kedua sahabatnya.

" Mungkin ditinggal sebentar nggak bakal kenapa-kenapa, mereka juga bukan anak kecil lagi ini."

pikir Aira.

yang sebenarnya kala itu sudah tidak tahan untuk buang air kecil.

Selang beberapa menit setelah Aira kembali dari kamar mandi, dan pergi ke depan bar, tapi dia sudah tidak mendapati kedua temannya di lantai dasar.

" Ya ampun, mereka itu bener bener merepotkan."

ucap Aira mendengus kesal. Aira melihat sekeliling dia melihat Violeta dan ChaCha yg sedang di ganggu oleh sekelompok laki laki.

" Apa lagi coba, itu kerjaan cowok hidung belang."

ucap Chika.

Baru beberapa langkah Chika mau menghampiri kelompok laki laki itu, ada seseorang yang menarik tangannya dengan paksa.

" Ya ampun sebenarnya apalagi sih, gw udah kesel ini, aduhhh."

pikirnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ternyata Aira dibawa keruangan VIP. disana terlihat ada seorang laki laki yg duduk santai sambil menyender.

" Hay baby!!."

ucap Laki laki itu, Aira mengatupkan bibirnya rapat, dia tidak ingin ada sumpah serapah yg keluar dari mulutnya karena Aira paling benci saat ada yg memanggilnya baby apalagi baby girl.

" Gw bukan bayi."

ucap Aira ketus.

" Aduh jangan ketus ketus dong baby."

ucap Cowok itu.

" Gw kasih lu peringatan jangan coba coba manggil gw baby, kalau lu mau keluar dari sini dengan selamat."

ucap Aira dingin, terlihat dari sorotan matanya yg tidak bersahabat. tetapi laki laki itu sepertinya tidak menggubris apa yg telah diperingatkan Aira.

" Ah gw paling suka cewek kaya lu kasar, dan seperti nya nikmat baby."

ucap Laki laki itu tersenyum genit.

sebenarnya laki laki itu tampan, tetapi ketika laki laki itu mulai memanggil Aira dengan sebutan "baby", dan sudah di peringati oleh aira, tapi yg ada sekarang hanyalah ingin memukulnya sampai laki laki itu masuk rumah sakit.

" Jangan salahin gw kalau gw bersikap kasar, dan inget kalau gw udah memperingati lu untuk nggak manggil gw dengan sebutan "baby", karena gw jijik pengen muntah."

ucap Aira yg sudah membalikkan badannya tapi tangannya ditahan oleh laki laki itu, dan ditarik ke pangkuannya.

" Jangan sok jual mahal baby."

ucap Laki laki itu sambil mengecup bibir Aira.

Aira mengepalkan tangannya dengan keras dan satu pukulan mengenai pelipis wajah laki laki itu.

" Gw kasih tau kalau gw nggak suka di panggil baby, dan lu malah cium gw, lu emang bosan hidup ya."

ucap Aira sambil meninju beberapa kali di bagian wajah laki laki itu, terlihat jelas wajah laki laki itu terlihat memar diwajahnya, setelah dirasa cukup puas Aira memukul laki laki itu, Aira pun bangkit dari tempat dia duduk tadi.

Baru beberapa langkah sudah banyak pengawal yg masuk kedalam ukuran badan mereka dua kali lipat dari cowok yg tadi.

" Dasar cowok sialan."

ucap Aira, yg dengan mudah menendang daerah ************ laki laki itu dengan keras, laki laki itu terjatuh kesakitan sambil memegangi daerah yg ditendang oleh aira.

" Sialan lu, liat aja apa yg akan gw perbuat setelah ini."

ucap Laki laki itu tersenyum menyeringai, tapi dibalas oleh Aira dengan suara tawa yg menyeramkan.

" Ada juga setelah ini kau berdoa apa kamu masih hidup atau masuk rumah sakit."

ucap Aira, yg tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mengalahkan semua pengawal yg berukuran dua kali lipat dari badannya, semua pengawal terkapar tidak sadarkan diri, laki laki yg tadinya tersenyum dia mundur kebelakang ada rasa sedikit takut dengan gadis tersebut dan ada juga rasa penasaran.

" Mana mungkin seorang cewek lemah mengalahkan 20 orang pengawal tanpa lelah".

pikir Laki laki tersebut terperangah.

" Lu bersyukur karena hari ini gw lagi sibuk, tapi lain waktu kalau lu ketemu lagi sama gw jangan harap lu masih hidup."

ucap Aira sambil berlalu pergi keluar, yg langsung mencari sahabatnya, setelah menemukan sahabat dan membawa mereka kedalam mobil, saat ingin menyalakan mobilnya, Aira mencari tasnya dan.

" Ya ampun kenapa ada acara ketinggalan segala sih itu tas di dalam sana. "

ucap Aria kesal, Aira pun memakai masker nya kedalam.

ditempat yang sama

Terlihat seorang Laki-laki sedang berbicara dengan teman sambil berjalan tergesa gesa.

" Hari ini kita ada pertemuan dengan Andre."

ucap Laki laki tersebut, sedangkan Laki laki satunya memijat keningnya.

"Lu tau kan gw paling benci sama orang yg bernama Andre, ya tuhan kenapa sih kita harus bekerja sama dengan dia, padahal kalau ada waktu gw pengen nya bunuh dia."

ucap Laki laki itu.

" Tenangkan diri lu dulu Alan Gusti Nugraha, lu itu CEO dari perusahaan Nugraha dan lu juga seorang mafia, masa cuma masalah ginian doang lu emosian."

ucap Temennya.

" Lu itu temen gw tapi kedengarannya seperti lu ngebelaain itu anak sih Aldi."

ucap Alan.

" Ya sorry habisnya lu terlalu terbawa suasana mendingan sekarang kita keruangan CCTV dulu kita liat posisi Andre dan anak buahnya di sebelah mana?."

ucap Aldi. mereka masuk ke dalam keruang keamanan disana mereka meminta melihat CCTV. mereka pun mengetahui keberadaan Andre. tapi ada yg janggal.

" Coba lu suruh dia memutar kejadian satu jam sebelumnya."

ucap Alan ke Aldi.

" Ok sebentar gw suruh mereka dulu."

ucap Aldi sambil membisikkan sesuatu ke seorang anak buahnya, dan CCTV pun mulai terlihat dengan jelas dan menjelaskan semuanya.

Aldi melihatnya sambil melongo tidak percaya, sedangkan Alan melihat gerakan wanita tersebut tanpa berkedip sedikit pun ada rasa penasaran, dan tertarik yg dia rasakan.

" Lu percaya lan, tapi mana mungkin seorang gadis mungil, menghajar para pengawal sampai terkapar seperti itu."

ucap Aldi.

" Gw minta lu suruh orang orang untuk menutup pintu belakang dan depan."

ucap Alan tiba tiba.

" Emangnya untuk apa?."

ucap Aldi, tapi masih melakukan yg di perintahkan oleh Alan.

" Gw yakin kalau gadis itu masih disini, dan gw mau menangkap gadis itu?."

ucap Alan.

" Ah..gw tau pasti lu mau kasih hadiah sama itu cewek kan."

ucap Aldi menebak nebak. sedangkan Alan berjalan menuju tempat Andre berada dan diikuti oleh Aldi.

" Hey gw belum selesai ngomong."

ucap Aldi.

" Diem dulu, drama akan segera dimulai."

ucap Alan sambil membuka pintu dan langsung masuk keruangan tersebut.

" Hey muka lu kenapa bro."

ucap Alan pura pura tidak tau sambil duduk disebelah Andre, di samping Andre sudah ada adiknya yg bernama Kevin yg melihat Alan tidak suka.

" Gw yakin ini semua pasti kerjaan lu kan."

ucap Kevin.

" Hey hey tenang dulu gw baru nyampe beberapa menit yg lalu bagaimana mungkin semua ini bisa ada hubungannya dengan gw."

ucap Alan jujur.

" Jika ini bukan perbuatan lu, maka gw bakal ambil jalur hukum."

ucap Kevin sambil menelpon polisi.

" Silahkan lakukan."

ucap Alan tenang.

" Hey beneran lu mau lakuin ini."

ucap Aldi berbisik, sedang kan Alan hanya diam tidak menghiraukan perkataan temannya, Alan melihat hpnya berdering.

" Halo."

ucap Alan.

" Tuan seperti nya kami menemukan gadis yg anda maksud tapi perempuan ini memakai masker."

ucap Salah satu pengawal nya.

" Baik saya akan segera kesana."

ucap Alan, terlihat tersenyum sebentar. dan berjalan keluar. dan diikuti oleh Aldi.

" Kebiasaan lu ni..kalau keluar diem diem aja."

ucap Aldi.

" Cerewet lu."

ucap Alan sambil menelpon seseorang dan menutup nya kembali.

" Gw nyuruh Indra untuk datang kesini."

ucap Alan santai.

" Hey bro apa lu gila?, seharusnya lu kasih itu cewek hadiah, karena setidaknya mewakili cewek itu lu nggak perlu mukul Andre."

ucap Aldi yg terus membela Gadis misterius tersebut.

" Sepertinya lu salah paham disini Bro, gw sama sekali nggak bakal kasih dia hadiah atau pun hukuman."

ucap Alan tersenyum misterius, yang mampu membuat Aldi merinding.

" Lu jangan senyum kaya gitu!!."

ucap Aldi geli

" Emangnya kenapa?."

ucap Alan.

" Kalau lu senyum kaya tadi, seperti bapak bapak mesum."

ucap Aldi jujur. sambil terus berjalan ke depan.

Disisi lain

Seorang perempuan mendengus kesal, karena sedang menunggu seseorang.

beberapa menit yang lalu.

" Maaf pak saya mau keluar."

ucap Aria.

" Maaf nona untuk saat ini, kami tidak bisa membiarkan siapapun keluar tanpa izin bos."

ucap Laki laki itu.

" Pak, tadi saya keluar masuk masih boleh boleh aja tapi kenapa tiba tiba seperti ini."

ucap Aira.

" Saya tidak tau nona, tapi jika anda ingin keluar, saya akan menelpon bos saya untuk kemarin."

ucap Laki laki tersebut

" Baik saya akan tunggu."

ucap Aira yg berjalan ke arah lorong yg sedikit redup lampu nya.

Seorang Laki-laki dari jauh terlihat jelas sedang memperhatikan Aira dari atas kepala dan ujung kaki.

" Kenapa hari ini begitu banyak orang mesum sih." pikir Aira.

Laki laki itu mendekati Aira terlihat diapit dengan dua orang disamping sebelah kanan memakai jas hitam, sedangkan sebelah kiri memakai seragam polisi. "Polisi" pikir Aira.

" Kenapa bawa bawa polisi segala, apa mereka tau soal kejadian diruangan VIP tadi, ya tuhan semoga aja dugaan gw salah."

pikir Aira yg masih menunduk kan kepalanya.

tanpa Aira sadari tiga Laki laki tersebut sudah ada dihadapannya, Aira pun menelan ludahnya dengan susah payah.

" Apakah nona yg ingin keluar dari sini?."

ucap Alan yg tanpa henti hentinya memandang wajah gadis yg didepannya walau pun hanya matanya yg terlihat.

" Iya saya yg ingin keluar apa anda bosnya."

ucap Aira itu, suaranya lembut mampu membuat Alan tersenyum.

" Kenapa cowok mesum ini senyum sendiri, ya ampun ganteng sih ganteng, tapi kayaknya rada gila."

pikir Aira sambil memandang wajah laki laki itu.

" Saya tau kamu adalah gadis yg menghajar laki laki yg ada diruangan VIP, bisa saja sekarang saya menyerahkan kamu ke kantor polisi atau sebaliknya, bagaimana performa kamu saja."

ucap Alan sambil berbisik ditelinga Aira

Aira hanya terdiam.alan pun berdeham sementara.

" Indra sepertinya saya mengetahui gadis yg menyebabkan kejadian hari ini."

ucap Alan sambil melirik ke arah Aira itu, terlihat jelas kalau dia gugup. Aira menarik lengan Alan dan menjauh dari sana.

" Hey princess ada apa?, apa kamu sudah nggak sabar."

ucap Alan sambil tersenyum jahil,

Tidak tau kenapa rasanya Alan begitu nyaman berbicara dengan gadis ini walaupun yg terlihat jelas sekarang hanya matanya saja dari gadis itu, Aira mendengus kesal.

" Hey cowok mesum sebenarnya apa yg kau inginkan, saya hanyalah gadis kecil, jadi tolonglah beri kelonggaran."

ucap Aria.

" Hmm..my little princess menginginkan sebuah kelonggaran, coba saya pikir pikir."

ucap Alan yg berpura pura untuk berpikir.

" Ya ampun beneran ini cowok minta dibunuh seperti nya."

ucap Aira pelan, tetapi masih bisa terdengar oleh Alan, suara tawa pun pecah.

" Ya ampun sekarang apalagi seperti nya dia bener bener gila."pikirnya.

" Oh my little princess, kamu tau tidak, kamu begitu menarik princess."

ucap Alan tersenyum manis.

" Ya ampun kalau dia senyum kaya gini kayanya lebih cocok."pikir Aira.

" Aku minta kelonggaran dari tuan mesum untuk gadis kecil ini apa susahnya."

ucap Aira sambil merengek, sebenarnya dia malu tapi mau bagaimana lagi.

"Oh princess, saya sangat penasaran dengan wajah kamu, jadi saya minta lepaskan masker di wajah mu itu."

ucap Alan sambil tersenyum, sedangkan mata Aira langsung membulat mendengar nya.

.

.

.

Nama Christina Aira Agustin, gadis cantik, tomboi, suka berantem, keras kepala, lucu, cerewet, dan jutek bin judes. tapi sebenarnya dia baik dan lembut, menurut dia keluarga adalah yg utama.

Nama Alan Gusti Nugraha, tampan, cerdas, dingin, keras kepala, egois, emosional, posesif, dingin, wajah bak malaikat tapi siapa sangka kerjaan dia selain CEO tapi juga seorang mafia.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa like and share

bab 2

Hanya terdengar suara musik yang begitu keras, terlihat dua orang sedang berbicara.

" Hey tuan mesum bisa kah anda meminta selain saya membuka masker?."

ucap Aira, kesal tidak tau kenapa dia tidak ingin wajahnya di lihat oleh laki laki ini.

" Princess kenapa nggak mau buka masker nya, apa karena wajahnya jelek?."

ucap Alan tersenyum polos, dia sebenarnya sangat ingin menjahili wanita yang didepannya, tidak tau kenapa ada suatu ketertarikan ke perempuan yang ada didepannya. tapi menurut Alan wajah tidak terlalu membuatnya begitu penasaran, karena dia yakin wanita didepannya ini pastilah cantik, kalau tidak mana mungkin seorang Andre tertarik dengan gadis ini. pikirnya.

" Aih bukannya saya tidak mau buka maskernya tuan mesum, tapi apalah daya saya tidak ingin wajah saya di lihat oleh anda."

ucap Aira percaya diri.

" Apa princess tidak takut jika saya akan berbuat sesuatu kepada princess?."

ucap Alan tersenyum jahil.

" Aih itu senyum rasanya pengen gw tampar dah."

pikir Aira.

" Saya tidak takut dengan anda, wahai tuan mesum, karena jika anda berencana berbuat sesuatu terhadap saya mana mungkin anda akan berbicara seperti itu terhadap saya."

ucap Aira, padahal dirinya saat ini sangat takut, tapi dia berusaha untuk tenang, bagaimana pun juga terlihat jelas dari aura wajah laki laki yg sekarang di lihat oleh Aira, laki laki ini begitu tampan, tapi di balik wajah tersebut ada sesuatu yang mampu membuat Aira ketakutan dan bergidik ngeri. padahal selama ini dia belum pernah merasakan hal yang seperti ini.

" Hahhahah, princess kamu memang membuat saya semakin penasaran dengan mu, kamu juga cerdas ternyata."

ucap Alan tersenyum misterius dan tatapan nya begitu tajam, membuat bulu kuduk Aira pada berdiri.

" Tuan mesum bisa kah anda tidak tersenyum setiap kali anda berbicara, itu membuat saya sedikit tidak nyaman."

ucap Aira yang mulai mundur tanpa dia sadari. Alan tersenyum lebar melihat tingkah laku wanita yang didepannya, Alan maju beberapa langkah wajah mereka begitu dekat, suara detak jantung terdengar dengan jelas. Alan mengambil beberapa langkah mundur.

" Jika princess masih tidak ingin membuka maskernya maka saya akan memanggil polisi yg tadi."

ucap Alan sambil mengancam, Aira terdiam sejenak dia berpikir , jika dia di tangkap polisi maka masalahnya akan semakin rumit pikirnya.

Padahal Alan sama sekali tidak ada niat untuk membawa gadis yang didepannya ke kantor polisi, tetapi setiap melihat wanita yg didepannya ini terlihat gugup, membuat Alan merasakan perasaan yang asing, tetapi perasaan tersebut membuat dia nyaman.

" Tuan mesum yang ganteng bisakah anda tidak membawa saya ke kantor polisi, sebenarnya saya disini juga hanyalah seorang korban."

ucap Aira memelas, melihat mata gadis tersebut membuat Alan tersenyum manis, dia benar benar penasaran dengan wajah di balik masker tersebut.

"Hmmm bagaimana ya, princess tadinya saya maunya kamu buka masker, tapi princess menolak."

ucap Alan sambil tersenyum.

" Hahaha, maafkan saya jika lancang, kan tuan tau sekarang lagi masa Corona jadi kemana mana saya harus pake masker."

ucap Aira yg mencari cari alasan, terdengar suara gelak tawa dari laki laki di hadapannya, tawanya terlihat begitu alami tanpa dibuat buat.

" Hahahah...kamu itu benar benar, ya sudah kalau seperti itu saya tidak akan meminta princess bukan masker nya."

ucap Alan yang masih tertawa. Aira hanya geleng-geleng aneh.

"Ini orang kok ketawanya belum selesai selesai."pikirnya.

" Ok tapi tuan mesum jangan panggil saya princess, karena saya tidak suka."

ucap Aira, memang sebenarnya dia tidak nyaman, dengan panggilan tersebut, mendengar ucapan Aira, Alan langsung terdiam dan menatap tajam ke Aira.

" ****** dah gw, ini mulut kenapa lagi aih, kayanya ini cowok sensitif banget sih, emangnya dia lagi PMS." pikir Aira.

" Kamu tadi memerintah saya?."

ucap Alan tegas, ini baru pertama kali ada yg berani memerintah Alan.

" Bukan seperti itu tuan, tapi saya... saya.. tid...ak..nyama..n.dengan...pang.gilan..ter..sebut."

ucap Aira gelagapan kaget dengan suara laki laki yg didepannya tiba tiba meninggi, padahal dari tadi dia bicara dengan lembut.

" Dengarkan saya, saya tidak suka ada yg mengatur saya, atau memerintah saya, jika saya ingin memanggil kamu dengan sebutan princess itu adalah hak saya."

ucap Alan dengan penuh penekanan disetiap intonasi bicaranya, Aira hanya diam dan mengganggukan kepalanya.

" Anggukin aja deh... biar cepat...bisa mati berdiri gw kalau liat dia marah kaya tadi, kaya mau di makan hidup hidup aja."

pikir Aira.

" Itu lebih baik, baik sekarang little princess saya hanya ingin menanyakan sesuatu, tapi kamu harus jawab jika tidak, saya akan benar benar membawa memasukkan kamu ke kantor polisi."

ucap Alan mengancam, Aira hanya menelan ludah nya dengan susah.

" Baik tuan, silahkan bertanya."

ucap Aira.

" Kenapa kamu memukul laki laki dan pengawalnya segala?, apa kamu tidak takut jika mereka akan membalas dendam kepada kamu atau orang orang yg ada disekitar kamu?."

ucap Alan pelan, tapi ucapan Alan mampu membuat Aira mengangkat kepalanya, mata mereka berdua saling berpandangan untuk beberapa detik, Alan yg menyadari langsung memalingkan wajahnya, Aira menelan ludahnya.

" Mata gadis itu begitu jernih seperti lautan, cantik sekali." pikir Alan

" Gini tuan sebenarnya saya tidak kepikiran sampai mereka akan balas dendam segala, saya juga tadinya tidak berniat untuk memukul mereka seperti itu."

ucap Aira pelan tapi suaranya masih bisa terdengar dengan jelas.

" Jika kamu tidak ada niat untuk memukul mereka, kamu pasti punya alasan sendiri bukan seperti itu princess?."

ucap Alan yg masih memperhatikan gerak gerik mata Aira.

" Saya memang memiliki alasan dan juga saya telah memperingatkan laki laki tersebut untuk tidak melakukan hal tersebut."

ucap Aira yg sedikit jijik saat mengingat panggilan dari laki laki yg bernama Andre.

" Baik berikan saya alasannya."

ucap Alan, Aira hanya terdiam dan menghela nafas sebentar.

Aira pun menceritakan semua nya saat dia bercerita di panggil dengan sebutan "baby" pun, terlihat dengan jelas wajah Aira terlihat jijik. Alan yang mendengar cerita dari gadis didepannya nya beberapa kali di melongo dan saat sadar dia berpikir sejenak.

" Wanita ini memukul Andre hanya gara gara, Andre manggil " baby", oh tuhan benar benar gadis yang menarik." pikir Alan

" Tuan saya sudah menceritakan semuanya, apakah saya boleh keluar sekarang, dan saya kemari bersama teman teman saya dan mereka sudah mabuk di dalam mobil, dan semoga tuan mengerti."

ucap Aira yg mencari alasan untuk cepat pergi dari tempat tersebut, dia tidak begitu nyaman saat laki laki didepannya, melihat dia seperti makanan yang siap di lahap.

" Kenapa kamu ingin cepat cepat pulang, apa kamu ingin saya antar?."

ucap Alan yg basa basi, dia tidak ingin gadis didepannya pergi begitu saja.

" Tidak perlu tuan, dan semoga anda bisa memaklumi nya."

ucap Aira lembut, ucapan lembut tersebut mampu membuat Alan sedikit goyah.

" Baik kami boleh pulang."

ucap Alan.

" Terimakasih tuan."

ucap Aira sambil membungkuk badannya dan berjalan menjauh, tapi masih diikuti oleh Alan saat didepan pintu bar.

Aira membalikkan badannya.

" Kenapa anda masih mengikuti saya?."

ucap Aira tidak senang. Alan hanya tersenyum.

" Kita akan bertemu lagi cepat atau lambat"

ucap Alan berbisik ditelinga. Aira mampu membuat dirinya merinding, Aira tidak menjawab ucapan Alan, Alan hanya tersenyum melihat kepergian Aira.

Alan menyuruh salah satu anak buahnya untuk mendekati nya.

" Saya ingin kamu mendapatkan informasi tentang wanita yg tadi berbicara dengan saya malam ini, saya tidak mau tau bagaimana caranya, kalian harus mendapatkan informasi tentang wanita tersebut sampai dapat."

ucap Alan tegas.

" Baik tuan Alan."

ucap Anak buahnya, sambil berlari ke dalam dan menyuruh anak buahnya yang lainnya untuk membantu mencari tentang informasi wanita yg tadi

" Cepat atau lambat kita akan bertemu lagi my little princess, dan pada saat waktu itu datang, kamu tidak akan pernah lolos lagi."

pikir Alan, sambil tersenyum.

.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa like dan share

bab 3

Sebuah mobil di lajukan dengan kecepatan yg cukup tinggi, karena sadar dibelakang mobil mereka tersebut banyak mobil yg sedang mengejar nya

" Seperti mimpi buruk aja sial banget hari ini, seharusnya gw nolak lu berdua, sekarang liat apa lagi kita dikejar kejar lagi, sumpah gw lelah banget hari ini."

ucap Aira yg berteriak didalam mobil dan tetap mengemudikan mobilnya seperti orang gila.

" Untung besok libur, kalau nggak remuk badan gw semua."

pikir Aira.

Aira sesekali melihat dari kaca spion, banyak mobil sedan yg berwarna hitam mengejar mobil yg dikendarai oleh Aira.

" Maafin gw Vio, kalau mobil lu ada yg lecet."

ucap Aira, yg masuk kedalam gang dengan mobil yg dikendarai nya, dia mengambil jalan yg lebih cepat ke rumah Violeta, Aira mengambil jalan dari belakang saat pak satpam membuka gerbang dari belakang Aira langsung memasukkan mobil tersebut.

Aira langsung turun dari mobil tersebut. Aira berlari ke kamar mandi dan mengganti roknya dengan celana.

" Non Aira mau kemana?, kenapa nggak nginep aja?."

ucap pak Ujang satpam dirumah Violeta.

" Nggak pak, lain kali aja, oh iya salam ke Violeta makasih gitu hari ini."

ucap Aira, sambil mengambil skyboard nya.

pak Ujang menatap Aira heran.

" Non Aira, pak Ujang antar aja ya sampai rumah, dan ini udah malam nggak baik untuk anak perempuan."

ucap pak Ujang.

" Makasih pak, tapi nggak perlu, Aira lagi buru buru."

ucap Aira sambil menaiki sky board Nya.

" Ya udah non hati hati dijalan."

Teriak pak Ujang.

" Iya pak."

ucap Aira. sambil berteriak, yg tanpa dia sadari Aira sadari teriak tersebut terdengar oleh pengawal Alan yg sedang mencari Aira.

" Suaranya dari sebelah sana!!."

ucap Salah satu anak buahnya.

mereka langsung masuk kedalam mobilnya.

Saat jalan terlihat ada seorang gadis yg sedang menaiki sky board.

salah satu anak buahnya memencet klakson mobil, yg otomatis Aira langsung melihat kebelakang.

" Gila mereka kenapa bisa sampai sini."

pikir Aira,

Aira langsung mengambil skyboard dan berlari masuk kedalam gang yang sempit, setelah melihat gadis tadi berlari, mereka semua yakin wanita yg sedang dicari oleh tuan mereka adalah gadis tersebut.

" Tangkap gadis itu, jika tidak setidaknya foto wajah gadis itu."

ucap salah satu pengawal, karena dia mengetahui kalau gadis yg mereka incar kali ini bukan seperti gadis yg naif seperti yg lain,

karena dia sudah mendengar kalau gadis ini yg memukul Andre dan anak buahnya sampai terkapar.

"Sebenarnya mereka suruhan siapa?, kenapa mereka mengejar gw, bener bener hari yg melelahkan." pikirnya yg masih terus berlari.

Jarak rumah Violeta dan Aira cukup dekat, dan jalan gang ini termasuk jalan yg cukup jauh menuju rumah Aira dari depan tetapi jika lewat bagian belakang , karena jalan gang ini menjadi dekat, Aira bersyukur karena kamar nya berada paling belakang, untuk pertama kalinya Aira bersyukur dengan letak kamar nya itu.

Tidak berapa lama, Aira melihat jendela kamarnya yg terbuka lebar dengan lampu yg masih menyala. Aira menyimpan skyboard nya ke dalam tas, Aira memanjat dinding dan meloncat ke dalam kamar nya, jendelanya langsung Aira tutup dan kunci sedangkan lampu langsung di matikan.

Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki yg sedang berlari, Aira menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia berharap kalau orang orang yang mengejar nya cepat pergi. tapi dia salah mereka berhenti pas di bawah jendela kamar Aira, jantung Aira berdegup kencang.

" Cepetan pergi lu semua." pikirnya.

" Kemana gadis tadi, kenapa dia larinya cepat sekali?."

ucap seseorang ngos-ngosan.

" Lebih dari kita cari lagi, sebelum bos marah besar."

ucap Salah satu temannya, mereka pun berlari lagi, saat Aira yakin kalau mereka sudah pergi, Aira pun bisa bernafas dengan lega, tapi tanpa Aira sadari ada seseorang yg sedang memperhatikan deretan rumah di gang tersebut dan menyilangnya si setiap bagian rumah, tidak tau sebenarnya apa yg sedang dia pikirkan.

Aira membaringkan badannya, tiba tiba saja dia teringat tentang kejadian saat berada di bar dan saat pulang ucapan laki laki mesum itu masih terngiang jelas di telinga Aira.

" Haihhh...amit amit gw ketemu orang macam lu....tuan mesum tapi wajahnya ganteng aduh sayang banget."

ucap Aira, tanpa dia sadari dia sudah terbawa ke alam mimpi nya.

Sedangkan di tempat lain,

Seorang laki-laki sedang menatap tajam ke arah orang orang yg memakai setelan jas hitam didepannya.

" Kalian sudah berapa lama kerja bersama saya hah?."

ucap Alan.

" Maaf tuan Alan, gadis itu lincah sekali, larinya pun begitu cepat."

ucap Salah satu anak buahnya terus terang.

" Jika dia lincah, bukannya kalian pake otak kalian, bagaimana cara mendapatkan wanita itu."

ucap Alan geram, kali ini Alan benar benar kesal dengan kerjaan anak buahnya.

" Padahal kalian hanya saya suruh untuk mencari informasi satu gadis saja, tapi kalian sudah gagal."

ucap Alan sambil tertawa mengerikan.

"Maaf tuan Alan, kita akan mencari informasi lagi tentang wanita yg anda maksud itu."

ucap Anak buahnya yang mencoba menenangkan bosnya.

" Itu lebih baik, karena jika tidak kalian tau sendiri apa yg akan terjadi"

ucap Alan. sambil duduk.

" Baik tuan."

ucap Anak buahnya.

" Sekarang kalian pergilah, sebelum saya berubah pikiran untuk tidak membunuh kalian semua."

ucap Alan berteriak keras.

Anak buahnya pada pergi berlari. Alan menyenderkan kepalanya, matanya terpejam tapi bayangan mata gadis itu dan suara gadis itu, masih dia ingat dengan jelas.

" Princess sepertinya saya terlalu meremehkan mu, permainan kita akan segera dimulai, dan akan berakhir saat saya menemukan kamu siapa sebenarnya dan saat waktu itu tiba maka saya akan pastikan kamu tidak akan pernah lepas dari genggaman ku."

ucap Alan sambil tersenyum, sedangkan Aldi hanya geleng-geleng dan tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya yg berubah 180%.

Aldi menghampiri Alan dan duduk disampingnya.

" Woy bro, kenapa saat di diskotik lu nggak tahan itu cewek sampai dia mau membuka masker nya?."

ucap Aldi penasaran.

" Kalau gw tau wajah cewek yang tadi, maka nggak bakalan seru lagi dong."

ucap Alan tersenyum ke salah satu sahabat nya.

" Iya ya terserah lu aja, tapi gw beneran kasihan sama anak anak buah lu, dimarahin sama bosnya yg plin plan."

ucap Aldi terus terang, mendengar ucapan Aldi Alan langsung memelototi sahabatnya.

Aldi yg merasa di pelototi dia pun membalasnya, Alan pun diam.

" Hey dengerin gw bro, gw tau sebenarnya lu itu baik, dan gw juga tau, lu itu cerdas banget tapi saat berurusan tentang cinta, tiba tiba lu jadi orang bodoh."

ucap Aldi sambil memukul pundak Alan.

" Gw nggak bodoh kok soal cinta."

ucap Alan menyangkal, padahal sebenarnya dia belum pernah pacaran ataupun jatuh cinta karena setiap kali dia didekati oleh perempuan, maka dia akan bersikap dingin, tapi hari ini berbeda, saat dia bersama dengan perempuan tadi membuat dia nyaman dan ada rasa menggelitik di hatinya saat perempuan tersebut berkata lembut, walaupun Alan belum tau wajah perempuan itu, tiba tiba Alan tersenyum sendiri.

" Aih.. bener tuh kan lu jatuh cinta tuh sama itu cewek bro."

ucap Aldi

" Mana ada jatuh cinta bro, gw aja baru sekali ketemu itu perempuan, apalagi gw belum pernah lihat wajah perempuan itu tambah mustahil aja bro."

ucap Alan.

" Alan Oh Alannn...lu seharusnya sekali kali dengerin gw, yang namanya jatuh cinta itu nggak pernah di tentukan dengan berapa kali lu bertemu perempuan itu, dan jatuh cinta itu bukan semata mata dari wajahnya, buktinya jika gw perhatiin bro cewek yg ngedeketin lu itu rata rata cewek cantik dan lu nggak pernah anggap mereka ada sama sekali, tetapi yg sekarang berbeda man."

ucap Aldi panjang lebar.

" Wih lu ternyata perhatian juga ya bro sama gw."

ucap Alan yg masih bisa bercanda, sedangkan Aldi menjitak kepala Aldi dengan keras.

" Hey dengerin baik baik ucapan gw, gw yakin kalau lu itu sedang jatuh cinta ma itu perempuan, tapi lu juga harus tau cewek itu udah punya cowok atau belum bro, itu yang paling penting, tapi yg lebih penting lagi, sekarang mendingan lu cari tentang perempuan itu."

ucap Aldi menepuk pundak Alan.

" Iya anak buah gw lagi pada nyariin, dan tenang aja jika dia udah punya pacar, tinggal gw bunuh aja cowoknya."

ucap Alan tanpa pikir panjang tiba tiba saja.

" Plakk". satu pukulan tangan mendarat dengan keras di paha Alan, Alan hanya meringis.

" Lu gila ya...aihh..jika lu bunuh cowok dia, bisa bisa yang ada itu cewek benci sama lu terus dia bakal ngejauhin lu, malahan mungkin lebih parah lagi dari itu seperti dia bakal bunuh diri."

ucap Aldi.

" Lah kok bisa gitu jangan jangan asal ngomong lu, kalau sampai hal seperti itu terjadi, gw harus kayak gimana Di."

ucap Alan pasrah.

" Tenang aja lu serahin semuanya Sama gw."

ucap Aldi membanggakan dirinya sendiri.

" Iya gw percaya, tapi awas kalau rencana lu nggak berhasil."

ucap Alan mengancam.

" Tenang aja man, semuanya pasti lancar jika lu mau ngikutin apa yg gw omongin."

ucap Aldi.

" Iya terserah lu aja."

ucap Alan.

.

.

.

..

.

..

.

jangan lupa like dan share

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!