bab 4

Pagi yg cerah seharusnya di lalui dengan tenang, tetapi di satu keluarga memulai harinya dengan keributan, sama sekali tidak ada keharmonisan dirumah tersebut. mereka adalah keluarga Aira.

" Jika kamu bisa mendidik anak mu, mana mungkin dia akan menolaknya?."

ucap papahnya.

" Saya minta tolong setidaknya sampai dia lulus SMA, baru kita beri tau dia, hari ini dia akan ujian Nasional."

ucap Intan memohon kepada Suaminya.

" Baiklah aku beri waktu sampai dia mau lulus SMA, setelah itu aku sendiri yang akan memberi tahu nya."

ucap Hendra yg keluar dari kamarnya dan pergi kerja.

Aira sebenarnya merasa aneh, Karena semenjak kecil papahnya sama sekali tidak pernah menghiraukan Aira. tetapi sekarang,

Aira hanya terdiam mendengar percakapan orangtuanya, kenapa mereka membicarakan tentang kelulusan, dan sebenarnya apa yang terjadi, banyak sekali yg ingin Aira tanyakan, tapi dia urungkan karena dia tidak mau melihat mamahnya sedih.

" Aira.. kamu disini udah berapa lama sayang?."

ucap Intan

" Baru aja kok mah!!."

ucap Aira berbohong sambil tersenyum.

" Hari ini kamu mau kemana?, setau mamah hari ini kamu libur nak?."

ucap Intan.

" Biasa mah, mau ke panti jompo kangen sama nenek dan kakek yg disana."

ucap Aira sambil tersenyum, pergi ke panti asuhan yatim piatu atau pun panti jompo merupakan rutinitas Aira setiap Minggu.

" Oh ya sudah tunggu sebentar, Mamah mau menitipkan Makanan untuk yg di panti."

ucap mamahnya sambil berlalu pergi, Aira hanya menghela nafasnya, dia teringat kembali tentang ucapan papahnya, dia membuang prasangka buruk.

Setelah mamahnya memberikan bekal, Aira langsung pergi menggunakan sepeda di rumahnya, dia sangat senang saat menggunakan sepeda, memang sederhana sekali untuk membuatnya bahagia.

" Gw itu cewek kuat, jadi gw harus semangat!."

ucap Aira menyemangati dirinya sendiri, dan terus mengayuh sepedanya.

Sesampainya di panti jompo.

" Nenek.... Kakek...Aira bawa sesuatu ni."

ucap Aira berteriak sambil berlari membawa makanan, dia seperti anak kecil saat bersama mereka, jika dari luar Aira terkenal dengan cuek, jutek dan dingin tapi sebaliknya saat dia bersama dengan orang orang di panti dia akan menjadi orang yang hangat lembut dan penyayang.

" Cucu. nenek udah tumbuh jadi wanita cantik ya."

ucap Nenek rindu.

" Aku mah kalah sama nenek, nenek tetep cantik di usia tua."

ucap Aira sambil tersenyum.

" Sayang katanya kamu bentar lagi mau lulus SMA, mau lanjut dimana?."

ucap kakek Alung

" Belum tau kek, tapi minta doanya aja deh biar lancar dulu untuk ujiannya."

ucap Aira lembut.

" Kamu itu sangat cantik nak, semoga kebahagiaan selalu bersama mu."

ucap kakek Alung tersenyum. Aira hanya tersenyum, semoga saja doa kakek didengar oleh tuhan, pikirnya.

" Eh..adik Aira sejak kapan datangnya?."

ucap Seorang wanita.

" Baru sampai tadi ka Naura, oh iya denger katanya orang panti mau jalan-jalan ya Minggu depan ke Jogja?."

ucap Aira.

" Iya, kamu mau ikut nggak?."

ucap Naura.

" Nggak Kak, Minggu ini mah kemungkinan aku lagi sibuk dengan ujian akhir, tapi lain waktu aku pasti ikut."

ucap Aira tersenyum, tidak tau kenapa saat memikirkan tentang ujian, dia teringat ucapan orang tuanya.

" Ok nanti mba tunggu kabarnya, kamu kenapa nggak panggil mba aja, kalau kakak itu agak gimana gitu?, Mba sedikit kurang nyaman."

ucap Naura.

" Ribet kalau manggil mba mah, soalnya aku lebih nyaman manggil orang itu kakak kalau nggak bro aja, nggak ada yg lain."

ucap Aira tersenyum,

Jika Aira merasa nyaman dengan seseorang atau sudah merasa cukup dekat dia akan memanggil mereka bro, Man, atau Kakak.

" Hey kamu itu cewek, jangan aneh deh, manggil orang yang benar!."

ucap Naura geleng geleng, siapa yang mengira seorang Aira otaknya bisa gesrek juga, padahal Naura tau kalau Aira termasuk orang yg cerdas tapi juga suka berantem.

" Aih kak, aku nggak bisa ka Naura tau sendiri aku orangnya kaya gimana kan?!."

ucap Aira sambil bergelayut di lengan Naura sambil merayu, dan tersenyum manis.

" Iya iya, terserahlah..mba selalu kalah sama kamu mah."

ucap Naura. Aira hanya cekikikan mendengar ucapan Naura.

" Kak Naura, aku mau ke anak panti juga ya."

ucap Aira, belum mendengar jawaban apapun dari Naura, Aira langsung berlari ke panti asuhan yatim piatu yg letaknya tidak jauh dari panti jompo.

ketika Aira sampai disana, Aira langsung disambut oleh anak anak yg berada disana.

" Kak Airaaaa!!."

ucap Anak anak panti sambil berlari berhamburan ke dalam pelukan Aira, Aira hanya tersenyum melihat tingkah anak kecil. saat bersama mereka lah Aira bisa menjadi dirinya sendiri.

" Hey gimana kabar kalian?."

ucap Aira sambil duduk. dia sudah dikelilingi anak anak panti.

" Kami semua Baik baik aja kak, kak Aira kok jarang main kesini?."

ucap meyreka semua.

" Maafin kakak ya, lain kali kakak janji bakal sering sering main kesini."

ucap Aira sambil tersenyum dan mengelus rambut salah satu anak panti. Aira tersenyum mendengar celotehan anak anak panti, tanpa Aira sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan Aira semenjak masuk ke dalam panti, dia sangat terpesona dengan kecantikan dan kehangatan gadis itu yang diberikan ke anak anak panti.

" Ibu maaf boleh saya tau gadis yg baru saja masuk siapa?, kenapa anak anak di panti ini sangat kenal dengan gadis itu."

ucap Laki laki tersebut, matanya masih melihat kedepannya.

" Oh itu...dia nona Aira mas Rizal, dia memang sering main dengan anak anak di panti, makannya anak anak panti akrab semua dengan nona Aira, dia juga salah satu donatur disini, dan dia juga terkadang jadi guru di panti ini."

ucap Ibu Dina. sambil tersenyum dia juga sebenarnya ada rasa bangga tersendiri saat mengenalkan Aira seperti itu.

" Bukankah gadis itu masih remaja seperti masih SMA?."

ucap Rizal yg masih belum percaya kalau gadis yg didepannya ini juga seorang donatur.

" Wajar jika anda tidak percaya ucapan saya, tetapi nona Aira termasuk donatur kami, dan rutin bermain bersama anak anak panti."

ucap Ibu Dina meyakinkan laki laki yg disampingnya, Laki laki yg berada disampingnya adalah seorang CEO muda, tampan dan pendiam banyak yg mengejar nya.

" Apa Ibu tau pekerjaan dia apa?."

ucap Rizal penasaran.

" Kalau tidak salah dia seorang model, tapi dia juga bekerja part time di cafe."

ucap Ibu Dina. Rizal hanya diam dia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan ibu Dina, pikiran dan matanya masih terfokus pada seorang gadis dan orang itu adalah Aira.

" Mas Rizal,maaf sebelumnya Ibu perlu ke belakang dulu."

ucap Ibu Dina yg meminta ijin untuk pergi ke tempat lain.

"Silahkan Bu, maaf saya telah mengganggu waktu Ibu."

ucap Rizal sopan.

Setelah yakin kalau ibu Dina pergi, Rizal mengeluarkan hpnya dan memotret Aira yang sedang tersenyum.

" Cantik"

ucap Rizal pelan, tanpa dia sadari tersenyum sendiri.

hasil jepretan dari hp Rizal, Aira yg sedang tersenyum manis kepada anak anak panti yg sedang bermain dengannya.

Anak buah Rizal yg baru pertama kali melihat Rizal tersenyum, setelah kejadian 16 tahun yg lalu, mereka merasa heran, sebenarnya apa yang telah membuat bos besar mereka tersenyum seperti itu.

" Saya ingin kalian mencari informasi tentang wanita ini, jangan sampai ada yg tertinggal sedikit pun."

ucap Rizal dingin sambil mengirimkan foto yg dia ambil tadi.

" Baik tuan Rizal kami akan lakukan, apa sekarang anda akan pulang?."

ucap salah satu anak buahnya.

" Tidak saya masih ingin disini, kalian bisa meninggalkan saya, dan juga bawa semua mobilnya!!."

ucap Rizal dingin tanpa pikir panjang.

" Baik tuan."

ucap mereka tanpa bertanya lagi.

Mereka semua pergi, tinggal Rizal yg masih setia memperhatikan kegiatan yg sedang dilakukan oleh Aira, menurut dia semua yg dilakukan oleh Aira sangat lah menarik.

" Aira siapa sebenarnya kamu?"

ucap Rizal pelan.

.

.

Rizal Adipura Wijaya laki laki berparas tampan, pendiam dingin, sebenarnya dia lembut dan penyayang. banyak wanita yg mengejar nya tapi sama sekali tidak pernah di tanggapi oleh nya.

.

.

.

.

.

.

.

. jangan lupa like dan share ☺️.

Terpopuler

Comments

VANESHA ANDRIANI

VANESHA ANDRIANI

visualnya bikin meleleh tor....saya suka

2021-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 bab 55
56 Bab 56
57 bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
bab 55
56
Bab 56
57
bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!