Pagi yg cerah seharusnya di lalui dengan tenang, tetapi di satu keluarga memulai harinya dengan keributan, sama sekali tidak ada keharmonisan dirumah tersebut. mereka adalah keluarga Aira.
" Jika kamu bisa mendidik anak mu, mana mungkin dia akan menolaknya?."
ucap papahnya.
" Saya minta tolong setidaknya sampai dia lulus SMA, baru kita beri tau dia, hari ini dia akan ujian Nasional."
ucap Intan memohon kepada Suaminya.
" Baiklah aku beri waktu sampai dia mau lulus SMA, setelah itu aku sendiri yang akan memberi tahu nya."
ucap Hendra yg keluar dari kamarnya dan pergi kerja.
Aira sebenarnya merasa aneh, Karena semenjak kecil papahnya sama sekali tidak pernah menghiraukan Aira. tetapi sekarang,
Aira hanya terdiam mendengar percakapan orangtuanya, kenapa mereka membicarakan tentang kelulusan, dan sebenarnya apa yang terjadi, banyak sekali yg ingin Aira tanyakan, tapi dia urungkan karena dia tidak mau melihat mamahnya sedih.
" Aira.. kamu disini udah berapa lama sayang?."
ucap Intan
" Baru aja kok mah!!."
ucap Aira berbohong sambil tersenyum.
" Hari ini kamu mau kemana?, setau mamah hari ini kamu libur nak?."
ucap Intan.
" Biasa mah, mau ke panti jompo kangen sama nenek dan kakek yg disana."
ucap Aira sambil tersenyum, pergi ke panti asuhan yatim piatu atau pun panti jompo merupakan rutinitas Aira setiap Minggu.
" Oh ya sudah tunggu sebentar, Mamah mau menitipkan Makanan untuk yg di panti."
ucap mamahnya sambil berlalu pergi, Aira hanya menghela nafasnya, dia teringat kembali tentang ucapan papahnya, dia membuang prasangka buruk.
Setelah mamahnya memberikan bekal, Aira langsung pergi menggunakan sepeda di rumahnya, dia sangat senang saat menggunakan sepeda, memang sederhana sekali untuk membuatnya bahagia.
" Gw itu cewek kuat, jadi gw harus semangat!."
ucap Aira menyemangati dirinya sendiri, dan terus mengayuh sepedanya.
Sesampainya di panti jompo.
" Nenek.... Kakek...Aira bawa sesuatu ni."
ucap Aira berteriak sambil berlari membawa makanan, dia seperti anak kecil saat bersama mereka, jika dari luar Aira terkenal dengan cuek, jutek dan dingin tapi sebaliknya saat dia bersama dengan orang orang di panti dia akan menjadi orang yang hangat lembut dan penyayang.
" Cucu. nenek udah tumbuh jadi wanita cantik ya."
ucap Nenek rindu.
" Aku mah kalah sama nenek, nenek tetep cantik di usia tua."
ucap Aira sambil tersenyum.
" Sayang katanya kamu bentar lagi mau lulus SMA, mau lanjut dimana?."
ucap kakek Alung
" Belum tau kek, tapi minta doanya aja deh biar lancar dulu untuk ujiannya."
ucap Aira lembut.
" Kamu itu sangat cantik nak, semoga kebahagiaan selalu bersama mu."
ucap kakek Alung tersenyum. Aira hanya tersenyum, semoga saja doa kakek didengar oleh tuhan, pikirnya.
" Eh..adik Aira sejak kapan datangnya?."
ucap Seorang wanita.
" Baru sampai tadi ka Naura, oh iya denger katanya orang panti mau jalan-jalan ya Minggu depan ke Jogja?."
ucap Aira.
" Iya, kamu mau ikut nggak?."
ucap Naura.
" Nggak Kak, Minggu ini mah kemungkinan aku lagi sibuk dengan ujian akhir, tapi lain waktu aku pasti ikut."
ucap Aira tersenyum, tidak tau kenapa saat memikirkan tentang ujian, dia teringat ucapan orang tuanya.
" Ok nanti mba tunggu kabarnya, kamu kenapa nggak panggil mba aja, kalau kakak itu agak gimana gitu?, Mba sedikit kurang nyaman."
ucap Naura.
" Ribet kalau manggil mba mah, soalnya aku lebih nyaman manggil orang itu kakak kalau nggak bro aja, nggak ada yg lain."
ucap Aira tersenyum,
Jika Aira merasa nyaman dengan seseorang atau sudah merasa cukup dekat dia akan memanggil mereka bro, Man, atau Kakak.
" Hey kamu itu cewek, jangan aneh deh, manggil orang yang benar!."
ucap Naura geleng geleng, siapa yang mengira seorang Aira otaknya bisa gesrek juga, padahal Naura tau kalau Aira termasuk orang yg cerdas tapi juga suka berantem.
" Aih kak, aku nggak bisa ka Naura tau sendiri aku orangnya kaya gimana kan?!."
ucap Aira sambil bergelayut di lengan Naura sambil merayu, dan tersenyum manis.
" Iya iya, terserahlah..mba selalu kalah sama kamu mah."
ucap Naura. Aira hanya cekikikan mendengar ucapan Naura.
" Kak Naura, aku mau ke anak panti juga ya."
ucap Aira, belum mendengar jawaban apapun dari Naura, Aira langsung berlari ke panti asuhan yatim piatu yg letaknya tidak jauh dari panti jompo.
ketika Aira sampai disana, Aira langsung disambut oleh anak anak yg berada disana.
" Kak Airaaaa!!."
ucap Anak anak panti sambil berlari berhamburan ke dalam pelukan Aira, Aira hanya tersenyum melihat tingkah anak kecil. saat bersama mereka lah Aira bisa menjadi dirinya sendiri.
" Hey gimana kabar kalian?."
ucap Aira sambil duduk. dia sudah dikelilingi anak anak panti.
" Kami semua Baik baik aja kak, kak Aira kok jarang main kesini?."
ucap meyreka semua.
" Maafin kakak ya, lain kali kakak janji bakal sering sering main kesini."
ucap Aira sambil tersenyum dan mengelus rambut salah satu anak panti. Aira tersenyum mendengar celotehan anak anak panti, tanpa Aira sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan Aira semenjak masuk ke dalam panti, dia sangat terpesona dengan kecantikan dan kehangatan gadis itu yang diberikan ke anak anak panti.
" Ibu maaf boleh saya tau gadis yg baru saja masuk siapa?, kenapa anak anak di panti ini sangat kenal dengan gadis itu."
ucap Laki laki tersebut, matanya masih melihat kedepannya.
" Oh itu...dia nona Aira mas Rizal, dia memang sering main dengan anak anak di panti, makannya anak anak panti akrab semua dengan nona Aira, dia juga salah satu donatur disini, dan dia juga terkadang jadi guru di panti ini."
ucap Ibu Dina. sambil tersenyum dia juga sebenarnya ada rasa bangga tersendiri saat mengenalkan Aira seperti itu.
" Bukankah gadis itu masih remaja seperti masih SMA?."
ucap Rizal yg masih belum percaya kalau gadis yg didepannya ini juga seorang donatur.
" Wajar jika anda tidak percaya ucapan saya, tetapi nona Aira termasuk donatur kami, dan rutin bermain bersama anak anak panti."
ucap Ibu Dina meyakinkan laki laki yg disampingnya, Laki laki yg berada disampingnya adalah seorang CEO muda, tampan dan pendiam banyak yg mengejar nya.
" Apa Ibu tau pekerjaan dia apa?."
ucap Rizal penasaran.
" Kalau tidak salah dia seorang model, tapi dia juga bekerja part time di cafe."
ucap Ibu Dina. Rizal hanya diam dia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan ibu Dina, pikiran dan matanya masih terfokus pada seorang gadis dan orang itu adalah Aira.
" Mas Rizal,maaf sebelumnya Ibu perlu ke belakang dulu."
ucap Ibu Dina yg meminta ijin untuk pergi ke tempat lain.
"Silahkan Bu, maaf saya telah mengganggu waktu Ibu."
ucap Rizal sopan.
Setelah yakin kalau ibu Dina pergi, Rizal mengeluarkan hpnya dan memotret Aira yang sedang tersenyum.
" Cantik"
ucap Rizal pelan, tanpa dia sadari tersenyum sendiri.
hasil jepretan dari hp Rizal, Aira yg sedang tersenyum manis kepada anak anak panti yg sedang bermain dengannya.
Anak buah Rizal yg baru pertama kali melihat Rizal tersenyum, setelah kejadian 16 tahun yg lalu, mereka merasa heran, sebenarnya apa yang telah membuat bos besar mereka tersenyum seperti itu.
" Saya ingin kalian mencari informasi tentang wanita ini, jangan sampai ada yg tertinggal sedikit pun."
ucap Rizal dingin sambil mengirimkan foto yg dia ambil tadi.
" Baik tuan Rizal kami akan lakukan, apa sekarang anda akan pulang?."
ucap salah satu anak buahnya.
" Tidak saya masih ingin disini, kalian bisa meninggalkan saya, dan juga bawa semua mobilnya!!."
ucap Rizal dingin tanpa pikir panjang.
" Baik tuan."
ucap mereka tanpa bertanya lagi.
Mereka semua pergi, tinggal Rizal yg masih setia memperhatikan kegiatan yg sedang dilakukan oleh Aira, menurut dia semua yg dilakukan oleh Aira sangat lah menarik.
" Aira siapa sebenarnya kamu?"
ucap Rizal pelan.
.
.
Rizal Adipura Wijaya laki laki berparas tampan, pendiam dingin, sebenarnya dia lembut dan penyayang. banyak wanita yg mengejar nya tapi sama sekali tidak pernah di tanggapi oleh nya.
.
.
.
.
.
.
.
. jangan lupa like dan share ☺️.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
visualnya bikin meleleh tor....saya suka
2021-03-01
0