BSC 12

Dengan jantung berdebar, Shenina masuk ke sebuah apotek yang tak jauh dari perusahaan tempatnya bekerja. Tangannya sudah panas dingin, takut-takut apa yang ia cemaskan memang benar-benar terjadi.

Shenina menelan ludahnya kasar, kemudian ia pun meminta sesuatu yang memang saat ini dibutuhkannya untuk membuktikan kecurigaannya.

"Boleh saya pinjam toiletnya sebentar?" tanya Shenina pada penjaga apotek tersebut. Perempuan yang seumuran Shenina itupun mempersilahkan. Shenina pun segera masuk ke dalam toilet dan mengeluarkan cup kecil yang dibawanya serta test pact yang baru saja dibelinya.

Dengan dada yang berdebar kencang, Shenina pun mulai menampung air seninya di dalam cup kecil tadi kemudian memasukkan ujung test pack yang baru saja ia keluarkan dari dalam bungkusnya.

Shenina memejamkan matanya sambil berdoa semoga kecurigaannya tidak terbukti. Namun kenyataan berkata lain, garis dua tercetak jelas di atas benda pipih tersebut membuat kaki Shenina seketika lemas bagai jelly hingga ia pun terduduk di lantai sambil meremas rambutnya.

"Tidak ... ini tidak mungkin terjadi. Aku ... tidak mungkin hamil," gumamnya dengan hati yang bergemuruh perih.

...***...

Sesampainya di rumah, Shenina terus mengurung dirinya. Kepalanya benar-benar berdenyut nyeri. Jiwanya resah, pikirannya kalut.

Dibukanya ponsel miliknya, kemudian jarinya terulur membuka galeri foto yang didominasi foto-foto dirinya dan Theo. Air mata Shenina luruh begitu saja. Padahal sebentar lagi mereka akan menikah. Theo sedang mempersiapkan semuanya. Theo tahu,Bayah Shenina pasti takkan memedulikan Shenina. Oleh sebab itu, ia mempersiapkan segalanya sendiri. Theo sudah tak sabar untuk memboyong Shenina dan menjauhkannya dari keluarga tak berperasaan itu.

Tapi apa yang terjadi? Kehamilan tak terduga ini sudah jelas akan menghancurkan dan mengacaukan segalanya. Apa mungkin Theo masih mau menerima dirinya yang tengah hamil anak orang lain? Sedangkan laki-laki itu saja selalu menahan diri untuk tidak melakukan hal itu sebelum menikahinya.

Belum lagi keluarganya. Keluarga Theo merupakan keluarga yang cukup terpandang. Semisalnya Theo mau menerima, belum tentu keluarganya mau menerima dirinya. Ia yakin, keluarga Theo pasti takkan setuju Theo menikahi dirinya yang tengah hamil anak orang lain.

Shenina tergugu. Ia meremas rambutnya frustasi. Ia bingung harus melakukan apa setelah ini.

"Apa kau harus mengatakannya pada pak Rainero? Tapi bagaimana kalau ia tidak mau tanggung jawab?" gusar Shenina.

Duk duk duk duk ...

"Shenina, buka pintunya!" teriak Ambar dari luar kamar sambil menggedor-gedor pintu kamar Shenina.

Shenina yang tengah melamun seketika tersentak membuat nyeri di kepalanya kian menjadi.

Shenina awalnya masa bodoh, tapi gedoran itu ternyata tak mau berhenti sebelum ia sendiri yang membukanya.

Dengan perasaan kesal, Shenina pun membuka pintunya hingga tampaklah seorang wanita paruh baya yang sedang berkacak pinggang di hadapannya.

"Lama sekali, pasti kau sengaja bukan!" sentak Ambar nyalang. Siang itu Harold belum pulang dari minimarket jadi Ambar tak perlu memasang wajah bak seorang malaikat di hadapan Shenina.

"Ada apa? Kalau hanya ingin mengomel tidak jelas, lebih baik anda pergi dari sini," sentak Shenina tak kalah nyalang membuat Ambar terbeliak karena tak menyangka Shenina kali ini akan melawannya.

"Sialan! Kau berani melawanku, hah!" pekik Ambar. Lantas ia pun melayangkan tangannya untuk menampar Shenina, tapi dengan cepat Shenina menangkap tangan itu dan menghempaskannya.

"Jangan pernah menyentuhkan tangan kotormu itu di wajahku!" desis Shenina dengan mata memerah. Dia sedang banyak pikiran saat ini, tapi Ambar tiba-tiba datang dan membuatnya kian kesal.

Ambar tergelak kencang, "bagus. Sepertinya kau makin berani. Tapi berapa lama kau sanggup sok berani seperti ini, hah? Dasar benalu tak tau malu."

"Siapa yang kau sebut benalu, hah? Perlu ku ingatkan siapa dirimu sebenarnya? Kau hanyalah seorang pem-ban-tu yang merangkak naik ke atas ranjang majikannya setelah berhasil menyingkirkan nyonya sebenarnya," desis Shenina dengan sorot mata penuh kebencian.

Ambar menggeram kesal. Ia paling tak suka bila diingatkan masa lalu kelamnya. Tak ada yang tahu masa lalunya yang hanya seorang pembantu. Ambar berhasil menutupi masa lalunya dengan bersikap anggun dan bijak di hadapan orang-orang.

"Dasar brengsekkk!"

Ambar kembali hendak mendaratkan tangannya di wajah Shenina, tapi Shenina justru menangkap tangan Ambar dan meremasnya kencang.

"Sudah aku katakan, jangan pernah sentuhkan tangan kotormu di wajahku, brengsekk!"

"Kau yang brengsekk. Tunggu saja, aku pasti akan menyingkirkanmu dari rumah ini secepatnya. Aku akan membuatmu terlunta-lunta di jalanan karena telah berani melawanku, ingat itu!" desis Ambar mengancam Shenina. Ambar pun segera pergi setelah mengancam Shenina. Ia benar-benar kesal dengan sikap Shenina yang selalu saja melawannya. Sebenarnya sudah sering Ambar melakukan sesuatu berharap Harold segera mengusir Shenina, tapi Harold tak pernah mengusir Shenina. Ambar berpikir keras apakah sesuatu yang bisa membuat Harold benar-benar murka?

Sementara itu, Shenina segera menutup pintu setelah Ambar berlalu. Tubuhnya luruh ke lantai, Shenina benar-benar lelah menghadapi semua ini.

Shenina memejamkan mata, berpikir apa yang harus ia lakukan pada bayi yang sedang tumbuh di dalam rahimnya. Shenina tidak pernah terpikirkan sedikitpun untuk menyingkirkan bayi itu.

"Aku harus memberitahu mengenai kehamilanku ini pada pak Rainero. Entah dia mau bertanggung jawab atau tidak, yang pasti dia harus tau karena ini hasil perbuatannya," gumamnya setelah berpikir panjang hari itu.

Keesokan harinya, dengan perasaan gamang, Shenina menatap test pack di genggaman tangannya. Padahal kemarin ia sangat yakin ingin memberitahukan perihal kehamilannya itu pada Rainero, tapi yang terjadi kini justru kegelisahan. Terlalu banyak yang Shenina cemaskan membuatnya bingung.

Shenina menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Setelah meyakinkan dirinya untuk segera memberitahukan perihal kehamilannya pada Rainero, Shenina pun segera beranjak dari kursinya dan mengetuk pintu ruangan Rainero. Setelah mendapatkan izin masuk, Shenina pun gegas masuk.

Padahal tadi, Shenina telah meyakinkan diri, tapi entah mengapa, saat telah berada di ruangan Rainero, dirinya mendadak gugup.

"Ada apa? Cepat katakan, jangan bengong!" suara Rainero yang datang dan berat menyadarkan Shenina dari lamunannya.

"Pak ... saya ... saya ... "

"Saya apa? Kenapa kau tiba-tiba gagu, hah? Cepat katakan urusanmu dan segera keluar!" desis Rainero. Bukan tanpa alasan ia segera mengusir Shenina, sebab aroma perempuan itu perasan selalu saja menusuk-nusuk hidungnya. Membuatnya berfantasi ria ingin melakukan sesuatu yang luar biasa pada perempuan itu. Apalagi saat menatap wajah Shenina, membuatnya ...

"Pak, saya ... saya hamil."

Mata Rainero seketika terbelalak. Dirinya yang hampir saja berfantasi kembali dengan Shenina sebagai tokoh utamanya seketika tersentak dengan mata melotot. Apa maksud perempuan itu mengatakan padanya kalau dirinya tengah hamil?

"Hamil? Lantas? Kenapa kau katakan itu padaku?" desis Rainero emosi. Ia benci sekali saat ada yang mengucapkan kata kehamilan. Rainero seakan diejek karena divonis tidak bisa memberikan keturunan.

Mata Shenina membulat. Kenapa respon Rainero seperti itu? Seakan tidak pernah terjadi sesuatu pada dirinya dan Rainero.

"Pak, saya ... saya hamil anak bapak."

Brakkk ...

Rainero sontak menggebrak meja kerjanya saat Shenina mengatakan dirinya hamil anaknya.

"Apa kau gila, hah? Kau ingin menipuku, iya? Oh, jadi ini rencanamu yang tidak mau menerima uang dariku karena kau ingin menjebakku agar mau menikahi mu?" pekik Rainero dengan wajah menggelap menahan luapan emosi yang menerjang.

"Apa maksud Anda? Aku menipu Anda? Kenapa Anda bisa berpikir sepicik itu? Aku tidak pernah berniat menjebak Anda."

"Lalu itu? Apa namanya kalau bukan menjebak? Kau hamil anak orang lain, lalu mengatakan kau hamil anakku, shiiit! Kau pikir aku sebodoh itu untuk kau tipu."

"Tapi ini benar anak Anda, pak. Darah daging Anda." Shenina tetap kukuh menegaskan kalau dirinya tidak menipu Rainero dan bayi yang ada di dalam kandungannya benar-benar anak Rainero.

"Hahahaha ... itu bukan bayiku, sialan," pekik Rainero dengan suara menggelegar. Bagaimana ia bisa percaya sebab ia telah divonis mandul sebelum ini.

"Tapi begitulah kenyataannya, anak yang ku kandung benar-benar anak Anda. Jangan Anda lupakan kalau Andalah yang pertama kali meniduriku."

"Ya, aku akui aku yang pertama, tapi tak ada jaminan kau tidak akan tidur dengan laki-laki lain kan! Jadi pergi dari sini, jangan coba-coba menampakkan wajahmu lagi, penipu."

Jantung Shenina berdegup dengan kencang. Sebenarnya tubuhnya sudah sejak tadi gemetaran. Sekuat tenaga ia menahan gemuruh di dadanya untuk meyakinkan kalau ia benar-benar mengandung anak Rainero. Oke bila laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab, tapi haruskah dengan mengatakan dirinya telah menipu laki-laki itu?

"Aku bukan perempuan murahan!" ucap Shenina dengan suara bergetar. Air matanya jatuh begitu saja dari sudut matanya. Hatinya sakit ketika Rainero tidak mempercayai sedikit saja kalau anak yang ia kandung adalah anaknya. "Anak ini ... anak yang saya kandung benar-benar anak Anda, Pak. Saya hanya pernah melakukannya dengan Anda. Anda yang memaksa saya. Anda benar-benar jahat, Pak. Kenapa Anda tidak mau mengakui darah daging Anda sendiri?"

Sebenarnya jantung Rainero berdetak kencang saat melihat bagaimana Shenina mengucapkan setiap kata dengan suara bergetar, tapi ego yang tinggi dan kemarahan karena merasa hendak ditipu membuatnya menutup mata akan sorot mata penuh kekecewaan di mata Shenina.

"Kau tahu kenapa saya marah dan tidak mau mengakuinya? Oke, lihat ini!"

Rainero lantas membuka laci yang ada di meja kerjanya kemudian mengambil sebuah amplop berlogo rumah sakit. Kemudian ia membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya.

"Lihat ini! Lihat!" terikat Rainero. "Aku mandul, Shenina. AKU MANDUL. JADI BAGAIMANA AKU BISA MENGHAMILIMU, HAH? BAGAIMANA BISA? JAWAB?" Raung Rainero yang untuk pertama kalinya menyebutkan nama Shenina sambil melemparkan lembaran kertas itu ke arah Shenina yang justru jatuh di bawah kaki Shenina. Shenina lantas memungut kertas itu dan membacanya. Dadanya kian bergemuruh. Rasa mual naik ke mulutnya, tapi sebisa mungkin ia tahan sehingga membuat keringat dingin mengucur deras di sekujur tubuhnya.

"Ini tidak mungkin, Pak. Ini tidak mungkin karena saya hanya tidur dengan Anda."

"Diam kau penipu," sentak Rainero lagi sambil melemparkan apa saja yang ada di hadapannya. "Pergi! Pergi sekarang juga dari hadapanku! Aku tak mau melihatmu lagi dan mulai hari ini kau aku pecat. PERGI!!!" Teriak Rainero sekuat tenaga sampai urat-urat di lehernya tampak keluar.

Tubuh Shenina bergetar hebat. Air matanya terus berjatuhan sambil menatap nanar Rainero yang tidak mau mengakui anaknya sama sekali.

"Baik, Pak. Saya akan pergi. Saya akan pergi jauh sejauh-jauhnya dan takkan pernah menampakkan diri saya lagi di hadapan Anda. Tapi sebelum itu, saya ingin mengatakan, semoga Anda tidak pernah menyesali keputusan Anda ini. Permisi," ucapnya pelan dengan sorot mata penuh luka.

Rainero tertegun saat mendengar kalimat itu. Pun sorot mata Shenina yang menunjukkan betapa besar luka yang ia rasakan. Ada rasa berkecamuk di dalam hatinya. Tapi ia pun tidak terima ditipu mentah-mentah seperti ini. Seandainya ia tidak mengetahui kalau dirinya mandul, mungkin ia akan langsung percaya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tapi ... faktanya dirinya mandul. Dirinya tidak bisa memberikan keturunan, lalu bagaimana ia bisa bertanggung jawab pada janin yang ia tidak ketahui siapa ayahnya yang sebenarnya?

Rainero meremas rambutnya. Sesak, dadanya seketika sesak. Entah mengapa, ada rasa menyeruak yang membuat dadanya begitu sesak.

"Aaaarghhh ... " Rainero berteriak sambil melemparkan semua benda yang ada di atas mejanya. Setitik air mata jatuh di sudut matanya. Disekanya air mata itu. Ia tak mengerti, mengapa air matanya bisa jatuh? Kenapa ia harus menangis setelah mengusir Shenina pergi? Bukankah perempuan itu telah menipunya? Lantas, kenapa ia seperti menyesali apa yang telah ia lakukan?

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Disini aku juga bingung, andai kan posisi ku di Rai mungkin pikiran sama juga,, Hasil dr dokter aku mandul itu artinya aku ngk bisa membuai sel telur,, lantas bagaimana Shen bisa hamil,, kan jadi serba salah paham.
Shen pergi sejauh mungkin syg.
pergi dr rmh terkutuk itu

2025-02-05

1

Wirda Wati

Wirda Wati

dasar bodoh sekolah tinggi,anak terpandang...

2025-01-25

0

Sweet Girl

Sweet Girl

nah lu... kapok...

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 BSC 1.
2 BSC 2
3 BSC 3
4 BSC 4
5 BSC 5
6 BSC 6
7 BSC 7
8 BSC 8
9 BSC 9
10 BSC 10
11 BSC 11
12 BSC 12
13 BSC 13
14 BSC 14
15 BSC 15
16 BSC 16
17 BSC 17
18 BSC 18
19 BSC 19
20 BSC 20
21 BSC 21
22 BSC 22
23 BSC 23
24 BSC 24
25 BSC 25
26 BSC 26
27 BSC 27
28 BSC 28
29 BSC 29
30 BSC 30
31 BSC 31
32 BSC 32
33 BSC 33
34 BSC 34
35 BSC 35
36 BSC 36
37 BSC 37
38 BSC 38
39 BSC 39
40 BSC 40
41 BSC 41
42 BSC 42
43 BSC 43
44 BSC 44
45 BSC 45
46 BSC 46
47 BSC 47
48 BSC 48
49 BSC 49
50 BSC 50
51 BSC 51
52 BSC 52
53 BSC 53
54 BSC 54
55 BSC 55
56 BSC 56
57 BSC 57
58 BSC 58
59 BSC 59
60 BSC 60
61 BSC 61
62 BSC 62
63 BSC 63
64 BSC 64
65 BSC 65
66 BSC 66
67 BSC 67
68 BSC 68
69 BSC 69
70 BSC 70
71 BSC 71
72 BSC 72
73 BSC 73
74 BSC 74
75 BSC 75
76 BCS 76
77 BCS 77
78 BSC 78
79 BSC 79
80 BSC 80
81 BSC 81
82 BSC 82
83 BSC 83
84 BSC 84
85 BSC 85
86 BSC 86
87 BSC 87
88 BSC 88
89 BSC 89
90 BSC 90
91 BSC 91
92 BSC 92
93 BSC 93
94 BSC 94
95 BSC 95
96 Mau share bacaan aja.
97 BSC 96
98 BSC 97
99 BSC 98
100 BSC 99
101 BSC 100
102 BSC 101
103 BSC 102
104 BSC 103
105 BSC 104
106 BSC 105
107 BSC 106
108 BSC 107
109 BSC 108
110 BSC 109
111 BSC 110
112 BSC 111
113 BSC 112
114 BSC 113
115 BSC 114
116 BSC 115
117 BSC 116
118 BSC 117
119 BSC 118
120 BSC 119
121 BSC 120
122 BSC 121
123 BSC 122
124 BSC 123
125 BSC 124
126 BSC 125
127 BSC 126
128 BSC 127
129 BSC 128
130 BSC 129
131 BSC 130
132 BSC 131
133 BSC 132 (S2 part 1)
134 BSC 133 (S2 part 2)
135 BSC 134 (S2 Part 3)
136 BSC 135 (S2 Part 4)
137 BSC 136 (S2 Part 5)
138 BSC 137 (S2 Part 6)
139 BSC 138 (S2 Part 7)
140 BSC 139 (S2 Part 8)
141 BSC 140 (S2 Part 9)
142 BSC 141 (S2 Part 10)
143 BSC 142 (S2 Part 11)
144 BSC 143 (S2 Part 12)
145 BSC 144 (S2 Part 13)
146 BSC 145 (S2 Part 14)
147 BSC 146 (S2 Part 15)
148 BSC 147 (S2 Part 16)
149 BSC 148 (S2 Part 17)
150 BSC 149 (S2 Part 18)
151 BSC 150 (S2 Part 19)
152 BSC 151 (S2 Part 20)
153 BSC 152 (S2 Part 21)
154 BSC 153 (S2 Part 22)
155 BSC 154 (S2 Part 23)
156 BSC 155 (S2 Part 24)
157 BSC 156 (S2 Part 25)
158 BSC 157 (S2 Part 26)
159 BSC 158 (S3 Part 1)
160 BSC 159 (S3 Part 2)
161 BSC 160 (S3 Part 3)
162 BSC 161 (S3 Part 4)
163 BSC 162 (S3 Part 5)
164 BSC 163 (S3 Part 6)
165 BSC 164 (S3 Part 7)
166 BSC 165 (S3 Part 8)
167 BSC 166 (S3 Part 9)
168 BSC 167 (S3 Part 10)
169 BSC 168 (S3 Part 11)
170 BSC 169 (S3 Part 12)
171 BSC 170 (S3 Part 13)
172 BSC 171 (S3 Part 14)
173 BSC 172 (S3 Part 15)
174 BSC 173 (S3 Part 16)
175 BSC 174 (S3 Part 17)
176 BSC 175 (S3 Part 18)
177 BSC 176 (S3 Part 19)
178 BSC 177 (S3 Part 20)
179 BSC 178 (S3 Part 21)
180 BSC 179 (S3 Part 22)
181 BSC 180 (S3 Part 23)
182 BSC 181 (S3 Part 24)
183 BSC 182 (S3 Part 25)
184 BSC 183 (S3 Part 26)
185 BSC 184 (S3 Part 27)
186 BSC 185 (S3 Part 28)
187 BSC 186 (S3 Part 29)
188 BSC 187 (S3 Part 30)
189 BSC 188 (S3 Part 31)
190 BSC 189 (S3 Part 32)
191 BAC 190 (S3 Part 32)
192 BSC 191 (S3 Part 33)
193 BSC 192 (S3 Part 34)
194 BSC 193 (S3 Part 35)
195 BSC 194 (S3 Part 36)
196 BSC 195 (S3 Part 37)
197 BSC 196 (S3 Part 38)
198 BSC 197 (S3 Part 39)
199 BSC 198 (S3 Part 40)
200 BSC 199 (S3 Part 41)
201 BSC 200 (S3 Part 42)
202 BSC 201 (S3 Part 43)
203 BSC 202 (S3 Part 44)
204 BSC 203 (S3 Part 45)
205 BSC 204 (S3 Part 46)
206 BSC 205 (S3 Part 47)
207 BSC 206 (S3 Part 48)
208 BSC 207 (S3 Part 49)
209 BSC 208 (S3 Part 50)
210 BSC 209 (S3 Part 51)
211 BSC 210 (S3 Part 52)
212 BSC 211 (S3 Part 53)
213 BSC 212 (S3 Part 54)
214 BSC 213 (S3 Part 55)
215 BSC 214 (S3 Part 56)
216 BSC 215 (S3 Part 57)
217 BSC 216 (S3 Part 58)
218 BSC 217 (S3 Part 59)
219 BSC 218 (S3 Part 60)
220 BSC 219 (S3 Part 61)
221 BSC 220 (S3 Part 62)
222 BSC 221 (S3 Part 63)
223 BSC 222 (S3 Part 64)
224 BSC 223 (S3 Part 65)
225 BSC 224 (S3 Part 66)
226 BSC 225 (S3 Part 67)
227 BSC 226 (S3 Part 68)
228 BSC 227 (S3 Part 69)
229 BSC 228 (S3 Part 70)
230 BSC 229 (S3 Part 71)
231 BSC 230 (S3 Part 72)
232 BSC 231 (S3 Part 73)
233 BSC 232 (S3 Part 74)
234 BSC 233 (S3 Part 75)
235 BSC 234 (S3 Part 76)
236 BSC 235 (S3 Part 77)
237 BONCHAP 1
238 BONCHAP 2
239 Info cerita anak-anak Rainero cs dibuat dibuku baru
Episodes

Updated 239 Episodes

1
BSC 1.
2
BSC 2
3
BSC 3
4
BSC 4
5
BSC 5
6
BSC 6
7
BSC 7
8
BSC 8
9
BSC 9
10
BSC 10
11
BSC 11
12
BSC 12
13
BSC 13
14
BSC 14
15
BSC 15
16
BSC 16
17
BSC 17
18
BSC 18
19
BSC 19
20
BSC 20
21
BSC 21
22
BSC 22
23
BSC 23
24
BSC 24
25
BSC 25
26
BSC 26
27
BSC 27
28
BSC 28
29
BSC 29
30
BSC 30
31
BSC 31
32
BSC 32
33
BSC 33
34
BSC 34
35
BSC 35
36
BSC 36
37
BSC 37
38
BSC 38
39
BSC 39
40
BSC 40
41
BSC 41
42
BSC 42
43
BSC 43
44
BSC 44
45
BSC 45
46
BSC 46
47
BSC 47
48
BSC 48
49
BSC 49
50
BSC 50
51
BSC 51
52
BSC 52
53
BSC 53
54
BSC 54
55
BSC 55
56
BSC 56
57
BSC 57
58
BSC 58
59
BSC 59
60
BSC 60
61
BSC 61
62
BSC 62
63
BSC 63
64
BSC 64
65
BSC 65
66
BSC 66
67
BSC 67
68
BSC 68
69
BSC 69
70
BSC 70
71
BSC 71
72
BSC 72
73
BSC 73
74
BSC 74
75
BSC 75
76
BCS 76
77
BCS 77
78
BSC 78
79
BSC 79
80
BSC 80
81
BSC 81
82
BSC 82
83
BSC 83
84
BSC 84
85
BSC 85
86
BSC 86
87
BSC 87
88
BSC 88
89
BSC 89
90
BSC 90
91
BSC 91
92
BSC 92
93
BSC 93
94
BSC 94
95
BSC 95
96
Mau share bacaan aja.
97
BSC 96
98
BSC 97
99
BSC 98
100
BSC 99
101
BSC 100
102
BSC 101
103
BSC 102
104
BSC 103
105
BSC 104
106
BSC 105
107
BSC 106
108
BSC 107
109
BSC 108
110
BSC 109
111
BSC 110
112
BSC 111
113
BSC 112
114
BSC 113
115
BSC 114
116
BSC 115
117
BSC 116
118
BSC 117
119
BSC 118
120
BSC 119
121
BSC 120
122
BSC 121
123
BSC 122
124
BSC 123
125
BSC 124
126
BSC 125
127
BSC 126
128
BSC 127
129
BSC 128
130
BSC 129
131
BSC 130
132
BSC 131
133
BSC 132 (S2 part 1)
134
BSC 133 (S2 part 2)
135
BSC 134 (S2 Part 3)
136
BSC 135 (S2 Part 4)
137
BSC 136 (S2 Part 5)
138
BSC 137 (S2 Part 6)
139
BSC 138 (S2 Part 7)
140
BSC 139 (S2 Part 8)
141
BSC 140 (S2 Part 9)
142
BSC 141 (S2 Part 10)
143
BSC 142 (S2 Part 11)
144
BSC 143 (S2 Part 12)
145
BSC 144 (S2 Part 13)
146
BSC 145 (S2 Part 14)
147
BSC 146 (S2 Part 15)
148
BSC 147 (S2 Part 16)
149
BSC 148 (S2 Part 17)
150
BSC 149 (S2 Part 18)
151
BSC 150 (S2 Part 19)
152
BSC 151 (S2 Part 20)
153
BSC 152 (S2 Part 21)
154
BSC 153 (S2 Part 22)
155
BSC 154 (S2 Part 23)
156
BSC 155 (S2 Part 24)
157
BSC 156 (S2 Part 25)
158
BSC 157 (S2 Part 26)
159
BSC 158 (S3 Part 1)
160
BSC 159 (S3 Part 2)
161
BSC 160 (S3 Part 3)
162
BSC 161 (S3 Part 4)
163
BSC 162 (S3 Part 5)
164
BSC 163 (S3 Part 6)
165
BSC 164 (S3 Part 7)
166
BSC 165 (S3 Part 8)
167
BSC 166 (S3 Part 9)
168
BSC 167 (S3 Part 10)
169
BSC 168 (S3 Part 11)
170
BSC 169 (S3 Part 12)
171
BSC 170 (S3 Part 13)
172
BSC 171 (S3 Part 14)
173
BSC 172 (S3 Part 15)
174
BSC 173 (S3 Part 16)
175
BSC 174 (S3 Part 17)
176
BSC 175 (S3 Part 18)
177
BSC 176 (S3 Part 19)
178
BSC 177 (S3 Part 20)
179
BSC 178 (S3 Part 21)
180
BSC 179 (S3 Part 22)
181
BSC 180 (S3 Part 23)
182
BSC 181 (S3 Part 24)
183
BSC 182 (S3 Part 25)
184
BSC 183 (S3 Part 26)
185
BSC 184 (S3 Part 27)
186
BSC 185 (S3 Part 28)
187
BSC 186 (S3 Part 29)
188
BSC 187 (S3 Part 30)
189
BSC 188 (S3 Part 31)
190
BSC 189 (S3 Part 32)
191
BAC 190 (S3 Part 32)
192
BSC 191 (S3 Part 33)
193
BSC 192 (S3 Part 34)
194
BSC 193 (S3 Part 35)
195
BSC 194 (S3 Part 36)
196
BSC 195 (S3 Part 37)
197
BSC 196 (S3 Part 38)
198
BSC 197 (S3 Part 39)
199
BSC 198 (S3 Part 40)
200
BSC 199 (S3 Part 41)
201
BSC 200 (S3 Part 42)
202
BSC 201 (S3 Part 43)
203
BSC 202 (S3 Part 44)
204
BSC 203 (S3 Part 45)
205
BSC 204 (S3 Part 46)
206
BSC 205 (S3 Part 47)
207
BSC 206 (S3 Part 48)
208
BSC 207 (S3 Part 49)
209
BSC 208 (S3 Part 50)
210
BSC 209 (S3 Part 51)
211
BSC 210 (S3 Part 52)
212
BSC 211 (S3 Part 53)
213
BSC 212 (S3 Part 54)
214
BSC 213 (S3 Part 55)
215
BSC 214 (S3 Part 56)
216
BSC 215 (S3 Part 57)
217
BSC 216 (S3 Part 58)
218
BSC 217 (S3 Part 59)
219
BSC 218 (S3 Part 60)
220
BSC 219 (S3 Part 61)
221
BSC 220 (S3 Part 62)
222
BSC 221 (S3 Part 63)
223
BSC 222 (S3 Part 64)
224
BSC 223 (S3 Part 65)
225
BSC 224 (S3 Part 66)
226
BSC 225 (S3 Part 67)
227
BSC 226 (S3 Part 68)
228
BSC 227 (S3 Part 69)
229
BSC 228 (S3 Part 70)
230
BSC 229 (S3 Part 71)
231
BSC 230 (S3 Part 72)
232
BSC 231 (S3 Part 73)
233
BSC 232 (S3 Part 74)
234
BSC 233 (S3 Part 75)
235
BSC 234 (S3 Part 76)
236
BSC 235 (S3 Part 77)
237
BONCHAP 1
238
BONCHAP 2
239
Info cerita anak-anak Rainero cs dibuat dibuku baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!