BSC 4

Shenina baru saja tiba di club malam sesuai yang diinstruksikan Axton. Dengan perasaan gugup, Shenina masuk dan mulai mencari keberadaan Rainero yang menurut Axton tengah mabuk.

Shenina benar-benar gugup. Bagaimana tidak, selama ini ia tidak pernah berinteraksi berlebihan dengan atasannya selain menyerahkan dokumen, melaporkan hasil rapat, melaporkan jadwalnya, ataupun membuatkan kopi. Ya, interaksi mereka hanya seputar pekerjaan saja, tak lebih. Lalu kini, ia diminta menjemput Rainero dan mengantarkannya pulang, benar-benar memusingkan.

"Dimana dia?" gumam Shenina saat masuk ke dalam club malam. Matanya mengedar, mencari sosok tampan dan gagah itu sambil sesekali mengucek mata sebab bagaimanapun ia baru saja menenggak minuman keras tentu saja efeknya masih terasa. Untung saja ia belum benar-benar mabuk, kalau iya?

"Ck ... " Shenina berdecak saat melihat pemandangan tak senonoh bertebaran di club malam itu. Bulu kuduk Shenina seketika merinding. Bahkan tubuhnya sudah panas dingin seakan ikut tergoda ingin melakukannya juga. "Jangan gila kau, Shen! Ayo temukan bosmu itu dan segera antar pulang! Huh, untung saja besok libur jadi aku bisa bangun siang," Shenina terus bergumam sendiri dengan mata sibuk mencari keberadaan Rainero yang seakan tertelan oleh lautan manusia. Maklumlah, club malam yang ia datangi ini merupakan club malam terbesar di kota itu. Tempatnya pun sangat luas. Belum lagi padatnya pengunjung membuat pemandangan Shenina sedikit terbatas akibat terhalang tubuh para pengunjung.

Tak mau ambil pusing, Shenina lantas bertanya pada bartender yang tampak sedang menuangkan cairan kekuningan ke dalam gelas.

"Maaf tuan, apa Anda kenal pengunjung yang bernama Rainero?" tanya Shenina pada bartender itu. Bartender itu memicingkan matanya. Ia pikir Shenina adalah gadis panggilan Rainero seperti biasanya. Tapi penampilan Shenina justru tidak seperti gadis-gadis yang biasanya melayani Rainero. Bila gadis-gadis tersebut cenderung berpakaian seksi bahkan nyaris telan jang, maka Shenina memakai hoodie dan celana jeans. 'Apa selera Rainero telah berubah?'

"Hei, kenapa bengong? Jawab, kamu tahu pengunjung yang bernama Rainero tidak sih?" sentak Shenina kesal karena bartender itu justru sibuk memperhatikan dirinya.

"Eh, maaf, kamu ... "

"Saya sekretarisnya di kantor. Pak Axton meminta saya menjemputnya, jelas?" Mata Shenina mendelik kesal. Ia paham arti tatapan dari bartender tersebut

Bartender itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa tak enak sendiri karena salah paham.

"Oh, maaf. Baiklah, mari ikut aku. Dia ada di sudut sana."

Bartender itu lantas mengantarkan Shenina ke meja Rainero. Setelah sampai, ia pun segera permisi untuk kembali ke mejanya.

"Pak, pak Rainero," panggil Shenina. Ia ingin memegang lengan Rainero dan menggoyangnya, tapi ragu.

Namun setelah dipanggil beberapa kali, Rainero tak kunjung membuka matanya yang tertutup sebelah tangan. Dengan terpaksa, Shenina lantas menggoyangkan pundak Rainero hingga laki-laki itupun menurunkan tangannya.

"Pak, bangun pak! Ayo, pulang!" ucap Shenina.

"Anza? Kau kah itu? Kau kembali, honey! Akhirnya kau kembali. Aku merindukanmu," ucap Rainero tiba-tiba.

Mata Shenina seketika terbelalak saat Rainero menarik lengannya hingga ia terduduk di pangkuan Rainero.

"Pak, ini saya, Shenina! Sadar pak!" Shenina mencoba memberontak agar Rainero melepaskan pelukannya yang cukup kencang.

"Anza, akhirnya kau kembali. Aku tahu, kau pasti masih mencintaiku. Aku merindukanmu, Za." Rainero terus meracau membuat Shenina terpaksa menghempas kasar tangan Rainero yang memeluknya hingga Rainero terbaring di sofa.

"Hei, kau, bisa kau membantuku?" tanya Shenina pada salah seorang pelayan laki-laki club malam itu.

"Ya," pelayan laki-laki itupun mengangguk.

"Tolong bantu aku papah laki-laki ini ke mobilku, bisa?" Laki-laki itu pun mengangguk dan mulai memapah Rainero ke mobil Shenina. Setelah Rainero berhasil dimasukkan ke dalam mobil, Shenina pun memberi pelayan itu uang tips. Setelah pelayan itu pergi, Shenina pun gegas duduk di balik kemudi dan dalam hitungan detik, ia pun melajukan mobilnya menuju apartemen Rainero yang diberitahukan Axton.

"Huh, dasar merepotkan!" gumam Shenina sambil memijat pelipisnya. Ternyata efek alkohol itu Kuan terasa di tubuhnya. Tubuhnya terasa panas, penglihatannya pun mulai mengabur. Namun sebisa mungkin ia mempertahankan kesadarannya. Ia tak mungkin membiarkan dirinya celaka. Apalagi ada atasannya di dalam mobilnya saat ini. Tentu ia tak mau berurusan dengan pihak kepolisian karena membawa orang nomor satu di perusahaannya itu dalam keadaan mabuk. Meskipun itu bukanlah kehendaknya, tapi tetap saja ia yang akan dijadikan tersangka utama bila terjadi sesuatu pada seorang Rainero Sanches.

Tak sampai 30 menit kemudian, mobil Shenina telah tiba di apartemen Rainero. Dengan langkah tertatih, Shenina memapah tubuh besar Rainero menuju unit apartemennya.

Saat tiba di depan pintu unit apartemen Rainero, Shenina kebingungan sebab ia tidak tahu passcode masuk ke apartemen itu.

"Pak, pak Rainero, tolong sebutkan passcode apartemen Anda?" panggil Shenina sambil menggoyang-goyangkan tubuh Rainero. Mata Rainero memicing, kemudian ia terserah lebar.

"Ah, Anza ku, Sayang. Aku senang kau masih ada di sini. Oh kau mau masuk ke dalam apartemenku? Passcode-nya hari ulang tahunmu. Ayo bukalah!" Ujar Rainero yang masih mengira Shenina adalah Delianza, mantan tunangannya.

Shenina yang tidak tahu hari ulang tahun Delianza pun hanya bisa menghela nafasnya, "maaf pak, saya bukan nona Delianza. Jadi tolong sebutkan passcode apartemen Anda."

"Kau tidak percaya? Baiklah, lihat ini! Kosong satu kosong bla bla bla. Benar kan?" racau Rainero, tapi tak dipedulikan Shenina. Yang ingin ia lakukan saat ini hanyalah mengantarkan Rainero ke kamarnya, setelah itu pulang.

Setelah pintu terbuka, Shenina mengantarkan Rainero menuju kamarnya. Meskipun awalnya agak kebingungan sebab apartemen itu ternyata cukup luas dan besar, serta memiliki banyak kamar, tapi akhirnya ia berhasil menemukannya dengan bantuan Rainero sendiri tentunya.

Setelah membantu Rainero berbaring di ranjangnya, Shenina pun bergegas beranjak dari sana. Tapi baru saja Shenina membalikkan badannya, tiba-tiba Rainero menangkap tangannya. Shenina pun tersentak dan segera membalikkan badannya lagi. Ia berusaha melepaskan cekalan tangan Rainero dari tangannya, tapi ternyata sulit. Padahal mata Rainero sedang terpejam.

"Kau mau kemana, hm? Kau mau pergi lagi? Meninggalkanku lagi? Iya? Takkan aku biarkan."

Tiba-tiba mata Rainero terbuka. Sorot matanya menajam. Namun di penglihatannya, tetap saja Shenina tampak sebagai Delianza.

Melihat sorot mata yang tak biasa dari Rainero, jelas saja Shenina khawatir. Ia pun berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangan Rainero, tapi ternyata sulit sebab Rainero mencengkeram tangannya cukup erat. Hingga tiba-tiba Rainero menarik tubuh Shenina hingga jatuh di atas tubuhnya. Mata Shenina jelas saja terbelalak. Ia ingin melepaskan diri, tapi Rainero justru memerangkapnya dengan memeluk pinggangnya erat.

"Pak, lepas! Saya Shenina, sekretaris Anda, bukan nona Delianza, mantan tunangan Anda," teriak Shenina panik. Tapi Rainero yang akal dan pikirannya sedang dikuasai minuman beralkohol terang saja tidak menyadarinya. Di matanya hanya ada Delianza.

"Malam ini kau akan menjadi milikku Anza. Kau akan menjadi milikku lagi. Takkan aku biarkan kau pergi lagi. Kau hanya milikku. Milikku."

Setelah mengatakan itu, Rainero dengan sekali gerakan membalikkan tubuhnya. Bila tadi dirinya berada di bawah, maka kini Shenina lah berada di bawah tubuhnya. Rainero mengungkung tubuh Shenina di bawah tubuhnya sambil menyeringai.

"Kau makin cantik Anza. Kau memang selalu cantik. Malam ini kau akan jadi milikku Anza. Ah tidak, bukan hanya malam ini, tapi malam seterusnya. Kau belum pernah melakukannya denganku, bukan? Mari kita bercinta, Anza. Akan kau tunjukkan aku lebih baik dari dia. Meskipun aku tidak bisa memberikanmu anak, tapi aku bisa memuaskanmu. Hahahah ... "

Mendengar kata-kata itu, Shenina makin ketakutan. Ia terus memberontak, tapi tenaga perempuan tetaplah kalah oleh tenaga laki-laki. Meskipun Rainero sedang dibawah pengaruh alkohol, tapi tenaganya tetap tak berkurang. Justru ia makin kuat dan bersemangat karena kesadarannya yang tidaklah utuh.

Rainero menarik tangan Shenina ke atas dan menahannya. Ia lantas menyapukan bibirnya di atas bibir Shenina. Shenina mencoba memberontak. Ia mengatupkan mulutnya sekuat tenaga agar Rainero tidak berhasil menikmati bibirnya, tapi Rainero tidak habis akal. Ia menggigit kecil bibir Shenina membuat Shenina tanpa sadar membuka bibirnya.

Rainero menyeringai. Lalu ia memasukkan lidahnya ke dalam mulut Shenina yang terasa sangat manis. Rainero sampai terbuai sendiri sebab selama ia menjadi Cassanova, ia tak pernah mau berciuman. Sebab baginya berciuman hanya dilakukan saat ia bercinta dan bercinta hanya dilakukan dengan perempuan yang ia cintai. Berbeda dengan para perempuan itu, ia bukan bercinta. Mereka hanya having sek s.

Ya, mereka hanya menjadi tempat pelampiasan hasrat Rainero saja. Bahkan Rainero tak mau disentuh berlebihan pun dirinya tak mau menyentuh tubuh para perempuan itu layaknya ia lakukan saat ini. Dimana ia dengan penuh semangat menyentuh tubuh Shenina di setiap incinya.

Shenina ingin menjerit, tapi mulutnya terus saja dibungkam oleh bibir Rainero. Tangan Rainero yang bebas pun seakan tak ingin ketinggalan, ia mengeksplor tubuh Shenina.

Rainero melepaskan cumbuannya dari bibir Shenina. Shenina yang melihat kesempatan untuk melarikan diri pun segera beranjak, tapi Rainero justru dengan cepat menangkapnya kembali.

"Pak, lepas! Aku Shenina, bukan Delianza! Aku mohon, lepaskan saya!" pekik Shenina yang telah berderai air mata.

"Apa? Lepaskan? Aku takkan pernah melepaskan mu, Anza. Kau milikku. Milikku," teriak Rainero emosional.

Brakkk ...

Rainero lantas merobek baju yang dikenakan Shenina dengan kasar. Hoodie itu memang sudah sedikit usang sehingga dengan mudah untuk dirobek tangan kekar Rainero. Shenina terus saja memberontak. Apalagi saat Rainero menyentuh bagian tubuhnya yang biasa tertutup.

"Pak, jangan!"

Sekuat tenaga Shenina memberontak, sekuat tenaga Shenina berteriak, tapi Rainero mengabaikannya. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah memiliki Delianza. Tak peduli gadis yang berada di bawah kungkungannya berteriak kalau dirinya bukan Delianza, tapi Rainero tak peduli. Akal pikirannya telah tertutup rapat. Kesadarannya telah dikuasai minuman yang ditenggaknya tadi.

Rainero tidak pernah melakukan hal semacam ini. Ia menggila. Tubuh Shenina benar-benar membuatnya gila. Rainero menikmati setiap inci tubuh Shenina dengan penuh semangat. Gairahnya benar-benar bergelora. Bila biasanya ia hanya menggunakan sek s sebagai wadah pelampiasan hasratnya, maka kali ini ia benar-benar menikmatinya. Mungkin karena ia mengira sedang bercinta dengan Delianza.

Berbeda dengan Shenina. Ia merasa kotor. Ia merasa telah dilecehkan oleh Rainero. Ia merasa hancur. Meskipun ia tahu, Rainero melakukannya tanpa ia sadari, tapi ia merasa marah.

Karena sibuk menangis, Shenina tidak tahu Rainero telah bersiap menghujamkan miliknya. Saat ia merasakan ada sesuatu yang besar sedang berusaha memasuki dirinya, Shenina menjerit. Tapi Rainero segera membungkam bibir Shenina menggunakan bibirnya.

Shenina merasa tubuhnya bagaikan terbelah dua saat sesuatu yang besar itu berhasil memasuki dirinya. Bahkan kini Rainero telah bergerak cepat di atasnya. Ia menghentak dan menghujam miliknya dengan penuh semangat. Peluh bercucuran. Tampak seringai kepuasan di bibir Rainero. Apalagi saat laki-laki itu sedang berada di puncaknya kemudian menyemburkan benih-benihnya.

Setelah melepaskan benihnya, Rainero pun terkulai lemas di samping Shenina. Ia tersenyum lebar, "ternyata kau sangat nikmat, Anza. Akhirnya kau jadi milikku."

Setelah mengatakan itu, Rainero pun menutup matanya meninggalkan Shenina yang menangis, merasa miris dengan apa yang ia alami. Yang sangat menyakitkan, ia kehilangan kehormatannya, tapi nama perempuan lain yang disebutkan. Tapi ia bisa apa? Memangnya siapa dirinya? Ia tak lebih sekedar tempat pelampiasan. Apalagi ia sangat tahu bagaimana sepak terjang Rainero satu tahun ini.

Maksud hati keluar untuk menenangkan pikiran, tapi yang didapat justru beban pikiran yang lebih besar. Entah bagaimana nasibnya ke depan setelah ini. Apalagi bagaimana ia bisa menghadapi Theo? Bagaimana bila Theo tau apa yang telah terjadi pada dirinya? Pasti Theo akan murka dan langsung memutuskan hubungan mereka. Tapi ingin bertahan pun, Shenina merasa sudah tak pantas lagi.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Ernadina 86

Ernadina 86

makin dihina nanti sm bapaknya sm 2 uler jg..apes hidupmu Sen

2024-04-04

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

sherina yg malang..

2024-02-26

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

lanjut thor

2023-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 BSC 1.
2 BSC 2
3 BSC 3
4 BSC 4
5 BSC 5
6 BSC 6
7 BSC 7
8 BSC 8
9 BSC 9
10 BSC 10
11 BSC 11
12 BSC 12
13 BSC 13
14 BSC 14
15 BSC 15
16 BSC 16
17 BSC 17
18 BSC 18
19 BSC 19
20 BSC 20
21 BSC 21
22 BSC 22
23 BSC 23
24 BSC 24
25 BSC 25
26 BSC 26
27 BSC 27
28 BSC 28
29 BSC 29
30 BSC 30
31 BSC 31
32 BSC 32
33 BSC 33
34 BSC 34
35 BSC 35
36 BSC 36
37 BSC 37
38 BSC 38
39 BSC 39
40 BSC 40
41 BSC 41
42 BSC 42
43 BSC 43
44 BSC 44
45 BSC 45
46 BSC 46
47 BSC 47
48 BSC 48
49 BSC 49
50 BSC 50
51 BSC 51
52 BSC 52
53 BSC 53
54 BSC 54
55 BSC 55
56 BSC 56
57 BSC 57
58 BSC 58
59 BSC 59
60 BSC 60
61 BSC 61
62 BSC 62
63 BSC 63
64 BSC 64
65 BSC 65
66 BSC 66
67 BSC 67
68 BSC 68
69 BSC 69
70 BSC 70
71 BSC 71
72 BSC 72
73 BSC 73
74 BSC 74
75 BSC 75
76 BCS 76
77 BCS 77
78 BSC 78
79 BSC 79
80 BSC 80
81 BSC 81
82 BSC 82
83 BSC 83
84 BSC 84
85 BSC 85
86 BSC 86
87 BSC 87
88 BSC 88
89 BSC 89
90 BSC 90
91 BSC 91
92 BSC 92
93 BSC 93
94 BSC 94
95 BSC 95
96 Mau share bacaan aja.
97 BSC 96
98 BSC 97
99 BSC 98
100 BSC 99
101 BSC 100
102 BSC 101
103 BSC 102
104 BSC 103
105 BSC 104
106 BSC 105
107 BSC 106
108 BSC 107
109 BSC 108
110 BSC 109
111 BSC 110
112 BSC 111
113 BSC 112
114 BSC 113
115 BSC 114
116 BSC 115
117 BSC 116
118 BSC 117
119 BSC 118
120 BSC 119
121 BSC 120
122 BSC 121
123 BSC 122
124 BSC 123
125 BSC 124
126 BSC 125
127 BSC 126
128 BSC 127
129 BSC 128
130 BSC 129
131 BSC 130
132 BSC 131
133 BSC 132 (S2 part 1)
134 BSC 133 (S2 part 2)
135 BSC 134 (S2 Part 3)
136 BSC 135 (S2 Part 4)
137 BSC 136 (S2 Part 5)
138 BSC 137 (S2 Part 6)
139 BSC 138 (S2 Part 7)
140 BSC 139 (S2 Part 8)
141 BSC 140 (S2 Part 9)
142 BSC 141 (S2 Part 10)
143 BSC 142 (S2 Part 11)
144 BSC 143 (S2 Part 12)
145 BSC 144 (S2 Part 13)
146 BSC 145 (S2 Part 14)
147 BSC 146 (S2 Part 15)
148 BSC 147 (S2 Part 16)
149 BSC 148 (S2 Part 17)
150 BSC 149 (S2 Part 18)
151 BSC 150 (S2 Part 19)
152 BSC 151 (S2 Part 20)
153 BSC 152 (S2 Part 21)
154 BSC 153 (S2 Part 22)
155 BSC 154 (S2 Part 23)
156 BSC 155 (S2 Part 24)
157 BSC 156 (S2 Part 25)
158 BSC 157 (S2 Part 26)
159 BSC 158 (S3 Part 1)
160 BSC 159 (S3 Part 2)
161 BSC 160 (S3 Part 3)
162 BSC 161 (S3 Part 4)
163 BSC 162 (S3 Part 5)
164 BSC 163 (S3 Part 6)
165 BSC 164 (S3 Part 7)
166 BSC 165 (S3 Part 8)
167 BSC 166 (S3 Part 9)
168 BSC 167 (S3 Part 10)
169 BSC 168 (S3 Part 11)
170 BSC 169 (S3 Part 12)
171 BSC 170 (S3 Part 13)
172 BSC 171 (S3 Part 14)
173 BSC 172 (S3 Part 15)
174 BSC 173 (S3 Part 16)
175 BSC 174 (S3 Part 17)
176 BSC 175 (S3 Part 18)
177 BSC 176 (S3 Part 19)
178 BSC 177 (S3 Part 20)
179 BSC 178 (S3 Part 21)
180 BSC 179 (S3 Part 22)
181 BSC 180 (S3 Part 23)
182 BSC 181 (S3 Part 24)
183 BSC 182 (S3 Part 25)
184 BSC 183 (S3 Part 26)
185 BSC 184 (S3 Part 27)
186 BSC 185 (S3 Part 28)
187 BSC 186 (S3 Part 29)
188 BSC 187 (S3 Part 30)
189 BSC 188 (S3 Part 31)
190 BSC 189 (S3 Part 32)
191 BAC 190 (S3 Part 32)
192 BSC 191 (S3 Part 33)
193 BSC 192 (S3 Part 34)
194 BSC 193 (S3 Part 35)
195 BSC 194 (S3 Part 36)
196 BSC 195 (S3 Part 37)
197 BSC 196 (S3 Part 38)
198 BSC 197 (S3 Part 39)
199 BSC 198 (S3 Part 40)
200 BSC 199 (S3 Part 41)
201 BSC 200 (S3 Part 42)
202 BSC 201 (S3 Part 43)
203 BSC 202 (S3 Part 44)
204 BSC 203 (S3 Part 45)
205 BSC 204 (S3 Part 46)
206 BSC 205 (S3 Part 47)
207 BSC 206 (S3 Part 48)
208 BSC 207 (S3 Part 49)
209 BSC 208 (S3 Part 50)
210 BSC 209 (S3 Part 51)
211 BSC 210 (S3 Part 52)
212 BSC 211 (S3 Part 53)
213 BSC 212 (S3 Part 54)
214 BSC 213 (S3 Part 55)
215 BSC 214 (S3 Part 56)
216 BSC 215 (S3 Part 57)
217 BSC 216 (S3 Part 58)
218 BSC 217 (S3 Part 59)
219 BSC 218 (S3 Part 60)
220 BSC 219 (S3 Part 61)
221 BSC 220 (S3 Part 62)
222 BSC 221 (S3 Part 63)
223 BSC 222 (S3 Part 64)
224 BSC 223 (S3 Part 65)
225 BSC 224 (S3 Part 66)
226 BSC 225 (S3 Part 67)
227 BSC 226 (S3 Part 68)
228 BSC 227 (S3 Part 69)
229 BSC 228 (S3 Part 70)
230 BSC 229 (S3 Part 71)
231 BSC 230 (S3 Part 72)
232 BSC 231 (S3 Part 73)
233 BSC 232 (S3 Part 74)
234 BSC 233 (S3 Part 75)
235 BSC 234 (S3 Part 76)
236 BSC 235 (S3 Part 77)
237 BONCHAP 1
238 BONCHAP 2
239 Info cerita anak-anak Rainero cs dibuat dibuku baru
Episodes

Updated 239 Episodes

1
BSC 1.
2
BSC 2
3
BSC 3
4
BSC 4
5
BSC 5
6
BSC 6
7
BSC 7
8
BSC 8
9
BSC 9
10
BSC 10
11
BSC 11
12
BSC 12
13
BSC 13
14
BSC 14
15
BSC 15
16
BSC 16
17
BSC 17
18
BSC 18
19
BSC 19
20
BSC 20
21
BSC 21
22
BSC 22
23
BSC 23
24
BSC 24
25
BSC 25
26
BSC 26
27
BSC 27
28
BSC 28
29
BSC 29
30
BSC 30
31
BSC 31
32
BSC 32
33
BSC 33
34
BSC 34
35
BSC 35
36
BSC 36
37
BSC 37
38
BSC 38
39
BSC 39
40
BSC 40
41
BSC 41
42
BSC 42
43
BSC 43
44
BSC 44
45
BSC 45
46
BSC 46
47
BSC 47
48
BSC 48
49
BSC 49
50
BSC 50
51
BSC 51
52
BSC 52
53
BSC 53
54
BSC 54
55
BSC 55
56
BSC 56
57
BSC 57
58
BSC 58
59
BSC 59
60
BSC 60
61
BSC 61
62
BSC 62
63
BSC 63
64
BSC 64
65
BSC 65
66
BSC 66
67
BSC 67
68
BSC 68
69
BSC 69
70
BSC 70
71
BSC 71
72
BSC 72
73
BSC 73
74
BSC 74
75
BSC 75
76
BCS 76
77
BCS 77
78
BSC 78
79
BSC 79
80
BSC 80
81
BSC 81
82
BSC 82
83
BSC 83
84
BSC 84
85
BSC 85
86
BSC 86
87
BSC 87
88
BSC 88
89
BSC 89
90
BSC 90
91
BSC 91
92
BSC 92
93
BSC 93
94
BSC 94
95
BSC 95
96
Mau share bacaan aja.
97
BSC 96
98
BSC 97
99
BSC 98
100
BSC 99
101
BSC 100
102
BSC 101
103
BSC 102
104
BSC 103
105
BSC 104
106
BSC 105
107
BSC 106
108
BSC 107
109
BSC 108
110
BSC 109
111
BSC 110
112
BSC 111
113
BSC 112
114
BSC 113
115
BSC 114
116
BSC 115
117
BSC 116
118
BSC 117
119
BSC 118
120
BSC 119
121
BSC 120
122
BSC 121
123
BSC 122
124
BSC 123
125
BSC 124
126
BSC 125
127
BSC 126
128
BSC 127
129
BSC 128
130
BSC 129
131
BSC 130
132
BSC 131
133
BSC 132 (S2 part 1)
134
BSC 133 (S2 part 2)
135
BSC 134 (S2 Part 3)
136
BSC 135 (S2 Part 4)
137
BSC 136 (S2 Part 5)
138
BSC 137 (S2 Part 6)
139
BSC 138 (S2 Part 7)
140
BSC 139 (S2 Part 8)
141
BSC 140 (S2 Part 9)
142
BSC 141 (S2 Part 10)
143
BSC 142 (S2 Part 11)
144
BSC 143 (S2 Part 12)
145
BSC 144 (S2 Part 13)
146
BSC 145 (S2 Part 14)
147
BSC 146 (S2 Part 15)
148
BSC 147 (S2 Part 16)
149
BSC 148 (S2 Part 17)
150
BSC 149 (S2 Part 18)
151
BSC 150 (S2 Part 19)
152
BSC 151 (S2 Part 20)
153
BSC 152 (S2 Part 21)
154
BSC 153 (S2 Part 22)
155
BSC 154 (S2 Part 23)
156
BSC 155 (S2 Part 24)
157
BSC 156 (S2 Part 25)
158
BSC 157 (S2 Part 26)
159
BSC 158 (S3 Part 1)
160
BSC 159 (S3 Part 2)
161
BSC 160 (S3 Part 3)
162
BSC 161 (S3 Part 4)
163
BSC 162 (S3 Part 5)
164
BSC 163 (S3 Part 6)
165
BSC 164 (S3 Part 7)
166
BSC 165 (S3 Part 8)
167
BSC 166 (S3 Part 9)
168
BSC 167 (S3 Part 10)
169
BSC 168 (S3 Part 11)
170
BSC 169 (S3 Part 12)
171
BSC 170 (S3 Part 13)
172
BSC 171 (S3 Part 14)
173
BSC 172 (S3 Part 15)
174
BSC 173 (S3 Part 16)
175
BSC 174 (S3 Part 17)
176
BSC 175 (S3 Part 18)
177
BSC 176 (S3 Part 19)
178
BSC 177 (S3 Part 20)
179
BSC 178 (S3 Part 21)
180
BSC 179 (S3 Part 22)
181
BSC 180 (S3 Part 23)
182
BSC 181 (S3 Part 24)
183
BSC 182 (S3 Part 25)
184
BSC 183 (S3 Part 26)
185
BSC 184 (S3 Part 27)
186
BSC 185 (S3 Part 28)
187
BSC 186 (S3 Part 29)
188
BSC 187 (S3 Part 30)
189
BSC 188 (S3 Part 31)
190
BSC 189 (S3 Part 32)
191
BAC 190 (S3 Part 32)
192
BSC 191 (S3 Part 33)
193
BSC 192 (S3 Part 34)
194
BSC 193 (S3 Part 35)
195
BSC 194 (S3 Part 36)
196
BSC 195 (S3 Part 37)
197
BSC 196 (S3 Part 38)
198
BSC 197 (S3 Part 39)
199
BSC 198 (S3 Part 40)
200
BSC 199 (S3 Part 41)
201
BSC 200 (S3 Part 42)
202
BSC 201 (S3 Part 43)
203
BSC 202 (S3 Part 44)
204
BSC 203 (S3 Part 45)
205
BSC 204 (S3 Part 46)
206
BSC 205 (S3 Part 47)
207
BSC 206 (S3 Part 48)
208
BSC 207 (S3 Part 49)
209
BSC 208 (S3 Part 50)
210
BSC 209 (S3 Part 51)
211
BSC 210 (S3 Part 52)
212
BSC 211 (S3 Part 53)
213
BSC 212 (S3 Part 54)
214
BSC 213 (S3 Part 55)
215
BSC 214 (S3 Part 56)
216
BSC 215 (S3 Part 57)
217
BSC 216 (S3 Part 58)
218
BSC 217 (S3 Part 59)
219
BSC 218 (S3 Part 60)
220
BSC 219 (S3 Part 61)
221
BSC 220 (S3 Part 62)
222
BSC 221 (S3 Part 63)
223
BSC 222 (S3 Part 64)
224
BSC 223 (S3 Part 65)
225
BSC 224 (S3 Part 66)
226
BSC 225 (S3 Part 67)
227
BSC 226 (S3 Part 68)
228
BSC 227 (S3 Part 69)
229
BSC 228 (S3 Part 70)
230
BSC 229 (S3 Part 71)
231
BSC 230 (S3 Part 72)
232
BSC 231 (S3 Part 73)
233
BSC 232 (S3 Part 74)
234
BSC 233 (S3 Part 75)
235
BSC 234 (S3 Part 76)
236
BSC 235 (S3 Part 77)
237
BONCHAP 1
238
BONCHAP 2
239
Info cerita anak-anak Rainero cs dibuat dibuku baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!