Menikahi Musuhku (The Mafia)

Menikahi Musuhku (The Mafia)

Bab 1

Louis melempar senjatanya dengar kasar di atas meja begitu ia melangkah masuk ke ruang bawah tanah itu. Ketua Black Wolf itu sangat marah. Andre, anak buah Louis hanya tersenyum ini bukan kali pertama ia melihat tuan muda marah-marah tidak jelas seperti ini. Karena, Andre sudah sering melihat emosi Louis seperti ini mengingat Andre sudah lama bekerja bersama ayah_ Luois jadi bagi Andre ini sebuah pertunjukan anak-anak yang marah karena tidak dibelikan permen oleh orang tuanya.

"Kau sudah dengar, Andre?"

"Ya, banyak mereka berbicara tentang kelompok baru itu, bukan?" sahut Andre.

Sementara Louis menghempaskan dirinya ke atas sofa yang berada diruang bawah tanah itu.

"Sialan!" Louis melayangkan satu pukulan diatas meja sofa depan ia duduk hingga meja yang terbuat dari kaca itu retak. Andre, tidak tegur sebagai anak buah dan orang yang sangat dipercaya oleh Louis hanya bisa diam dan mendengar semua yang dikatakan tuan mudanya.

"Aku sudah muak! Dia menguasai daerah ini bahkan dia tidak segan untuk membunuh masyarakat yang tidak bersalah, bahkan dia juga selalu mengancam untuk membakar rumah warga jika tidak mengikuti perintah dirinya. Kasihan masyarakat itu, mereka sebenarnya tidak di libatkan demi ketamakan dirinya." Louis terus marah. Sementara Andre lebih memilih diam karena jika ia menjawab bisa-bisa dia yang akan menjadi sasaran empuk kemarahan Louis.

Ya, Louis merupakan anak Mafia dari Black wolf namun ia memilih pergi dari mansion ayahnya. Karena sang kakak tertua tidak memberikan ia warisan sedikit pun setelah kematian Black wolf.

Louis yang saat itu berusia lima belas tahun memilih pergi dan Andre pun ikut bersama Louis. Pria tampan berbadan atletis itu akhirnya mampu membangun sebuah markas sendiri yang ia beri nama 'Black Wolf,' tentu dengan bantuan Andre. Louis meneruskan nama besar sang ayah. Louis berharap dengan menggunakan nama besar Balck wolf dapat memudahkan jalannya untuk menguasai markas dan tempat yang akan dia datangi namun semua tidak semudah yang ia bayangkan. Benar, Louis sudah menjadi kaya raya seperti sekarang bahkan di mansionnya terdapat banyak wanita yang siap melayani Louis kapan saja. Jangan tanya kapan Luois menikah? Karena, pria itu tidak menikah bagi dia wanita cukup menjadi pemuas dirinya. Namun, Louis juga banyak mengalami kegagalan dan halangan besar hingga ia harus berpikir keras untuk menghadapi musuh-musuhnya.

"Apa kau ingin mengirim anak buah ke sana lagi?" tanya Andre hati-hati.

Luois menggeleng, " Tidak. Karena, aku tahu bukan mereka pelakunya. Mereka pasti berada di bawah pimpinan orang yang tidak biasa. Aku ingin bertemu dengan pimpinan mereka secara langsung." geram Louis.

"Kalau begitu kita harus mencari siapa dibalik itu semua. Karena, aku kemarin bertemu langsung dengan Roy, aku berani bersumpah Roy sangat kaget melihat kedatanganku di markas Red Tiger. Melihat reaksi dia aku bisa pastikan dia tidak mungkin melakukan hal serendah itu, memanfaatkan masyarakat untuk melawan kita." ucap Andre.

"Tapi, aku yakin mereka memiliki seseorang yang sangat licik di markas itu. Entah itu bosnya atau kaki tangannya tapi kita perlu selidiki dengan baik," Louis masih emosi dia tidak bisa menerima kekalahan begitu saja.

Luois yang sudah berencana matang pergi ke kota X untuk menguasai tanah serta hasil kota itu namun sebelum ia sampai di kota X jalan yang biasa ia lewati di tutup bahkan ada dua rumah warga yang di bakar.

Luois memang mafia kejam namun ia tidak tega menyiksa masyarakat. Bagi Louis masyarakat adalah mesin uangnya jadi ia harus berbuat baik kepada mereka.

"Aku setuju. Tapi, kau tidak bisa menguasai markas itu. Karena Red Tiger milik The Mafia dan kau tau sendiri The Mafia memiliki banyak anak buah dan markas yang tersebar hampir di seluruh Eropa ia menguasai perusahaan, hasil bumi dan tanah masyarakat. Aku kwatir, jika kau berani mengusik ketenangan The Mafia, itu sama saja kau menghancurkan dirimu sendiri. Kita bisa-bisa kehilangan kepercayaan masyarakat dan beberapa kelompok yang saat ini kita ajak kerja sama. Kau, pasti tau kita baru saja bergelut di dunia hitam ini, bukan?" sahut Andre.

Pria berkulit putih itu, sangat mengerti cara kerja dunia hitam. Dia tidak ingin kelompok yang sudah dibangun Louis dengan susah payah hancur begitu saja hanya karena kecerobohan Louis sendiri.

"Aku tidak akan kalah," geram Louis.

Louis melayangkan satu pukulan lagi di lengan sofa, dia lalu menaikkan kaki kirinya ke atas kaki kanannya. Kemudian, ia menopang dagunya dengan tangan kirinya. Louis sedang memikirkan cara ya bagaimana dia bisa menguasai markas red Tiger. Ya meskipun tidak mungkin...

"Tapi kau akan rugi. Apa kau tidak berpikir berapa lama kau membangun kelompok ini? Kau sudah merebut dua kelompok untuk bergabung denganmu aku rasa ini kerja kerasmu yang luar biasa. Lalu, mengapa karena emosi sesaat kau mau menghancurkan kerja kerasmu begitu saja? Pikir dengan kepala dinginmu." Andre yang lebih tua dua puluh tahun dari Louis memberi nasihat karena sebelumnya ia bekerja dengan ayah Louis jadi baik dan buruk dunia hitam Andre sangat mengetahui dengan baik

"Tiga," sahut Luois cepat.

Andre mengangkat alisnya, " Tiga? Bagaimana mungkin?"

"Ya. Apa kau meragukan kemampuanku? Aku akan membuat Red Tiger bertekuk lutut kepadaku. Lihat saja nanti!" Luois tampak begitu percaya diri, dia menurunkan kaki kirinya dari atas paha kanannya lalu ia berjalan menuju tempat ia menyimpan wine. Tangannya memilih salah satu wine termahal dari produk Amerika.

Andre yang mengerti, ia segera berjalan ke arah kabinet, ia membuka pintu kabinet lalu mengambil dua cangkir wine. Louis meletakkan satu botol wine diatas meja kaca lalu ia melirik ke arah Andre, "Buka, kali ini kau jadi bartenderku bukan anak buah yang bisa mengatur aku." Louis tersenyum licik.

"Ya, baiklah." Andre tersenyum dia lalu membuka tutup botol wine terdengar suara soda alkohol menguar, " ciss ..." Di padu aromo wine yang menggugah selera.

Andre mengangkat botol wine itu lalu menaikan satu sudut bibirnya, "Mari kita mencari inspirasi," seru Andre di sambut senyum semirik dari Louis.

Kemudian, Andre mulai menuangkan wine itu ke cangkir Louis lalu ke cangkir dirinya. Setelah itu keduanya bersulang, " Cerss..." setelah melakukan ciers Luois lalu meneguk wine yang terisi di cangkir itu hingga tandas begitupun dengan Andre.

"Ini sangat enak." ujar Louis lalu ia meletakkan cangkirnya diatas meja lagi untuk di isi wine lagi.

Kebiasaan Lousi jika ia sedang dalam keadaan emosi wine adalah solusi terbaiknya.

"Ya mari kita menikmati wine ini hingga habis," sambung Andre.

Terpopuler

Comments

Redox

Redox

andre sangat sabar menghadapi bosnya yang keras kepala....

2023-06-13

1

lee

lee

winenya pasti sangat mahal....

2023-06-13

2

lee

lee

louis sudah tidak sabaran lagi....

2023-06-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!