Bab 5.

"Monalisa," sahut pelayan itu. Berulang kali dia menelan salivanya kasar. Monalisa semakin gemetaran ketika melihat tatapan mematikan dari Louis, gadis itu nyaris ingin memotong lidahnya karena sudah berbicara. Monalisa tahu bagaimana emosi Louis jika sudah meledak.

Louis tersenyum dia melipat kedua tangannya kebelakang lalu berjalan menghampiri pelayan itu, " Apa yang kau ketahui tentang Leoni?" Louis menatap pelayan itu.

"Saya dulu adalah mantan pelayan tuan Putri," sahut pelayan itu ragu-ragu.

Louis tersontak dia tidak percaya mengapa semua mantan pekerja kelompok The Mafia sekarang bekerja di mansionnya? Louis menatap Andre, " Sepertinya kau banyak utang menjelaskan semuanya kepada aku," ucapnya lalu kembali fokus dengan Monalisa.

"Lalu?" lanjut Louis dia mulai mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan meniup ujung pistol itu membuat pelayan itu bergidik ngeri.

"Dia gadis yang baik hati selain Mafia dia juga mantan dokter. Ibu ku hampir mati semua rumah sakit sudah menolak tidak mau mengobati ibuku lagi tapi nona Leoni datang menawarkan pengobatan gratis hingga ibuku sembuh. Sayangnya, hingga Nona berusia sembilan belas tahun sekarang, tuan Wiliam sama sekali tidak ingin bertemu Nona dari sejak Nona Leoni berusia enam tahun. Waktu itu Nyonya Rayani meninggal disaat itu Nona Leoni pun di pindahkan ke markas Red Tiger. Di sana Nona latih bbela diri dan sekolah dokter tapi pada akhirnya Nona berhenti tidak mau bekerja sebagai dokter dia ingin fokus meneruskan pekerjaan sang Ibunda." jelas Monalisa.

"Bagus...Kau cukup mengenal dia ya? CK!" ucapan Louis datar namun mematikan bagi Monalisa.

"Tuan saya mohon Nona Leoni gadis yang baik. Jika anda ingin menghukum dia lebih baik hukum saya saja." Monalisa bersujud di bawah kaki Louis. Membuat mafia berusia dua puluh sembilan tahun itu mengernyitkan keningnya.

Monalisa merasa utang budi kepada Leoni karena sudah menyelamatkan nyawa sang ibu jadi biar bagaimanapun dia tidak rela jika Louis memiliki rencana jahat terhadap Leoni.

"Ada apa dengan kau? Apa kau mata-mata gadis itu?" bentak Louis.

"Tidak tuan saya berani bersumpah." Monalisa menyentuh kaki Louis. Namun, dengan cepat Louis meletakkan pistol di punggung Monalisa dan meminta gadis itu berdiri dari kakinya.

"Bangun, lanjutkan pekerjaanmu. Ingat jangan macam-macam di mansionku ini. Satu lagi mulai sekarang kau dalam pengawasan khusus. Paham?" tegas Louis.

"Terima kasih tuan. Saya berjanji tidak akan mengkhianati tuan," Monalisa berdiri dia menundukkan kepalanya. memberi hormat kepada mafia itu.

"Hmmm...Aku harap begitu. Kalau tidak, kau akan menjadi santapan singa-singaku ini." Louis menunjuk ke arah kandang singa.

Monalisa tidak menjawab lagi dia bergegas pergi dari hadapan Louis menuju dapur. Pelayan itu bersumpah tidak akan pernah ikut campur urusan tuannya itu lagi.

♥️♥️♥️♥️♥️

Sementara di Red Tiger, Mafia cantik dengan tatto harimau dibelakang punggungnya tengah berlatih di ruang bawah tanah bersama anak buahnya Roy. Tepatnya pengasuhnya karena sejak enam tahun Leoni diasingkan Mansion Red Tiger, Roy bersama sang istri Geysia yang mengasuh Leoni hingga tumbuh besar dan cantik seperti sekarang. Namun, Karena sakit hati kepada Wiliam. Leoni berubah menjadi arogan gadis itu begitu kejam terhadap musuhnya bukan hanya musuh saja tetapi kepada semua masyarakat yang tidak menuruti apa yang dia inginkan Leoni tidak segan-segan untuk membunuh atau membakar tempat tinggal mereka hingga apa yang di inginkan Leoni tercapai, kekejaman Leoni ini yang tidak di sukai Roy dan Greysia tapi biarpun mereka tidak setuju, keduanya hanya bisa pasrah karena mereka berdua sudah berjanji kepada Rayani untuk menjaga Putrinya hingga dia menemukan pasangan hidupnya.

Jiah...

Leoni mengangkat kaki kanannya lalu menghantam di perut Roy. Pria empat puluh tahun itu tersungkur di lantai.

"Berdiri!" perintah Leoni. Roy pun berdiri meskipun menahan sakit di perutnya.

Setelah berlatih satu jam, Leoni dan Roy beristirahat. Karena Roy sudah di anggap sebagai ayah angkatnya Leoni pun tidak pernah menyimpan rahasia diantar dia dan Roy.

"Paman, apakah Black Wolf sekarang sudah nenyerah?" tanya Leoni seraya meneguk air dari botol air minumnya, napasnya masih tersengal-sengal karena baru saja selesai latihan.

Roy melepas sarung tangan tinjunya, Ia meletakkan diatas meja, "Untuk saat ini suasana masih dingin. Tidak tau lagi kedepannya. Aku curiga saat ini Black Wolf sedang susun rencana untuk melakukan penyerangan." ucap Roy.

"Hmmm..." Leoni meletakkan botol minumnya di atas meja, " Selesai ini kembali ke markas dan kumpulkan semua anak buah kita nanti aku juga akan ke markas kita adakan rapat," ucap Leoni. Gadis itu mengambil handuk kecilnya lalu mengelap wajahnya yang keringat.

"Siap, tapi saranku untuk apa Nona membeli semua lahan masyarakat? Kita sudah memiliki banyak tanah dan markas di Spanyol ini saja sudah tujuh markas. Apakah Nona tidak lihat? Betapa menderitanya masyarakat, saat kita memaksa mereka keluar dari tanah mereka." Roy sebenarnya tidak setuju dengan sikap arogan Leoni Tapi gadis itu selalu saja gila ingin memiliki seluruh tanah di Barcelona.

"Diam. Turuti saja perintahku. Kau jangan berpikir, aku panggil kau pamann jadi seenaknya kau bisa mengendalikan aku?!" bentak Leoni. Karena kesal dia pun pergi meninggalkan Roy yang masih bergeming di ruang bawah tanah.

Terpopuler

Comments

Redox

Redox

jangan marah marah leoni kasian pamanmu....

2023-06-17

1

lee

lee

jangan marah2 leoni,nanti cantiknya hilang sudah....

2023-06-11

2

Leticia

Leticia

Louis itu kasihan juga ya

2023-05-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!