Usai menyelesaikan satu botol wine, Louis duduk termenung dengan bersender di sofa panjang sementara Andre menatap Louis penuh iba. Lelaki kecil yang dulu ia rawat kini telah menjadi dewasa, bertaruh nyawa melawan musuh-musuh kuat diluar sana tanpa sedikit pun ia menyerah. Semua yang dilakukan Louis hanya sebagai pembuktian bahwa ia bisa berdiri diatas kakinya sendiri tanpa bantuan kedua saudaranya yang tamak sesuai janjinya sewaktu ia memutuskan keluar dari mansion milik sang ayah.
Andre mengedarkan pandangannya ke depan pintu ruang bawah tanah namun ia tidak melihat wanita yang baru seminggu dibawa oleh Louis ke mansion ini.
"Dimana Amelia?" gumam Andre. Karena, ia tau obat penangkal amarah Louis adalah wanita. Namun, wanita itu tidak juga datang, "Ataukah dia takut dengan suara keras Louis?" pikir Andre.
Andre ingat kemarin dia baru saja mengingatkan Amelia 'jika Louis pulang dari pekerjaannya maka bergegas lah menghampiri Louis dan memberi servis terbaiknya'. "Namun wanita itu sepertinya tidak mengingat semua ucapanku itu, ataukah mungkin dia sudah bosan hidup atau dia mungkin ingin kembali ke tempat ia berasal? Menjuuual tub*uhnya kepada semua pria?" gerutu Andre dalam hati lagi.
Andre akhirnya berdehen membuyarkan lamunan Louis, "Ehem..."
Louis menatap Andre, " Ada apa?" tanya Louis.Kantong matanya terlihat sangat hitam menandakan ia sangat lelah tapi ambisinya masih belum selesai.
"Aku berharap kau tidak berpikir untuk pergi menyerang Red Tiger seorang diri. Karena, jika kau melakukan itu artinya kau menyerahkan nyawamu secara gratis untuk musuh." ucap Andre karena ia paham benar apa yang dipikirkan Louis.
"Tapi, aku tidak bisa diam seperti ini. Dia menghancurkan rumah masyarakat hanya karena ketamakan dirinya dia itu licik," sela Louis.
Louis memang mafia kejam namun ia tidak bisa menghukum masyarakat kecil hanya karena keegoisan dirinya. Berbeda dengan kelompok lain jika mereka gagal mendapatkan apa yang mereka mau masyarakat kecil menjadi sasaran empuk mereka.
"kau bisa menawarkan kerja sama." Andre menautkan kedua alisnya.
"Hahaha...." Louis terbahak.
"Kau telat. Seminggu yang lalu Aku bahkan sudah mengajak dia bekerjasama Aku menawarkan bonus yang besar, aku juga menawarkan untuk membantu dia menyerang markas kakakku jika dia mau bekerjasama dengan aku. Namun, justru The Mafia dengan tegas menolak tawaranku. Dia mengatakan bahwa Red Tiger bukan dibawah pimpinan dia tetapi dibawah pimpinan Putrinya. Markas itu telah diwariskan kepada Putrinya semenjak Putrinya berusia enam tahun oleh istrinya, ibu dari Putrinya itu. Dia itu bodoh, bukan? Itu Putrinya harusnya dibawah kendali dia sebagai seorang Ayah? Dia bisa merebut lagi markas itu dan mengusir Putrinya keluar dari markas itu untuk bersekolah atau melakukan hal yang lebih baik daripada bergelut di dunia hitam? Orang tua seperti apa dia?" Louis menggelengkan kepalanya dia tidak percaya dengan pola pikir The Mafia atau tuan Wiliam nama aslinya. Membiarkan anaknya terjadi dalam dunia hitam?
"Mungkin di surat wasiat istrinya sudah negaskan tidak ada yang berani mengambil alih warisan itu selain Putrinya. Karena itu, tuan Wiliam tidak bisa merebut sesuka hatinya, tuan muda." Andre berkata karena dia masih ingat betapa hebatnya Rayani istri dari Wiliam dan jika di bandingkan kekayaan. Rayani lebih kaya dari Wiliam. Pria itu menikahi Rayani karena tergoda dengan kehebatan Rayani dan harta wanita itu.
Louis tersenyum, " Dengar Andre, aku memberi dia waktu satu kali dua puluh empat jam. Jika, dia masih melakukan cara licik maka aku tidak segan-segan menghancurkan markas dia seorang diri." tegas Louis. Dia lalu berdiri ke arah meja dan kursi kebesarannya. Louis mendudukkan pantatnya diatas kursi kebesarannya itu, tangannya menarik lagi nakas Louis mulai mengeluarkan beberapa pistol dan peluru. Louis mengisi setiap pistol dengan peluru itu membuat Andre tiba-tiba memiliki ide konyol.
"Kau bisa menikahi putrinya, lalu kau bisa mendapatkan markas dan beberapa kelompok mafia yang dulu bekerja sama dengan Putrinya tanpa kau mengorbankan dirimu untuk dibunuh," usul Andre.
Kantog mata Louis yang tadi menghitam tiba-tiba berubah warna menjadi coklat. Dia menatap tajam Andre membuat pria tua itu tersenyum malu dengan ide konyolnya, " Maaf aku hanya bercanda."
"Aku tahu." Louis juga tidak ingin menanggapi gurauan Andre. Karena dia sadar diri tidak ada wanita yang mau membagi tubuh suaminya dengan wanita pekerja malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Redox
benar kata andre.kau harus menikahi anaknya supaya apa yang kau inginkan bisa dapat dengan mudah.....
2023-06-13
1
lee
ikuti saja sarannya andre klo ingin kuasai markasnya...
2023-06-11
2
Leticia
Louis merasa hebat sendiri tapia slinya mah Cemen😂😂😂😂
2023-05-06
3