Bab 3.

"Louis... ehh...maaf. Maksudku, Tuan muda." Andre menunduk dengan cepat dia memperbaiki panggilannya lagi karena merasa tidak enak.

Sementara yang dipanggil justru tersenyum sendiri seperti orang kasmaran. Mafia dingin itu tiba-tiba tersenyum? Ini jarang sekali bahkan seumur hidup Andre baru melihat tingkah Louis ini.

"Demi Tuhan...jangan menganggap serius ide konyolku ini. Tidak ada orang yang mau menikah hanya karena kalah dalam persaingan bisnis dan mengambil hati masyarakat. Pergilah, dan hancurkan markasnya itu, bila perlu beri wanita itu pelajaran. Jangan lupa buat masyarakat disana ketakutan, aku mendukungmu penuh. Sungguh!" Andre menatap serius Louis. Pria berusia empat puluh sembilan tahun itu tiba-tiba mendapatkan keberanian dadakan untuk melawan red Tiger hanya karena ia dan Louis meneguk satu botol wine? Atau, Apakah benar, karena ucapan bersulang tadi benar-benar terjadi? Andre tak hentinya mengutuk dirinya karena mulutnya lancang berkata hal konyol.

Louis tersenyum penuh misteri, " Itu bukan caraku. Aku tidak ingin membuat orang-orang tidak berdosa akan menderita bersama orang-orang bersalah. Andai bisa menjadikan sebagai contoh aku ingin menangkap salah satu anggota kelompok itu lalu mempasung mereka di jalanan sebagai contoh. Namun, setiap kali aku ke sana mereka selalu bersembunyi dibawah ketiak bos liciknya itu, " gerutu Louis.

Andre menghela napas, jari telunjuknya terus di gosok-gosok di dagunya, " Ada banyak alasan untuk menikah. Tapi, untuk mencari perhatian masyarakat dan menguasai markasnya bukan alasan yang bagus." Andre berkata seraya memperhatikan Louis menarik pelatuk pistol. Jika Sekali saja Louis melepaskan tarikan pelatuk itu, artinya siapa saja yang berdiri di depan Louis pasti akan tiada.

Kretek...

Louis menatap dalam Andre, " Tidak, tapi demi mendapatkan kedamaian di tempat itu di butuhkan jelas alasan yang bagus," sergah Louis.

"Louis!" Andre semakin merasa bersalah. Dia berpikir Louis akan menembak dirinya, tanpa pikir panjang lagi Andre menjatuhkan tubuhnya di lantai, ia bersujud dengan dia tangan mengatup diatas kepala sembari memohon ampun, "Tuan sumpah demi Tuhan.... ucapanku tadi hanya gurauan saja." Andre menunduk hingga keningnya tersentuh lantai.

Sementara Louis mengernyit dia heran dengan tingkah Andre, "Bangun siapa yang menghukum kau?"tanya Louis heran.

Andre pun berdiri dia masih menunduk malu, " Bukankah tadi anda ingin menembak aku?" ucapan itu lolos begitu saja dari mulut Andre.

"Hahaha...emang kau melakukan kesalahan apa?" Louis meletakkan lagi pistolnya diatas meja. Dia meraih cerutunya lalu mengapit diantara jadi telunjuk dan jari tengahnya, " Apa yang kau ketahui tentang putri The Mafia?" Louis lalu menarik cerutunya lalu ia mengepulkan asap rokok dari hidungnya.Kepulan asap putih mengepung diatas kepala Louis.

Andre mendesah putus asa, " Bagaimana aku bisa tahu? Aku pun baru mengetahui jika ia memiliki seorang Putri dari kau." Andre mengusap kasar wajahnya dia semakin menyesal atas ucapannya itu. Karena sekarang Louis berjalan keluar dari ruang bawah tanah tempat dia dan Andre biasa mengadakan rapat penting. Pria paruh baya itu mengekor dari belakang mengikuti Louis.

Louis berjalan menuju kandang singanya, ia berdiri dengan melipat tangan kiri di belakang pinggang sementara tangan kanan masih mengapit cerutunya. Mafia tampan itu menoleh ke arah tiga anak buah yang baru saja selesai memberi makan hewan buas itu, membuat mereka saling berpandangan satu sama lainnya, " Apakah diantara kalian siapa yang mengenal Putri the mafia? Jika ada yang mengetahui seluk beluknya maka dia akan mendapatkan hadiah dari aku." Louis melangkah menuju ketiga anak buah itu dengan tatapan menuntun jawaban pasti. Ketiganya saling mendorong, dan tiba-tiba salah diantara mereka mengangkat wajahnya, " Saya pernah melihat tapi setahu saya anaknya seorang putri," sahut salah satu anak buah itu.

Karena, sebelumnya pria itu pernah menjadi anak buah the mafia namun karena hukuman di sana terlalu berat membuat pria kulit hitam itu kabur dari markas the mafia dan bergabung menjadi anggota Black wolf.

"Menarik...Apakah dia memiliki banyak anak?" Louis menepuk tangan seraya tertawa, "Hahah...lanjutkan." Louis meminta pria itu melanjutkan penjelasannya.

"Saya tidak mengetahui ia memiliki banyak anak atau tidak. Karena, selama saya bertugas enam tahun di sana tuan besar hanya memiliki seorang Putri sebelum istrinya meninggal." jelas pria itu lagi.

"Apa? Istrinya sudah meninggal?" Louis kaget karena dia baru mengetahui istri Wiliam sudah meninggal.

"Benar tuan, dan tuan besar juga sudah menikah lagi dengan wanita muda yang usianya jauh lebih mudah dari tuan besar. Sejak istrinya meninggal pas setahun. Namun, untuk pernikahan sekarang saya tidak mengetahui berapa anak yang ia milik bersama istri barunya," jelas pria itu lagi.

"Ya kau tidak mengetahui lagi karena kau sudah kabur dari markasnya." Celetuk Louis yang berhasil mencairkan suasana di kandang singa.

'Wow...hebat kau Wiliam! Aku semakin penasaran dengan Putrimu," batin Louis. Tangan kirinya ia masukkan ke dalam kandang singa lalu mengelus salah satu kepala hewan karnivora itu.

Terpopuler

Comments

Redox

Redox

cepat cari tau andre. putrinya itu sekarang tinggal dimana

2023-06-13

1

lee

lee

louis ketinggalan informasi....

2023-06-11

2

Leticia

Leticia

Andre emang keren😂😂😂😂

2023-05-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!