Istri Kecil Jenderal Agha

Istri Kecil Jenderal Agha

Jamur Penghilang Ruam di Wajah dan Sekujur Tubuh

Di suatu negeri yang indah yang bernama Kerajaan Pusat, hiduplah seorang Kaisar yang bernama Abinawa. Kaisar sangat menyayangi jenderalnya yang bernama Agha Caraka karena Jenderal Agha Caraka selalu memenangkan pertempuran, selalu berhasil menyelamatkan perbatasan dari pemberontak, dan selalu berhasil menyelesaikan kasus yang sangat rumit.

Untuk itulah Kaisar menghadiahi Agha seorang Istri. Istri yang dipilihkan oleh Kaisar untuk Agha Caraka bukanlah gadis sembarangan. Gadis pilihannya Raja itu adalah putri dari seorang tabib terkenal dan gadis itu pun sangat pandai ilmu pengobatan. Karena berhasil menyembuhkan Permaisuri dari penyakit aneh, maka Kaisar memilih gadis itu untuk ia jodohkan ke Agha Caraka. Nama gadis itu adalah Kiana.

Kiana selalu memakai cadar ke mana-mana karena seluruh tubuhnya penuh ruam merah dan wajahnya penuh bisul. Sepulang dari istana setelah mengobati Permaisuri dan menerima hadiah berupa perhiasan juga perjodohan dengan seorang jenderal ternama, Kiana pergi ke hutan. Dia ingin menyembuhkan dirinya dari penyakit kulit yang sudah ia derita sejak ia masih kecil. Dia ingin menjadi pengantin yang cantik dan untuk itulah ia ingin mencari jamur yang konon dipercaya bisa menyembuhkan segala macam macam penyakit kulit. Jamur itu bernama Jamur Paku Pedang.

Beberapa jam kemudian, Kiana berhasil menemukan jamur itu dan berjalan dengan wajah semringah. Kiana ingin menemukan sebuah gua lalu ia akan membuat ramuan dari jamur yang berhasil ia temukan dan ia genggam. Kiana memutuskan untuk mencari gua terdekat dan akan mengobati penyakit kulitnya di gua karena ia malas pulang.

Di saat Kiana tengah berjalan dengan wajah ceria, bersenandung lirih, dan melompat-lompat ringan, gadis yang sebenarnya berwajah sangat cantik itu mendengar lolongan minta tolong.

Kiana yang berhati baik dan suka menolong itu langsung berputar arah menuju ke asal suara lolongan minta tolong itu.

Melihat ada seorang pria gagah bertopeng hendak menebas leher seorang pria, tanpa berpikir panjang, Kiana langsung berlari lalu berdiri di depan pria itu sambil membuka lebar kedua tangannya dan berkata, "Jangan bunuh dia!"

Pria bertopeng itu sontak melepas topengnya dan seketika itu juga Kiana terpesona akan ketampanan pria itu.

Sial! Dia tampan sekali. Wajahnya sangat sempurna. Dia itu malaikat atau dewa, ya? Batin Kiana.

"Siapa kau?!" Pria tampan di depan Kiana menyipitkan mata dan rahangnya tampak mengeras.

"Aku bukan siapa-siapanya. Aku cuma tidak ingin Anda berdosa karena membunuh orang. Anda tidak tahu, ya, kalau membunuh orang itu berdosa?"

Pria tampan itu menggerakkan ujung pedang dan berhasil melepas cadar yang menutupi wajah Kiana.

Dia? Kenapa wajahnya penuh ruam merah meradang? Batin pria tampan itu.

"Minggir! Atau aku akan membunuhmu juga"

"Jangan membunuhnya dan.......Aaaaaa!!!!!" Kiana tersentak kaget saat ia merasakan ada ujung belati dingin di atas lehernya dan pria yang ingin ia selamatkan justru mencekal kedua tangannya di belakang punggung.

Kiana sontak berteriak, "Hei! Kenapa kau justru menodongkan pisau ke leherku? Aku ingin menyelematkan kamu"

Seorang pria tampan dan gagah lainnya tampak berlari dan berteriak, "Jenderal Agha! Anda baik-baik saja?"

Oh, namanya Agha. Batin Kiana.

Pria tampan dan gagah yang dipanggil Agha itu menyahut, "Aku baik-baik saja!" Tanpa melepaskan pandangannya dari Kiana dan pria yang menodongkan pisau ke leher Kiana.

Agha menyeringai mengejek lalu berkata, "Dasar gadis bodoh! Kau ingin menolong orang tanpa kau ketahui asal usulnya. Dia itu pembunuh keji dan sudah jadi buronan selama berbulan-bulan, cih! Dasar gadis bodoh!"

"Hei! Meskipun dia pembunuh keji dia adalah manusia dan setiap manusia pantas dihakimi dengan adil jangan main hakim sesuka kamu!" Teriak Kiana kesal.

"Kau berada di ujung maut tapi masih bisa sombong dan menasehati aku, hah?!" Agha berteriak kesal.

Pembunuh keji yang masih menyandera Kiana sontak berteiak, "Diam kalian semua!"

Di saat itulah Kiana memberanikan diri menginjak kaki pembunuh keji itu sekeras-kerasnya lalu dengan cepat ia berbalik badan sambil menaburkan bubuk yang ia ambil dari dalam tasnya.

Setelah terkena bubuk yang ditaburkan oleh Kiana, pembunuh keji itu jatuh cukup keras dii atas tanah dan tak sadarkan diri.

Dua pria tampan dan gagah yang berdiri di depan Kiana sontak melongo. Lalu, Pria yang dipanggil Agha berkata, "Wah, kau bodoh tapi punya nyali juga, ya"

Kiana menepuk dua tangannya lalu berkata dengan senyum bangga, "Aku serahkan dia ke kamu tapi jangan bunuh dia di sini! Adili dia dengan adil di kantor pengadilan" Kiana lalu berjalan melintasi Agha sambil berkata, "Aku tidak bodoh tapi kau yang bodoh karena kau hanya bisa main pedang dan tidak pernah menggunakan akal" Setelah mengucapkan kata itu, Kiana langsung berlari sekencang-kencangnya.

Agha menoleh ke asistennya yang bernama Bora, "Kau dengar ucapannya?"

"Tidak dengar" Sahut Bora sambil naik ke punggung kuda.

Agha juga naik ke punggung kuda dan berkata, "Tapi, aku mendengarnya. Kejar dia! Aku ingin bikin perhitungan dengannya karena dia sudah berani mengejekku, cih!"

"Tapi kita harus bawa buronan ini ke kota, Jenderal"

"Sial! Kau bawa buronan itu ke kota! Aku akan kejar gadis itu sendirian dan ......."

"Saya akan temani Anda mengejarnya dan setelah itu barulah kita ke kota"

"Hmm" Sahut Agha sambil menghentak perut kuda kesayangannya.

Kiana terus berlari dan ia akhirnya bersembunyi di dalam gua yang berhasil ia temukan dan Kiana membuat ramuan dari jamur yang ia temukan untuk mengobati penyakit kulitnya. Kiana merasakan kesakitan yang luar biasa setelah ia balurkan jamur yang diberi nama Paku Pedang ke seluruh wajah dan tubuhnya. Setelah rasa sakit di wajah dan sekujur tubuhnya hilang, Kiana berlari keluar dari dalam gua dan tidak begitu lama, ia dikejutkan dengan adanya kereta kuda mewah di depannya.

Pria di dalam kereta kuda itu melongok dari jendela dan berkata, "Cepat masuk ke sini! Aku akan membawamu ke kota dengan aman dan selamat"

Karena takut pria tampan tapi galak yang ia ejek barusan berhasil mengejarnya, maka Kiana langsung melompat ke dalam kereta kuda itu tanpa berpikir panjang.

Kiana memang gadis yang ceria, lincah, dan impulsif. Dia sering bertindak spontan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Agha dan Bora mengedarkan pandangan mereka sambil menunggang kuda. Namun, sosok gadis kecil dan lincah dengan rambut indah panjang tergerai tidak kunjung mereka temukan.

Sementara itu, Kiana yang sudah berada di dalam kereta kuda sedang bersimpuh di depan pria dengan pakaian mahal dan wajah pria itu tidak kalah tampannya dengan pria yang mencekiknya di tepi tebing tadi.

Pria itu berkata, "Bangunlah dan duduklah di depanku!"

Kiana bangkit berdiri dan duduk di depan pria tampan yang sudah menyelamatkan dirinya dari kejaran pria yang tidak ia kenal. Kiana berkata, "Terima kasih banyak sudah menolong saya dan membawa saya naik ke kereta Anda yang sangat mewah ini, Tuan"

"Nggak usah sungkan. Kau juga pernah menolongku. Jadi, kita impas sekarang"

"Hah?!" Kiana sontak melongo. Dia sama sekali tidak ingat dengan pria tampan yang duduk di depannya, tapi kenapa pria itu berkata kalau dia pernah menolong pria itu.

"Kau lupa, ya? Tapi, aku tidak akan pernah melupakan malaikat cantik dan baik hati yang sudah menolongku, emm, kira-kira satu bulan yang lalu. Aku terkena panah dan kau membawaku ke rumah Ayah kamu, lalu kamu mengobati lukaku. Itulah kenapa aku memanggilmu teman lama tadi"

"Cantik? Wajahku penuh bisul kenapa kau katakan cantik? Dan sekarang kenapa kau terus menatapku? Kamu nggak jijik dengan bisul yang memenuhi wajahku?"

"Kau malaikat penolongku, jadi walaupun memang benar wajah kamu penuh ruam merah, kau tetap cantik di mataku" Adnan tersenyum penuh arti dan menatap wajah malaikat penolongnya dengan sorot mata penuh kekaguman.

"Benarkah? Kenapa aku tidak ingat? Kiana merona malu.

"Karena kamu pergi keluar mencari bahan obat setelah mengobati aku malam itu dan kamu pergi selama satu Minggu dan pas kamu akan pulang, aku sudah sembuh dan harus balik ke ibukota"

"Oh, begitu" Sahut Kiana sambil manggut-manggut.

"Aku senang kita bertemu lagi. Namaku Adnan dan kamu?"

"Ah, namaku Kiana" Dengan wajah semringah Kiana memegang tangan pria itu.

Adnan tertawa senang saat tangannya digenggam dan diayunkan dengan penuh semangat sebanyak tiga kali oleh Kiana.

Setelah melepaskan tangan Adnan, Kiana berkata, "Apa kita teman sekarang ini? Kita sudah saling bantu, sudah saling memperkenalkan diri dan sudah saling berjabat tangan"

Adnan tertawa lepas, lalu berkata, "Iya, kita teman sekarang ini, Kiana"

Dan di ujung tebing, "Jenderal! Jangan ke sana! Itu rombongan putra mahkota Adnan. Kalau Anda ke sana, Anda akan terkena masalah besar! Teriak Bora.

Agha langsung menarik tali kekang kudanya dan berteriak, "Hop!" Kuda yang Agha tunggangi langsung mengangkat kedua kaki depannya dan berhenti berlari.

Akhirnya, Adnan berhasil mengantarkan Kiana sampai di depan rumah ayahnya Kiana dengan aman dan selamat dan Adnan langsung pamit.

Setelah melambaikan tangan ke Adnan dengan senyum lebar, Kiana berputar badan dan masuk ke dalam rumah ayahnya.

Pengawal pribadinya Adnan langsung berkata, "Kenapa Anda katakan kalau gadis tadi wajahnya penuh bisul? Wajahnya putih bersih dan dia sangat cantik, Pangeran"

Pangeran Adnan, sang Putra mahkota tersenyum lebar lalu menyahut, "Iya. Bisul di wajahnya sudah sembuh. Aku rasa ia belum menyadari kalau wajahnya sudah tidak ada bisul sama sekali. Hahahahahaha, dia gadis yang lucu, penuh semangat, dan ternyata sangat cantik setelah bisul di wajahnya sembuh.

"Pangeran, Anda tidak pernah membiarkan siapa pun memegang tangan Anda, tapi kenapa tadi Anda membiarkan gadis yang bernama Kiana bersikap kurang ajar kepada Anda. Anda adalah Putra mahkota. Anda biarkan dia berkata dengan bahasa informal dan Anda biarkan dia memegang tangan Anda"

"Karena dia tidak tahu identitasku. Dia tidak tahu kalau aku adalah putra mahkota. Dan dia adalah temanku. Aku akan biarkan dia melakukan hal ia sukai saat ia berada di dekatku karena dia, adalah temanku. Mau bersikap kurang ajar pun akan aku biarkan" Sahut Adnan dengan senyum lebar.

Kiana langsung mandi dan berganti baju. Lalu, saat ia hendak menyisir rambutnya dan duduk di depan meja rias, pelayan pribadi yang sekaligus sahabatnya sejak kecil yang bernama Debi, masuk ke kamarnya Kiana dan langsung memberitahukan hal yang sangat penting, "Nona! Utusan Kaisar datang dan utusan itu membawa dekrit Kaisar. Ayah Anda meminta Anda segera ke halaman depan.

"Baiklah" Kiana bergegas keluar, menyambar kain untuk menutupi wajahnya, lalu ia berlari keluar dari dalam kamarnya dan berlari ke halaman depan.

Ayahnya Kiana, istrinya, kedua anaknya dari pernikahan kedua, dan Kiana bersimpuh di depan urusan kaisar. Lalu, utusan itu membacakan dekrit, "Kaisar memerintahkan Kiana untuk menikah dengan Agha besok dan mulai besok, Kiana tinggal di kediaman keluarga Agha Caraka. Terimalah dekrit Kaisar!"

"Saya menerima dekrit Kaisar" Sahut Kiana sambil menerima gulungan kertas yang diberikan oleh utusan Kaisar

Hal yang sama terjadi di kediaman Agha Caraka. Agha, ibundanya, dan adik laki-lakinya yang bernama Abiya, bersimpuh di depan urusan kaisar. Lalu, utusan kaisar yang datang ke kediaman keluarga Caraka membacakan isi dekrit dengan lantang, "Mulai besok Agha akan menikah dengan gadis pilihan Kaisar yang bernama Kiana dan Kiana akan menjadi anggota keluarga Caraka mulai besok. Terimalah dekrit Kaisar ini"

"Saya menerima dekrit Kaisar" Sahut Agha sambil membungkuk dan menerima dekrit tersebut.

Setelah utusan kaisar pergi bersama rombongannya, Kiana dan Agha sama-sama merasa gusar di kamar mereka masing-masing.

Ibundanya Agha cukup terpukul dengan perjodohan dari Kaisar itu. Karena Ibundanya Agha sudah memiliki calon istri untuk Jenderal yang gagah perkasa kesayangannya Kaisar itu. Gadis pilihan ibundanya Jenderal Agha adalah putri tunggal sahabatnya dan gadis itu adalah teman masa kecilnya Agha. Gadis itu bernama Maharani.

Agha pun cukup terpukul. Jenderal besar yang terkenal dingin dan kejam itu langsung pergi ke kamarnya dan Agha teringat kembali dengan gadis kecil berwajah manis yang ia temui secara tidak sengaja di tepi danau yang ada di dalam hutan dan gadis manis itu memberinya buah-buahan dan mengobati luka di telapak kakinya ketika ia masih berumur lima belas tahun. Agha jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis berwajah manis itu, sayangnya dia tidak tahu siapa nama gadis itu dan sampai ia berumur dua puluh lima tahun, dia tidak pernah bertemu lagi dengan gadis berwajah manis itu. Dan besok ia harus menikah dengan gadis yang tidak pernah ia jumpai sebelumnya.

Agha teringat kembali ketika ia menghadap Kaisar untuk menerima hadiah pernikahan. Agha seketika mematung dan muram.

Saat Kaisar melihat Agha tampak keberatan dengan perjodohan yang ia berikan, Kaisar bertanya, "Apa kamu sudah memiliki kekasih? Kalau kamu sudah memiliki kekasih, kamu bisa menjadikan kekasih kamu sebagai selir kamu"

"Belum. Saya hanya berpikir, saya adalah seorang jenderal. Apakah saya bisa menikah dan memiliki Istri? Saya jarang di rumah dan sering berada di garis penjagaan yang ada di perbatasan yang jauh dari ibukota" Sahut Agha dengan sikap sopan.

"Makanya aku pilihkan seorang gadis yang baik untuk kamu. Aku yakin gadis ini mampu menjadi Istri kamu" Sahut Kaisar dengan senyum lebar dan Agha hanya bisa menunduk dan mematuhi perintah Kaisar.

Sementara itu, Kiana merasa takut. Dia takut tidak bisa bebas lagi keluar masuk hutan untuk mencari bahan obat. Dia juga takut karena kabarnya Jenderal Agha adalah pria kejam, berhati dingin, dan tidak ramah sama sekali.. "Apa aku akan bahagia menjadi Istri pria dingin dan kejam?"

Terpopuler

Comments

Delita bae

Delita bae

hadir 😁😊

2024-11-01

0

🌟~Emp🌾

🌟~Emp🌾

cerita yang seru thor, aku mampir 🤗🙏

2024-07-24

0

Dian Endra

Dian Endra

aku sangat suka langsung aku like, subscribe, dan kasih iklan 🥰😍

2024-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Jamur Penghilang Ruam di Wajah dan Sekujur Tubuh
2 Menikah
3 Menunggu Pengantin Pria
4 Sang Pengantin Pria Pulang
5 Cerdas
6 Imut
7 Sarapan
8 Takjub
9 Degup Jantung
10 Gadis Lain
11 Kaget
12 Cemburu
13 Ucapan Terima Kasih
14 Putra Mahkota?
15 Jahil
16 Berat Hati
17 Selamat Tidur
18 Mengusik Hati
19 Tertawa Lepas
20 Sakit Apa?
21 Kaget
22 Kenapa?
23 Menginginkannya
24 Mabuk
25 Aneh
26 Bahagia
27 Membeku
28 Hukuman
29 Imut
30 Marah
31 Maafkan Aku
32 Tanda Merah
33 Debaran Sayap Kupu-kupu
34 Bodo Amat!
35 Sayang
36 Selamat Tidur
37 Mencuri Ciuman
38 Memasak
39 Tidak Peka
40 Nggak Enak
41 Berani Benar!
42 Lancang Kau!
43 Kecewa
44 Kenapa?
45 Terima Kasih
46 Cium
47 Mengajar
48 Gugup
49 Siluman Wanita
50 Bertanya-tanya
51 Racun Naga Hitam
52 Enak Banget
53 Tersenyum Senang
54 Penuh Tanda Tanya
55 Aku Mencintaimu
56 Aku Menginginkanmu
57 Malam Pertama
58 Mas Agha
59 Asap Hitam
60 Penampilan
61 Gugup
62 Janji
63 Berani
64 Bulan dan Madu
65 Tergelak Geli
66 Diculik
67 Naga Hitam dan Naga Putih
68 Negeri di Awan
69 Raja Alaric
70 Ganoderma Hitam
71 Halusinasi
72 Sembuh
73 Meriang
74 Jebakan
75 Syarat
76 Bolehkah?
77 Agha dan Alaric
78 Terkejut
79 Malu
80 Senang
81 Jenderal Luis
82 Profesional
83 Berhasil
84 Syukurlah
85 Melepas Rindu
86 Rencana Jahat
87 Panik
88 Takjub
89 Kembang Api
90 Malu
91 Tak Kenal Lelah
92 Cermin
93 Tatapan Aneh
94 Mengerjap Kaget
95 Jengkel
96 Mencium
97 Mencuri Ciuman
98 Selamat
99 Bertemu Jenderal Luis
100 Sembuh
101 Pulang
102 Gelang Giok
103 Bocah Itu
104 Mendarat di Kediaman Caraka
105 Girang
106 Syukurlah
107 Cincin
108 Jangan Khawatir
109 Jebakan
110 Kaget
111 Rasa Sayang
112 Cemburu
113 Kenapa?
114 Penuh Syukur
115 Kejutan
116 Teratai Jingga
117 Jebakan
118 Membeliak Kaget
119 Lima Pendekar
120 Nggak Boleh!
121 Kejutan
122 Cerita Masa Lalu
123 Mematung
124 Cinta
125 Trauma
126 Oksigen
127 Sadar
128 Kejutan Lagi
129 Genting
130 Senyum Lebar
131 Cepat!
132 Dibawa Kabur
133 Jangan!
134 Menyala Merah
135 Bersiaplah!
136 Isak Tangis
137 Ayo!
138 Perang Berakhir
139 Ternganga
140 Malu
141 Bagaimana Ini?
142 Mendelik Kaget
143 Menghindar
144 Bulan Madu I
145 Bulan Madu II
146 Bulan Madu III
147 Kejutan Indah
148 Akhir Dari Bulan Madu
149 Ngambek
150 Wanita Cantik
151 Ayo Berangkat!
152 Hati Terasa Panas
153 Merindu
154 Tertawa Lepas
155 Sangat Cemburu
156 Pelepasan Rindu
157 Ingin Terus Menatapmu
158 Kalah
159 Bertemu
160 Kesal
161 Kenapa Begini?
162 Pergi Ke Kerajaan Timur
163 Belati
164 kamu Marah?
165 Janji
166 Hukuman
167 Bertemu Aisyah
168 Provokasi
169 Tunggu Sebentar
170 Bukti dan Saksi
171 Hukuman Berat
172 Tenang saja, Mas!
173 Wabah Misterius
174 Semoga Semua Baik-baik Saja
175 Kalung
176 Bahagia
177 Jaga Ucapan
178 Ngidam Apa?
179 Suami Ngidam?
180 Ternyata Memang Ngidam
181 Kecewa
182 Hobi
183 Jendral Agha dan Ratu Kiana
184 Malam Pengantin
185 Kenzie
186 Penuh Dendam
187 Pertemuan Dengan Crystal
188 Crystal dan Amber
189 Pergi ke Medan Perang
190 Menuntaskan Rindu
191 Mendendam
192 Nikah Paksa
193 Amber dan Kenzie
194 Menjemput Crystal
195 Semringah
196 Perih
197 Kesal
198 Giok Naga
199 Syok
200 Cemburu
201 Masih Belum Bangun
202 Kebingungan
203 Mencari Jalan Keluar
204 Mendelik kesal.
205 Cemburu
206 Ciuman Pertama
207 Huffttt!
208 Gila
209 Mengerikan
210 Apa Benar Begitu?
211 Katakan!
212 Kemah
213 Hamil
214 Apa?!
215 Pusing
216 Kebohongan Pertama Terungkap
217 Menang
218 Cinta Dalam Diam
219 Kaget
220 Benarkah?
221 Jatuh Cinta
222 Manis
223 Senyum Bahagia
224 Lega dan Bahagia
225 Season Tiga : Istri Kecil Jenderal Agha
226 Operasi berhasil
227 Sangat Kesal
228 Tersentuh Hatinya
229 Bahagia
230 Hah?!
231 Bingung
232 Siksaan
233 Olahraga
234 Malu
235 Risau
236 Melamun
237 Ada Apa Ini?
238 Belum Cukup Umur
239 Kenapa?
240 Desir Hangat
241 Aku Menginginkanmu
242 Siksaan
243 Alat Musik Guzheng
244 Bakat Luar Biasa
245 Lucu Sekali
246 Cerita Horor
247 Hampir Menyerah
248 Cemburu
249 Tunggu Aku!
250 Menyentuh Hati
251 Hore!
252 Lancang!
253 Tega Sekali
254 Menangis
255 Mata Memerah
256 Hentikan!
257 Marah
258 Bukti
259 Siluman Rubah
260 Menyusul
261 Racun Siluman Rubah
262 Berterima Kasih
263 Tunggu Aku
264 Senyum Bahagia
Episodes

Updated 264 Episodes

1
Jamur Penghilang Ruam di Wajah dan Sekujur Tubuh
2
Menikah
3
Menunggu Pengantin Pria
4
Sang Pengantin Pria Pulang
5
Cerdas
6
Imut
7
Sarapan
8
Takjub
9
Degup Jantung
10
Gadis Lain
11
Kaget
12
Cemburu
13
Ucapan Terima Kasih
14
Putra Mahkota?
15
Jahil
16
Berat Hati
17
Selamat Tidur
18
Mengusik Hati
19
Tertawa Lepas
20
Sakit Apa?
21
Kaget
22
Kenapa?
23
Menginginkannya
24
Mabuk
25
Aneh
26
Bahagia
27
Membeku
28
Hukuman
29
Imut
30
Marah
31
Maafkan Aku
32
Tanda Merah
33
Debaran Sayap Kupu-kupu
34
Bodo Amat!
35
Sayang
36
Selamat Tidur
37
Mencuri Ciuman
38
Memasak
39
Tidak Peka
40
Nggak Enak
41
Berani Benar!
42
Lancang Kau!
43
Kecewa
44
Kenapa?
45
Terima Kasih
46
Cium
47
Mengajar
48
Gugup
49
Siluman Wanita
50
Bertanya-tanya
51
Racun Naga Hitam
52
Enak Banget
53
Tersenyum Senang
54
Penuh Tanda Tanya
55
Aku Mencintaimu
56
Aku Menginginkanmu
57
Malam Pertama
58
Mas Agha
59
Asap Hitam
60
Penampilan
61
Gugup
62
Janji
63
Berani
64
Bulan dan Madu
65
Tergelak Geli
66
Diculik
67
Naga Hitam dan Naga Putih
68
Negeri di Awan
69
Raja Alaric
70
Ganoderma Hitam
71
Halusinasi
72
Sembuh
73
Meriang
74
Jebakan
75
Syarat
76
Bolehkah?
77
Agha dan Alaric
78
Terkejut
79
Malu
80
Senang
81
Jenderal Luis
82
Profesional
83
Berhasil
84
Syukurlah
85
Melepas Rindu
86
Rencana Jahat
87
Panik
88
Takjub
89
Kembang Api
90
Malu
91
Tak Kenal Lelah
92
Cermin
93
Tatapan Aneh
94
Mengerjap Kaget
95
Jengkel
96
Mencium
97
Mencuri Ciuman
98
Selamat
99
Bertemu Jenderal Luis
100
Sembuh
101
Pulang
102
Gelang Giok
103
Bocah Itu
104
Mendarat di Kediaman Caraka
105
Girang
106
Syukurlah
107
Cincin
108
Jangan Khawatir
109
Jebakan
110
Kaget
111
Rasa Sayang
112
Cemburu
113
Kenapa?
114
Penuh Syukur
115
Kejutan
116
Teratai Jingga
117
Jebakan
118
Membeliak Kaget
119
Lima Pendekar
120
Nggak Boleh!
121
Kejutan
122
Cerita Masa Lalu
123
Mematung
124
Cinta
125
Trauma
126
Oksigen
127
Sadar
128
Kejutan Lagi
129
Genting
130
Senyum Lebar
131
Cepat!
132
Dibawa Kabur
133
Jangan!
134
Menyala Merah
135
Bersiaplah!
136
Isak Tangis
137
Ayo!
138
Perang Berakhir
139
Ternganga
140
Malu
141
Bagaimana Ini?
142
Mendelik Kaget
143
Menghindar
144
Bulan Madu I
145
Bulan Madu II
146
Bulan Madu III
147
Kejutan Indah
148
Akhir Dari Bulan Madu
149
Ngambek
150
Wanita Cantik
151
Ayo Berangkat!
152
Hati Terasa Panas
153
Merindu
154
Tertawa Lepas
155
Sangat Cemburu
156
Pelepasan Rindu
157
Ingin Terus Menatapmu
158
Kalah
159
Bertemu
160
Kesal
161
Kenapa Begini?
162
Pergi Ke Kerajaan Timur
163
Belati
164
kamu Marah?
165
Janji
166
Hukuman
167
Bertemu Aisyah
168
Provokasi
169
Tunggu Sebentar
170
Bukti dan Saksi
171
Hukuman Berat
172
Tenang saja, Mas!
173
Wabah Misterius
174
Semoga Semua Baik-baik Saja
175
Kalung
176
Bahagia
177
Jaga Ucapan
178
Ngidam Apa?
179
Suami Ngidam?
180
Ternyata Memang Ngidam
181
Kecewa
182
Hobi
183
Jendral Agha dan Ratu Kiana
184
Malam Pengantin
185
Kenzie
186
Penuh Dendam
187
Pertemuan Dengan Crystal
188
Crystal dan Amber
189
Pergi ke Medan Perang
190
Menuntaskan Rindu
191
Mendendam
192
Nikah Paksa
193
Amber dan Kenzie
194
Menjemput Crystal
195
Semringah
196
Perih
197
Kesal
198
Giok Naga
199
Syok
200
Cemburu
201
Masih Belum Bangun
202
Kebingungan
203
Mencari Jalan Keluar
204
Mendelik kesal.
205
Cemburu
206
Ciuman Pertama
207
Huffttt!
208
Gila
209
Mengerikan
210
Apa Benar Begitu?
211
Katakan!
212
Kemah
213
Hamil
214
Apa?!
215
Pusing
216
Kebohongan Pertama Terungkap
217
Menang
218
Cinta Dalam Diam
219
Kaget
220
Benarkah?
221
Jatuh Cinta
222
Manis
223
Senyum Bahagia
224
Lega dan Bahagia
225
Season Tiga : Istri Kecil Jenderal Agha
226
Operasi berhasil
227
Sangat Kesal
228
Tersentuh Hatinya
229
Bahagia
230
Hah?!
231
Bingung
232
Siksaan
233
Olahraga
234
Malu
235
Risau
236
Melamun
237
Ada Apa Ini?
238
Belum Cukup Umur
239
Kenapa?
240
Desir Hangat
241
Aku Menginginkanmu
242
Siksaan
243
Alat Musik Guzheng
244
Bakat Luar Biasa
245
Lucu Sekali
246
Cerita Horor
247
Hampir Menyerah
248
Cemburu
249
Tunggu Aku!
250
Menyentuh Hati
251
Hore!
252
Lancang!
253
Tega Sekali
254
Menangis
255
Mata Memerah
256
Hentikan!
257
Marah
258
Bukti
259
Siluman Rubah
260
Menyusul
261
Racun Siluman Rubah
262
Berterima Kasih
263
Tunggu Aku
264
Senyum Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!