Menikah

Flashback On

Agha sebenarnya adalah putra permaisuri Jelita. Jelita adalah permaisuri kesayangannya Kaisar dan saat Jelita melahirkan putranya, putranya langsung diberi gelar putra mahkota oleh kaisar.

Dua hari kemudian, di saat Kaisar sibuk mempersiapkan upacara menyambut putranya, anak dari Jelita, wanita yang sangat ia cintai, selir Kaisar yang terbakar kecemburuan, selir tingkat satu yang bernama Kenanga yang juga melahirkan seorang putra di malam yang sama saat Jelita melahirkan itu, nekat membunuh permaisuri Jelita dan menculik bayinya permaisuri Jelita.

Saat bayi tersebut akan dibunuh di tengah hutan, bayi tersebut diselamatkan oleh jenderal Bima. Jenderal Bima adalah adik kandung permaisuri yang sudah mati dibunuh malam itu. Sebagai gantinya, untuk menutupi jejak Putra mahkota yakni keponakannya sendiri, Jenderal Bima meletakkan bayi yang sudah tidak bernyawa di tengah hutan, lalu jenderal Bima membawa bayi kakaknya, sang Putra Mahkota yang sah, pulang ke kediamannya. Jenderal Bima yang sudah menikah bertahun-tahun lamanya dan belum mendapatkan momongan langsung mengangkat bayi kakaknya menjadi putranya dan memberinya nama Agha. Jenderal Bima menyembunyikan Kalung giok yang bisa mengungkapkan identitas asli Agha yang sebenarnya adalah sang putra mahkota ke dalam kotak dan menguburnya di belakang ruang bacanya.

Pengawal utusan selir Kenanga, menemukan jasad bayi laki-laki di tengah hutan dan mereka meyakini kalau bayi itu adalah putra mahkota. Jasad bayi itu, kemudian dibawa ke istana.

Bayi yang ditemukan meninggal dunia di tengah hutan dan diyakini adalah putra mahkota adalah bayi yang Jenderal Bima temukan sudah tidak bernyawa di dalam sebuah kereta kuda. Saat Jenderal Bima berhasil menjatuhkan penculik yang hendak membunuh bayi kakaknya ke dalam jurang, ia pulang dan di tengah perjalanan pulang, ia menemukan ada kereta kuda terjungkal dan banyak mayat berdetak. dan di tengah mayat-mayat itu ia menemukan seorang bayi yang sudah tidak bernyawa.

Jenderal Bima yang menggendong bayi kakaknya dengan selendang lebar, menemukan bayi yang sudah tidak bernyawa bersama dengan keluarganya. Keluarga bangsawan itu dirampok dan dibunuh semuanya di tengah hutan. Jenderal Bima kemudian menguburkan semua jasad keluarga bangsawan itu kecuali jasad si bayi. Jenderal Bima membiarkan jasad bayi itu tetap tergeletak di tengah hutan. Tuhan memberikan jalan bagi Jenderal Bima untuk menyelamatkan keponakannya lewat penemuan jasad bayi itu. Dengan demikian orang yang ingin melenyapkan keponakannya tidak akan mencari keponakannya lagi.

Kaisar sangat berduka malam itu. Dia mendapatkan istrinya meninggal dunia dan putranya pun ditemukan di tengah hutan dan sudah meninggal dunia. Dan selama lebih dari satu tahun Kaisar berduka. Tahta permaisuri kosong dan tahta putra mahkota juga kosong. Akhirnya Kaisar mengangkat Selir Kenanga menjadi permaisuri dan putra selir Kenanga yang bernama Adnan diberi gelar putra mahkota untuk menenangkan hati rakyat.

Lima belas tahun kemudian, Agha dibawa lari oleh Jenderal Bima dan disembunyikan di sebuah gua saat rombongan prajurit bayarannya permaisuri Kenanga menemukan fakta bahwa anak yang dibesarkan oleh Jenderal Bima selama lima belas tahun terakhir kemungkinan besar adalah Putra mahkota, putra yang dilahirkan oleh almarhum permaisuri Jelita. Maka Jenderal Bima dan anak itu harus segera ditemukan dan dibunuh sebelum mereka melaporkan temuan mereka ke permaisuri Kenanga.

Sebelum rombongan prajurit bayaran itu menemukan dia dan Agha, Jenderal Bima mengatakan semua rahasia masa lalunya Agha sambil memberikan kotak berisi kalung giok dan baju bayinya Agha yang adalah pemberian khusus dari Kaisar Abinawa. "Kamu adalah putra mahkota dan aku sebenarnya adalah Paman kamu bukan Ayah kamu. Ayah kamu yang sebenarnya adalah Kaisar Abinawa. Kamu memiliki tanda lahir di pantat kamu dan Kaisar beserta semua orang istana tahu tanda lahir itu pas kamu baru saja lahir dan dimandikan. Oleh karena itu, sebelum kamu menjadi kuat, jangan kamu perlihatkan semua bukti ini. Kalau kamu sudah menjadi kuat maka perlihatkan semua bukti ini dan rebut kembali hak kamu sebagai Putra Mahkota. Sekarang kamu harus selamat dulu. Kamu harus melarikan diri dan terus berlari sampai teman Ayah, eh, Paman, menemukan kamu. Teman Paman namanya Paman Dan. Paman Dan akan mengantarkan kamu pulang ke rumah kita lagi. Larilah terus!"

"Tapi, Ayah, eh, Paman bagaimana?"

'Jangan pikirkan aku! Cepat lari ke arah timur dan jangan berhenti sampai Paman Dan menemukanmu!" Jenderal Bima langsung mendorong tubuh cungkringnya Agha yang waktu itu masih berumur lima belas tahun.

Jenderal Bima berhasil menumpas habis semua tentara bayaran permaisuri Kenanga, namun ia wafat karena pimpinan dari prajurit bayarannya permaisuri Kenanga itu adalah lawan yang sangat tangguh. Jenderal Bima dan pimpinan prajurit bayaran itu mati secara bersamaan.

Di dalam pelariannya, Agha merasakan kelelahan yang luar biasa dan akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sejenak di pinggir danau alami yang cantik untuk minum, lalu mandi. Ia ingin menyegarkan badan sejenak.

Di sana ia dikejutkan dengan. kemunculan anak gadis manis. Anak gadis berwajah manis itu tertawa dan berteriak, "Di pantat kamu ada tanda lahir berbentuk merpati kecil! Lucu sekali, hahahahaha!"

Agha langsung berenang ke tepian dan memunggungi gadis itu untuk bergegas memakai kembali semua bajunya dan setelah mendekap kotak pemberian ayah angkatnya, Agha berputar badan dengan. pelan dan ia melihat anak gadis dengan wajah manis dan imut itu masih menyisakan tawa di depan Agha.

"Hei! Kenapa kamu ngintip orang mandi?"

"Aku tidak ngintip. Aku mau minum dan mengambil rumput liar ini" Anak gadis berwajah manis itu mengulum bibir menahan geli.

"Jangan senyum-senyum kayak gitu!" Agha merona malu.

"Baiklah. Maafkan aku" Sahut anak gadis berwajah manis itu.

"Kenapa kau ada di hutan ini? Kamu sendirian di sini?" Tanya Agha.

"Aku nggak betah tinggal di rumah. Ibu tiriku jahat dan Papaku tidak peduli lagi padaku. Aku ke sini hampir setiap hari. Untuk mencari tanaman herbal"

"Hah?! Kamu pemberani juga ternyata. Memangnya Ibu kandung kamu di mana?"

"Kata Ibu tiriku, Ibu kandungku pergi meninggalkan rumah karena tidak tahan hidup dengan Ayahku yang pemarah"

"Oh! Berapa umur kamu?"

"Sepuluh tahun. Duduklah! Aku memetik buah-buahan. Aku dengar perut kamu keroncongan. Kamu pasti lapar. Makanlah buah-buahan ini"

Agha duduk lalu memakan habis semua buah-buahan pemberian anak gadis manis itu.

Anak gadis manis itu kemudian menarik kaki Agha. Agha tersentak kaget dan sontak menahan kakinya sambil berkata, "Hei! Kau mau apa?"

"Kaki kamu terluka. Kau tidak merasakan sakit?"

Agha terkejut mendengar kalau kakinya terluka, pemuda tampan itu sontak menunduk dan dia beneran melihat telapak kakinya terluka. "Kenapa aku tidak merasakan apa-apa dan tiba-tiba ada luka di telapak kakiku?"

"Mungkin karena lapar dan gerah, jadi kamu tidak merasakan ada luka di kaki kamu" Gadis kecil berwajah manis itu berkata sambil memberikan obat ke telapak kaki Agha yang terluka tertusuk ranting kering saat Agha berlari tanpa henti. Lalu, anak gadis manis itu membebat telapak kaki Agha dengan menggunakan sapu tangan dengan sulaman huruf K.

Agha tersenyum dan berkata, "Terima kasih banyak" Agha kemudian memberikan gelang yang ia pakai ke anak gadis berwajah manis yang ramah dan baik hati itu, sambil berkata, "Aku kasih kamu gelang ini. Simpanlah! Kalau kita bertemu lagi, tunjukkan gelang ini dan aku akan membalas budi baik kamu ini. Namaku Agha dan siapa nama kamu anak manis?"

Saat anak gadis berwajah manis itu ingin mengatakan siapa namanya, terdengar suara, "Aku Paman Dan! Agha di mana kamu! Ini sudah aman! Keadaan sudah aman! Keluarlah Agha! Kita harus cepat balik ke kediaman Caraka!"

Agha langsung bangkit berdiri dan melambaikan tangannya ke anak gadis berwajah manis itu sambil berteriak, "Tunjukan gelang itu kalau kita bertemu lagi. Namaku Agha!"

Teman Jenderal Bima yang bernama Paman Dan berhasil mengantarkan Agha pulang ke rumah Jenderal Bima dengan selamat, Namun, Sesampainya di rumah Agha dikejutkan dengan tangisan seluruh penghuni rumah dan Agha langsung berteriak, Tidak!!!!!" Saat ia melihat ayah angkatnya sudah terbujur kaku di depannya.

Flashback Off

Agha tersentak dari lamunannya dan segera memasukkan sapu tangan dengan sulaman huruf K ke dalam kotak dan memasukkan kotak itu ke dalam laci mejanya dengan gugup saat ia mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Ibunda, masuklah!"

Ibundanya Agha membuka pintu dan langsung berkata, "Maharani hendak bunuh diri"

"Hah?! Lalu, bagaimana keadaan Rani sekarang?" Agha tersentak kaget.

"Dia sudah berhasil diselamatkan. Tapi, dia terus memanggil nama kamu. Pergilah ke rumahnya dan tenangkan dia, Agha"

"Baik Ibunda" Sahut Agha.

Keesokan harinya, Kiana didandani memakai baju pengantin berwarna merah dan penutup kepala berwarna senada.Penutup kepala itu bisa disebut Veil.

Selain untuk mengusir roh jahat, penutup kepala juga membuat mempelai pria tidak bisa melihat pengantinnya sampai pernikahan resmi dilakukan. Ketika pria diminta untuk membuka veil, hal tersebut pun menjadi simbol pemindahan 'kepemilikan' pengantin wanita dari ayah ke suami. karena itulah ayah dari mempelai wanita tidak diijinkan ikut mengantarkan rombongan pengantin ke kediaman mempelai pria.

lagipula ayahnya Kiana, Tabib Danur masih di istana dan belum pulang ke rumah semalaman, jadi di pagi ini ayahnya Kiana tidak bisa melihat putrinya berpakaian pengantin.

Sedangkan ibu tirinya Kiana berkata ke Kiana yang sudah memakai penutup kepala, "Kau gadis buruk rupa. Wajah kamu penuh bisul. Yang Mulia Pangeran ketujuh Jenderal Agha Caraka tidak akan betah hidup denganmu"

Kiana bergumam lirih, "Mereka tidak tahu kalau bisul di wajahku sudah hilang. Wajahku sudah bersih, hihihihi"

"Cepat berangkat sana! Dan rasakan hidup bersama pria kejam dan dingin itu"

"Paling nggak dia tampan dan gagah, Ibu" Sahut Kiana.

"Kau memang gadis kurang ajar. Selalu saja berani melawan orangtua. Cepat pergi sana!" Pekik ibu tirinya Kiana.

Iring-iringan pengantin dari rumah ayahnya Kiana hingga sampai di kediaman mewahnya kelurga Caraka disambut antusias oleh para warga sekitar. Rakyat sangat mendukung pernikahan Jenderal Agha.

Di depan pintu kediaman keluarga Caraka, Kiana disambut hangat oleh ibundanya Agha.

Ibundanya Agha sebenarnya tidak menyukai gadis pilihan Kaisar untuk Agha. Dia tidak rela putra kebanggaannya menikah dengan gadis yang kabarnya buruk rupa dan penuh ruam merah. Ibundanya Agha lebih condong ke Maharani karena Maharani sejak kecil ia asuh dan didik. Sedangkan gadis pilihannya Kaisar itu selain kabarnya berwajah jelek dan tubuhnya penuh ruam menjijikan, ia juga sama sekali tidak mengenal gadis itu.

Utusan kaisar hadir di pernikahan tersebut, namun pengantin prianya justru tidak hadir di sana.

Pengantin pria berada di rumah teman masa kecilnya yang bernama Maharani ketika semalam ia mendengar kabar teman masa kecilnya itu nekat hendak bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya. Jenderal Agha berada di rumah Maharani semalaman. Setelah Maharani berhasil diselamatkan, Agha menunggui dan merawat Maharani yang masih pingsan karena gadis itu, kehabisan banyak darah.

Agha duduk di tepi ranjang dan terus memandangi Maharani yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri dengan wajah sedih. Agha bergumam, "Cepatlah bangun! Aku akan ajak kamu berjalan-jalan lagi"

Ibundanya Agha dengan sangat terpaksa tetap melangsungkan pernikahan putranya sampai prosesi pernikahan selesai atas desakan utusan dari Kaisar. Setelah upacara pernikahan dan penandatanganan buku pernikahan selesai, Kiana diantarkan ke kamar pengantin. Dengan masih memakai baju pengantin dan penutup kepala, Kiana duduk di tepi ranjang menunggu suaminya.

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

ya, aku juga gak nolak kalau dia tampan dan gagah 🤣

2024-07-24

0

Ratna Susanti

Ratna Susanti

yes menikah yes

2024-02-17

0

Naa.

Naa.

belum tau aja itu kalo kiana udah glow up

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Jamur Penghilang Ruam di Wajah dan Sekujur Tubuh
2 Menikah
3 Menunggu Pengantin Pria
4 Sang Pengantin Pria Pulang
5 Cerdas
6 Imut
7 Sarapan
8 Takjub
9 Degup Jantung
10 Gadis Lain
11 Kaget
12 Cemburu
13 Ucapan Terima Kasih
14 Putra Mahkota?
15 Jahil
16 Berat Hati
17 Selamat Tidur
18 Mengusik Hati
19 Tertawa Lepas
20 Sakit Apa?
21 Kaget
22 Kenapa?
23 Menginginkannya
24 Mabuk
25 Aneh
26 Bahagia
27 Membeku
28 Hukuman
29 Imut
30 Marah
31 Maafkan Aku
32 Tanda Merah
33 Debaran Sayap Kupu-kupu
34 Bodo Amat!
35 Sayang
36 Selamat Tidur
37 Mencuri Ciuman
38 Memasak
39 Tidak Peka
40 Nggak Enak
41 Berani Benar!
42 Lancang Kau!
43 Kecewa
44 Kenapa?
45 Terima Kasih
46 Cium
47 Mengajar
48 Gugup
49 Siluman Wanita
50 Bertanya-tanya
51 Racun Naga Hitam
52 Enak Banget
53 Tersenyum Senang
54 Penuh Tanda Tanya
55 Aku Mencintaimu
56 Aku Menginginkanmu
57 Malam Pertama
58 Mas Agha
59 Asap Hitam
60 Penampilan
61 Gugup
62 Janji
63 Berani
64 Bulan dan Madu
65 Tergelak Geli
66 Diculik
67 Naga Hitam dan Naga Putih
68 Negeri di Awan
69 Raja Alaric
70 Ganoderma Hitam
71 Halusinasi
72 Sembuh
73 Meriang
74 Jebakan
75 Syarat
76 Bolehkah?
77 Agha dan Alaric
78 Terkejut
79 Malu
80 Senang
81 Jenderal Luis
82 Profesional
83 Berhasil
84 Syukurlah
85 Melepas Rindu
86 Rencana Jahat
87 Panik
88 Takjub
89 Kembang Api
90 Malu
91 Tak Kenal Lelah
92 Cermin
93 Tatapan Aneh
94 Mengerjap Kaget
95 Jengkel
96 Mencium
97 Mencuri Ciuman
98 Selamat
99 Bertemu Jenderal Luis
100 Sembuh
101 Pulang
102 Gelang Giok
103 Bocah Itu
104 Mendarat di Kediaman Caraka
105 Girang
106 Syukurlah
107 Cincin
108 Jangan Khawatir
109 Jebakan
110 Kaget
111 Rasa Sayang
112 Cemburu
113 Kenapa?
114 Penuh Syukur
115 Kejutan
116 Teratai Jingga
117 Jebakan
118 Membeliak Kaget
119 Lima Pendekar
120 Nggak Boleh!
121 Kejutan
122 Cerita Masa Lalu
123 Mematung
124 Cinta
125 Trauma
126 Oksigen
127 Sadar
128 Kejutan Lagi
129 Genting
130 Senyum Lebar
131 Cepat!
132 Dibawa Kabur
133 Jangan!
134 Menyala Merah
135 Bersiaplah!
136 Isak Tangis
137 Ayo!
138 Perang Berakhir
139 Ternganga
140 Malu
141 Bagaimana Ini?
142 Mendelik Kaget
143 Menghindar
144 Bulan Madu I
145 Bulan Madu II
146 Bulan Madu III
147 Kejutan Indah
148 Akhir Dari Bulan Madu
149 Ngambek
150 Wanita Cantik
151 Ayo Berangkat!
152 Hati Terasa Panas
153 Merindu
154 Tertawa Lepas
155 Sangat Cemburu
156 Pelepasan Rindu
157 Ingin Terus Menatapmu
158 Kalah
159 Bertemu
160 Kesal
161 Kenapa Begini?
162 Pergi Ke Kerajaan Timur
163 Belati
164 kamu Marah?
165 Janji
166 Hukuman
167 Bertemu Aisyah
168 Provokasi
169 Tunggu Sebentar
170 Bukti dan Saksi
171 Hukuman Berat
172 Tenang saja, Mas!
173 Wabah Misterius
174 Semoga Semua Baik-baik Saja
175 Kalung
176 Bahagia
177 Jaga Ucapan
178 Ngidam Apa?
179 Suami Ngidam?
180 Ternyata Memang Ngidam
181 Kecewa
182 Hobi
183 Jendral Agha dan Ratu Kiana
184 Malam Pengantin
185 Kenzie
186 Penuh Dendam
187 Pertemuan Dengan Crystal
188 Crystal dan Amber
189 Pergi ke Medan Perang
190 Menuntaskan Rindu
191 Mendendam
192 Nikah Paksa
193 Amber dan Kenzie
194 Menjemput Crystal
195 Semringah
196 Perih
197 Kesal
198 Giok Naga
199 Syok
200 Cemburu
201 Masih Belum Bangun
202 Kebingungan
203 Mencari Jalan Keluar
204 Mendelik kesal.
205 Cemburu
206 Ciuman Pertama
207 Huffttt!
208 Gila
209 Mengerikan
210 Apa Benar Begitu?
211 Katakan!
212 Kemah
213 Hamil
214 Apa?!
215 Pusing
216 Kebohongan Pertama Terungkap
217 Menang
218 Cinta Dalam Diam
219 Kaget
220 Benarkah?
221 Jatuh Cinta
222 Manis
223 Senyum Bahagia
224 Lega dan Bahagia
225 Season Tiga : Istri Kecil Jenderal Agha
226 Operasi berhasil
227 Sangat Kesal
228 Tersentuh Hatinya
229 Bahagia
230 Hah?!
231 Bingung
232 Siksaan
233 Olahraga
234 Malu
235 Risau
236 Melamun
237 Ada Apa Ini?
238 Belum Cukup Umur
239 Kenapa?
240 Desir Hangat
241 Aku Menginginkanmu
242 Siksaan
243 Alat Musik Guzheng
244 Bakat Luar Biasa
245 Lucu Sekali
246 Cerita Horor
247 Hampir Menyerah
248 Cemburu
249 Tunggu Aku!
250 Menyentuh Hati
251 Hore!
252 Lancang!
253 Tega Sekali
254 Menangis
255 Mata Memerah
256 Hentikan!
257 Marah
258 Bukti
259 Siluman Rubah
260 Menyusul
261 Racun Siluman Rubah
262 Berterima Kasih
263 Tunggu Aku
264 Senyum Bahagia
Episodes

Updated 264 Episodes

1
Jamur Penghilang Ruam di Wajah dan Sekujur Tubuh
2
Menikah
3
Menunggu Pengantin Pria
4
Sang Pengantin Pria Pulang
5
Cerdas
6
Imut
7
Sarapan
8
Takjub
9
Degup Jantung
10
Gadis Lain
11
Kaget
12
Cemburu
13
Ucapan Terima Kasih
14
Putra Mahkota?
15
Jahil
16
Berat Hati
17
Selamat Tidur
18
Mengusik Hati
19
Tertawa Lepas
20
Sakit Apa?
21
Kaget
22
Kenapa?
23
Menginginkannya
24
Mabuk
25
Aneh
26
Bahagia
27
Membeku
28
Hukuman
29
Imut
30
Marah
31
Maafkan Aku
32
Tanda Merah
33
Debaran Sayap Kupu-kupu
34
Bodo Amat!
35
Sayang
36
Selamat Tidur
37
Mencuri Ciuman
38
Memasak
39
Tidak Peka
40
Nggak Enak
41
Berani Benar!
42
Lancang Kau!
43
Kecewa
44
Kenapa?
45
Terima Kasih
46
Cium
47
Mengajar
48
Gugup
49
Siluman Wanita
50
Bertanya-tanya
51
Racun Naga Hitam
52
Enak Banget
53
Tersenyum Senang
54
Penuh Tanda Tanya
55
Aku Mencintaimu
56
Aku Menginginkanmu
57
Malam Pertama
58
Mas Agha
59
Asap Hitam
60
Penampilan
61
Gugup
62
Janji
63
Berani
64
Bulan dan Madu
65
Tergelak Geli
66
Diculik
67
Naga Hitam dan Naga Putih
68
Negeri di Awan
69
Raja Alaric
70
Ganoderma Hitam
71
Halusinasi
72
Sembuh
73
Meriang
74
Jebakan
75
Syarat
76
Bolehkah?
77
Agha dan Alaric
78
Terkejut
79
Malu
80
Senang
81
Jenderal Luis
82
Profesional
83
Berhasil
84
Syukurlah
85
Melepas Rindu
86
Rencana Jahat
87
Panik
88
Takjub
89
Kembang Api
90
Malu
91
Tak Kenal Lelah
92
Cermin
93
Tatapan Aneh
94
Mengerjap Kaget
95
Jengkel
96
Mencium
97
Mencuri Ciuman
98
Selamat
99
Bertemu Jenderal Luis
100
Sembuh
101
Pulang
102
Gelang Giok
103
Bocah Itu
104
Mendarat di Kediaman Caraka
105
Girang
106
Syukurlah
107
Cincin
108
Jangan Khawatir
109
Jebakan
110
Kaget
111
Rasa Sayang
112
Cemburu
113
Kenapa?
114
Penuh Syukur
115
Kejutan
116
Teratai Jingga
117
Jebakan
118
Membeliak Kaget
119
Lima Pendekar
120
Nggak Boleh!
121
Kejutan
122
Cerita Masa Lalu
123
Mematung
124
Cinta
125
Trauma
126
Oksigen
127
Sadar
128
Kejutan Lagi
129
Genting
130
Senyum Lebar
131
Cepat!
132
Dibawa Kabur
133
Jangan!
134
Menyala Merah
135
Bersiaplah!
136
Isak Tangis
137
Ayo!
138
Perang Berakhir
139
Ternganga
140
Malu
141
Bagaimana Ini?
142
Mendelik Kaget
143
Menghindar
144
Bulan Madu I
145
Bulan Madu II
146
Bulan Madu III
147
Kejutan Indah
148
Akhir Dari Bulan Madu
149
Ngambek
150
Wanita Cantik
151
Ayo Berangkat!
152
Hati Terasa Panas
153
Merindu
154
Tertawa Lepas
155
Sangat Cemburu
156
Pelepasan Rindu
157
Ingin Terus Menatapmu
158
Kalah
159
Bertemu
160
Kesal
161
Kenapa Begini?
162
Pergi Ke Kerajaan Timur
163
Belati
164
kamu Marah?
165
Janji
166
Hukuman
167
Bertemu Aisyah
168
Provokasi
169
Tunggu Sebentar
170
Bukti dan Saksi
171
Hukuman Berat
172
Tenang saja, Mas!
173
Wabah Misterius
174
Semoga Semua Baik-baik Saja
175
Kalung
176
Bahagia
177
Jaga Ucapan
178
Ngidam Apa?
179
Suami Ngidam?
180
Ternyata Memang Ngidam
181
Kecewa
182
Hobi
183
Jendral Agha dan Ratu Kiana
184
Malam Pengantin
185
Kenzie
186
Penuh Dendam
187
Pertemuan Dengan Crystal
188
Crystal dan Amber
189
Pergi ke Medan Perang
190
Menuntaskan Rindu
191
Mendendam
192
Nikah Paksa
193
Amber dan Kenzie
194
Menjemput Crystal
195
Semringah
196
Perih
197
Kesal
198
Giok Naga
199
Syok
200
Cemburu
201
Masih Belum Bangun
202
Kebingungan
203
Mencari Jalan Keluar
204
Mendelik kesal.
205
Cemburu
206
Ciuman Pertama
207
Huffttt!
208
Gila
209
Mengerikan
210
Apa Benar Begitu?
211
Katakan!
212
Kemah
213
Hamil
214
Apa?!
215
Pusing
216
Kebohongan Pertama Terungkap
217
Menang
218
Cinta Dalam Diam
219
Kaget
220
Benarkah?
221
Jatuh Cinta
222
Manis
223
Senyum Bahagia
224
Lega dan Bahagia
225
Season Tiga : Istri Kecil Jenderal Agha
226
Operasi berhasil
227
Sangat Kesal
228
Tersentuh Hatinya
229
Bahagia
230
Hah?!
231
Bingung
232
Siksaan
233
Olahraga
234
Malu
235
Risau
236
Melamun
237
Ada Apa Ini?
238
Belum Cukup Umur
239
Kenapa?
240
Desir Hangat
241
Aku Menginginkanmu
242
Siksaan
243
Alat Musik Guzheng
244
Bakat Luar Biasa
245
Lucu Sekali
246
Cerita Horor
247
Hampir Menyerah
248
Cemburu
249
Tunggu Aku!
250
Menyentuh Hati
251
Hore!
252
Lancang!
253
Tega Sekali
254
Menangis
255
Mata Memerah
256
Hentikan!
257
Marah
258
Bukti
259
Siluman Rubah
260
Menyusul
261
Racun Siluman Rubah
262
Berterima Kasih
263
Tunggu Aku
264
Senyum Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!