Jeratan Tuan Sempurna

Jeratan Tuan Sempurna

Valentino

...Menyapu angin, itulah hidupku. Mengikuti kemanapun arus membawaku....

...Termasuk kala duri menyakitkan itu tertancap. Aku hanya dapat mengikuti arus, bagaikan ikan mati....

...Jika memelukmu dapat membuat membuatku hidup. Maka aku akan memelukmu, meskipun aku akan berakhir menjadi buih, tidak pernah tersimpan di hatimu....

Valentino...

Udara dingin terasa malam itu, sepasang tubuh yang setengah kering. Mungkin hujan deras di luar sana yang sempat menyapu tubuh mereka penyebabnya.

Jemari tangan saling memilin, tempat tidur yang bergerak perlahan. Kuku-kuku di jemari tangan sang wanita menancap di tubuh sang pria. Kala pemuda itu menikmati bibir dan tubuhnya. Pemuda rupawan yang benar-benar sempurna.

Ini hanya mimpi, mungkin itulah isi otak sang wanita tentang hal yang terjadi hari ini. Baru seminggu yang lalu dirinya menampar managernya ini di depan umum.

Tapi apa benar hanya mimpi? Kala rasa sakit itu menjalar lebih dalam, barulah dirinya menyadari ini bukan mimpi. Namun, sudah terlambat, dirinya tidak dapat berbuat apapun selain meracau. Bahkan terkadang meracaupun tidak diijinkan oleh sang pemuda, membungkam bibirnya dengan ganas.

Dari mana ini dimulai? Dirinya berusaha mengingat segalanya. Langkah demi langkah.

Dua minggu yang lalu.

Seorang gadis cantik memakai pakaian kantor ketat. Rok diatas lutut dengan bagian tiga kancing dari kerah yang terbuka, memasuki ruangan Valentino. Manager pemasaran WF Group.

Kala pintu terbuka wajah pemuda itu terlihat. Tubuh tinggi tegap, dengan kulit putih khas keturunan oriental, alis yang tegas, dan hidung yang terbilang mancung. Terlalu fokus dengan pekerjaannya, tidak menyadari wanita di hadapannya yang menyodorkan susu. Benar-benar segelas susu.

"Pak Valent...Ini minumannya," ucapnya tersenyum menggoda.

Tatapan mata tajam, melepaskan kacamata bacanya. Sang pemuda yang mengenyitkan keningnya."Sedang apa kamu disini!? Mau saya pecat! Atau saya turunkan menjadi office boy! Ini tugas office boy! Sementara tugasmu menaikkan pemasaran!" Suara bentakan yang menggelar.

Membuat wanita cantik dengan tubuh menggoda itu melarikan diri dengan cepat."Maaf pak!" teriakannya tertunduk, melarikan diri dari ruangan Valentino.

Semua karyawan melirik ke arah ruangan iblis itu. Kemudian kembali bekerja, termasuk Zizy, wanita berkacamata dengan jerawat yang menumpuk di wajahnya. Dirinya benar-benar tidak pernah membuat masalah seperti karyawati lainnya. Mengganggu atau merayu iblis bernama Valentino itu, berarti cari mati.

Karena itulah dirinya hanya akan berkonsentrasi pada pekerjaan, serta pacar tercintanya. Seorang driver ojek online, benar-benar abang sayang yang membuatnya cinta berat.

Usianya sekarang sudah hampir menginjak 30 tahun. Tidak muda lagi, tapi tidak juga terlalu tua untuk menikah. Seratus dua puluh juta, itulah nilai uang tabungannya saat ini. Dirinya akan menikah tahun ini, dengan pacar tercintanya.

Membangun keluarga berencana seperti program KB pemerintah. Dengan dua anak yang lucu, jika bisa kembar seperti dalam novel-novel CEO dimana melahirkan anak kembar sekaligus.

Wanita yang hanya dapat menghela napas berkali-kali. Kemudian kembali bekerja.

Brak!

Pintu ruangan yang dibanting terdengar, pertanda iblis bernama Valentino itu sedang murka. Keluar dari ruangannya tergesa-gesa.

"Namanya saja Valentino, tapi kelakuannya bagaikan hari kiamat!" Komat-kamit mulut wanita itu mengomel, sembari tangannya bergerak cepat, mengetik satu persatu data di hadapannya.

Pemuda itu kembali datang beberapa belas menit kemudian dengan wajah yang lebih segar, memasuki ruangan pribadi miliknya. Mungkin baru saja selesai mencuci muka.

Semua wanita terperangah seperti biasanya. Mencibir betapa tampannya pemuda tersebut. Walaupun wajahnya sedingin es, tidak pernah tersenyum.

"Batu kali!" gumam Zizy yang sudah menduga duga. Valentino baru saja mendatangi bagian HRD. Tentunya untuk memberikan surat peringatan pada karyawan yang baru saja memberikannya segelas susu.

Inilah yang mungkin disebut sebagai air susu dibalas dengan air tuba.

Tapi tidak peduli apapun asalkan dirinya bekerja dengan baik, tidak perlu berurusan dengan iblis itu. Pria idaman semua wanita di kantor. Namun pernahkah mereka berfikir seperti apa menjadi pasangan seorang Valentino?

Zizy berdidik ngeri, surat cerai bagaikan surat pemecatan sudah pasti dengan mudah akan dilayangkan olehnya. Sedangkan semua hal harus sempurna, mungkin hanya malaikat yang akan pantas dirasanya untuk bersanding dengan seorang Valentino yang semuanya harus serba sempurna.

*

Hari sudah mulai sore, seperti biasanya dirinya berdiri di depan kantor, menunggu kekasihnya yang hanya seorang driver ojek online. Satu persatu orang di kantor itu pulang. Sedangkan hanya dirinya yang masih menunggu di area depan kantor.

Membenahi letak kacamatanya, matanya sedikit melirik. Kekepoan melanda dirinya kala melihat sang manager yang sering digosipkan melonggarkan dasinya. Duduk di sofa sambil memijit pelipisnya sendiri.

Seorang office boy datang membawakan minuman untuknya. Mata Zizy yang berada di area depan kantor berbatasan sekat kaca dengannya menelisik. Teman-teman sekantornya benar, orang ini adalah pahatan Tuhan yang paling sempurna. Sudah pasti tubuh di balik kemeja itu benar-benar menggoda.

Dengan cepat Zizy menggeleng, menghapus fikiran busuknya. Hingga seorang pria berkumis datang usianya sekitar 38 tahun. Dialah abang sayang tercintanya. Pacarnya bernama Wijaya, duda dua anak.

"Naik!" Ucapnya tersenyum menyodorkan helm. Zizy meraihnya, kemudian memakainya, sudah dua tahun mereka menjalani hubungan kasih yang sehat. Pria yang tidak lagi muda ini, tidak menyentuhnya sama sekali dengan dalih menghormati dan menghargainya sebagai wanita yang paling spesial.

"Zizy, anakku yang pertama akan masuk SMP. Boleh aku pinjam uangmu?" tanyanya sebelum Zizy menaiki motor.

Zizy mengangguk."Berapa?"

"Tidak banyak cuma tiga juta." Ucap sang pria berkumis dengan tubuh sedikit tambun itu. Entah mungkin karena pacar pertama atau takut kehilangan, mungkin saja iba pada akhirnya Zizy menyodorkan 30 lembar uang dari dalam dompetnya.

Tapi ada yang aneh Valentino mengamatinya dari sekat kaca. Pria yang memincingkan matanya, kemudian tersenyum, pandangan matanya tidak beralih dari Zizy. Membuat Zizy sendiri merasa tidak nyaman.

"Terimakasih sayang, kamu memang paling pengertian." Ucap Wijaya, hanya dijawab dengan anggukan oleh Zizy. Sambil memasuki jas hujan berjenis kelelawar milik sang kekasih.

Tangannya memeluk erat tubuh tambun kekasihnya dari belakang. Benar-benar tidak nyaman dengan tatapan sang iblis (Valentino). Bagaikan sudah berencana untuk memangsanya. Apa besok dirinya akan dipecat? Entahlah.

Dirinya benar-benar takut saat ini.

Hingga sampai di kontrakan kecilnya, hatinya tetap tinggal tenang. Melambaikan tangan kala kekasihnya pergi. Namun, kala Zizy akan memasuki tempat kostnya sesuatu yang aneh di lihatnya. Mobil Valentino melintas, dirinya tidak salah. Dia Valentino, pria idaman sejuta umat yang entah apa tujuannya. Dengan cepat Zizy masuk dirinya tidak mungkin salah mengenali mobil, sudah berada di satu kantor yang sama dengan Valentino selama 7 tahun.

"Tidak mungkin aku diikuti kan?" gumamnya menertawakan dirinya sendiri.

*

Hati manusia memang sesuatu yang sulit ditebak. Wijaya tidak langsung pulang untuk membersihkan diri. Melainkan mendatangi janda muda kampung sebelah.

Tubuhnya setengah kering, melepaskan mantelnya."Sayang!" Ucap sang janda muda membukakan pintu. Wajah mulus yang lebih cantik dibandingkan dengan Zizy, memakai pakaian menggoda yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Itulah makhluk yang ada di hadapan Wijaya saat ini.

"Aku sudah dapat uangnya, kita menikah satu minggu lagi." Wijaya mengecup pucuk kepala kekasihnya.

Wanita itu mengangguk."Aku menjadi istri pertama, sementara Zizy menjadi istri kedua. Dia yang akan menjadi tulang punggung keluarga, agar anak-anak kita mendapatkan jaminan hidup."

Rencana yang benar-benar sempurna. Untuk mempermainkan si kacamata. Sang janda muda yang cantik, kemudian membimbing tangan Wijaya masuk.

Tidak menyadari sebuah mobil terparkir di dekat rumah mereka. Dialah Valentino, yang entah kenapa tertawa kecil, kemudian mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat tersebut.

Apa pemudanya itu sudah gila? Apa tujuannya yang sebenarnya?

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENAR2 DIMANFAATKN SI ZIZY...

2024-01-26

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TU DUIT RUPANYA BUAT SELINGKUH MA JANDA KMPUNG SBELAH.. ZIZY2, LO KLH MA JANDA😂😂😂😂😂

2024-01-26

2

saiLor_moon

saiLor_moon

thor,, km keren,, aku cicil ya,, babat habis karyamu satu²lah

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Valentino
2 Ulat
3 Terbalik
4 Apa Yang Kamu Lakukan
5 Kagum Dengan Koleksiku
6 Perasaanmu Padanya
7 Aku Pulang
8 Cari Cara
9 Pelajaran Bertani
10 Hanya Mimpi
11 Semakin
12 Bukan Mimpi
13 Cara
14 Salah Kostum
15 Tidak Mengerti
16 The First And The Last In My Life
17 Jika Sudah Murka
18 Setidaknya Berusaha
19 Family
20 Pahlawanku
21 Ikut
22 Rela Menjadi Madu
23 Why
24 Tidak Tahu Situasi
25 Istri Kedua
26 Mau Dibawa Kemana
27 Lempar Saja
28 Rapuh
29 Duri
30 Arti Seorang Ibu
31 Kesempatan
32 Berjuang
33 Sales Parfum
34 Tidak Percaya
35 I am Yours
36 Dia Menikah?
37 Semangat
38 Rahasia
39 Selebrasi
40 Makhluk Pemberontak
41 Permohonan Tulus
42 Dampak Sistemik
43 Galau
44 Takut
45 Kasih
46 Hanya Rindu Saja
47 First Meet
48 Mitos
49 Suatu Saat Nanti
50 Strawberry Cake
51 Shadow
52 Aku Tidak Lapar
53 Milik
54 Hanya Sebatas Mana
55 Trap
56 Keji
57 Meneer
58 Bucin
59 Tekad
60 Just Dream
61 Happy Ending
62 Hanya Dapat
63 Minta Sekarang
64 Mau Apa
65 Siapa Bilang
66 Tanpa Ekspresi
67 Kue Hidup
68 Bangunlah Dari Mimpi
69 Tetap Menjaga
70 Tertiup Angin
71 Mencintai
72 Dendam
73 Buah
74 Takut
75 Jangan Selingkuh
76 Pujangga
77 Air Tenang Menghanyutkan
78 Tertangkap
79 Terlalu Banyak Pekerjaan
80 Bahu
81 Terhina
82 Dipanggil
83 Forever After
84 Strategi
85 Mau Jeruk
86 Believe
87 Rasa
88 Teori Konspirasi
89 Spekulasi
90 Kecurigaan
91 Save Me
92 Mind
93 Dilema
94 Kamu
95 Hampir Kadaluarsa
96 Mahasiswa Jurusan Mana
97 Tidak Dicurigai
98 Kenyataan
99 Asal
100 Atau
101 Ketakutan
102 Lawan Atau Kawan
103 Tiruan
104 Tidak Berguna
105 Pelan-Pelan
106 Tidak Lebih
107 But
108 Kendali
109 Cepat Atau Lambat
110 Kesialan
111 Akhir Musim Pertama
112 Musim Kedua: Saudara
113 Musim Kedua : Kakak Beradik Busuk
114 Musim Kedua: Trap
115 Musim Kedua: Orange And Apple
116 Musim Kedua: Original
117 Musim Kedua: Masuk
118 Musim Kedua: Aku Akan Mengoleskan Obat Dengan Jariku
119 Musim Kedua: Mengapa
120 Musim Kedua: Penipu
121 Musim Kedua: Cara Yang Baik Untuk Meminta Restu
122 Musim Kedua: Persiapan
123 Musim Kedua: Ibu Pengganti
124 Musim Kedua: Menikahinya
125 Musim Kedua: Ketakutan
126 Musim Kedua: Perlakuan
127 Musim Kedua: Membongkar Identitas
128 Musim Kedua: Apel Lembek
129 Musim Kedua: Permusuhan
130 Musim Kedua: Karena Aku Mencintaimu
131 Musim Kedua: Kapal Karam
132 Musim Kedua: Pria Baik
133 Musim Kedua: Obsesi
134 Musim Kedua: Terjatuh
135 Musim Kedua: Bimbang
136 Musim Kedua: Wedding Party
137 Musim Kedua: Pemikiran Gila
138 Musim Kedua: Apa Kamu Berselingkuh?
139 Musim Kedua: Ada Keperluan Apa
140 Musim Kedua: Murah Hati
141 Musim Kedua: Mencari Apa
142 Musim Kedua: Cemburu
143 Musim Kedua: Mahkota
144 Musim Kedua: Jika Arlo Sudah Bicara
145 Musim Kedua: Dedemit
146 Musim Kedua: Pelampiasan
147 Musim Kedua: Hanya Aku
148 Musim Kedua: Pisau
149 Musim Kedua: Maaf
150 Musim Kedua: Ketika Hujan Turun
151 Musim Kedua: Usai
152 Musim Kedua: Keinginan
153 Musim Kedua: Jika
154 Musim Kedua: Rasamu
155 Musim Kedua: Jurnal
156 Musim Kedua: Tanya Saja
157 Musim Kedua: Saran
158 Musim Kedua: Simpati
159 Musim Kedua: Jeritan
160 Musim Kedua: Promosi
161 Musim Kedua: Pemaksaan
162 Musim Kedua: Makhluk Laut
163 Musim Kedua: Tetap Cantik
164 Musim Kedua: Embun
165 Musim Kedua: Kecanduan
166 Musim Kedua: Meet
167 Musim Kedua: Balap Liar
168 Musim Kedua: Mencintai Hingga Mati
169 Musim Kedua: Rasa Pri Kemanusiaan
170 Musim Kedua: Setia
171 Musim Kedua: Tidak Bisa
172 Musim Kedua: Berharap Berselingkuh
173 Musim Kedua: Perintah
174 Musim Kedua: Adu Domba
175 Musim Kedua : Tidak Boleh Melukainya
176 Musim Kedua: Relasi
177 Musim Kedua: Kebahagiaan
178 Bukan Update
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Valentino
2
Ulat
3
Terbalik
4
Apa Yang Kamu Lakukan
5
Kagum Dengan Koleksiku
6
Perasaanmu Padanya
7
Aku Pulang
8
Cari Cara
9
Pelajaran Bertani
10
Hanya Mimpi
11
Semakin
12
Bukan Mimpi
13
Cara
14
Salah Kostum
15
Tidak Mengerti
16
The First And The Last In My Life
17
Jika Sudah Murka
18
Setidaknya Berusaha
19
Family
20
Pahlawanku
21
Ikut
22
Rela Menjadi Madu
23
Why
24
Tidak Tahu Situasi
25
Istri Kedua
26
Mau Dibawa Kemana
27
Lempar Saja
28
Rapuh
29
Duri
30
Arti Seorang Ibu
31
Kesempatan
32
Berjuang
33
Sales Parfum
34
Tidak Percaya
35
I am Yours
36
Dia Menikah?
37
Semangat
38
Rahasia
39
Selebrasi
40
Makhluk Pemberontak
41
Permohonan Tulus
42
Dampak Sistemik
43
Galau
44
Takut
45
Kasih
46
Hanya Rindu Saja
47
First Meet
48
Mitos
49
Suatu Saat Nanti
50
Strawberry Cake
51
Shadow
52
Aku Tidak Lapar
53
Milik
54
Hanya Sebatas Mana
55
Trap
56
Keji
57
Meneer
58
Bucin
59
Tekad
60
Just Dream
61
Happy Ending
62
Hanya Dapat
63
Minta Sekarang
64
Mau Apa
65
Siapa Bilang
66
Tanpa Ekspresi
67
Kue Hidup
68
Bangunlah Dari Mimpi
69
Tetap Menjaga
70
Tertiup Angin
71
Mencintai
72
Dendam
73
Buah
74
Takut
75
Jangan Selingkuh
76
Pujangga
77
Air Tenang Menghanyutkan
78
Tertangkap
79
Terlalu Banyak Pekerjaan
80
Bahu
81
Terhina
82
Dipanggil
83
Forever After
84
Strategi
85
Mau Jeruk
86
Believe
87
Rasa
88
Teori Konspirasi
89
Spekulasi
90
Kecurigaan
91
Save Me
92
Mind
93
Dilema
94
Kamu
95
Hampir Kadaluarsa
96
Mahasiswa Jurusan Mana
97
Tidak Dicurigai
98
Kenyataan
99
Asal
100
Atau
101
Ketakutan
102
Lawan Atau Kawan
103
Tiruan
104
Tidak Berguna
105
Pelan-Pelan
106
Tidak Lebih
107
But
108
Kendali
109
Cepat Atau Lambat
110
Kesialan
111
Akhir Musim Pertama
112
Musim Kedua: Saudara
113
Musim Kedua : Kakak Beradik Busuk
114
Musim Kedua: Trap
115
Musim Kedua: Orange And Apple
116
Musim Kedua: Original
117
Musim Kedua: Masuk
118
Musim Kedua: Aku Akan Mengoleskan Obat Dengan Jariku
119
Musim Kedua: Mengapa
120
Musim Kedua: Penipu
121
Musim Kedua: Cara Yang Baik Untuk Meminta Restu
122
Musim Kedua: Persiapan
123
Musim Kedua: Ibu Pengganti
124
Musim Kedua: Menikahinya
125
Musim Kedua: Ketakutan
126
Musim Kedua: Perlakuan
127
Musim Kedua: Membongkar Identitas
128
Musim Kedua: Apel Lembek
129
Musim Kedua: Permusuhan
130
Musim Kedua: Karena Aku Mencintaimu
131
Musim Kedua: Kapal Karam
132
Musim Kedua: Pria Baik
133
Musim Kedua: Obsesi
134
Musim Kedua: Terjatuh
135
Musim Kedua: Bimbang
136
Musim Kedua: Wedding Party
137
Musim Kedua: Pemikiran Gila
138
Musim Kedua: Apa Kamu Berselingkuh?
139
Musim Kedua: Ada Keperluan Apa
140
Musim Kedua: Murah Hati
141
Musim Kedua: Mencari Apa
142
Musim Kedua: Cemburu
143
Musim Kedua: Mahkota
144
Musim Kedua: Jika Arlo Sudah Bicara
145
Musim Kedua: Dedemit
146
Musim Kedua: Pelampiasan
147
Musim Kedua: Hanya Aku
148
Musim Kedua: Pisau
149
Musim Kedua: Maaf
150
Musim Kedua: Ketika Hujan Turun
151
Musim Kedua: Usai
152
Musim Kedua: Keinginan
153
Musim Kedua: Jika
154
Musim Kedua: Rasamu
155
Musim Kedua: Jurnal
156
Musim Kedua: Tanya Saja
157
Musim Kedua: Saran
158
Musim Kedua: Simpati
159
Musim Kedua: Jeritan
160
Musim Kedua: Promosi
161
Musim Kedua: Pemaksaan
162
Musim Kedua: Makhluk Laut
163
Musim Kedua: Tetap Cantik
164
Musim Kedua: Embun
165
Musim Kedua: Kecanduan
166
Musim Kedua: Meet
167
Musim Kedua: Balap Liar
168
Musim Kedua: Mencintai Hingga Mati
169
Musim Kedua: Rasa Pri Kemanusiaan
170
Musim Kedua: Setia
171
Musim Kedua: Tidak Bisa
172
Musim Kedua: Berharap Berselingkuh
173
Musim Kedua: Perintah
174
Musim Kedua: Adu Domba
175
Musim Kedua : Tidak Boleh Melukainya
176
Musim Kedua: Relasi
177
Musim Kedua: Kebahagiaan
178
Bukan Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!