JODOH PILIHAN ORANG TUA
Rangga setelah pulang kerja memutuskan untuk pergi bersama Lisa dan Eli untuk jalan jalan berdua menikmati makan malam bertiga, dan Rangga berencana untuk istirahat di apatermennya Rangga.
“ Kalian memang bagus sekali, menunggu saya didepan kantor seperti ini” Ucap Rangga bahagia melihat Lisa dan Eli yang sudah menunggu didepan kantor dari pada masuk kedalam kantornya Rangga.
“ Yah dong ganteng, kita tahu kok keinginan kamu, untuk kita tidak masuk kedalam kantor kamu” Uucap Lisa dengan manja
“ Berangkat yuk ganteng, sudah tidak sabar mau bersenang senang bersama nih” Ucap Eli dengan manja, Eli pegang tas yang dipegang oleh Rangga
“ Hayo cantic cantic, saya juga sudah tidak sabar mau bersenang senang bersama kalian setelah makan malam bertiga” Lanjut Rangga langsung masuk kedalam mobil duluan
Rangga sengaja pakai supir, karena Rangga ingin duduk ditengah tengahnya Eli dan Lisa, supaya tidak ada yang duduk dibelakang sendirian, Rangga paling seneng setiap pulang kerja disambut dua perempuan yang sering diajak kencan oleh Rangga.
Dilain sisi, Desi turun dari mobilnya dibantu oleh supirnya, untuk masuk kedalam rumahnya Desi setelah pulang dari kuliah yang dari pagi sampai sore.
“ Bagaimana kondisi kamu selama dikampus sayang?” Tanya Bunda nya Desi melihat anaknya masuk kedalam rumahnya
“ Alhamdulillah lancar bunda, dan tadi ada kuis Alhamdulillah Desi bisa kerjain dengan baik” Ucap Desi yang merasa lega karena bisa kerjain soal mata kuliah yang cukup sulit tapi bisa dikerjain oleh Desi
“ Alhamdulillah sayang, berkat kamu rajin belajar sayang,yuk ke kamar kamu untuk istirahat sayang” Lanjut Bunda nya Desi langsung dorong kursi rodanya Desi
Bunda nya Desi merasa bersyukur, walaupun anaknya kondisi sakit seperti ini, tapi Desi tidak patah semangat untuk melanjutkan kuliahnya dengan rajin belajar dan keterbatasan yang Desi miliki.
Dilain sisi, Orang tuanya Rangga mendapatkan kabar dari asistennya, jika malam ini Rangga tidak akan pulang, karena lagi kencan bersama dua perempuan sekaligus.
“ Mau sampai kapan, Rangga seperti ini yah, saya kwatir dengan masa depannya Rangga jika terus bebas seperti ini dan menghambur hamburkan uang yang tidak ada gunanya sama sekali” Ucap Asistennya Rangga takut
jika Rangga akan bangkrut, jika terlalu boros dan jarang ke kantor demi jalan jalan bersama teman kencannya
“ Baik lah, saya akan mencari cara supaya Rangga tidak seperti ini terus, saya juga tidak ingin Rangga bebas terus, dan tidak memiliki pasangan hidup sama sekali, karena kebebasan tidak bisa selamanya dilakukan oleh Rangga” Ucap Ayah nya Rangga yang kwatir akan masa depan Rangga, jika didiamkan seperti ini terus, Rangga sudah tidak memiliki masa depan dan tidak memiliki pasangan hidup sama sekali.
“ Baik lah pak, saya pamit pulang dulu, karena saya mau istirahat dirumah, dan saya harap anda segera mendapatkan solusi supaya Rangga tidak seenaknya, apa lagi Eli dan Lisa, perempuan tidak tahu diri karena bisa
tega minta dibelikan barang barang mewah dan mahal pak, saya kwatir dengan keuangan Rangga pak” Lanjut Asistennya Rangga terus terang, dan tidak ingin perusahaan yang selama ini, diperjuangan kannya untuk sukses dan berkembang jadi bangkrut cuman karena Rangga terlalu dimanfaatin oleh Eli dan Lisa.
Ayah nya Rangga setuju dengan ucapan Asistennya yang akan bahas masa depan Rangga dan masa depan perusahaan secepat mungkin, supaya tidak menyesal dikemudian hari
Dilain sisi, Rangga senyum bahagia melihat Eli sudah siap gilirannya, setelah Lisa tadi selesai selama dua jam panjat pinang bersama Rangga.
“ Kalian memang luar biasa, setelah ini jalan jalan yah” Ucap Rangga pelan pelan menggerakan pinggangnya, naik naik kepuncak gunung, sambil senyum melihat Eli
“ Ahhhh, Iyah dong sayang, jika tidak luar biasa, kamu tidak akan betah sampai sekarang kan sayang, kita disini saja sayang sampai pagi, besok kan kamu kerja kembali sayang, aaahhhh” Desa han Eli sambil peluk Rangga,
Eli lebih pengertian soal pekerjaan dan tanggung jawab Rangga dalam menjalankan pekerjaanya jadi Eli bisa membiarkan Rangga bekerja, tapi siang selalu ajak belanja dan makan selama Rangga istirahat.
“ Terimakasih yah sayang, atas pengertiannya, baik lah kita bertiga disini saja lagian juga kalian pasti lelah lelah tapi kepengen lagi kan” Goda Rangga melihat Eli yang merem melek, setiap Rangga ajak olahraga bersama
“ Itu sih pasti sayang, aaahhhh Rangga ganteng dan sayang luar biasaaaaa” Desa han Eli semakin cetar membahana, membuat Rangga senyum bahagia mendengar suara merdunya Eli
Rangga seolah tidak mengenal lelah, langsung ajak Eli lagi membuat Eli yang masih lelah berusaha turutin keingin Rangga yang mau melanjutkan memberikan jatah untuk Rangga
Dilain sisi, Orang tuanya Desi yang diajak ketemuan oleh orang tuanya Rangga, akhirnya mau turutin keinginan temennya yang ajak makan malam bersama.
“ Desi biarin saja didalam kamarnya Bunda, lagian kita cuman pergi sebentar saja kok, tumbennya Heru ajak kita ketemu seperti ini kan” Ucap Rizki yang langsung siap siap, karena tidak biasanya Heru ayah nya Rangga ajak
makan malam bersama, apa lagi ajak istrinya juga
“ Yah sudah, tapi Bunda tetep kasih tahu Desi jika kita akan pergi sebentar supaya Desi tidak cariin kita kan” Ucap Tia yang tidak ingin membuat Desi bingung mencari orang tuanya
“ Yah sudah sana, ayah tunggu diruang tamu yah sayang” Lanjut Rizki yang sudah siap makan malam bersama
Tia langsung jalan ke kamarnya Desi, sedangkan Rizki menunggu istrinya diruang tamu saja, tidak ikut ngobrol bersama Desi
Dilain sisi, Heru dan Vivi siap siap makan malam bersama Rizki dan Tia, Heru punya rencana untuk menjodohkan Rangga dengan Desi.
“ Apa Desi mau menerima Rangga menjadi calon suaminya ayah? Rangga sudah bebas panjat pinang seperti itu kan? Bunda takut Desi menolaknya dan takut malu setiap ketemu teman kencannya Rangga?” Tanya Vivi ragu, jika Desi mau menerima kekurangan anaknya.
“ Kita coba saja dulu bunda, Desi anak yang baik dan cerdas, jadi cocok menjadi istrinya Rangga, walaupun Desi lumpuh tidak masalah bagi ayah, karena Desi masih ada harapan untuk sembuh, dan Desi bukan anak yang
boros, jadi tidak ada salahnya kita coba jodohkan mereka yah, yah jika mereka jodohkan kenapa tidak, lagian ayah bingung untuk menolong Rangga seperti apa, usir Eli dan Lisa juga tidak mungkin kan, dua perempuan sampah itu pintar menggoda Rangga walaupun kita sudah berkata kasar tetep saja mereka sering ketemu secara diam diam” Ucap Heru yang bener bener takut, jika anaknya jatuh miskin karena dua wanita sampai itu
“ Yah sudah ayah, kita akan coba jodohkan mereka dan semoga orang tuanya Desi setuju jika anaknya dijodohkan dengan anak kita” Lanjut Vivi berharap, niat baiknya tidak sia sia, karena menjodohkan Rangga dengan Desi,
demi menyelamatkan masa depanya Rangga.
Heru dan Vivi merasa sudah siap pergi, langsung meninggalkan kamarnya dan menuju café yang sudah dijanjikan oleh Heru dan bisa makan malam bersama sahabat yang sudah lama tidak ketemu
Dilain sisi, Desi setelah selesai belajar langsung merapihkan buku kuliahnya, Desi pelan pelan belajar jalan, supaya bisa jalan kembali.
“ Optimis suatu saat bisa jalan kembali, dan jalan jalan bersama temen temen laggi” Ucap Desi yang langsung duduk ditempat tidur setelah belajar jalan dan mengoleskan salep sebelum tidur dan kakinya supaya lebih baik selama tidur malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments