Tidak

Desi setelah pulang kuliah ikut kedua orang tuanya untuk makan siang bersama, tidak biasanya kedua orang tuanya ajak Desi makan dicafe, karena biasanya makan direstoran depan kantor Heru.

“ Tumben sekali kita makan disini?” Tanya Desi penasaran

“ Selain kita berdua, nanti ada keluarga temen bunda yang akan ikut kita makan malam disini sayang” Ucap Vivi yang dorong kursi rodanya Desi, supaya bisa didepan meja

“ Dalam rangka apa? Kenapa mendadak sekali dan kenapa Desi juga diajak?” Tanya Desi merasa heran karena diajak makan siang bersama keluarga temennya Vivi

“ Tidak dalam rangka apapun sayang, sudah jangan banyak tanya nanti juga tahu sayang” Ucap Heru ragu, jika Rangga dan Desi akan menerima perjodohan ini dan semoga Rangga tidak sakitin Desi cuman karena kondisi fisiknya saja

“ Iyah ayah” Lanjut Desi yang mau turutin apa kata orang tuanya

Dilain sisi, Rangga yang sedang sedang siap siap mau makan siang bersama Eli karena setelah makan siang bakal diajak ke apatermennya, untuk bersenang senang berdua, Rangga melihat asistennya masuk kedalamruangannya merasa heran.

“ Ada apa kesini? Kamu kan tahu ini jam istirahat? Mau ngapain kesini?” Tanya Rangga melihat asistennya

“ Ayah anda tadi nelefon, kalo dilobi kantor sudah ada dua bodyguard yang mengawasi anda, jadi anda tidak bisa pergi kemana mana, memangnya ada  apa? Sampai ada bodyguard segala untuk mengawasi anda?” Tanya Asistennya Rangga penasaran

“ Sial, ayah dan bunda saya mau menjodohkan saya dengan anak temennya, jika saya menolak perjodohan yang mereka inginkan, maka semua harta saya akan mereka sita, tidak ada satupun saya miliki, dan jika saya menerima

perjodohan semua harta saya tetep aman, sangat menyebalkan sekali” Protes Rangga kesel, karena soal pasangan hidup diatur oleh orang tua

“ Bagus dong, supaya kamu tidak bebas terus, malu kali  setiap clien tanya hobi kamu dan cline perempuan menolak jika kamu yang datang rapat karena takut, dijebak oleh kamu, walaupun kamu sukses dan tampan tapi

tidak semua perempuan mau diajak kebebasan apa lagi perempuan yang berkelas,tentunya akan menolak” Lanjut Asistennya Rangga, yang setuju jika Rangga di paksa menikah, demi masa depan Rangga juga

“ Sial,enak sekali bicara seperti itu ke saya, kalian tidak tahu saja betapa enaknya kebebasan tahu, jika bosan yah tinggal dibuang saja, tidak seperti punya istri jika merasa bosan tidak bisa diceraikan begitu saja dan proses perceraian itu sangat lah ribet, sebelum merasakan kebebasan jangan sekali kali komentar negative dulu” Protes Rangga kesal, karena begitu banyak orang yang tidak suka dengan kebebasan, padahal seru kali

“ Terserah kamu saja lah, yang jelas kalo menolak perjodohan yah siap siap hidup susah dan tidak memiliki apapun, dan saya tidak akan bantu kamu sama sekali, karena saya tidak suka dengan kebabasan apapun alasannya” Lanjut Asistennya Rangga, langsung meninggalkan ruangannya Rangga sebelum atasannya, minta bantuan untuk menggalkan perjodohan

“ Sial, andaikan perusahan ini milik saya sepenuhnya,tentunya dia bisa saya ancam jika menolak saya minta bantuan dan membiarkan perjodohan ini tetep berjalan” Protes Rangga kesal sambil melihat Asistennya keluar dari ruangannya

Dilain sisi, Kedua orang tuanya Rangga datang juga ke café yang sudah dijanjikan, Orang tuanya Rangga melihat kondisinya Desi sejujurnya ragu Rangga menerima kondisinya, tapi harapan untuk punya istri untk Rangga cuman Desi yang bisa.

“ Bagaimana kondisi kaki kamu?” Tanya Bunda nya Rangga melihat Desi yang masih duduk diatas kursi roda

“ Masih sama tante, nanti sore mau terapi jalan setelah dari sini bersama ayah dan bunda” Ucap Desi setuju untuk undur jam terapi demi ketemu temen Vivi, bersama anak dan suaminya

“ Semangat anak cantic, optimis jika suatu saat bisa jalan kembali” Ucap Ayah nya Rangga, suatu saat Desi bisa jalan kembali

“ Amin om, saya juga berharapnya seperti itu” Lanjut Desi yang terus ikutin saran dokter minum obat dan pakai salep rutin, demi bisa sembuh.

“ Bagaimana kuliah kamu? Kamu semester berapa? Apa sudah waktunya magang?” Tanya Bunda nya Rangga, yang tidak terlalu tahu kuliahnya Desi

“ Masih semester empat tante, jika magang sih, langsung ke kantor ayah saja, karena kan setelah lulus kuliah Desi langsung menjadi pengganti ayah, jadi yah sudah magang disana saja sekalian” Lanjut Desi bersyukur, karena Desi tidak akan pusing soal magang sama sekali, karena Desi sudah punya tempat magang sendiri

“ Itu Rangga kan?” Tanya Vivi melihat Rangga jalan menghampiri  mejanya

“ Maaf terlambat” Ucap Rangga dengan sopan, saat melihat temen kedua orang tuanya

“ Tidak masalah Rangga, duduk lah” Lanjut Bunda nya Rangga, yang tahu kenapa anaknya terlambat datang dan tidak mempermasalhkan asal Rangga sudah hadir

“Alhamdulillah karena Rangga sudah sampai disini, Desi maksud om ajak Desi makan siang bersama seperti ini dan ada kedua orang tua Desi, tujuannya untuk memperjodohkan Desi dengan anak om yang ada didepan Desi,

namanya Rangga dia sudah mapan karirnya dan om rasa tidak ada salahnya memperjodohkan kalian, karena mengingat betapa dekatnya bunda nya kamu dan bunda nya Rangga,berharap bisa menjadi satu keluarga dengan mempersatukan kalian dalam ikatan pernikahan” Penjelasan Ayah nya Rangga panjang lebar, dan berharap Desi menerima perjodohan ini

“ Ayah serahkan keputusan perjodohan ini ke Desi, apapun keputusan  Desi akan ayah dan bunda terima” Ucap Heru yang dari awal, tidak ingin mengatur jodoh untuk Desi

“ Tidak, Rangga tidak mau menikah dengan perempuan lumpuh seperti Desi, lebih baik Rangga jomblo abadi dari pada bersama gadis lumpuh itu, yang bener saja sih, akan membuat Rangga malu setiap ajak jalan Desi” Lanjut Rangga dengan sombongnya, yang bener saja kedua orang tuanya,menjodohkan Rangga dengan Desi yang cuman bisa duduk lama lama dikursi roda

“ Rangga jaga ucapan kamu!” Bentak Heru kesal, karena Desi dihina seperti itu oleh Rangga

“ Rangga apa kamu lupa dengan ancaman ayah tadi pagi” Bisik Bunda nya Rangga, melihat anaknya dengan lantang menolak perjodohan cuman karena Desi sakit

“ Astaga, pantas saja mereka paksa saya menerima perjodohan ini, karena gadisnya perempuan lumpuh walaupun cantic tapi kan kondisi fisiknya bikin malu saja” Batin Rangga kesal, karena orang tuanya tega menjodohkan

Rangga dengan perempuan yang tidak bisa berdiri sama sekali

“ Baik lah Rangga mau menerima perjodohan ini, dan akan belajar mencintai Desi” Lanjut Rangga terpaksa menerima perjodohan, dari pada kehilangan kemewahan yang ada.

“ Sayang, bagaimana apa kamu mau menerima perjodohan ini?”  Tanya Vivi melihat Desi yang dari tadi diem saja

“ Kita jalanin hubungan ini selama setahun dan semoga selama setahun kita memang jodoh, maka perjodohan ini bisa berlanjut ke pernikahan bagaimana?” Tanya Desi menatap Rangga heran, karena ucapan awal datang dan

ucapan keduanya tidak sama, Desi merasa aneh tapi tidak berani protes

“ Bagaimana Rangga apa kamu mau?” Tanya Ayah nya Rangga melihat anaknya

“ Baik lah setahun kita pacaran, dan semoga kita merasa nyaman satu dengan lainnya selama pacaran yah” Lanjut Rangga terpaksa setuju

“ Alhamdulillah jika mereka setuju menerima perjodohan, walaupun proses pengenalan dulu, tidak menjadi masalah, terimakasih Desi” Lanjut Ayah nya Rangga bahagia, setidaknya ada harapan Desi bisa menjadi menantunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!