Insya allah

Orang tuanya Rangga kasih tahu maksud ajak ketemu orang tuanya Desi, untuk menjodohkan anaknya dengan Desi, membuat Heru yang mendengar keinginan kedua orang tuanya Rangga menjadi ragu untuk menjodohkan Desi dengan Rangga karena kebiasaann buruknya Rangga sudah didengar oleh Heru

" Bagaimana yah pak, saya ragu jika Desi mau terima Rangga, apa lagi dengan kebiasaan buruknya Rangga membuat saya takut juga, Desi dilukai oleh Rangga sebelum halal" Ucap Heru yang tidak ingin Desi rusak sebelum waktunya

" Bener apa kata mas Heru, saya takut Desi rusak dan disakiti perasaannya  cuman karena kakinya sakit seperti itu, saya tidak ingin melihat Desi sedih selama bersama Rangga" Ucap Vivi cemas dengan keadaannya Desi jika jadian dengan Rangga

" Tapi Vi, kasih kesempatan lah untuk Rangga bisa berubah lebih baik, sejujurnya saya takut akan masa depannya Rangga jika tidak mendapatkan istri yang baik, kita rasa Desi cocok bersama Rangga, karena kita melihat Desi anak yang baik dan sangat sabar, hayo lah Vi kasih kesempatan untuk Rangga, kita kan sudah kenal cukup lama masa tidak mau membantu kita sih" Ucap Bunda nya Rangga berharap Vivi dan Heru mau memberikan kesempatan untuk Rangga bisa menjadi suami yang layak untuk Desi

" Bagaimana bunda, apa bunda setuju menerima perjodohan ini? ayah terserah bunda jika bunda setuju, yah ayah akan setuju" Lanjut Heru yang tidak ingin paksakan Vivi untuk menerima perjodohan, apa lagi Rangga terkenal seorang playboy dan cowok tidak benar

" Hayo lah Vi, kasih kesempatan untuk Rangga bisa deket dengan Desi dan mau menikah dengan Rangga bukan sebuah musibah kok, dan jangan takut masa depannya Desi hancur cuman karena bersatu dengan Rangga

" Begini saja deh, jika Rangga sakitin perasaannya Desi atau merusak Desi sebelum halal, semua harta dan perusahaannya Rangga akan menjadi milik Desi sebagai hukuman merusak Desi sebelum halal, bagaimana mau kan kasih kesempatan kita untuk mempersatukan Rangga dan Desi? kita akan membuat surat perjanjian jika kalian inginkan bagaimana?" Tanya Ayah nya Rangga yang berharap Rangga bisa jadian dengan Desi

" Baik lah, besok kita pertemukan mereka pas makan siang bagaimana? , insya allah jika Desi setuju dijodohkan maka kita juga akan setuju, tapi menolak yah kita serahkan keputusannya ditangan Desi, besok surat perjanjian yang kalian bilang tadi tolong dibuat dan dibawa" Lanjut Vivi akhirnya mau mempertemukan Rangga dan Desi saat makan siang bersama

" Alhamdulillah Vi, terimaaksih banyak yah, besok mau mempertemukan anak anak, iyah kita akan bawa surat perjanjian supaya kalian tenang dan percaya jika kita akan melindungi Desi supaya tidak rusak saat bersama Rangga" Lanjut Bunda nya Rangga bahagia, akhirnya Vivi mau mempertemukan Rangga dan Desi berharap anaknya bisa jadian dengan Desi dan menjadi laki laki yang baik dan tidak menjadi playboy lagi

Heru dan Vivi berharap Desi bisa bahagia saat bersama Rangga, tidak disakiti, dan lebih penting tidak dirusak sama sekali, apapun alasannya

..................................................................................................................................

Vivi bantuin Desi siap siap berangkat ke kampus, Vivi melihat jadwal terapi jalannya Desi membuat Vivi bingung karena jadwal terapi jalan dan ketemu dengan Rangga diwaktu yang sama.

" Astaga, kenapa sampai lupa seperti ini sih, bagaimana ini kasih tahu orang tuanya Rangga jika Desi ada jadwal terapi jalan, apa lagi selama dua jam lagi" Batin Vivi sambil pegang kertas jadwal terapi jalannya Desi

" Bunda kenapa? kok diem saja?" Tanya Desi melihat Vivi diem saja sambil  pegang kertas terapi jalannya Desi

" Tidak kenapa kenapa sayang, kamu pulang kuliah jam berapa?" Tanya Vivi melihat Desi yang lagi makeup

" Jam sepuluh bunda, soalnya dosennya lagi tidak masuk, untungnya bisa terapi jalan yah bunda, tidak diundur lagi karena Desi kuliah" Lanjut Desi, yang sedih karena jadwal terapinya selalu tidak jadi karena Desi kuliah sering sampai sore

" Alhamdulillah pulang cepat yah, nanti kita jemput yah Desi, supaya jalan bareng ke rumah sakitnya, kata ayah mau anterin Desi terapi jalan dan mau melihat Desi juga kata ayah" Lanjut Vivi sengaja tidak kasih tahu rencana nanti siang, takutnya Desi menolak untuk ketemu dengan Rangga

" Oke bunda" Lanjut Desi yang bahagia sekali karena orang tuanya mau temani Desi terapi jalan hari ini

Dilain sisi, Rangga yang sudah ketemu dengan Lisa dan Eli, memutuskan untuk pulang ke rumah untuk mandi dan baru berangkat ke kantor, karena Rangga tidak bawa baju salin sama sekali.

" Bikin malu saja kamu Rangga!" Bentak Ayah nya Rangga menatap anaknya penuh dengan amarah

" Bikin malu apa sih ayah? perasaan Rangga tidak melukan apapun deh, apa yang membuat ayah merasa malu?" Tanya Rangga heran melihat ayah nya, tiba tiba marah padhal masih pagi

" Kebiasaan kamu, ajak Lisa dan Eli ke apatermen kamu, mau sampai kapan kebebasan seperti ini Rangga? kamu sudah tua mau sampai kapan main main seperti ini, apa kamu tidak ingin punya istri yang baik dan anak sebagai penerus kamu, ayah dan bunda sudah tua Rangga, tapi sampai sekarang kita belum memiliki menantu dan cucu, karena kamu selalu suka kebebasan seperti ini?" Tanya Ayah nya Rangga penuh amarah melihat anaknya, yang tidak memikirkan masa depan sama sekali

" Rangga masih nyaman dengan kebebasan ini ayah, ngapain sih ribet sekali urusin masa depan Rangga segala, yang penting Rangga bisa bekerja dengan bener, membuat perusahaan ayah semakin berkembang dan semakin dikenal banyak orang kan, jadi tidak usah ikut campur dengan urusan pribadi Rangga sama sekali" Lanjut Rangga kesal, karena masih pagi ayah nya sudah ajak ribut Rangga

" Tidak bisa, kebebasan kamu harus berakhir, siang ini ayah akan jodohin kamu dengan anak temen bunda kamu, dia cantik, pinter masih kuliah, dan anak baik lagi. jika kamu menolak perjodohan yang ayah dan bunda inginkan demi masa depan kamu, kita akan sita semua fasilitas yang kamu miliki, biarin kamu berfikir kebebasan tanpa ada uang dan apatermen sama sekali, selain itu mobil dan hanphone kamu akan ayah sita jika kamu menolak perjodohan yang ayah inginkan, demi masa depan kamu" Tegas Ayah nya Rangga menatap sinis kearah anaknya, yang terlihat emosi setelah mendengar keinginan ayah nya

" Apa dijodohkan? enak saja ayah atur atur jodoh untuk Rangga, yah jangan begitu dong masa menolak perjodohan tapi semuanya disita, Rangga mau belanja apapun tidak bisa dong,mau kemana mana tidak naik mobil sangat merepotkan dong, apa lagi tidak punya hanphone, tidak bisa telefon siapapun dong, jangan sejahat itu lah ke Rangga" Lanjut Rangga bujuk Ayah nya supaya tidak sita semua barang barang mewahnya, cuman karena menolak perjodohan dan harus hidup susah sama sekali.

" Ayah tidak peduli dengan alasan kamu, pokoknya nanti siang wajib datang ke cafe yang ayah kirim di chat pribadi, saat sampai sana kamu harus terima perjodohan yang ayah dan bunda inginkan, jika menolaknya maka kamu harus siap siap kehilangan apatermen kamu,  jabatan kamu di kantor, ayah akan blokir ATM kamu, mobil akan ayah sita, dan hanphone akan ayah sita paksa. biar kamu stop menjadi laki laki liar lagi, supaya kamu berfikir untuk masa depan kamu, dan tidak membuat keluar malu cuman karena kebebasan yang kamu lakukan selama ini" Tegas Ayah nya Rangga, yang tidak main main dengan keinginannya, demi masa depan Rangga harus tega dengan anak sendiri, dari pada membiarkan Rangga bebas terus tidak akan memikirkan masa depannya sama sekali

" Ayah jangan rese deh, karena semuanya punya ayah jadi atur atur kehidupannya Rangga seperti ini, sudah Rangga bilang kan, Rangga suka kebebasan dan masih betah sendiri seperti ini, jadi tidak usah cape cape atur masa depan Rangga deh" Tegas Rangga kesal, karena ayah nya seenaknya mengatur masa depannya

" Terserah, bodyguard ayah akan awasin kamu,  kemana pun kamu pergi dan ayah pastikan kamu tidak akan bisa kabur, jadi yang bisa kamu lakukan datang ke cafe yang ayah dan bunda tentukan, kamu harus terima perjodohan ini demi masa depan kamu jika kamu tidak ingin kehilangan kemewahan yang kamu miliki" Lanjut Ayah nya Rangga menatap sinis ke Rangga, Ayah nya Rangga langsung meninggalkan anaknya, yang kaget tiba tiba mau dijodohkan seperti ini, apa lagi dengan acaman sitaan segala

Rangga yang melihat Ayah nya pergi, langsung mengepalkan tangannya saking emosi setelah mendengar keinginan orang tuanya menjodohakn Rangga dengan anak temennya, bahkan dengan teganya mau sita kemewahannya cuman karena menolak perjodohan yang orang tuanya inginkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!