The Phoenix
Tahun 2023
Di perbatasan kota Han Qing, angin sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan kering. Ranting-ranting pohon bergoyang mengeluarkan suara "Srekkk! Srekkk!" di tengah malam yang sangat gelap.
Di sebuah jembatan kayu, dua orang laki-laki sedang berdiri di tengah-tengah. Laki-laki yang gemuk memegang sebuah kotak berwarna coklat tua, dan laki-laki kurus sedang menghisap cerutu yang di jepit di antara kedua jarinya.
"Bos!" sapa laki-laki gemuk begitu dia menyadari keberadaan laki-laki kurus yang sedang menatap punggungnya.
Laki-laki gemuk itu berbalik badan, dia menghadap ke laki-laki kurus untuk menunggu perintah selanjutnya.
"100 Juta, aku ingin kamu melenyapkan Ye Wu Shuang." kata laki-laki kurus dengan senyuman menyeringai.
Belum sempat si gemuk merespon perintahnya, seorang wanita berjalan mendekat sambil berkata dengan suara lantang. "100 Juta? Ternyata nyawaku hanya berharga 100 Juta di matamu? Murah sekali, aku bahkan bisa menghasilkan 100 Juta dalam hitungan 1 jam."
"Kenapa kau bisa berada di sini?" tanya si kurus dengan wajah terkejut dan panik.
"Menurutmu?" sahut Ye Wu Shuang yang menaikkan sebelah sudut bibirnya.
"Zhao Gang, cepat bunuh dia!" teriak si kurus dengan suara keras sambil melarikan diri dari Ye Wu Shuang.
Ye Wu Shuang tersenyum sinis, dia menaikkan sebelah alisnya lalu berkata kepada diri sendiri. "Ah... Tebakannya benar." senyumnya menghilang perlahan. Dia kembali berkata, "Aku datang untuk membunuhmu!"
Ye Wu Shuang menarik keluar sebuah pistol kecil dengan tangan kanan, dia mengarahkan muncung pistol ke kepala si kurus. Sebelah kaki terbang ke arah Ye Wu Shuang, namun dia segera menghindar sehingga tidak mengenai wajahnya.
Ye Wu Shuang melirik ke arah pria yang menyerangnya, dia lalu menembak pria gendut yang tadinya di tugaskan untuk membunuh Ye Wu Shuang, peluru tepat mengenai kening pria tersebut.
"Brukkk!"
Pria gendut terbanting di atas permukaan jembatan kayu, dia langsung mati seketika itu juga karena peluru menembus hingga ke dalam otak besarnya.
Tanpa melihat ke arah berlarinya pria yang kurus, Ye Wu Shuang menembakkan peluru dari pistol yang berada di tangannya. Peluru meluncur cepat mengenai belakang kepala si kurus, laki-laki itu langsung tersungkur ke atas permukaan tanah dengan darah yang mengalir deras dari lubang di kepalanya.
Ye Wu Shuang berjalan ke tempat mayat si kurus tergeletak, dia mengambil kotak yang terjatuh ketika pria kurus tertembak. Karena penasaran, Ye Wu Shuang membuka kotak tersebut. Di dalam kotak terdapat sebuah benda berbentuk bulat menyerupai bola. Ye Wu Shuang mengambil bola yang terlihat seperti telur penyu itu lalu menatapnya dengan seksama.
"Tik!"
Terdengar suara dari dalam bola.
"Bom waktu!" gumam Ye Wu Shuang, dia segera melempar bola tersebut ke udara. Namun naas, sisa waktu ternyata hanya 1 detik saja.
"BOOM!!!"
Ledakan terjadi di udara, namun jaraknya masih terlalu dekat dengan Ye Wu Shuang. Seluruh jembatan hancur menjadi kepingan kayu yang terlempar ke dalam sungai dengan aliran yang mengalir deras. Ye Wu Shuang juga terjatuh ke dalam sungai, dia terseret arus hingga akhirnya kehilangan kesadaran.
Karena terlalu lama berada di dalam air, wanita itu akhirnya meninggal dunia. Arwah Ye Wu Shuang terbang melintasi waktu, dia terbawa ke dimensi dunia lain.
Dinasti Ming
Langit saat itu di terangi rembulan yang berbentuk bulat sempurna. Bintang-bintang berserakan di atas gelapnya angkasa membuat cahaya mereka terlihat jelas dari bawah.
Rumput-rumput bergoyang, ranting-ranting pohon bergesekan karena diterpa angin malam yang kencang.
Terdengar percakapan antara dua orang laki-laki, namun Ye Wu Shuang masih belum bisa menggerakkan tubuh yang baru saja dia rasuki.
"Nona dari keluarga bangsawan memang berbeda, lihat kulitnya yang putih bercahaya itu, sungguh sangat menggoda."
"Dia baru saja mati, tubuhnya belum menjadi kaku. Bagaimana kalau kita gunakan kesempatan ini untuk ... Hehehe ...! Kau pasti tahu maksud ku."
"Baiklah, lagi pula mayatnya akan segera kita buang ke tengah laut. Tidak akan ada orang yang tahu."
"Idemu benar-benar jahat, tapi aku menyukainya. Biarkan aku yang memulai lebih dulu. Hehehe..."
Seorang wanita cantik tergeletak di atas tanah, bajunya sedikit berantakan dengan bagian dada yang menganga memperlihatkan belahan dadanya yang menyembul keluar sebagian. Sebuah tangan menjulur ke arah dada wanita tersebut.
"Krakkk!"
Ye Wu Shuang terbangun, dia segera menangkap tangan yang berusaha menyentuh tubuh inangnya. Dengan sebagian kekuatan, Ye Wu Shuang mematahkan tulang jari-jari pria tersebut.
"Aaaaakkkkhhhhh!"
Pria itu lantas berteriak keras karena kesakitan, dia memegangi sebelah tangannya dengan tangan yang lain. Sambil merintih dan meringis, pria itu menjerit keras dengan wajah yang ketakutan.
"Han... Han... Hantuuuuuuuu!"
Sementara rekannya berdiri diam mematung untuk sesaat, sebelum akhirnya dia ikut berteriak histeris.
"Ada hantuuuuu! Mayat hidup!!!"
Ye Wu Shuang menutup telinganya yang terasa sakit karena suara jeritan dari kedua pria yang mencoba membunuhnya. Dia berjalan mendekati mereka sambil berkata, "Di mana hantunya? Mana mayat hidup yang kalian takutkan? Kalian mengutukku? Tenang saja, walaupun semesta ini hancur berantakan, aku tidak akan mati sebelum kalian!"
"Ka... Kamu bukan hantu? Kamu belum mati?" tanya salah seorang dari pria tersebut.
"Kelihatannya belum mati. Kalau begitu, tidak ada lagi yang perlu di takuti. Sebelumnya, pengurus Ma mengeluh dia mati terlalu cepat. Karena dia belum mati, kita mainkan saja dulu sampai puas, anggap sebagai penyiksaan yang nikmat." ucap pria yang lain.
"Dia tidak bisa berkultivasi, kita bawa pulang saja ke rumah. Hehehe..." sahut pria sebelumnya.
Ye Wu Shuang tersenyum sinis, dia mengangkat rambut depan yang menutupi sebagian wajahnya. "Cih, sudah lama aku tidak di remehkan oleh orang lain. Kalian cecunguk sialan malah berani merendahkan aku." katanya dengan suara yang datar.
Seorang pria maju ke depan, pria tersebut langsung menyerang Ye Wu Shuang dengan menggunakan pedang bermata dua yang dia genggam dengan kedua tangan.
Ye Wu Shuang menghindar dan menahan serangan pria tersebut dengan kedua tangan kosong. Dia melompat mundur ke belakang lalu kembali berdiri kokoh dengan kedua kakinya yang terlihat kurus tak bertenaga.
"Hei... Jangan sampai kau melukai wajah cantiknya. Kita belum sempat menikmati tubuhnya yang indah!" seru rekan pria tersebut dengan senyuman mesum di wajahnya.
"Hahhh... Hahaha..." tawa Ye Wu Shuang menggelegar di seluruh penjuru ruangan. Dia merasa lucu dan konyol mendengar kalimat yang diucapkan oleh pria bermata sipit itu.
"Sepertinya dia menjadi gila karena menelan banyak obat perangsang." seru pria itu lagi dengan sebelah bibir yang terangkat ke atas.
"Krekkk!"
Ye Wu Shuang mematahkan sebuah ranting pohon.
"Sretttt!"
Dia mengoyak sebagian gaun panjangnya, lalu membalut telapak tangannya dengan seutas kain panjang yang dia robek dari gaunnya. Ye Wu Shuang kemudian menggenggam ranting pohon dengan telapak tangan yang telah dililit kain bajunya.
"Ayo, kita mulai!" ucapnya sambil menyeringai tipis dan melemparkan tatapan yang mirip dengan seekor binatang buas.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Call me Peri
Mami suka nulis novel transmigrasi yaa👀😂🧚
2023-08-05
2
@༅⃟ ༅⃟🍻HIATUS🙏✅
Buatku aja duitnya, dari pada buat bayar orang bunuh Shuang'er 🤭
2023-08-05
1
Ney Maniez
cwe tangguh👍👍
2023-08-05
0