Episode 3. Ingatan Asing

Pria tampan itu tidak menjawab, ia hanya memperhatikan Ye Wu Shuang dengan seksama.

Namun, ketika Ye Wu Shuang melihat lebih dekat, ia terkejut menemukan bahwa di bawah garis rambut pria itu terdapat deretan sisik. Dan begitu pula dengan bagian bawah lengannya, Ye Wu Shuang bisa melihat garis-garis yang menyerupai sisik naga.

Ye Wu Shuang menelan ludah, terkejut dan sedikit takut dengan makhluk aneh di depannya. Namun, ia berusaha tetap tenang dan tidak memperlihatkan ketakutannya. Dia menurunkan pedang lalu mengurangi ketegangan pada tubuhnya.

Melihat wajah gadis muda di depannya tidak berteriak panik setelah melihat sisik-sisik di tubuhnya membuat pria itu tersenyum, namun senyumannya sama sekali tidak terlihat menyenangkan di mata Ye Wu Shuang.

Gadis itu mencoba untuk meredakan kecemasan dan rasa takutnya. Ia kembali bertanya kepada pria di hadapannya. "Siapa kamu? Kenapa kamu memiliki sisik-sisik di tubuhmu?"

Pria itu tetap diam, ia masih menatap tajam ke arah Ye Wu Shuang. Setelah beberapa saat, ia akhirnya berbicara dengan suara yang sedikit bergema.

"Gadis kecil, harusnya kamu tidak berada di tempat seperti ini! Tempat ini sangat berbahaya dan kekuatan yang kamu miliki tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan binatang suci yang tinggal di hutan ini."

Ye Wu Shuang terkejut mendengar kata-kata dari pria di depannya, dia tidak mengerti apa yang di maksud dengan binatang suci. Tetapi ia mencoba untuk tetap tenang dan menjaga ekspresi wajahnya.

"Aku minta maaf, tapi aku tidak sengaja ke sini. Aku tersesat dan sedang mencari jalan keluar dari hutan ini."

"Kau harus segera pergi dari sini sebelum terlambat." Nasehat dari pria tersebut.

Ye Wu Shuang mengangguk, ia membalikkan tubuhnya untuk pergi. Namun, sebelum ia berjalan terlalu jauh, ia berpaling ke arah pria itu dan bertanya.

"Maaf, aku belum tahu namamu. Bolehkah aku bertanya siapa namamu?"

Pria berwajah dingin itu mengembangkan senyuman di bibirnya, namun wajahnya yang dingin malah tampak lebih seram dan mengerikan.

"Namaku Long Chen. Tapi lebih baik kamu tidak mengingatnya."

Lalu, tanpa menunggu jawaban dari Ye Wu Shuang, ia berbalik dan menghilang ke dalam air yang mengalir deras.

Ye Wu Shuang berlari mendekati sungai, dia mencari-cari keberadaan Long Chen yang tiba-tiba lenyap begitu saja. Tetapi ia tidak melihat seseorang berada di dalam sungai, arus air yang deras membuat Ye Wu Shuang kesulitan mencari pria tersebut.

"Ku harap dia akan baik-baik saja!" ucap Ye Wu Shuang dalam hati.

Tatapan Ye Wu Shuang mengarah ke sebuah batu besar yang berada di tengah-tengah sungai. Pandangannya terpaku pada sebuah benda berkilauan yang menyerupai sisik ikan raksasa.

Karena penasaran, Ye Wu Shuang melompat ke atas batu, dia mengambil benda tersebut lalu menatapnya dengan seksama.

"Ini, mirip sekali dengan sisik pria tadi!" pikir Ye Wu Shuang yang lalu menyimpan sisik tersebut.

Dia melompat kembali ke tepi sungai dan melanjutkan perjalanannya untuk keluar dari hutan.

"Ciii... Ciii..."

Suara rubah yang menghilang terdengar dari belakang, Ye Wu Shuang berbalik menatap rubah itu lalu menangkap tubuh kecil rubah tersebut yang melompat ke tubuhnya.

"Kau tadi kabur sendirian dan sekarang malah kembali lagi! Benar-benar rubah yang tidak setia kawan." Tegur Ye Wu Shuang sambil membelai bulu halus di tubuh rubah putih itu.

Rubah itu menggerakkan ekornya, dia menyapu pelan wajah Ye Wu Shuang dengan bulu-bulu ekornya.

"Hahaha... Hentikan, Geli!" ucapnya tertawa kegelian.

Ye Wu Shuang melanjutkan perjalanan. Baru saja melangkah beberapa meter ke depan, ia menurunkan tubuhnya lalu berjongkok sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba di datangi dengan berbagai ingatan.

"Apa ini?" gumamnya kebingungan.

Ingatan-ingatan yang bukan miliknya datang begitu saja di dalam benaknya, membuat Ye Wu Shuang kebingungan karena ingatan itu seakan adalah kenangan yang sudah pernah dia lalui dan rasakan.

"Ingatan siapa ini? Kenapa rasanya begitu menyakitkan?" pikir Ye Wu Shuang.

Dia mulai meneteskan air mata yang tidak bisa ia hentikan meski ia tak ingin menangis. Dalam ingatannya, Ye Wu Shuang adalah seorang putri bangsawan kaya raya. Meskipun begitu, ia selalu dihina dan di caci maki oleh semua orang termasuk keluarganya sendiri.

Ye Wu Shuang merupakan anak kedua dari Keluarga Ye yang merupakan keluarga tabib kerajaan. Sejak ibu kandungnya melahirkan anak ketiga, Ye Wu Shuang diperlakukan seperti seorang pelayan. Dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya lagi dan Ye Wu Shuang juga harus bekerja di kediaman Ye hanya untuk mendapatkan makanan.

"Gadis malang, kau selalu berusaha mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuamu. Tapi mereka malah selalu mengabaikan dan hanya menganggap mu sebagai seorang pelayan yang tidak berharga. Keluarga seperti itu, kita tidak memerlukannya!" ucap Ye Wu Shuang setelah memahami masa lalu dari tubuh yang dia pakai saat ini.

"Ciii... Ciii...!"

Rubah kecil mendekat lalu menempelkan tubuhnya di tubuh Ye Wu Shuang, ia terlihat seolah-olah ingin memeluk gadis itu karena wajahnya terlihat sedih.

"Rubah, apa kau sedang menghiburku?" tanya Ye Wu Shuang sambil membelai lembut bulu yang berada di atas kepala rubah.

"Ciii... Ciii...!" Rubah mengangguk-anggukkan kepala lalu menjilati wajah Ye Wu Shuang yang berlinang air mata.

"Terima kasih, aku baik baik saja!" ujarnya lagi lalu bangkit dan berdiri sembari memeluk sang rubah.

Ye Wu Shuang menatap rubah sambil berpikir, "Apa sebaiknya aku memberinya nama?"

"Rubah, apa kau memiliki nama?" Tanya gadis itu penasaran.

"Ciii! Ciii...!" jawab rubah mengeluarkan suara yang berbunyi CiiiCiii.

"Bagaimana kalau aku memberikan sebuah nama untukmu?" Tanya Ye Wu Shuang lagi sambil membayangkan rubah putih di dekapannya yang mirip dengan gumpalan awan putih.

"Ciii... Ciii...!" Rubah putih mengangguk-angguk seperti mengerti ucapan dari Ye Wu Shuang.

"Baiklah! Karena kau sudah setuju, aku akan memikirkan sebuah nama untukmu."

Ye Wu Shuang berpikir sejenak, ia lalu berkata, "Bai Yin Qiu!"

Gadis itu tersenyum, ia lalu membelai rubah dan menjelaskan nama yang diberikan kepadanya.

"Karena bulumu seputih dan sehalus awan, aku teringat dengan awan putih yang menggumpal. Dan kau terlihat bulat seperti bola, jadi aku menambahkan Qiu di belakang nama mu! Apa kau menyukai namamu?" Tanya Ye Wu Shuang sambil menatap bola mata rubah yang terlihat seperti mutiara malam.

Rubah itu menggosok-gosok kepalanya di dada Ye Wu Shuang, dia merasa senang karena sudah memiliki nama.

Gadis itu pun tersenyum melihat sikap manja yang diperlihatkan sang rubah.

"Bai Yin Qiu... Ayo hidup bersama mulai sekarang!"

Selama perjalanan, Ye Wu Shuang memikirkan ingatan yang muncul di benaknya. Dia menyadari satu hal penting yang harus dia selidiki terlebih dahulu. Ia pun bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Siapa orang yang berniat untuk membunuhku?"

"Pria busuk itu menyebut Pengurus Ma, siapa orang itu? Apakah mereka memiliki dendam?"

"Di dalam ingatanku, saat melihat seorang pria dengan pakaian mewah. Hati gadis ini tersentak dan berdetak kencang setiap kali aku membayangkan wajahnya. Apakah pria itu kekasihnya?"

"Yang lebih aneh lagi, kenapa aku terlempar ke jaman ini? Pakaian yang kuno dan juga dunia yang berbeda dari tahun 2023. Kenapa aku di kirim ke tempat ini? Apakah aku sudah mati setelah terkena ledakan itu? Bisakah aku kembali lagi ke tahun 2023?"

"Ciii... Ciii... Ciii... Ciii...!"

Yin Qiu panik dan mengeluarkan suara khasnya untuk memperingatkan Ye Wu Shuang. Dia merasakan bahaya yang datang dari arah depan.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

penasaran🤭🤭

2023-08-05

0

Ney Maniez

Ney Maniez

perjlnn waktu👍👍

2023-08-05

0

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

💋

2023-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!