Ye Wu Shuang menyadari ancaman yang mendekat, ia berlari ke samping pohon besar yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Kemudian bersembunyi di balik batang pohon yang diselimuti oleh lumut-lumut tebal.
Puluhan pria membawa senjata tajam berjalan ke arah Ye Wu Shuang, mereka terlihat seperti srdang mencari-cari seseorang. Kumpulan pria itu memakai pakaian yang mirip, mereka memakai seragam yang tampak seperti prajurit. Dengan baju dan helm yang terbuat dari besi.
Beberapa orang membawa tombak panjang, mereka menusuk-nusukkan ujung tombaknya ke rumput ilalang yang bergoyang di samping kanan dan kiri. Seolah sedang mencari makhluk yang meskipun sudah mati harus ditemukan.
Sisa beberapa langkah menuju ke pohon besar yang menjadi tempat persembunyian Ye Wu Shuang. Gadis itu menahan nafas dan melangkah perlahan, memutari batang pohon, menghindar dari pandangan para prajuit yang melintas.
"Krekkk!"
Ye Wu Shuang tanpa sengaja menginjak sebuah ranting pohon yang mengundang perhatian para prajurit.
"Siapa di sana?" Tanya seorang pria yang menjadi pemimpin prajurit itu.
Salah satu di antara pria tersebut berlari ke arah pohon, melihat dan memeriksa sekeliling sumber suara. Dia tidak melihat siapapun di sana, hanya ada seekor rubah putih bermata hijau yang sedang berdiri diam di atas akar pohon yang sudah menua.
"Hanya seekor rubah! Ayo lanjutkan pencarian!" Tegas pria tersebut lalu kembali kepada kelompoknya.
Ye Wu Shuang berdiri di atas pohon, dia menatap ke bawah dan memperhatikan sekitar area hutan. Setelah para prajurit menjauh, Ye Wu Shuang berniat turun dari pohon. Namun, matanya menangkap sosok seorang pria yang terbaring beberapa meter di depan prajurit yang masih berjalan ke depan.
"Apakah pria itu yang sedang di cari oleh para prajurit ini?" Tanya Ye Wu Shuang dalam hati.
"Sudahlah, bukan urusanku!" gumamnya lalu melompat turun dari pohon.
Gadis itu mengulurkan tangan, mengisyaratkan Yin Qiu untuk naik ke dalam pelukannya. Setelah rubah putih itu memanjat dan duduk dengan nyaman, Ye Wu Shuang kembali melanjutkan perjalanan.
Ye Wu Shuang berjalan menuju arah yang berbeda dari para prajurit, namun hati dan pikirannya tidak tenang. Dia terus memikirkan pria yang sedang sekarat di belakangnya, yang terbaring di antara lebatnya rumput ilalang yang tingginya bahkan mencapai tinggi pinggang manusia dewasa.
Ia merenungkan keputusannya untuk meninggalkan pria yang terbaring di tengah hutan. Hatinya berteriak untuk kembali dan membantunya, tapi pikirannya mengingatkan akan bahaya yang mungkin mengancam jika ia ikut campur dalam urusan orang lain.
"Mengapa aku selalu jadi orang yang terlalu peduli terhadap urusan orang lain? Mengapa aku tidak bisa bersikap cuek?" Keluh Ye Wu Shuang sambil melompat ke atas pohon untuk mencari pandangan yang lebih jelas.
"Aku benar-benar membenci sifat ku ini!" tambahnya sambil memperhatikan kelompok prajurit yang berjalan di depan.
"Yin Qiu, bisakah kamu membantuku?" Tanya Ye Wu Shuang kepada rubah yang masih berada di dalam dekapannya.
"Ciii... Ciii...!" jawab Yin Qiu seakan mengiyakan sambil mengangguk pelan.
"Tolong alihkan perhatian mereka, aku ingin membawa pria itu pergi dari sana!" ucap Ye Wu Shuang sembari menatap pria yang ingin dia selamatkan.
"Ciii... Ciii...!" Yin Qiu melompat turun setelah mengeluarkan suara khasnya, ia berlari cepat ke arah para prajurit lalu menggigit plakat yang tergantung di pinggang pemimpin prajurit.
"Hei, rubah jelek! Kembalikan plakat itu!" Teriak pria yang berwajah bengis dengan sebuah tombak di tangannya.
Yin Qiu berbalik badan, dia menggoyang-goyangkan ekor dan pantatnya untuk mengejek pria itu.
"Rubah sialan!" umpatnya lagi lalu berlari ke arah Yin Qiu.
Yin Qiu melompat dan berlari cepat, menghindari kejaran para prajurit yang sengaja ia arahkan ke dalam lembah.
Ye Wu Shuang turun dari pohon, dia berlari ke tempat pria yang sedang sekarat lalu mengangkatnya ke atas punggung kecilnya yang berbeda jauh dari ukuran tubuh sang pria.
"Apa yang dilakukan gadis ini sepanjang hidupnya? Hahh... Aku merasa tulangku remuk semua hanya karena membawa pria ini di punggungku!" keluh Ye Wu Shuang sambil melangkah dengan langkah kaki yang berat.
Setelah berjalan ratusan meter ke depan, Ye Wu Shuang menurunkan pria itu di atas rumput-rumput.
"Hei! Sebaiknya kau tidak mati setelah aku mengorbankan tulang punggungku untuk membawamu kemari!" ucap Ye Wu Shuang dengan wajah kelelahan dan nafas yang tak beraturan.
Ye Wu Shuang menatap wajah pria di depannya. Matanya yang terpejam tidak mengurangi ketampanan dan karisma dari pria tersebut. Kulitnya terlihat pucat namun bersih dan mulus, tampak seperti kulit seorang bangsawan yang selalu terawat.
Dilihat dari pakaiannya yang terbuat dari kain sutra, pria itu jelas memiliki status tinggi dengan kekayaan yang melimpah.
"Mengapa dia dikejar oleh orang-orang itu?" Tanya Ye Wu Shuang penasaran.
Dia membuka pakaian dari pria itu, lalu menatap luka-luka di tubuhnya. Ye Wu Shuang sedikit terkejut melihat banyaknya bekas-bekas luka di sekujur tubuh pria di depannya.
Kulitnya dipenuhi jejak goresan pedang serta lubang dari anak panah yang menancap di banyak titik. Ada bekas luka lama dan luka baru yang masih menganga. Namun beruntung, luka-luka itu tidak mengenai organ tubuh yang bisa membahayakan nyawanya.
Pria itu membuka mata, mengerjap perlahan, menatap wajah Ye Wu Shuang yang sedang memeriksa luka-luka di sekujur tubuhnya. Dengan pandangan yang samar-samar, ia kembali menutup kedua mata lalu kehilangan kesadaran.
Ye Wu Shuang menghela nafas panjang setelah melihat luka di tubuh pria tersebut.
"Dengan luka sebanyak ini, kau masih bertahan hidup! Beruntung hati nuraniku memintaku untuk kembali dan menyelamatkan nyawa kucingmu ini! Ckk... Ckk... Ckk...!" ujar gadis itu sambil menggelengkan kepala.
Ye Wu Shuang beranjak dari tempatnya duduk, ia mencari tanaman obat yang bisa menghentikan pendarahan dan mengobati luka di tubuh pria asing tersebut.
Setelah mengumpulkan beberapa tanaman yang ia kenali, Ye Wu Shuang mulai menumbuk rumput-rumputan hijau itu dengan sebuah batu. Gadis itu membaluri luka-luka pria di sampingnya dengan ramuan yang sudah dia hancurkan, lalu ia membalut luka pria itu dengan kain yang ia sobek dari pakaian sang pria.
"Aku hanya bisa menolongmu sampai di sini! Hidup atau mati, terserah takdirmu!" ucap Ye Wu Shuang sambil menatap wajah pria itu.
"Ciii... Ciii...!"
Suara Yin Qiu membuat Ye Wu Shuang berbalik ke belakang. Dia menatap rubah itu dengan senyuman yang ceria lalu merentangkan kedua tangannya.
"Kemarilah! Kau sudah bekerja keras." Pujinya.
Yin Qiu berlari sambil mengeluarkan bunyi khasnya. Rubah itu lalu melompat ke atas tangan Ye Wu Shuang.
"Aku akan memberimu makanan enak saat kita sudah kembali ke kota!" ujarnya sambil mengelus bulu halus di kepala Yin Qiu.
"Ahhh... Lapar sekali! Sudah berapa lama tubuh ini tidak mendapat makanan?" Keluh Ye Wu Shuang dengan nada kesal.
Pria itu kembali membuka matanya, dia menoleh dan menatap punggung gadis kecil yang telah menyelamatkan nyawanya.
"Siapa gadis itu? Aku akan menemukannya dan membalas budi baiknya." Batin Sang pria.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Ney Maniez
cari buat bls budi
2023-08-07
0