Ketulusan Hati Ailee
Happy reading 🌹🌹🌹
Acara family gathering perusahaan GC Corps telah berlangsung sejak pagi tadi di salah satu hotel bintang lima, yang masih berada di bawah bendera perusahaan tersebut.
Semua karyawan di kantor pusat bergembira menyambut event tahunan yang selalu digelar dengan meriah oleh perusahaan, untuk mengapresiasi para karyawan atas dedikasi mereka yang luar biasa terhadap kemajuan perusahaan.
Di tengah kemeriahan acara, entah darimana datangnya, tiba-tiba seorang nenek muncul di ballroom hotel di mana semua orang tengah menikmati makan siang dengan menu terbaik dari resto hotel.
"Anda siapa?" tanya salah seorang karyawan perempuan dengan dandanan menor yang sedang mengantre untuk mengambil makanan, menatap sinis pada wanita tua dengan pakaian sederhana dan berhijab panjang yang baru dilihatnya.
"Saya sedang mencari cucu saya, Nak," balas sang nenek seraya tersenyum hangat.
"Anda yakin, cucu Anda berada di sini?" Gadis itu memindai penampilan wanita tua di hadapan, dengan tatapan meremehkan.
"Ada apa, Ta?" tanya salah seorang temannya yang berpakaian minim.
"Ini, Ris, ada Nenek-nenek nyasar! Katanya, sih, nyari cucunya," balas gadis menor yang bernama Talita seraya menunjuk wanita tua di hadapannya, seolah jijik.
"Semua yang berada di sini, adalah karyawan terbaik dari perusahaan GC Corps, Nek, dan Nenek jangan bermimpi jika cucu Nenek bekerja di perusahaan besar GCC!" hardik Risma, seraya meneliti pakaian sang nenek yang sederhana.
"Sebelum kehadiran Anda disadari oleh security dan Anda diusir dari sini, sebaiknya Anda segera pergi dari sini!" timpal Talita. Gadis tersebut menunjuk pintu keluar.
"Tapi saya harus bertemu dengan cucu saya, Nak," kekeuh wanita tua tersebut, hingga menimbulkan sedikit keributan karena perhatian semua orang kini tertuju pada sang Nenek, Talita dan juga Risma.
Kasak-kusuk pun mulai terdengar dan kemudian menyebar.
Security yang kemudian mendengar dan melihat, segera mendekat karena dia harus segera bertindak tegas sebelum bos besar pemilik perusahaan mengetahui keributan kecil itu.
"Ada apa, Mbak?" tanya security yang berusia sekitar tiga puluh tahun tersebut seraya menatap Talita dan Risma, bergantian.
"Nenek ini mencari cucunya," balas Talita dengan nada bicara mencibir.
"Udah, usir saja, Pak. Paling itu cuma akal-akalan dia saja agar bisa numpang makan enak!" tuduh Risma, tanpa perasaan.
Membuat nenek tua tersebut menunduk, sedih. "Saya memang mencari cucu saya, Nak. Saya tidak bermaksud untuk numpang makan," balas sang nenek dengan suara bergetar.
Luka. Ya, pasti hati nenek tersebut terluka mendapatkan hinaan seperti itu dari Talita dan Risma. Namun, sang nenek tidak dapat berbuat apa-apa.
Nenek tersebut pasrah saja ketika tangannya ditarik dengan sedikit kasar oleh security dan diajak untuk melangkah menuju pintu keluar.
"Nenek!" seru seorang gadis berhijab sambil membawa piring berisi penuh makanan.
Rupanya, gadis yang berlari kecil menghampiri petugas security dan wanita tua yang diseret, mendengarkan semua pembicaraan di belakangnya ketika dia sedang mengantre makanan barusan.
Tidak tega melihat nenek tua diperlakukan dengan tidak hormat bahkan semena-mena oleh para seniornya, gadis itupun berinisiatif untuk mengakui nenek tersebut sebagai neneknya.
"Maaf, Pak. Beliau ini nenek saya," ucapnya seraya memeluk nenek tua tersebut dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan masih memegang piring.
"Kenapa Nenek menyusul Ai ke sini? Ai 'kan sudah bilang tadi, agar Nenek menunggu saja di mess," ucap Ailee, seolah wanita sederhana tersebut benar-benar neneknya.
Nenek tua yang memakai pakaian sederhana itu sempat terkejut, tetapi dia segera dapat mengerti maksud Ailee.
"Nenek bosan kalau harus menunggumu di mess sendirian, Nak," balas sang nenek.
"Oh, Neneknya Mbak Ailee. Maaf ya, Mbak, saya tidak tahu. Saya pikir Beliau cuma cari gara-gara dan mau bikin keributan di sini," sesal security tersebut yang segera melepaskan tangan nenek tua yang tadi dia pegang dengan cukup kuat.
"Mbak tahu sendiri 'kan, bagaimana galaknya tuan muda. Pasti saya yang akan disalahkan jika sampai terjadi keributan di sini," lanjutnya seraya membungkuk hormat pada wanita tua yang dia kira adalah benar neneknya Ailee.
"Hehehe, iya, Bapak benar. Pak Galang katanya memang galak, persis seperti induk ayam yang habis melahirkan," timpal Ailee berbisik, seraya terkekeh pelan.
"Memangnya, ayam melahirkan ya, Mbak?" tanya security tersebut yang tidak butuh jawaban. Laki-laki itu pun ikut terkekeh bersama Ailee.
Ailee memang belum pernah melihat ataupun bertemu dengan big bos perusahaan tempatnya bekerja, tetapi bisik-bisik para senior mengatakan bahwa bos perusahaan tersebut orangnya sangat dingin dan galak.
Sementara nenek tua yang ditolong Ailee tersenyum lebar mendengar bisik-bisik tersebut, senyum yang menampakkan deretan giginya yang masih utuh, kuat dan sehat terawat.
"Ehm." Suara dehaman seseorang di belakang Ailee dan security tersebut, menghentikan tawa keduanya.
Bukan. Bukan hanya menghentikan tawa, tetapi sekaligus menghentikan sejenak napas keduanya.
"Pak Erlan," sapa security tersebut seraya membungkuk hormat.
Sementara Ailee langsung menunduk, takut. "Maaf, Pak. Kami hanya bercanda," sesalnya dengan suara gemetaran.
"Lain kali, jangan diulang lagi, ya! Beruntung bukan Pak Galang langsung yang mendengar candaan konyol kalian," ucap laki-laki berkulit putih bersih tersebut, dengan penuh wibawa.
Padahal dalam hati, asisten tersebut pun ikut tertawa. Membenarkan perkataan gadis belia yang menunduk, ketakutan.
Erlan adalah asisten pribadi dari bos perusahaan GCC, Gilang Chandra Putra, sekaligus saudara sepupunya.
Sudah berkali-kali Erlan mengingatkan sang bos, agar jangan terlalu kaku jadi orang, tetapi sang bos tetap saja seperti robot.
"Maaf, Pak Erlan. Apakah saya boleh mengajak Nenek saya untuk mengikuti acara ini?" tanya Ailee memberanikan diri.
Security menatap tak percaya pada gadis belia di hadapan.
Siapa dia yang hanya seorang pesuruh, tetapi sudah berani meminta ijin langsung pada orang nomor dua di perusahaan, untuk membawa neneknya di acara penting seperti sekarang?
Ya, Ailee sendiri juga ragu, apakah dia akan mendapatkan ijin tersebut atau tidak? Ini adalah acara penting perusahaan, acara yang baru dia ikuti sebagai karyawan yang baru bekerja tiga bulan.
Tekad gadis bermata bulat itu begitu kuat untuk menolong wanita tua di sampingnya, sehingga dia memberanikan diri untuk meminta ijin, meski mungkin taruhannya adalah pekerjaan Ailee.
"Boleh, ini memang acara untuk karyawan dan keluarganya," balas Erlan, seraya tersenyum ramah pada wanita tua yang berdiri di samping Ailee.
Ijin dari asisten pribadi pemilik perusahaan tersebut, membuat gadis berhijab itu merasa girang bukan kepalang. Ailee sampai berseru riang, hingga mengundang perhatian banyak orang.
"Benarkah? Alhamdulillah, terimakasih Pak Erlan! Pak Asisten memang ter-the best!" polos, Ailee memuji.
Erlan tersenyum lebar seraya geleng-geleng kepala.
Sementara di sudut ruangan, di tempat khusus, seorang pemuda yang memiliki garis wajah tegas dan tatapan tajam, menatap heran ke arah mereka.
☕☕☕ bersambung ☕☕☕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
KUCING GEMBUL
saya mampir nih kak, seru banget baca dr awal,.
2024-08-09
1
Cah Dangsambuh
sekarang mampir di sini 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
2024-07-20
1
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
😁😁😁
2024-04-08
2