Cinta Tanpa Memori
CKIIIIIITTT BRAAAAKKKKK
Suara decitan ban mobil menggema di pagi hari yang cerah di kota romantis, Paris. Kecelakaan tidak dapat terelakkan saat sebuah mobil menghantam seorang gadis cantik yang berlari menyebrang jalan raya tanpa memperhatikan rambu lalu lintas.
Darah mengucur deras dari kening gadis malang itu. Tak lama kemudian riuh sirine ambulans dan mobil polisi mulai terdengar.
Gadis cantik yang malang itu segera dibawa masuk ke dalam ambulans dan dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah mendapat penanganan pertama dari para medis yang datang.
Sedangkan laki-laki yang menabrak gadis itu segera pergi ke kantor polisi untuk menjelaskan kronologi terjadinya kecelakaan pagi itu.
Sesuai dengan rekaman CCTV yang ada, laki-laki itu tidak sepenuhnya bersalah. Ia memang mengendarai mobilnya melebihi kecepatan yang berlaku, namun gadis cantik yang ditabraknya menyebrang saat lampu untuk penyebrang jalan masih berwarna merah.
Setelah beberapa lama berada di kantor polisi, laki-laki bernama Nathan Kalandra itu akhirnya diperbolehkan meninggalkan kantor polisi setelah ia menulis surat pernyataan jika ia akan bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya rumah sakit gadis cantik yang ditabraknya.
Nathan kemudian mengendarai mobilnya ke arah rumah sakit tempat gadis yang ditabraknya dirawat.
Sesampainya disana, suster memberikan sebuah tas yang ia duga adalah milik gadis cantik itu.
Tanpa ragu Nathan membuka isi tas itu dan mendapati beberapa barang penting seperti dompet dan ponsel.
"Aleea Zanitha," ucap Nathan membaca kartu identitas gadis yang ditabraknya.
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan menghampiri Nathan yang duduk di depan ruang UGD.
Dokter menjelaskan pada Nathan jika benturan keras yang dialami pasien mengakibatkan pasien mengalami kritis sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Hal itu tentu saja membuat Nathan mendengus kesal. Kepergiannya ke Paris adalah untuk menemui adik perempuannya yang berkuliah disana, tetapi ia justru mengalami hal tak terduga yang membuatnya tidak bisa pergi begitu saja.
"Cantik, tapi pembawa sial," umpat Nathan dengan pandangannya menatap Aleea yang terbaring di hadapannya.
Biiiiippp biiiipp biiiiippp
Ponsel Nathan berdering, sebuah panggilan masuk dari sang mama yang membuat Nathan semakin kesal.
Namun ia tetap harus menerima panggilan itu karena jika tidak, sang mama tidak akan tinggal diam dan terus mengganggunya.
"Halo Nathan, apa kau sudah bertemu dengan adikmu?" tanya Hanna Kalandra, mama Nathan.
"Belum ma, mungkin nanti sore," jawab Nathan.
"Jangan terlalu lama berada disana Nathan, kau harus segera pulang dan kenalkan mama pada kekasihmu," ucap Hanna.
"Tolong berhenti membahas hal itu ma, Nathan benar-benar tidak ingin memikirkan itu sekarang!" balas Nathan kesal.
"Ingat Nathan, kau hanya mempunyai waktu satu Minggu untuk menikah jika kau masih menginginkan perusahaan utama papa," ucap Hanna mengingatkan.
"Mama dan papa terlalu pemilih, jadi bagaimana Nathan bisa mengenalkan perempuan pada mama dan papa? Nathan juga sibuk dengan pekerjaan kantor yang....."
"Jangan banyak beralasan, walaupun mama dan papa memintamu untuk cepat menikah, bukan berarti mama dan papa akan menerima perempuan yang tidak baik, calon menantu mama harus sesuai dengan standar yang sudah mama tentukan," ucap Hanna memotong ucapan Nathan.
"Baiklah baiklah.... sekarang Nathan harus pergi, mama jangan menghubungi Nathan sebelum Nathan kembali," ucap Nathan lalu mengakhiri panggilan sang mama begitu saja.
Nathan menghela nafasnya kesal dengan menatap Aleea lalu berjalan keluar dari ruangan Aleaa.
Nathan meninggalkan rumah sakit, mengendarai mobilnya untuk bertemu dengan temannya disana.
**
Setelah bertemu dengan temannya, Nathan pergi ke kampus ternama yang ada disana untuk menemui adik perempuannya.
"Cepatlah menikah kak, aku sudah tidak sabar ingin berkenalan dengan kakak iparku," ucap adik Nathan.
"Kau sama saja seperti mama dan papa, sangat menyebalkan!" balas Nathan menggerutu yang membuat adiknya terkekeh.
Waktu berlalu, Nathan yang seharusnya sudah pulang ke negaranya kini harus berbaring di salah satu hotel yang ada di Paris.
Bukan karena ia masih ingin berlibur, tapi karena ia harus bertanggung jawab pada perempuan yang ditabraknya.
3 hari telah berlalu dengan membosankan bagi Nathan. Cantiknya kota Paris nyatanya tidak membuat Nathan betah berlama-lama disana.
Biiiiippp biiiipp biiiiippp
Sebuah panggilan masuk dari rumah sakit tempat Aleea di rawat. Dengan mata yang masih mengantuk, Nathan menerima panggilan itu.
Nathan kemudian segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter menjelaskan pada Nathan jika Aleea sudah melewati masa kritisnya, namun Aleaa kehilangan seluruh ingatannya.
Benturan yang terjadi di kepala Aleea menyebabkan kerusakan parah pada bagian otaknya yang membuat Aleea kehilangan ingatannya atau biasa disebut amnesia.
Karena kerusakannya cukup parah, Aleea didiagnosa mengalami Post Traumatik yaitu salah satu jenis amnesia yang membuat penderitanya kehilangan ingatannya secara permanen.
Sepeninggalan dokter, Nathan membawa langkahnya masuk ke ruangan Aleea. Ia duduk di samping ranjang Aleea dengan menatap wajah cantik Aleea yang tampak pucat.
"Dia cukup cantik, apa dia perempuan yang sesuai dengan standar mama?" ucap Nathan sekaligus bertanya dengan menatap Aleea yang terpejam di hadapannya.
Nathan tersenyum tipis lalu mengambil kartu identitas Aleea yang masih ia simpan, memotretnya lalu mengirimnya pada temannya.
Nathan kemudian menghubungi temannya, Evan.
"Apa kau sudah menerima pesan yang aku kirim?" tanya Nathan setelah Evan menerima panggilannya.
"Sudah, siapa dia?" balas Evan.
"Calon istriku, cepat cari tau semua hal tentangnya dan segera berikan laporannya padaku," ucap Nathan.
"Calon istri? apa aku tidak salah dengar?" tanya Evan terkejut.
"Periksakan telingamu ke dokter THT agar aku tidak perlu mengulangi ucapanku," balas Nathan.
"Tidak perlu, aku yakin telingaku baik-baik saja, tapi bagaimana dengan Vina? bukankah dia perempuan yang kau sukai?" ucap Evan sekaligus bertanya.
"Aku tidak pernah menyukainya lebih dari partner kerja, dia sendiri yang berharap lebih padaku dan bukankah kau tau jika orang tuaku memiliki standar tentang siapa yang akan menjadi calon istriku!" balas Nathan.
"Tapi siapa perempuan yang bernama Aleea ini? jika dia calon istrimu kenapa kau memintaku untuk mencari tahu tentangnya?" tanya Evan tak mengerti.
"Kerjakan saja apa yang aku minta, jangan banyak bertanya," balas Nathan lalu mengakhiri panggilannya begitu saja.
Nathan kemudian menyimpan kembali ponselnya dan membawa pandangannya menatap Aleea.
"Aleea, kau akan menjadi calon istriku, akan aku buat kau sesuai dengan standar mama dan papa agar aku tidak perlu bersusah payah mencari perempuan untuk aku jadikan istri" ucap Nathan dengan tersenyum tipis.
Nathan kemudian beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar dari ruangan Aleea dengan penuh senyum.
Siapapun Aleea yang sebenarnya, Nathan akan mengubur jauh-jauh masa lalu Aleea dan menjadikan Aleea bonekanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Kiaaflyv 🦋
kasihan aleaa
2023-07-06
0
Othsha
udah mampir ya kak.. singgah juga di ceritaku ya.. mamaci❤
2023-06-29
0
Girl Friend
jngn jahat2 sama Aleea ya thor 😁
2023-06-11
0