Menemui Orang Tua Nathan

Setelah beberapa lama dalam perjalanan, mereka sampai di rumah orang tua Nathan. Aleea, Nathan dan Aleeapun keluar dari mobil, dengan menggandeng tangan Aleea, Nathan membawa langkahnya memasuki rumah.

"Tunggu disini sebentar, aku akan memanggil mama dan papa," ucap Nathan pada Aleea.

Aleeapun menunggu di ruang tamu bersama Evan, namun tak lama kemudian Evan beranjak dari duduknya untuk pergi ke toilet, meninggalkan Aleea yang berada di ruang tamu seorang diri.

Tak lama setelah Evan pergi, seorang wanita paruh baya datang membawa nampan berisi beberapa gelas minuman dan makanan ringan, namun tiba-tiba ia terjatuh tidak jauh dari Aleea berada.

Melihat hal itu, Aleeapun segera beranjak dari duduknya untuk membantu wanita itu.

"Aduuhh non, duduk saja, bibi akan membersihkannya sendiri," ucap wanita setengah baya yang merupakan asisten rumah tangga yang sudah dianggap keluarga oleh keluarga Kalandra.

"Tidak bi, Aleea akan membantu membersihkannya," balas Aleea sambil memungut beberapa makanan ringan yang berjatuhan di lantai.

Tak lama kemudian Nathan datang bersama mama dan papanya, melihat apa yang dilakukan Aleea, Nathan pun segera berlari kecil menghampiri Aleea.

"Apa yang kau lakukan Aleea? berdirilah!" tanya Nathan sambil membantu Aleea berdiri.

"Aku hanya membantu bibi membereskan semua ini," jawab Aleea yang enggan untuk berdiri.

"Biarkan saja Aleea, bibi akan membereskannya," ucap Nathan yang sedikit memaksa Aleea untuk berdiri.

Tak lama kemudian datang asisten rumah tangga yang lain yang membantu bibi untuk membereskan kekacauan kecil itu.

Aleea, Nathan dan orang tua Nathan pun duduk di ruang tamu. Dengan penuh senyum Hanna menanyakan beberapa hal pada Aleea dan Aleea pun menjawabnya dengan bantuan Nathan.

"Kenapa kau baru memperkenalkannya sekarang Nathan? Mama pikir selama ini kau tidak memiliki kekasih," tanya Hanna pada Nathan.

"Nathan hanya menunggu waktu yang tepat ma, karena Nathan dan Aleea sudah bersepakat untuk mendatangi Mama dan papa setelah kita menentukan tanggal pernikahan kita," jawab Nathan.

"Apa itu artinya kalian berdua sudah menentukan tanggal pernikahan?" sahut papa Nathan bertanya.

Nathan menganggukkan kepalanya dengan tersenyum sambil membawa pandangannya pada Aleea.

"Nathan dan Aleea akan melangsungkan pernikahan kita awal bulan depan, Nathan harap mama dan papa setuju," ucap Nathan yang membuat Aleea begitu terkejut, namun ia berusaha untuk menyembunyikan keterkejutannya.

Aleea tidak ingin orang tua Nathan mengetahui jika dirinya sedang dalam keadaan amnesia saat itu, jadi dia berusaha untuk bersikap wajar dan menyembunyikan keterkejutannya.

"Apa kalian berdua yakin? apa awal bulan depan tidak terlalu mendadak?" tanya Aryan Kalandra, papa Nathan.

"Jika mereka berdua sudah menentukan, itu artinya mereka sudah memikirkannya dengan matang pa, untuk apa lama-lama menunda pernikahan saat mereka berdua sudah yakin dengan hubungan mereka," sahut Hanna yang memang sudah tidak sabar melihat putra tercintanya menikah bersama perempuan yang tepat menurut standarnya.

Meskipun baru bertemu dengan Aleea, Hanna sudah menyukai Aleea saat ia melihat bagaimana Aleea membantu bibi untuk membereskan minuman dan makanan yang terjatuh di lantai.

Menurut Hanna, Aleea tidak hanya cantik namun juga baik hati dan ia merasa jika Aleea adalah perempuan yang cocok untuk bersanding dengan Nathan.

Tak lama kemudian Evan datang setelah ia menyelesaikan urusannya di toilet. Hanna kemudian memberitahu Evan tentang pernikahan Nathan yang akan terjadi awal bulan depan.

Evan hanya menganggukkan kepalanya dengan tersenyum seolah senang dengan kabar gembira yang datang dari sahabatnya, meskipun ia tahu jika sebenarnya Nathan memiliki maksud lain dari pernikahan itu.

Setelah cukup lama mengobrol dan bercengkrama, Aleea, Nathan dan Evan meninggalkan rumah orang tua Nathan. Evan kembali mengendarai mobilnya untuk mengantar Nathan dan Aleea.

"Apa sekarang kau akan mengantarku pulang?" tanya Aleea pada Nathan.

"Sebenarnya aku ragu untuk mengantarmu pulang karena kau tinggal sendiri, dengan keadaanmu yang tidak mengingat apapun membuatku sangat mengkhawatirkanmu," jawab Nathan.

"Aku memang tidak mengingat apapun saat ini, tetapi secara fisikku baik-baik saja Nathan, jadi kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkanku," ucap Aleea.

"Apa kau yakin? bagaimana jika kau tinggal di rumahku saja?" tanya Nathan.

"Tinggal di rumahmu? tidak mungkin, kita bahkan belum menikah!" jawab Aleea dengan menggelengkan kepalanya.

"Sebentar lagi kita akan menikah Aleea, jadi tidak masalah jika kita tinggal satu rumah mulai sekarang, lagi pula dengan begitu aku bisa lebih menjagamu," ucap Nathan.

"Tidak perlu Nathan, aku akan tinggal di rumahku sendiri, mungkin dengan kembali ke tempat tinggalku aku bisa mengingat sedikit memori masa laluku," balas Aleea.

"Baiklah kalau itu maumu," ucap Nathan.

"Aaahh ya, apa kau sudah membeli apa yang aku minta, Evan?" lanjut Nathan bertanya pada Evan.

"Tentu saja sudah," jawab Nathan lalu mengambil sebuah paper bag di kursi sampingnya lalu memberikannya pada Nathan.

Nathan kemudian mengambil ponsel yang ada dalam paper bag itu lalu mengaktifkannya dan menyimpan nomornya pada ponsel itu.

"Ini adalah ponsel barumu, hanya ada namaku disini jadi kau harus segera menghubungiku jika terjadi sesuatu padamu atau mungkin saat beberapa ingatanmu sudah kembali," ucap Nathan sambil memberikan ponsel itu pada Aleea.

"Terima kasih Nathan," ucap Aleea yang dibalas anggukan kepala dan senyum oleh Nathan.

Tak lama kemudian Evan menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah dengan gerbang tertutup yang dijaga oleh seorang satpam.

"Apa ini rumah tempat tinggalku?" tanya Aleea menatap rumah yang cukup besar di hadapannya.

"Iya, kau tinggal disini sendirian Aleea, jika kau berubah pikiran kau boleh tinggal di rumahku daripada tinggal disini sendirian," ucap Nathan.

"Tidak, aku akan tetap tinggal di sini," balas Aleea lalu keluar dari mobil diikuti Nathan, sedangkan Evan masih menunggu di balik kemudi.

"Gunakan waktumu untuk beristirahat Aleea, jangan banyak memikirkan apapun yang bisa membuatmu pusing," ucap Nathan lalu memeluk Aleea.

Aleea hanya terdiam dalam pelukan Nathan, entah kenapa ia tidak bisa mengingat apapun tentang Nathan, bahkan dalam hatinya ia merasa asing dengan laki-laki yang tengah memeluknya saat itu.

"Aku harus pulang, beristirahatlah dan hubungi aku jika kau membutuhkanku," ucap Nathan yang dibalas anggukan kepala oleh Aleea.

Aleea kemudian masuk ke dalam rumah setelah mobil yang dikendarai Evan dan Nathan meninggalkan rumahnya.

Aleea berjalan pelan ke setiap sudut rumah itu, berusaha untuk mengembalikan memorinya tentang rumah tempat tinggalnya yang sama sekali tidak ada dalam ingatannya.

"Rumah ini sangat bersih dengan perabotan yang sangat lengkap, apa pekerjaanku sehingga aku bisa memiliki rumah sebagus ini?" tanya Aleea pada dirinya sendiri sambil membawa langkahnya memasuki satu persatu ruangan yang ada dalam rumah itu.

Terpopuler

Comments

Girl Friend

Girl Friend

org klau punya uang punya kekuasaan bsa ngelakuin apapun yg mrka ingkan

2023-07-09

0

Cinta Nta

Cinta Nta

knpa Aleea mau2 aja sih

2023-06-17

0

Mawar Melati

Mawar Melati

Penuh persiapan ya nathan

2023-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Penyebab Kecelakaan
3 Meninggalkan Paris
4 Menemui Orang Tua Nathan
5 Kegugupan Nathan
6 Keraguan Aleea
7 Kebohongan di Sekitar Aleea
8 Undangan Pernikahan
9 Pertanyaan Aleea
10 Kesepakatan Pernikahan
11 Menerima Kesepakatan
12 Kekesalan Aleea
13 Bertanya pada Evan
14 Hubungan yang Hambar
15 Teman-teman Palsu
16 Di Bandara
17 Kesalahpahaman Rania
18 Penjelasan Rania
19 Penjelasan Nathan
20 Alasan Rania pada Aleea
21 Pesta Klien Nathan
22 Kedekatan Nathan dan Vina
23 Bertengkar
24 Menunggu Nathan
25 Cemburu
26 Meminta Izin
27 Kelas Memasak
28 Kelas Memasak (2)
29 Diantara 2 Pilihan
30 Meminta Tolong Evan
31 Teguran untuk Vina
32 Percaya?
33 Kue dari Aleea
34 Kue dari Aleea (2)
35 Egois
36 Keputusan Vina
37 Permintaan Vina
38 Kecurigaan
39 Sikap Kasar Nathan
40 Berteman
41 Tidak Mengenal Cinta
42 Ambisi seorang Nathan
43 Laki-laki Berhati Dingin
44 Kebetulan ke Tiga Kali
45 Mobil Mencurigakan
46 Dibalik Mobil Mencurigakan
47 Persahabatan Nathan dan Evan
48 Kepergian Nathan dan Vina
49 Rencana Vina
50 Kekecewaan papa Nathan
51 Bersama Evan
52 Kekasih 1 Jam
53 Menyalahkan Aleea
54 Kemarahan Nathan
55 Ketidakpedulian Nathan
56 Menyerah
57 Tinggal dengan Evan
58 Kegelisahan Nathan
59 Masalah Nathan
60 Bertemu Aleea
61 Tamparan untuk Nathan
62 Memulai Hal Baru
63 Meminta Izin Nathan
64 Menyukai Aleea?
65 Bersandiwara
66 Teman Baik
67 Tamparan yang Berbalas
68 Saran Evan
69 Sibuk
70 Merawat Evan
71 Emosi Evan
72 Memahami Evan
73 Memohon pada Aleea
74 Alasan Nathan pada Rania
75 Pergi Berlibur
76 Di Villa
77 Pengakuan Rania
78 Sekilas Memori
79 Sekilas Memori (2)
80 Kekhawatiran Nathan
81 Opening Toko Kue
82 Ketegasan Aleea
83 Di Rumah Sakit
84 Tanda Tanya Nathan
85 Di Rumah Sakit Lagi
86 Rencana Mama Nathan
87 Peduli?
88 Rasa Penasaran
89 Malam Pertama di Paris
90 Berhati-hati
91 Mulai Bersandiwara
92 Mulai Bersandiwara (2)
93 Menikmati Musim Gugur
94 Semakin Dingin
95 Rencana Vina
96 Alergi Soda
97 Menemani Nathan
98 Me Time
99 Bertemu Kembali
100 Masa Lalu
101 Laki-laki Tak Dikenal
102 Keadaan Aleea
103 Usaha Bryan
104 Satu Ranjang
105 Evan Menginap
106 Kata "Perceraian"
107 Sama-Sama Berdebar
108 Rencana Nathan
109 Ponsel yang Tertinggal
110 Keputusan Aleea
111 Menarik Surat Pengunduran Diri
112 Tanpa Jarak
113 Membantu di Bazar
114 Kekecewaan Evan
115 Mendalami Kebohongan
116 Mendalami Kebohongan (2)
117 Lelah
118 Mencari Kunci
119 Pikiran Liar
120 Membuat Aleea Percaya
121 Memberi Tahu Evan
122 Panggilan Tika
123 Bersama Evan
124 Merasa Mual
125 Penyesalan Evan
126 Penyesalan Bryan
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Kecelakaan
2
Penyebab Kecelakaan
3
Meninggalkan Paris
4
Menemui Orang Tua Nathan
5
Kegugupan Nathan
6
Keraguan Aleea
7
Kebohongan di Sekitar Aleea
8
Undangan Pernikahan
9
Pertanyaan Aleea
10
Kesepakatan Pernikahan
11
Menerima Kesepakatan
12
Kekesalan Aleea
13
Bertanya pada Evan
14
Hubungan yang Hambar
15
Teman-teman Palsu
16
Di Bandara
17
Kesalahpahaman Rania
18
Penjelasan Rania
19
Penjelasan Nathan
20
Alasan Rania pada Aleea
21
Pesta Klien Nathan
22
Kedekatan Nathan dan Vina
23
Bertengkar
24
Menunggu Nathan
25
Cemburu
26
Meminta Izin
27
Kelas Memasak
28
Kelas Memasak (2)
29
Diantara 2 Pilihan
30
Meminta Tolong Evan
31
Teguran untuk Vina
32
Percaya?
33
Kue dari Aleea
34
Kue dari Aleea (2)
35
Egois
36
Keputusan Vina
37
Permintaan Vina
38
Kecurigaan
39
Sikap Kasar Nathan
40
Berteman
41
Tidak Mengenal Cinta
42
Ambisi seorang Nathan
43
Laki-laki Berhati Dingin
44
Kebetulan ke Tiga Kali
45
Mobil Mencurigakan
46
Dibalik Mobil Mencurigakan
47
Persahabatan Nathan dan Evan
48
Kepergian Nathan dan Vina
49
Rencana Vina
50
Kekecewaan papa Nathan
51
Bersama Evan
52
Kekasih 1 Jam
53
Menyalahkan Aleea
54
Kemarahan Nathan
55
Ketidakpedulian Nathan
56
Menyerah
57
Tinggal dengan Evan
58
Kegelisahan Nathan
59
Masalah Nathan
60
Bertemu Aleea
61
Tamparan untuk Nathan
62
Memulai Hal Baru
63
Meminta Izin Nathan
64
Menyukai Aleea?
65
Bersandiwara
66
Teman Baik
67
Tamparan yang Berbalas
68
Saran Evan
69
Sibuk
70
Merawat Evan
71
Emosi Evan
72
Memahami Evan
73
Memohon pada Aleea
74
Alasan Nathan pada Rania
75
Pergi Berlibur
76
Di Villa
77
Pengakuan Rania
78
Sekilas Memori
79
Sekilas Memori (2)
80
Kekhawatiran Nathan
81
Opening Toko Kue
82
Ketegasan Aleea
83
Di Rumah Sakit
84
Tanda Tanya Nathan
85
Di Rumah Sakit Lagi
86
Rencana Mama Nathan
87
Peduli?
88
Rasa Penasaran
89
Malam Pertama di Paris
90
Berhati-hati
91
Mulai Bersandiwara
92
Mulai Bersandiwara (2)
93
Menikmati Musim Gugur
94
Semakin Dingin
95
Rencana Vina
96
Alergi Soda
97
Menemani Nathan
98
Me Time
99
Bertemu Kembali
100
Masa Lalu
101
Laki-laki Tak Dikenal
102
Keadaan Aleea
103
Usaha Bryan
104
Satu Ranjang
105
Evan Menginap
106
Kata "Perceraian"
107
Sama-Sama Berdebar
108
Rencana Nathan
109
Ponsel yang Tertinggal
110
Keputusan Aleea
111
Menarik Surat Pengunduran Diri
112
Tanpa Jarak
113
Membantu di Bazar
114
Kekecewaan Evan
115
Mendalami Kebohongan
116
Mendalami Kebohongan (2)
117
Lelah
118
Mencari Kunci
119
Pikiran Liar
120
Membuat Aleea Percaya
121
Memberi Tahu Evan
122
Panggilan Tika
123
Bersama Evan
124
Merasa Mual
125
Penyesalan Evan
126
Penyesalan Bryan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!