*Flashback 3 hari sebelum Aleea kecelakaan.*
Aleea Zanitha, gadis cantik yang bekerja di sebuah kafe itu memutuskan untuk mengambil libur setelah ia mengumpulkan cukup uang dari gajinya setiap bulan.
Sudah lebih dari satu bulan Aleea kehilangan kontak dengan tunangannya yang sedang menjalankan pendidikannya di luar negeri.
Karena merasa khawatir, Aleea memutuskan menggunakan uang tabungannya untuk pergi ke Paris, mencari tunangannya yang tiba-tiba menghilang.
Setelah mempersiapkan semuanya, Aleea pergi bandara seorang diri dan tak berselang lama pesawat membawanya pergi ke Paris.
Setelah lebih dari 16 jam, Aleea sampai di kota yang terkenal dengan menara Eiffel-nya itu.
Namun Aleea tidak menyempatkan waktunya untuk menikmati keindahan kota Paris karena ia harus segera mencari keberadaan tunangannya, Bryan.
Berbekal alamat tempat tinggal yang Bryan berikan pada Aleea, Aleea mencari Bryan ke tempat tinggalnya, namun tidak menemukan Bryan disana.
Meskipun Aleea tidak melanjutkan kuliahnya, Aleea sudah fasih berbahasa Inggris sejak ia duduk di bangku SMA.
Hanya karena keterbatasan biaya, Aleea tidak bisa melanjutkan kuliahnya setelah kedua orang tuanya meninggal.
Hal itulah yang membuat Aleea memilih untuk merelakan impiannya untuk bisa kuliah dan memutuskan untuk bekerja di kafe.
Setelah menemui jalan buntu di tempat tinggal Bryan, Aleea kemudian pergi ke kampus Bryan, berjam-jam ia berusaha mencari keberadaan Bryan hingga akhirnya ia bertemu dengan salah seorang mahasiswa di kampus itu yang mengenal Bryan.
Seseorang itu kemudian mengantarkan Aleea ke sebuah klub dan disanalah Aleea bertemu dengan Bryan.
Namun bukannya bahagia karena sudah bertemu dengan tunangannya, Aleea justru diam membeku saat ia melihat apa yang Bryan lakukan dengan gadis cantik yang duduk di pangkuannya.
Tanpa menunggu lama Aleea segera menghampiri Bryan dan melayangkan tamparan kerasnya pada Bryan.
Bryan yang begitu terkejutpun hanya bisa diam untuk beberapa saat.
"Jadi ini yang kau lakukan di belakangku selama ini?" tanya Aleea dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
Bryan kemudian beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Aleea dan membawanya keluar dari klub.
"Apa kau gila? apa yang kau lakukan disini Aleea?" tanya Bryan pada Aleea.
"Kau yang gila Bryan, kita sudah bertunangan dan kau disini melakukan hal itu dengan perempuan lain!" balas Aleea.
"Bertunangan? aku pikir hubungan kita sudah berakhir setelah kau memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahmu!"
"Kenapa kau berpikir seperti itu? bukankah kau tau apa alasanku berhenti kuliah?"
"Aku tau, tapi kau juga harus tau jika orang tuaku tidak akan menerima gadis tidak berpendidikan sepertimu Aleea!" balas Bryan.
Aleea terdiam mendengar ucapan Bryan yang begitu menyakiti hatinya. Ia tidak menyangka jik laki-laki yang dulu sangat menyayanginya kini mengatakan hal yang begitu menyakiti hatinya.
"Kenapa kau sangat jahat padaku Bryan? kesalahan apa yang sudah aku lakukan yang membuatmu tega bersikap seperti ini padaku?" tanya Aleea dengan air mata yang sudah menetes membasahi kedua pipinya.
"Jangan menangis disini Aleea, tidak akan ada yang peduli padamu disini!" ucap Bryan.
"Tolong jangan seperti ini Bryan, kita perbaiki hubungan kita seperti dulu, aku....."
"Hubungan kita sudah berakhir Aleea, lepaskan cincin itu dan buang saja!" ucap Bryan memotong ucapan Aleea.
"Tidak, aku tidak akan melepasnya!" balas Aleea sambil menggenggam tangannya, melindungi cincin yang ada di jari manisnya.
"Lepaskan Aleea, kau hanya akan merasa tersakiti jika kau menyimpan cincin ini!" ucap Bryan sambil berusaha melepaskan cincin yang ada di jari manis Aleea.
Setelah mendapatkan cincin itu, tanpa ragu Bryan segera melemparnya ke arah jalan raya.
"Bryan!" teriak Aleea terkejut.
"Hubungan kita benar-benar berakhir sekarang, jadi jangan pernah menemuiku lagi!" ucap Bryan lalu pergi begitu saja.
Sedangkan Aleea segera berlari ke arah jalan raya, berusaha untuk menyelamatkan cincin yang sudah Bryan buang.
Karena terlalu fokus pada cincin itu, Aleea tidak memperhatikan lampu lalu lintas dan akhirnya membuatnya tertabrak oleh sebuah mobil.
Di sisi lain, gadis yang bersama Bryan seketika menghentikan langkahnya saat ia akan mengejar Aleea.
Gadis cantik dengan rambut pirang itu berniat untuk menjelaskan hubungannya dengan Bryan pada Aleea, namun saat melihat Aleea yang tertabrak mobil, gadis pirang itupun mengurungkan niatnya dan memilih pergi karena tidak ingin terlibat dalam masalah kecelakaan itu.
*Flashback off*
Di hotel, Nathan memeriksa email yang masuk ke ponselnya. Email itu berisi laporan Evan tentang latar belakang Aleea.
Setelah membaca keseluruhan laporan yang Evan berikan padanya, Nathanpun tersenyum senang karena ia berpikir jika Aleea adalah gadis yang sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Nathan kemudian menghubungi Evan, memberi Evan tugas tambahan yang harus Evan selesaikan.
"Apa kau gila? kenapa kau harus melakukan hal sejauh itu Nathan?" tanya Evan terkejut.
"Lakukan saja apa yang aku perintahkan padamu dan pastikan semua foto itu terlihat nyata!" ucap Nathan.
"Kau benar-benar gila!" ucap Evan.
"Aku tidak akan segila ini jika mama dan papa tidak mempersulitku, lagipula gadis itu hilang ingatan permanen, jadi dia tidak akan mungkin mengingat masa lalunya," balas Nathan
"Bagaimana jika suatu saat nanti dia mengingat semuanya? apa yang akan kau lakukan?" tanya Evan.
"Kita lihat saja nanti, jika aku sudah tidak membutuhkannya maka aku akan menceraikannya, aku akan memberikan uang yang cukup banyak sebagai kompensasi, dengan begitu dia tidak akan membuat masalah," jawab Nathan santai.
"Aku tidak menyangka kau akan segila ini hanya demi perusahaan papamu," ucap Evan dengan menghela nafasnya.
"Kau tau bagaimana aku berusaha dan berjuang selama ini Evan, jadi memang sudah seharusnya perusahaan itu menjadi milikku!" balas Nathan.
"Terserah kau saja, aku akan melakukan perintahmu, tapi tidak bisa cepat, mungkin satu atau dua hari lagi semuanya akan beres," ucap Evan.
"Baiklah, aku menunggunya," balas Nathan lalu mengakhiri panggilannya pada Evan.
Nathan kemudian keluar dari hotel dan mengendarai mobilnya ke arah rumah sakit tempat Aleea di rawat.
Sesampainya disana sudah ada dokter dan beberapa suster yang memeriksa keadaan Aleea.
Dokter menjelaskan jika Aleea baru saja sadar dan tidak bisa mengingat apapun, sama persis seperti penjelasan dokter sebelumnya.
"Jangan khawatir sayang, aku akan menjelaskan semuanya padamu," ucap Nathan dengan membelai lembut rambut Aleea.
Dokter dan para suster kemudian keluar dari ruangan Aleea, meninggalkan Aleea berdua dengan Nathan.
"Kau siapa? kenapa kau memanggilku 'sayang'?" tanya Aleea pada Nathan yang duduk di samping ranjangnya.
"Aku tau kau pasti sudah melupakan semuanya, kau juga tidak mengingat namamu bukan?" ucap Nathan sekaligus bertanya untuk memastikan.
"Aku..... tidak mengingat apapun, kepalaku sangat pusing dan...."
"Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengingatnya, aku akan menjelaskan semuanya padamu," ucap Nathan memotong ucapan Aleea sambil menggenggam tangan Aleea.
Aleea yang tidak mengerti apapun hanya diam sambil menarik tangannya dari genggaman Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Asik Asiiik
org kaya emng gampang ya klau mau ngapa2in
2023-06-24
0
Bluebell
semangat up kak, mampir jangan lupa ya kak
2023-06-18
0
Cinta Nta
kok ada ya makhluk sejahat brian
2023-06-05
0