Ibu Mertua, Aku Tidak Mandul

Ibu Mertua, Aku Tidak Mandul

1. Kesedihan Almera

Hidup Almera terus di usik oleh ibu mertuanya yang selalu meminta cucu darinya, sementara itu ia belum juga di beri kepercayaan oleh Allah SWT untuk memiliki keturunan.

Sudah hampir 2 tahun pernikahan nya dengan fernand tapi ia belum juga memiliki seorang anak. Itulah yang membuat ibu mertuanya membenci Almera.

Almera sendiri sudah berusaha untuk itu, sudah cukup lama ia menanti itu tapi memang belum waktunya Allah SWT memberikan sebuah kepercayaan untuk mereka berdua.

Berbagai obat herbal dan yang lain nya sudah pernah mereka coba, tapi hasilnya juga tetap sama, mereka sudah pernah mengecek kesuburan, mereka sama-sama subur dan tidak memiliki kekurangan sedikit pun, mungkin mereka harus bersabar lagi untuk hal itu.

Menanti sebuah keinginan yang selama ini ia nanti-nanti memanglah bukan hal yang menyenangkan bagi mereka berdua.

Saat ini Almera sedang menunggu kepulangan suaminya itu, sudah satu minggu suaminya itu pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan.

"Apa yang salah sama kamu ini, ibu sudah memberikan kalian restu untuk menikah lalu kamu sendiri tidak mau memberi ibu cucu, apa jangan-jangan kamu wanita yang tidak subur? jadi percuma saja aku memberikan kalian restu, kalau aku tau dari awal kamu mandul seperti ini, sudah di pastikan aku tidak mau memberi restu untuk kalian!" cela Mirna

Setiap saat Almera pasti mendengar celaan ibu mertuanya itu, bahkan Almera sampai menangis mendengar cacian dan celaan ibu mertuanya itu. Itulah yang membuat Almera merasa harus menjadi wanita kuat agar dia bisa menahan semua cacian dan hinaan ibu mertuanya itu.

"Cih, wanita seperti kau itu tak pantas dengan anak ku, tapi nasi sudah jadi bubur, bagaimana bisa aku merubah nya, yang terjadi tak mungkin diubah kembali!" hina Mirna itu

Almera tersenyum kecil, "sabar saja, ibu jangan terlalu pusing memikirkan itu, aku dan putra ibu juga berusaha untuk memberikan ibu cucu!" jawab Almera mampu membuat ibu mertuanya itu diam seketika

"Aku sih tidak perlu stres memikirkan itu, stres bikin kita cepat tua, ibu mau wajah ibu itu tambah keriput?" tutur Almera tak kalah pedas nya, jangan di kira wanita seperti Almera bisa di injak-injak oleh ibu mertuanya itu.

"Wanita tidak tau diri, sudah mandul, mulut juga beracun!" hardik Mirna

"Bukankah ibu yang mulai terlebih dahulu?, mulut ibu sama saja menghina diri ibu sendiri!" ujar Almera tidak pernah salah

Mirna pergi dari sana ia pergi ke kamarnya, menantu nya itu sudah menginjak harga dirinya saja, bisa-bisa nya menantu nya itu menghina nya juga.

Almera tersenyum kecut, biar bagaimanapun ia merasa bersalah sudah menghina ibu mertua nya itu.

"Maaf, al tidak bermaksud berucap seperti itu!"

Fernand baru saja sampai di rumah nya itu, ia tersenyum lebar karena ia sangat merindukan istri nya itu.

"Assalamualaikum!" ucap salam fernand

Almera langsung tersenyum tatkala mendengar suara suaminya itu, ia berlari keluar rumah.

"Wa'alaikumussalam!"

Almera langsung menyambut kedatangan suaminya itu dengan senyum manis nya, itulah yang selalu membuat fernand tidak ingin lama-lama bekerja di luar kota, ia selalu merindukan istrinya itu.

"Rindu!" ujar fernand merentangkan kedua tangannya, Almera tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca ia masuk dalam dekapan hangat suaminya itu.

"Sama aku juga merindukan mu!"

Lama mereka saling berpelukan, Mirna yang melihat itu tidak suka.

"Wanita tidak subur itu!" benci Mirna

Almera merasa bersalah dengan suaminya ini, ia merasa menjadi istri yang tidak sempurna saja karena belum memberikan keturunan untuk suaminya ini.

Mirna mengahmpiri anak dan menantunya itu, seolah Mirna mau menyingkirkan Almera dari putra nya itu.

"Bagaimana pekerjaan mu? apakah lancar saja?" tanya Mirna

"Alhamdulillah bu pekerjaan fer lancar, ini berkat do'a ibu dan juga do'a istri solehah ku ini!" tutur fernand sambil mengusar-gusar kepala Almera yang tertutupi oleh hijab nya itu.

Almera merasa beruntung memiliki suami baik seperti fernand, ia merasa bahagia dengan apa yang ia miliki saat ini, tapi ada satu lagi yang membuat nya bersedih yaitu belum memiliki anak.

"Fernand ke kamar dulu ya bu, fer capek ingin istirahat!" ujar fernand mengajak istrinya untuk mengikuti nya.

Sampainya mereka di kamar itu, Almera langsung menangis di pelukan suaminya itu, selama ini Almera bisa mengadu kepada fernand.

Fernand lah jadi sandaran nya selama ini, kedua orang tua nya telah tiada sejak ia kecil dulu.

"Sstt...sstt...sstt... kenapa hah?" ujar fernand menenangkan Almera

"Maafin al mas, al belum juga memberikan kebahagiaan kepada mas, maafin al!" tutur Almera

Fernand juga ikut menangis ia tau bagaimana kegundahan hati istrinya itu, sama seperti dirinya yang selalu dilanda rasa bersalah.

"Jangan meminta maaf, kamu tidak salah al, mungkin kita belum di beri kepercayaan oleh Allah SWT, kita patut bersyukur karena Allah masih melindungi kita, kita cukup bersabar ya sayang!" sela fernand yang ikut menangis itu.

"Tapi al merasa tidak berguna mas, al istri yang tidak sempurna!" tutur Almera sangat pilu mengatakan itu.

"No, kamu jangan berkata seperti itu, kamu istri yang sangat sempurna untuk mas!"

Almera tambah mempererat pelukannya pada fernand, ia tidak tau harus berbuat apa lagi selain mengadu kepada sang ilahi.

"Kenapa Allah belum juga mempercayai kita ya mas? apa al pernah berbuat salah dulu nya?" tutur Almera

Fernand tidak bisa menjawab ia juga tidak tau kenapa Allah SWT belum memberikan kepercayaan kepada nya.

Untuk tidak membuat Almera bersedih lagi ia hanya diam saja.

"Apa al tidak subur mas? apa kita perlu cek lagi ke dokter?"

Lagi-lagi hati fernand terasa tersayat pisau belati dengan kata-kata pilu istrinya itu.

"Mas... al merasa tidak berguna untuk mas, hiks... maafin al mas hiks... al tidak sempurna untuk mas hiks...!"

Fernand tambah mendekap erat tubuh Almera ia merasakan kesedihan yang sangat mendalam itu, kenapa istrinya selalu merendahkan dirinya padahal istrinya itu sudah sangat sempurna bagi nya.

"Cukup al, jangan bilang seperti itu lagi!" bantah fernand

"Hiks... al berkata seperti ini karena al merasa tidak berguna mas!"

Fernand melepaskan pelukan nya dari Almera, ia menatap wajah basa Almera akibat menangis itu.

"Kalau kamu bilang seperti itu lagi, mas akan marah sama kamu!" ancam fernand

Almera langsung menggeleng ia tidak mau fernand marah pada nya.

"Mas mandi dulu, tolong siapkan baju mas!" untuk menenangkan diri Almera, fernand lebih baik mandi terlebih dahulu agar Almera bisa menenangkan diri nya yang terguncang itu.

Almera duduk di sisi ranjang ia terus mengeluarkan air mata nya, apakah takdir memang betul tidak memperbolehkan nya untuk memiliki sebuah keturunan?

"Ya Allah... Almera merasa tidak ada gunanya saat ini, apakah ini cara Engkau menguji kesabaran dalam rumah tangga kami!"

Almera melamun saat ucapan ibu mertuanya itu seakan menyuruhnya untuk meminta cerai saja dari fernand, bagaimana mungkin ia melakukan itu sedangkan ia tidak mau kehilangan fernand dalam hidup nya.

...

Bersambung...

Assalamualaikum readers, ini cerita baru author yang mungkin membuat kalian bersedih melihat penderitaan wanita kuat ini, tapi kalian jangan khawatir, fernand akan selalu ada untuk Almera bagaimana pun itu alasan nya.

Semoga kalian suka sama cerita baru author ini, btw jangan lupa like, komen, berserta vote nya ya!

Tolong beri tanggapan kalian!

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Langsung cusss ke sini pas tau info karya terbarunya 👍😘

2023-05-09

2

erni 76

erni 76

lanjut dan berikan karya yg terbaik utk para readers...semangat ka

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!