5. Menyetujui

Fernand sangat kecewa dengan keputusan Almera itu, bagaimana bisa ia meminta suaminya sendiri untuk menikah lagi, sedangkan dia sangat membutuhkan support dan kehadiran suaminya itu agar dia tidak putus asa dengan apa yang mereka hadapi saat ini.

"Aku sangat kecewa sama kamu al, seharusnya kamu membantah permintaan ibu tapi kamu malah mendukung keputusan ibu untuk aku menikah lagi!"

Bagaimana bisa fernand melakukan itu sedangkan dia tidak pernah terbesit keinginan nya untuk melukai hati istri nya itu.

Malahan fernand mati-matian menjaga hati istri nya itu agar istrinya itu tetap tersenyum dan bahagia.

"Ya Allah... cobaan apa lagi ini ya Allah?"

Rasanya fernand tidak percaya dengan kemauan ibu dan istri nya itu.

Almera merasa bersalah sudah memberikan izin kepada suaminya itu untuk menikah lagi, sama saja ia sudah menyiksa suaminya itu dengan pilihan nya, yang sangat jelas fernand tidak akan mau menuruti keinginan nya itu.

Almera menghampiri fernand di kamar mereka itu ia melihat fernand yang sedang melamun sambil memijat pelipisnya.

Almera langsung saja menangis dan dia bersujud di kaki suaminya itu, ia sangat bersalah pada suaminya itu, fernand kaget dengan tindakan Almera nya itu.

"Astagfirullah alhazim..." fernand mengangkat bahu Almera itu agar Almera tidak sujud di kaki nya, seorang hamba itu hanya pantas sujud kepada-Nya

"Jangan lakukan itu al, kita sebagai manusia hanya boleh sujud kepada Allah subhana wa ta'ala!" ingatkan fernand

Almera hanya bisa menangis langsung memeluk fernand, ia mungkin merasakan kesalahan yang sangat mendalam terhadap suaminya itu.

Fernand mengusap kepala Almera yang di tutupi oleh jilbabnya itu. Fernand juga ikut menangis karena ia sedih mendengar Almera nya menangis.

"Hiks... maafkan al mas, al tega sama mas, al tega menyuruh mas menikah lagi, ampuni al mas, hukum al bila perlu!" isak Almera di dekapan fernand itu

Bagaimana bisa fernand menghukum istri nya itu sedangkan dia sangat sayang dengan Almera, bahkan ia tidak tega memarahi istri nya itu.

Fernand menutup matanya agar air mata nya tak keluar juga, sangat sering ia melihat orang yang ia cintai itu menangis.

"Ampuni al mas, Almera tidak bermaksud menuruti keinginan ibu, tapi al juga tidak bisa egois, hiks... maafkan al mas!" lanjut Almera

Fernand tau alasan Almera mendukung keinginan ibu nya itu, ia pasti berprasangka jika fernand menikah lagi maka fernand akan memiliki anak dari istri kedua nya itu, tapi Almera tidak boleh menyakiti perasaan nya sendiri, dia memang wanita kuat tapi kekuatannya itu berasal dari fernand, jika fernand benar-benar mau menuruti keinginan nya sudah di pastikan Almera tidak akan sanggup menjalani nya.

"Sudah ya cantik, kamu jangan nangis lagi!" tutur fernand mengusap air mata Almera itu.

"Almera ngaku salah mas, maafin al!" ujar Almera mengakui kesalahannya, seharusnya dia tidak mengambil keputusan saat jiwa dan pikiran nya terus terguncang.

"Tidak masalah, mas tau kenapa kamu memutuskan pilihan itu, mas tau alasan nya al, asalkan kamu tau aku tidak akan pernah mau menuruti keinginan kamu itu, apapun ancaman yang kamu lakukan aku tidak akan pernah mau!" beritahu fernand

Begitu besar cinta fernand untuk istri nya itu, tidak memiliki keturunan sekalipun fernand akan tetap setia dengan Almera.

...

Malam harinya Almera mendatangi meja kerja suaminya itu, ia ingin berbicara dengan fernand.

"Mas, Almera ganggu tidak?" basa-basi Almera

Jari fernand yang lagi menari-nari di atas keyboard laptop nya itu jadi menghentikan aktivitas nya.

Ada apakah gerangan istri nya itu tiba-tiba saja menghampiri nya, biasanya Almera tidak mau menganggu aktivitas suaminya itu.

"Tidak sayang, bidadari surga ku, apakah kamu mau berbicara?" tanya fernand

Almera mengangguk

Fernand mengikuti langkah kaki Almera yang menuju ke balkon ruang kerja suaminya itu.

"Mau bicara soal apa?" tanya fernand saat mereka melihat keindahan malam dengan bintang-bintang yang berserakan di atas langit gelap itu.

Almera menghela napas, mungkin keputusan ibu mertuanya itu ada benar nya juga, dia sudah berpikir seribu kali untuk menyuruh suaminya itu menikah kembali.

"Almera boleh meminta sesuatu dari mas?" tanya Almera dengan ucapan serius menatap wajah fernand

Fernand mengerutkan keningnya, tidak biasanya Almera meminta sesuatu dari nya, soalnya fernand sendiri yang selalu memberikan sesuatu itu kepada Almera.

Almera menarik napas dalam-dalam.

"Almera mau mas menikah lagi!" ujar Almera terlihat jelas di wajahnya kalau dia berucap sangat serius.

"Kenapa lagi dengan Almera ku? batin fernand

Fernand langsung menggeleng pertanda ia tidak akan mau menuruti permintaan istri nya itu.

"Tidak al, kamu sudah tau kalau mas tidak mau menuruti keinginan tidak masuk di akal kamu itu!" sanggah fernand

"Tapi Almera tidak bisa memberikan mas keturunan!" sela Almera dengan meninggikan nada suaranya

"Mas tau kan kalau Almera tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk mas, al hanya memiliki jalan ini mas untuk kamu bahagia!" lanjut Almera

"Melihat aku bahagia lalu bagaimana dengan hati kamu hah? lelaki mana yang tega melihat hati istri nya hancur ketika suaminya menikah lagi walaupun sudah mendapatkan izin dari istrinya!" tutur fernand

"Almera ikhlas mas, al mau melihat mas bahagia, bahagia mas adalah kebahagiaan aku juga, al mohon terima permintaan al ini mas!" mohon Almera

Sekali tidak tetap tidak oleh fernand, ia menggeleng tidak akan pernah mau menuruti keinginan istri nya itu.

"Almera mau melihat mas bahagia, walaupun kebahagiaan mas bukan sama Almera!" tutur Almera

"Kenapa sih kamu tidak pernah mendengar ucapan aku, aku tidak akan pernah menerima permintaan kamu itu!" bantah fernand

"Mas, al mohon sama mas hanya ini yang bisa al lakukan untuk kebahagiaan mas, al rela dan ikhlas mas, mungkin ini salah satu pahala yang al perolehan karena al mengizinkan mas untuk menikah lagi, tidak semua orang yang sanggup untuk di poligami mas!" tutur Almera

Fernand tidak habis pikir dengan penuturan istri nya ini, kenapa Almera begitu kekeuh menyuruh fernand menikah lagi.

"Al bahagia mas melihat mas bahagia sekalipun itu tidak dengan aku!" lanjut Almera

Fernand tidak bisa lagi berucap apa-apa karena istrinya ini sangat memaksa nya.

"Kalau aku tidak mau bagaimana!" ujar fernand

"Almera akan melakukan yang tidak pernah mas bayangkan!" jawab Almera membuat fernand tambah takut untuk kehilangan istri nya itu.

Almera ini termasuk orang yang sangat nekat, dulu di panti asuhan dia pernah melakukan percobaan bunuh diri karena ibu panti melarang nya untuk menikah dengan fernand.

"Al jangan mengancam mas!" ujar fernand

"Menikahlah kalau kamu tidak mau di ancam!" ujar Almera

"Tidak!" tolak fernand

"Berarti mas mau aku pergi selama-lamanya dari hidup mas!" ujar Almera

"Jangan lakukan hal yang tidak bisa aku bayangkan Almera ku!" tutur fernand langsung membawa Almera ke dekapan nya.

"Baiklah aku akan menuruti keinginan kamu ini, asalkan kamu tetap bersama ku!" ujar fernand

Almera merasa senang akhirnya fernand mau menuruti keinginan nya itu, walaupun dia sedikit tidak rela dengan keputusan nya itu.

"Semoga dengan apa yang aku lakukan membuat kamu bahagia mas, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kamu, yakinlah mas aku tidak akan pernah meninggalkan kamu walaupun kamu sudah menikah lagi!" batin Almera

...

Bersambung...

like, komentar dan vote

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!