Bulan & Bintang

Bulan & Bintang

Bintang Anggara

Bintang Anggara, cowok tampan yang menjadi incaran para cewek di sekolahnya. Bintang punya dua orang teman namanya Gilang dan gevan. Kedua sahabatnya itu memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Gilang dengan sikap cueknya dan gevan dengan sikap humblenya. Tapi tetap saja keduanya juga merupakan incaran para cewek di sekolah.

Bintang adalah seorang ketua geng motor. Dan Gilang adalah wakil ketuanya. Geng mereka bernama "The Dark".

Hampir setiap hari bintang berada di tempat tongkrongan. Ia hanya akan pulang untuk tidur. Dan terkadang ia pun tidak pulang dan lebih memilih menginap di rumah Gilang atau gevan.

Bintang sangat malas untuk pulang ke rumah. Karna setiap kali ia menapakkan kaki di rumah. Yang ia dengar hanya pertengkaran orang tuanya. Menjengkelkan bukan.

***

Bulan Anestasya, gadis cantik dan juga pintar. Ia adalah kebanggaan sekolahnya dan juga orang tuanya. Bulan punya dua orang teman yang bernama Nara dan Dela. Nara adalah gadis tomboy dengan sifat cuek dan dinginnya. Sementara itu Dela adalah gadis feminim yang menjadi incaran para cowok di sekolah. Meskipun punya sifat yang bertolak belakang, keduanya sama-sama cantik.

Sementara bulan sendiri, ia juga cewek yang di agungkan di sekolah. Tapi sayangnya sifat cueknya tak bisa membuat siapa pun bisa mendekatinya. Bulan merupakan tipe cewek yang tidak mudah di dekati. Ia seakan memasang tembok yang tinggi untuk siapa saja yang berusaha mendekatinya.

***

SMA DHARMAWANGSA

Parkiran sekolah pagi itu sudah mulai ramai. Bintang dan teman-temannya baru saja memarkirkan motornya.

"Woii, ngapain pagi-pagi gini kesekolah?!" ujar bintang dengan tidak senang.

"Lo lupa apa gimana sih bin? Lo gak ingat wali kelas baru aja ngasih peringatan sama Lo! gara-gara nilai Lo jelek Mulu. Dan Lo masih mau datang telat?!" balas Gilang. Ia tak menyangka jika bintang masih punya pikiran untuk terlambat datang kesekolah.

"Iya-iya gw tau, santai aja kali!" balas bintang acuh.

"Bin-bin, gak habis pikir gw sama Lo" ujar gevan geleng-geleng kepala dengan tingkah sahabatnya itu.

"Udah ah, ayo! males gw denger ceramah kalian!"

Bintang langsung berjalan menuju koridor sekolah. Dan di ikuti oleh Gilang dan gevan.

Dan di koridor itu, Bulan dan teman-temannya berpapasan dengan bintang dan teman-temannya. Tatapan bintang dan bulan saling terkunci. Tersirat sesuatu yang tidak bisa di jelaskan oleh mata keduanya.

"Lan, ayo!" ajak Nara, ia sudah bisa merasakan hawa mencekam saat bulan dan bintang bertatapan.

"Dela, Lo juga!" ujar Nara.

"Eh iya, dah gevan" ujar Dela yang tak bisa memalingkan wajahnya dari gevan.

"Dahh" balas Gevan. Ia juga tak bisa bohong jika Dela sangat cantik dan juga manis.

***

Tongkrongan The Dark

Sejak tadi gevan terus uring-uringan. Ia sangat bosan, tapi bintang dan Gilang malah sibuk bermain game di ponselnya.

"Oiii bin!" panggil Gevan.

"Apa?"

"Gw ada tantangan buat Lo! kalau Lo menang motor gw, gw kasih sama Lo!" ujar gevan.

Sontak bintang langsung menghentikan game di ponselnya. Ia sedikit tertarik dengan tantangan dari gevan.

"Yang bener Lo? jangan-jangan PHP aja Lo!" ledek bintang.

"Gak, gw serius" balasnya.

"Apa tantangannya?"

"Gw mau Lo taruhan sama gw!"

"Taruhan apa?"

"Kalau Lo bisa naklukin bulan dalam sebulan, gw kasih motor gw buat Lo! tapi kalau Lo gagal_" gevan menjeda ucapannya.

"Motor Lo buat gw" kekehnya.

"Harus cewek itu? gak ada cewek lain?" tanya bintang.

"Kenapa? takut Lo?" ledek gevan.

"Gak, gue berani! gw pasti menang taruhan ini!" ujar bintang yakin.

"Hati-hati bin, awalnya sih cuman taruhan. Eh kebablasan jadi cinta beneran" kekeh Gilang.

"Gak bakalan gw jatuh cinta sama cewek modelan kek gitu!"

"Awas kemakan omongan sendiri" balas Gilang.

***

Hari ke 1

Gilang menghampiri bulan yang tengah duduk di bangkunya. Ia akan memulai misi pertamanya dengan ini.

"Lan!" panggil Bintang.

Bulan mendongak menatap bintang. Dan sedetik kemudian kembali beralih pada buku di tangannya.

"Sialan nih cewek! emang buku lebih menarik apa dari pada gw?!" batin bintang.

"Gw mau ngomong bentar, boleh?" tanya Bintang.

"Buruan! gw gak punya banyak waktu!"

"Sok sibuk banget jadi cewek" batin bintang.

"Gw mau kita damai" lirih Bintang.

"Emang kita berantem?" singkat bulan.

"Iya juga ya, gw kan gak berantem sama dia. Ngapain gw ngajak damai, pe'ak banget sih" batin bintang.

"Ah maksud gw tuh, kita kan kalau ketemu selalu sinis-sinisan! jadi gw mau kita baikan gitu. Maksud gw kita bisa berteman"

"Gw gak ngerasa sinis sama Lo!" tukas Bulan.

"Rese banget dah" batin bintang. Bintang sudah tidak tahan dengan cewek di depannya ini. Tapi ia harus tetap sabar agar ia bisa memenangkan taruhan itu.

"Yaudah, kalau gitu kita bisa berteman kan?"

"Gak Sudi gw temenan sama Lo!"

Bulan keluar dari kelas dan meninggalkan bintang yang tengah kesal.

"Sialan! sombong banget jadi cewek!" ujar bintang memukul meja.

***

Hari ke 2

Bulan yang baru saja keluar dari ruangan guru. Ia membawa buku teman-temannya yang lumayan banyak hingga ia kesulitan.

Bintang yang melihat itu, ia langsung menghampiri bulan dan menawarinya bantuan.

"Mau gw bantu?" ujar bintang.

"Gak usah"

"Tapi kayaknya Lo butuh bantuan deh"

"Gw bisa sendiri!" tegas bulan.

Bintang hanya bisa melihat bulan membawa setumpuk buku itu dengan kesusahan. Hingga ia melihat Nara dan Dela yang membantunya membawa buku tersebut ke kelas. Sehingga bulan tak terlalu kerepotan.

"Gw tawarin bantuan gak mau! giliran dibantuin temennya mau!" oceh bintang.

"Oiii ngapain Lo ngoceh sendiri?" tanya Gilang menepuk bahu bintang.

"Nih si cewek rese! tadi gw tawarin bantuan gak mau! giliran temannya yang bantuin dia mau! Dasar cewek aneh!" tukas bintang.

"Gak usah segitunya kali! Awas ntar naksir loh!" ledek Gilang yang kemudian meninggalkan Bintang.

"Gak mungkin gw suka sama cewek modelan gitu!" balas Bintang.

"Serah Lo deh"

***

Kamar Bintang

Bintang masih tak habis pikir dengan sikap bulan padanya. Kenapa gadis itu begitu sombong padanya. Padahal jika cewek lain di posisinya, mungkin bintang sudah memenangkan taruhannya.

"Kenapa cewek itu sombong banget!"

"Gw harus gimana lagi, biar bisa naklukin dia!"

Bintang harus memutar otak agar cewek itu bisa ia taklukan. Ia sudah mencoba berbaikan dengan bulan. Namun, ia menolaknya dengan mentah-mentah. Dan bantuan pun sudah ia tawarkan. Dan kembali berakhir dengan penolakan oleh bulan.

"Gw harus atur strategi nih" ujar Bintang.

"Tapi apa?" pikirnya. Tak ada satu pun ide yang terlintas di kepalanya saat ini.

Jangan lupa like dan comen...

.

.

.

Bintang dan teman-temannya.

Bulan dan teman-temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!