Jebakan Untuk Pernikahan
BAGI YANG BARU MEMBACA NOVEL INI, TOLONG TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN YA... JIKA MAU KASIH VOTE JUGA BOLEH terima kasih..
Haii kakak-kakak sekalian. Salam kenal 🙏
Ini adalah karya pertamaku, masih banyak sekali kekurangannya sehingga kakak-kakak semua jangan sungkan untuk memberikan kritik dan sarannya yaa...
Ehm.. sekedar info, di part awal-awal akan sedikit membingungkan bahkan bisa dibilang absurd soalnya alur ceritanya bikin mikir...
Oh ya kakak kakak, jangan lupa ya buat tinggalin jejak Like disetiap episodenya juga kalau berkenan komentar ditambah votenya hehehe. Author banyak maunya ☺️
Makasih ya kakak semoga suka dengan cerita ini 🖤
🌵🌵🌵**
Nayura Agatha, model yang namanya langsung melejit di kota Berlin dikenal dengan nama Ayura Agatha. Wanita keturunan Indonesia yang sejak lahir tinggal di Jerman itu berusia 20 tahun dan memiliki paras yang sangat cantik natural juga tubuh yang sangat proporsional.
Dia bukan hanya cantik dan sexy, tapi juga memiliki kecerdasaan diatas rata-rata. Dia mampu menyelesaikan pendidikannya dengan sistem akselerasi semua. Diusianya yang terbilang sangat muda, dia sudah menyelesaikan pendidikan sarjananya jurusan Management Bisnis dengan nilai terbaik.
Banyak tawaran datang pada Nayura untuk menjadi brand ambassador di berbagai usaha fashion juga bintang iklan beberapa produk, bahkan namanya juga mulai dikenal dikalangan pecinta fashion di kota Paris. namun Nayura benar-benar selektif dalam mengambil pekerjaan. Karena Orang tuanya selalu berpesan, meskipun dia seorang model namun menjaga harga dan martabat sebagai seorang wanita adalah paling utama.
Keluarganya memanggil dia dengan nama kesayangan yaitu Naya sedangkan teman-temannya memanggilnya dengan sebutan Yura.
Naya lahir di Jerman, Dia tinggal bersama dengan Papi Bayu yang berprofesi sebagai dokter dan Mami Rani yang memilih mengelola perusahaan peninggalan orang tuanya yang kadang juga dibantu Sang Papi. Mau bagaimanapun Papi juga memiliki jiwa bisnis, hanya saja dia lebih tertarik dalam hal kemanusiaan sehingga berprofesi sebagau dokter.
Bukan cuma tinggal bersama kedua orang tuanya, Naya juga tinggal bersama kakak Perempuannya yang bernama Pricillia Annasevanya biasa dipanggil Sisil. Usia Sisil 8 tahun lebih tua dari Naya. Sisil dan Naya adalah saudara yang saling menyayangi dan mensupport satu sama lain. Karena Naya enggan terjun di dunia bisnis, akhirnya mau tidak mau Sisil membantu Mami Rani mengurusi perusahaan keluarga tersebut.
Mereka memang sudah 21 tahunan tinggal di Jerman, namun mereka tidak meninggalkan budaya timur, dan mereka selalu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Mereka juga tinggal di kompleks dimana banyak orang Indonesianya.
Sisil dan Naya tidak pernah tahu keluarga Papi Bayu. Yang dia tahu adalah Opa dan Omanya yang tak lain orang tua Mami Rani yang kini keduanya telah meninggal.
☘️☘️☘️
Naya adalah gadis yang aslinya cuek dan sedikit bar-bar. Dia tak pernah pedulikan apa kata orang. Semboyan hidupnya adalah yang penting dia bahagia dan tidak merugikan orang lain itu sudah cukup. Pribadi yang penuh strategi dan mengandalkan logikanya. Kalau yang belum mengenalnya, dia akan terlihat songong dan angkuh. Gadis bar-bar itu terlihat feminim hanya didepan kamera.
Sedangkan Sisil, gadis yang usianya menginjak 28 tahun itu adalah gadis yang lemah lembut, murah senyum dan mudah bergaul dengan siapa saja. Dia memiliki sifat yang sangat peka dan perasa. Hal itu membuat keluarganya benar-benar menjaga mood Sisil. Sisil pun belum memiliki kekasih, dia masih sangat menikmati kesendiriannya diusianya yang sudah dewasa.
☘️☘️☘️
Di rumah sederhana yang cukup luas dan nyaman dengan berbagai bunga dipekarangan rumah, sedang didalam rumah sangat kental nuansa klasik itu, kini Mami Rani sedang menyiapkan makan malam untuk suami dan anak-anaknya setelah pulang dari meeting diluar kantor.
"Sore mam.." Sapa Naya yang baru pulang dari pemotretan dan mencium pipi maminya.
"Sore sayang... kamu cepat bersih-bersih dan bantuin mami nyiapin makan malam ya." Perintah Mami Rani.
"Siap mamiku sayang.. Nay akan segera bersih-bersih." Naya beranjak ingin meninggalkan dapur. Tapi Mami Rani memanggilnya kembali.
"Nay.." Suara mami Rani membuat Naya menoleh.
"Iya mam?" Tanya Naya
"Mami gak suka dengan pakaianmu yang terlalu ketat dan terbuka! Kamu jangan berpakaian seperti itu lagi, atau kamu berhenti jadi model!" Ucapan Mami Rani dengan nada sangat lembut itupun begitu menyeramkan bagi Naya.
"Mami sayang.. ini belum seberapa dengan teman-teman Nay.. dan ini memang tuntutan kerjaan Nay mam." Jawab Naya dengan lembut.
"Mami gak mau tau! kalau kamu masih suka dengan baju-baju yang memperlihatkan belahan dada dan bawahan hanya sepanjang ****** mending kamu bantu mami ngurus perusahaan sama kakakmu dan berhenti jadi model!"
"Baiklah mam.. Nay nurut.. Nay mandi dulu ya mam." Ucap Naya yang malas berdebat dengan Maminya sebab, dia tidak mau izin menjadi modelnya dicabut oleh mami dan papinya dan dia juga gak mau jadi anak durhaka.
"Hemm" Jawab Mami malas.
Naya memasuki kamarnya dan segera membersihkan diri. Setelah sekian menit Naya keluar dari kamar mandi dan menggunakan baju rumahan. Dia bergegas turun untuk membantu Maminya didapur dengan Bik Lia.
Keluarga Naya sebenarnya termasuk keluarga yang kaya, namun mereka memilih hidup sederhana untuk mendidik anak-anaknya. Dan hal itu sangat berhasil, anak-anak gadis Bayu dan Rani tumbuh dewasa menjadi gadis yang rendah hati.
Ketika Naya, Mami dan Bik Lia berkutat didapur dan meja makan. Seorang wanita menggunakan baju formal dan high heels cukup tinggi memasuki ruang makan. Wajahnya sangat kusut dan terlihat kelelahan.
Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Sisil, kakak perempuan Naya yang memiliki karakter hampir berbanding terbalik dengan Naya.
Mami Rani meminta Sisil untuk segera membersihkan diri biar terlihat fresh dan segera makan malam setelah Papi Bayu pulang. Sisil pun menuruti kata maminya.
Waktu sudah pukul 7 malam waktu setempat,
Papi Bayu belum juga menampakkan batang hidungnya. Tidak biasanya Lelaki paruh baya itu telat pulang tanpa kabar. Mami Rani mencoba menghubungi namun tidak ada jawaban.
Selang beberapa menit, suara mobil berhenti dipekarangan rumah. Mami segera keluar untuk menyambut kedatangan Papi, karena Mami sudah hafal betul suara mobil suaminya. Sesampainya didalam rumah, Papi langsung mencuci tangannya dan menuju meja makan karena kedua anak gadisnya telah menunggu.
"Maafkan papi ya sayang.. papi telat pulang." Ucap Papi Bayu pada kedua anaknya.
"Gak apa-apa Pih.." Jawab Sisil.
"Papi kenapa? kok Papi kelihatannya kurang bersemangat dan kusut gitu kayak kak Sisil?" Tanya Naya.
"Gak apa-apa sayang. Nanti setelah makan ada yang mau Papi bicarakan dengan kalian."
"Baiklah pi." Jawab mereka serempak.
Mereka berempat makan tanpa ada yang membuka suara, hanya gesekan piring, garbu dan sendok yang saling bersahut-sahutan.
Suasana seperti ini sungguh tak biasa, karena biasanya mereka akan saling bercerita tertawa dan bercanda bersama sambil menikmati makan malam. Naya menatap satu persatu wajah Papi Bayu, Mama Rani dan Kakak Sisil semua makan terlihat tegang. Entah apa yang terjadi, batin Naya.
Kini mereka berempat telah duduk di sofa ruang keluarga. 4 gelas jus dan beberapa cemilan kacang-kacangan sudah disiapkan bik Lia.
5 menit.
10 menit.
15 menit.
Tak ada yang membuka suara, semua menatap kearah TV ukuran cukup besar. Tapi hanya mata mereka yang menatap TV, tapi pikiran mereka entah berada dimana. Hal itu membuat Naya kebingungan sendiri. Gadis itu yang selalu cuek tak pernah mau peduli kini penasaran apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Ehemm.. katanya Papi tadi waktu dimeja makan ada yang mau diomongin. Omongin apa pi?" Tanya Nanya yang membuat Papi menghela nafasnya seperti ada sebuah beban besar yang dipikulnya.
"Minggu depan kita semua akan pindah ke Indonesia. Maksud Papi, kita akan kembali ke tanah air dan menetap disana." Jawab Papi singkat.
"Ke.. kenapa Pi?" Tanya Naya.
"Papi sudah dipecat dari rumah sakit tempat Papi bekerja, dan perusahaan peninggalan kakekmu sudah diujung kebangkrutan." Jelas Papi Bayu.
"Gak.. gak mungkin. Papi pasti mau ngeprank kita kan?" Tanya Naya yang terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Papinya sementara Mami dan Sisil hanya diam karena sudah tahu hal tersebut.
"Nay, ada seseorang yang dengan sengaja membuat Papi dipecat dan tidak diterima di Rumah sakit manapun disini. Dan hari ini kakakmu gagal mencari investor semuanya menolak. Dan Mami kamu siang ini sudah tanda tangan menjual 80% saham perusahaan pada orang lain. "
"Bohong! Semua yang dikatakan Papi itu bohong kan Mam? Iya kan mam? kak?"
"Papi kamu benar sayang..." Jawab Mami Lirih.
"Nay gak mau tinggal di Indonesia. Nay gak mau! Nay mau mengejar impian Nay menjadi model profesional disini." Ketus Naya.
"Kamu harus ikut Papi dan Mami Nay." Ucap Mami.
"Tapi Nay ingin disini.." Naya mulai mengeluarkan air mata, gadis itu memang bar-bar tapi didepan orang-orang terdekatnya dia juga sangat rapuh."
"Sayang, Papi sama Mami janji kamu boleh meneruskan karier kamu menjadi model di sana nanti." Bujuk Mami, karena hanya itulah yang bisa membuat Naya berubah pikiran. Impiannya dari kecil memang menjadi seorang model, dan ternyata didukung dengan paras yang cantik dan tubuh yang sexy.
"Pih.. Mih.. Nay.. Maafin aku ya yang gak bisa mempertahankan perusahaan." Ucap Sisil penuh rasa bersalah.
"Gak masalah sayang, sepertinya memang ada yang sengaja merencanakan semua ini." Jawab Papi Bayu dengan santai.
"Tolong jelaskan pada Nay apa yang sebenarnya terjadi?" Selidik Naya.
____________________________________™
Bantu Like dan Komentarnya untuk masukan ya..
Terima Kasih 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Ira Suryadi
Akhirny Aku nemu'in lgi ni Novel,,udh lma aku Cari2,,Kangen pengen Nostagia lgi sama,,Mami'Naya💚Papi Gema,,🤗
2025-01-27
1
Ira
k
2024-09-14
0
Wy Ky
g
2024-09-12
0