Aku akan menunggumu kak...

Setelah perbincangan malam itu, Sisil dan Mami Rani masih datang kekantor. Selain mereka masih memiliki saham sebesar 20% mereka juga harus mempersiapkan segala berkas-berkas kantor untuk pergantian pemimpin beberapa hari kedepan.

Perusahaan Dirgantara peninggalan Orang tua Mami Rani dulunya adalah perusahaan yang cukup maju di Berlin dalam bidang property. Tak menunggu waktu lama, setelah bulan lalu Papi Bayu bertemu seseorang, 80% saham perusahaan terpaksa dijual karena saham yang terus menurun dan investor yang membatalkan kerjasamanya. 80% saham tersebut dimiliki oleh seseorang bernama Arsa Wijaya. Sosok yang masih misterius, karena kemarin Mami Rani hanya bertemu dengan pengacaranya untuk tanda tangan kontrak.

☘️☘️☘️

Sementara disebuah restoran mewah, Naya melakukan pemotretan untuk terkahir kalinya sebelum kontraknya selesai. Dia ditemani manager keartisannya bernama Laura, wanita berdarah Jawa- Sunda itupun sudah lama tinggal di Jerman dan mendampingi Naya selama berkarir di dunia modeling.

Sesungguhnya, hati Naya sangat berat meninggalkan Jerman, terlebih meninggalkan kota Berlin. Selain Naya belum memiliki kenalan satu pun di Indonesia, tapi bagi Naya Berlin itu kota sejuta kenangan disetiap sudutnya. Bersama Opa dan Oma, bersama Mami Papi dan Kak Sisil, juga bersama Ardi sang kekasih.

Naya sudah berbicara pada Laura mengenai kepindahannya ke Indonesia dan meninggalkan Jerman. Laura berusaha mencegah karena Naya saat ini dia sedang dicari banyak orang untuk menawarkan berbagai job. Bagi, Naya tidak ada yang lebih penting di dunia ini kecuali keluarganya, meskipun berat dan sulit dia akan mengikuti semua kata Papi Maminya.

Ketika Naya membicarakan kepindahannya ke Indonesia dan beberapa rencananya disana nantinya dalam dunia modeling. Tak sengaja, obrolan mereka pun terdengar oleh seorang lelaki yang dari tadi memperhatikan mereka.

"Ra... kamu yakin mau pindah ke Indonesia minggu depan?" Tanya lelaki yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Naya.

"Kak.... sejak kapan kamu nyampe disini?" Tanya Naya yang terkejut dengan hadirnya lelaki tersebut secara tiba-tiba.

"Nara.. Jawab pertanyaan kakak."

"a.. a.. aku harus menuruti kemauan Papi dan Mami kak." Jawabnya sendu.

"Lalu, bagaimana denganku Nay?" Tanya lelaki itu lagi.

"Kak, bukankah kakak juga akan kembali ke Indonesia? Kita akan bertemu disana kak." Jawab Naya memberikan pengertian.

"Nara, kakak tidak bisa LDR darimu. Kakak selalu ingin bersamamu. Kakak mencintaimu Ra.. sangat mencintaimu. Kakak gak bisa kembali ke Indonesia Ra." Ucap lelaki itu yang memanggil Naya dengan sebutan Nara yaitu dari dua huruf depan dan dua huruf belakang Nayura.

"Aku juga berat sekali untuk jauh dari kakak dan aku juga sangat mencintai kakak. Tapi, aku tidak bisa menolak permintaan orang tuaku kak. Kakak kenapa tidak bisa kembali ke Indonesia, bukankah itu impian kakak?." Jawab Naya yang langsung memeluk tubuh tegap lelaki tampan itu.

"Itu dulu Ra, sebelum kakak bertemu denganmu, setelah bertemu dan menjalin hubungan denganmu, kakak ingin hubungan yang lebih serius denganmu, berumah tangga denganmu dan tinggal denganmu di sini. Bukan di Indonesia." Jelas lelaki tersebut.

"Kak.. aku gak bisa menolak permintaan Mami dan Papi kak. Kakak please susul aku ke Indonesia. Aku akan menunggu kakak menjemputku disana." Pinta Naya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Baiklah gadis kecilku! Kau harus jaga hatimu disana dengan baik! Kau harus menungguku!"

"Baiklah boss! Aku mencintaimu Kak Ardi."

Lelaki tampan yang bernama

Ardi itupun mengecup kening Naya berkali-kali.

Ardi adalah kekasih yang sudah menjalin hubungan dengan Naya selama 1,5 tahun. Dia merupakan pribadi yang tertutup dan terkesan pendiam juga dingin bagi siapa saja yang belum mengenalnya. Tapi, dengan Naya dia menjadi lelaki yang selalu perhatian, pengertian, dan sabar menghadapi tingkah kekanak-kanakannya Naya. Mungkin kedewasaan Ardi juga terpengaruh dari usianya yang lebih tua tujuh tahun diatas Naya.

Sejak usia 23 tahun, atau tepatnya 4 tahun lalu Ardi memutuskan pindah ke Jerman, dia hidup dan tinggal seorang diri. Dia benar-benar lelaki yang mandiri dan bertanggung jawab. Selama ini dia bekerja part time hingga sekarang sebagai arsitek di perusahaan ternama untuk biaya hidup dan kuliah pasca sarjananya disini hingga lulus dan sudah mempunyai kehidupan yang layak.

Ketika Naya bertanya mengenai keluarganya, dia selalu menjawab dia tidak memiliki keluarga lagi. Dia hidup sebatang kara. Bahkan dia berkata, bahwa tak ada seorangpun di dunia ini yang mengharapkan kehadirannya.

Papi Bayu Mami Rani yang mendengar cerita Ardi pun merasa tersanjung dan salut dengan perjuangan Ardi. Orang tua Naya juga mendukung hubungan Putrinya dengan Ardi.

Setelah pemotretan selesai, Naya dan Ardi menghabiskan waktu bersama. Mereka mengelilingi setiap sudut Berlin sambil bernostalgia mengenang tempat-tempat yang menjadi saksi bisa kisah cinta mereka.

Untuk Ardi, Naya memanglah bukan yang pertama. Tapi kepolosan, kecantikan dan kecerdasan serta ketulusan gadis itu mampu meruntuhkan benteng pertahanan lelaki yang terkenal dingin dengan sorot mata yang tajam bagai elang tersebut.

☘️☘️☘️

Matahari telah menyembunyikan sinarnya digantikan cahaya bintang dan bulan yang sangat indah. Ditambah lampu-lampu sepanjang jalan kota Berlin menambah keindahan yang akan sangat sulit dilupakan.

Naya menarik nafasnya dalam-dalam. Hatinya terasa sesak sekali jika dia harus berjauhan dengan lelaki yang selalu memanjakannya tersebut. Bahkan, Naya tak melepaskan sedikitpun tangan kokoh lelaki itu. Sedih.. jangan ditanya lagi.

"Kau sepertinya tak sanggup jauh dariku ya gadis kecil" Ledek Ardi.

"Kak, aku bukan lagi gadis kecil! aku udah dewasa kak! Aku sekarang adalah wanita yang terkenal cantik dan sexy." Gerutu Naya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hey gadis kecil.. siapa yang mengajarimu berekspresi seperti itu? Kau ingin menggodaku ya?"

"Kakakk.. ah...!" Naya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Ardi.

"Hei kalau pacaran jangan didepan rumah. Duh gak berperasaan sekali kalian ini.. tidak mengerti bagaimana perasaanku!" Suara Sisil tiba-tiba muncul menghancurkan suasana romantis adiknya.

"Ah kakak.. sejak kapan kakak ada disini?" Tanya Naya.

"Sejak kalian bermesraan."

"Sudah sudah jangan banyak berdebat! Ayo masuk semua. Ardi kamu sudah makan malam belum? kalau belum ayo makan bersama!" Ajak Mami Rani.

"Ah tante tau aja kalau aku sedang berhemat supaya bisa segera melamar anak tante." Sahut Ardi dengan bercanda.

Merekapun langsung memasuki rumah. Bik Lia sudah menyiapkan makan malam dimeja makan. Semua masakan keluarga Dirgantara ini sangatlah enak, hal itu membuat Ardi merindukan masakan sang Mama. Untuk menghapus rindunya, Ardi selalu datang kerumah kekasihnya hanya sekedar makan masakan Indonesia.

Mereka menikmati setiap suapan masakan Indonesia. Hanya Papi Bayu yang tidak ada disana sebab Papi Bayu sedang mengadakan acara perpisahan dengan sahabat-sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter. Hingga Mami membuka pembicaraan,

"Ardi.. kamu ada rencana kembali ke Indonesia kapan?" Tanya Mami disela-sela makan malam tersebut.

"Ehm.. saya belum tahu tante." Jawabnya singkat.

"Memangnya kamu tidak memiliki sanak saudara sama sekali kah nak?"

"Untuk itu, saya juga kurang tahu. Sebenarnya saya dari bayi dirawat oleh seorang wanita yang saya panggil dengan sebutan mama. Beliau sangat menyayangi saya, bahkan saya sampai tidak menyadari kalau saya ini anak pungutnya. Beliau tidak pernah membedakan antara saya dan anak kandung beliau. Hingga pada suatu peristiwa, dimana semua orang menyalahkan saya dan kata-kata yang menyakitkan itu keluar dari mulut nenek saya. Oh maaf, nenek angkat saya."

"Itu alasanmu kabur dari Jerman nak?"

"Saya hanya merasa tidak pantas saja bersama mereka, karena ternyata Ibu kandung sayalah yang menyebabkan mama cerai dengan suaminya. Dan itu membuat nenek membenci saya. Mungkin setelah mendengar fakta ini, tante jadi berpikir untuk tidak mengizinkan Naya berhubungan dengan saya. Tapi, saya rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk saya jujur tante kalau saya ini anak haram dari hubungan yang tidak jelas."

"Jangan pernah berpikiran seperti ini nak.. Tante sama sekali tidak mempersalahkan hal itu. Kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa, tapi kita dapat menentukan mau seperti apa kehidupan kita, masa depan kita. Kamu adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, tak mungkin tante tidak merestuimu nak.."

"Terima kasih tante, tante sudah sangat baik sama saya. Sekali lagi terima kasih."

"Sama-sama nak... Tapi kalau tante boleh kasih saran, alangkah baiknya kamu pulang dulu nak... temui mama mu. Minimal kasih kabar padanya."

"Saya maksimal sebulan sekali sudah menelfon mama tan, beliau juga terus meminta saya untuk pulang, tapi saya belum siap."

"Yaudah, siapkan dirimu... Naya menunggumu disana ya." ucap sang mami

Mereka berempat makan malam sambil ngobrol dan sesekali tertawa karena bercanda. Sungguh, Naya selalu bersyukur memiliki seorang kekasih yang bisa akrab dengan Mami dan Kakaknya. Dia berharap, kebahagiaan ini akan terus membersamai selama-lamanya.

____________________________________™

Terpopuler

Comments

Vina Rodiana

Vina Rodiana

Seru udah baca 3x tetep gabosen

2023-05-12

0

Sweet Girl

Sweet Girl

senangnya punya keluarga harmonis, yg saling menghargai.

2021-11-07

0

pee_Ar

pee_Ar

next

2021-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah?
2 Aku akan menunggumu kak...
3 Salam Perpisahan
4 Eksekusi Plan B!
5 Rencana Kejutan untuk Gadis Manis
6 Menikah bulan depan?
7 Wanita Polos
8 Hampir saja....
9 Siapa dia ?
10 Sebuah Misi
11 Penyesalan
12 Teman Kecil Pricillia
13 Pesta Makan Malam
14 Apa? Model?
15 Jebakan Kakek #1
16 Jebakan Kakek #2
17 Jebakan Kakek #3
18 Mengagetkan !
19 Mengejutkan !
20 Rencana Pernikahan
21 Drama Queen
22 Ini Perintah! bukan pilihan!
23 Usaha Pricillia
24 Calon Istriku
25 Mata Elang itu
26 Pernyataan Cinta
27 Bramantya
28 Permintaan Maaf
29 SAH !
30 Sepupu?
31 Balada Malam Pertama (1)
32 Balada Malam Pertama (2)
33 Gosip
34 Pacar Suamiku
35 Sebuah Takdir
36 Hancurnya hati Sisil
37 Ingin Cerai
38 Serangan Dadakan
39 Rachel
40 Gentayangan
41 Old Cafe
42 Rasa Bersalah atau Cinta?
43 Tunggu Pembalasan gue!
44 Baru Awal
45 Jadi Karyawan
46 Suami Menyebalkan
47 Nafkah Lahir Batin
48 Jantung yang Push Up
49 Ketahuan
50 Amarah
51 Talia
52 Aku bukan wanita rapuh!
53 Kamu berbeda Nay!
54 Undangan Pernikahan
55 Kamu masih mencintainya...
56 Tentang Singa
57 Melamar
58 Sayang, kamu masih...................
59 Wanita Sejuta Pesona
60 Tubuhmu, mengalihkan duniaku!
61 Kekesalan Gema
62 Keresahan Nayura
63 PENGUMUMAN!
64 Cemburu
65 Ketakutan Gema
66 Cemburu Lagi
67 Gara-gara BELA !
68 Mulai Terkuak
69 Suami Istri Nakutin!
70 Komitmen
71 Kamehame
72 Menyingkirkan
73 Bertengkar
74 Curhat
75 Dingin
76 Sakit
77 Keenan Bramantya
78 Keterkejutan Naya
79 Tangis Keenan
80 Jebakan Kebahagian
81 Aurel Terkejoed !
82 Siapa yang menang?
83 Teriakan Naya
84 Naya Menghilang
85 Genta Putra Bramantya
86 Kebenaran
87 Penolakan
88 Murkanya Nayura
89 DILEMA Nayura
90 Mertua Idaman
91 Nakal
92 Merasa Beruntung
93 Kecelakaan
94 Duka
95 Permintaan Maaf
96 Air Mata Gema
97 Perhatian Gema
98 Arsa dan Rachel
99 Sisil mulai beraksi
100 Sisil Lagi
101 Aksi Keenan
102 Kembali?
103 Tidak Beres
104 Bercerita Tentang Rasa
105 Dua Lelaki Galau
106 Pergi Ke Jerman
107 Kena Jebakan Mama
108 Pernikahan Rachel
109 Kena Jebakan Juga
110 ARDI
111 Pertengkaran
112 Dua Nama dihati Naya
113 Menghapus
114 Harmonis
115 Wanita Incaran Genta
116 Reuni - I
117 Reuni - II
118 Reuni - III
119 Patah Hati
120 Nyali ciut Singa Jantan
121 Gema Menghilang
122 Cemas
123 IBLIS
124 Pengen Hamil
125 Emosi
126 Periksa
127 Rachel Nyidam
128 Keturutan
129 Disambar Petir
130 Cinta yang Sesungguhnya
131 Mulai Terungkap
132 Perhatian Genta
133 Lelaki Bucin
134 Ke Khawatiran
135 Perasaan Beladina
136 Sahabat Baru
137 Problematika Hidup
138 Lika Liku
139 Tubuh Gema Bergetar Hebat
140 sisi lain Satya
141 Lelaki selalu Salah
142 Rencana Perjodohan
143 Sama-sama Belajar
144 Zelina Jovanka Bramantya
145 Keputusan Arsa
146 Rencana Naya
147 Rachel Pergi
148 Buah Simalakama
149 Maafkan Aku...
150 Kepulangan
151 Ketakutan Gema
152 Terima kasih telah Melahirkannya
153 Jangan Menangis, Aku mohon!
154 Keguguran
155 Nurut Kata Suami
156 Lahirnya calon Menantu Bramantya
157 Silahkan Menikmati Kehancuran kalian
158 Bertemu Iblis
159 Tertangkap
160 Tamparan
161 Apa kamu mau menerima?
162 Membatalkan Pernikahan
163 Vitamin E
164 Berpamitan
165 Di Culik
166 Ingin Memakanmu
167 Gagal
168 Malam Perpisahan
169 Memanjakan King Cobra
170 Cobranya kegedean
171 Satu Sama
172 Memeriksa Kandungan
173 Tak Ingin Melihatmu!
174 Bawa Rachel Kesini
175 Arsa Cemburu
176 Suara Laknat Bela
177 Dewasa sebelum Waktunya
178 Kenapa Kembali?
179 Mantan itu Setan
180 Singa punya Anak Gajah
181 Takdir Tuhan tidak Selalu Sejalan
182 Telfon Mesya
183 Tangis Bela
184 Garangnya Mesya
185 Akankah Segera Berakhir?
186 Bela Pergi
187 Apa yang Mereka Rencanakan?
188 Aku yang Bekerja Keras, Kamu yang Menikmati
189 Bertemu Bela
190 Puncak Emosi Gema
191 Emosi berujung Penyesalan
192 Aku Melepaskanmu...
193 Syarat Memaafkan
194 Akan Mengurus Perceraian
195 Menciptakan Kebahagiaan
196 Korban Keegoisan
197 Anak Papi dan Mami
198 Korban Sinetron
199 Bye.. Bye.. Dokter Rintan
200 Makan Kaki Lima
201 Wanita Titisan Iblis
202 Nauval dan Mesya, SAH !
203 Hadiah Pernikahan untuk Mesya
204 Kamu berubah!
205 Harus Operasi !
206 Kamu Kenapa?
207 Semoga Perasaanku Saja
208 Di Rumah Sakit
209 Nasehat Kakek
210 Aku tak Sanggup Tanpamu
211 Penyusup
212 Pemakaman sudah Siap
213 Akhir Hidup
214 Wanita Sesungguhnya
215 Tampan Seperti Kamu
216 Dilarang Posting!
217 Kejutan untuk Naya
218 Belum Pulang..
219 Gundah
220 Sebuah Pesan lagi...
221 Kamu dari mana saja?
222 ke Apartemen
223 Kejutan yang Gagal !
224 Melakukan apapun yang kamu mau...
225 Kamu selalu membuatku tambah cinta..
226 Aku gak mau kamu hamil lagi..
227 Waktu Bersama Kakek
228 Ulang Tahun Twins Boy
229 Gema Baperan~
230 Gak ingin di ganggu
231 Hamili aku mas... Hamili aku..
232 Keenan, Bhima dan Bhumi
233 Gara Gara Sushie
234 Gema vs Genta
235 Apa yang terjadi sebenarnya?
236 Mencari Gema
237 Cewek apa Cowok?
238 Mengetahui Jenis Kelamin.
239 Mimpi Bhumi
240 Bertemu Genta dan Rudi
241 Panik
242 Kondisi Keenan
243 Dalang
244 Awal Penyesalan Genta
245 Telfon Tengah Malam
246 Semakin Drop
247 Dalangnya Dalang?
248 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
249 Penawaran untuk Genta
250 Aku Beneran Anak Mami kan?
251 Suasana Keluarga
252 Ingatan Keenan
253 Paginya Naya dan Gema
254 ~End
255 ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU
256 cuplikan ICPA (Bhima dan Flower)
257 Cuplikan MGM (Bhumi dan Geva)
258 ~
Episodes

Updated 258 Episodes

1
Pindah?
2
Aku akan menunggumu kak...
3
Salam Perpisahan
4
Eksekusi Plan B!
5
Rencana Kejutan untuk Gadis Manis
6
Menikah bulan depan?
7
Wanita Polos
8
Hampir saja....
9
Siapa dia ?
10
Sebuah Misi
11
Penyesalan
12
Teman Kecil Pricillia
13
Pesta Makan Malam
14
Apa? Model?
15
Jebakan Kakek #1
16
Jebakan Kakek #2
17
Jebakan Kakek #3
18
Mengagetkan !
19
Mengejutkan !
20
Rencana Pernikahan
21
Drama Queen
22
Ini Perintah! bukan pilihan!
23
Usaha Pricillia
24
Calon Istriku
25
Mata Elang itu
26
Pernyataan Cinta
27
Bramantya
28
Permintaan Maaf
29
SAH !
30
Sepupu?
31
Balada Malam Pertama (1)
32
Balada Malam Pertama (2)
33
Gosip
34
Pacar Suamiku
35
Sebuah Takdir
36
Hancurnya hati Sisil
37
Ingin Cerai
38
Serangan Dadakan
39
Rachel
40
Gentayangan
41
Old Cafe
42
Rasa Bersalah atau Cinta?
43
Tunggu Pembalasan gue!
44
Baru Awal
45
Jadi Karyawan
46
Suami Menyebalkan
47
Nafkah Lahir Batin
48
Jantung yang Push Up
49
Ketahuan
50
Amarah
51
Talia
52
Aku bukan wanita rapuh!
53
Kamu berbeda Nay!
54
Undangan Pernikahan
55
Kamu masih mencintainya...
56
Tentang Singa
57
Melamar
58
Sayang, kamu masih...................
59
Wanita Sejuta Pesona
60
Tubuhmu, mengalihkan duniaku!
61
Kekesalan Gema
62
Keresahan Nayura
63
PENGUMUMAN!
64
Cemburu
65
Ketakutan Gema
66
Cemburu Lagi
67
Gara-gara BELA !
68
Mulai Terkuak
69
Suami Istri Nakutin!
70
Komitmen
71
Kamehame
72
Menyingkirkan
73
Bertengkar
74
Curhat
75
Dingin
76
Sakit
77
Keenan Bramantya
78
Keterkejutan Naya
79
Tangis Keenan
80
Jebakan Kebahagian
81
Aurel Terkejoed !
82
Siapa yang menang?
83
Teriakan Naya
84
Naya Menghilang
85
Genta Putra Bramantya
86
Kebenaran
87
Penolakan
88
Murkanya Nayura
89
DILEMA Nayura
90
Mertua Idaman
91
Nakal
92
Merasa Beruntung
93
Kecelakaan
94
Duka
95
Permintaan Maaf
96
Air Mata Gema
97
Perhatian Gema
98
Arsa dan Rachel
99
Sisil mulai beraksi
100
Sisil Lagi
101
Aksi Keenan
102
Kembali?
103
Tidak Beres
104
Bercerita Tentang Rasa
105
Dua Lelaki Galau
106
Pergi Ke Jerman
107
Kena Jebakan Mama
108
Pernikahan Rachel
109
Kena Jebakan Juga
110
ARDI
111
Pertengkaran
112
Dua Nama dihati Naya
113
Menghapus
114
Harmonis
115
Wanita Incaran Genta
116
Reuni - I
117
Reuni - II
118
Reuni - III
119
Patah Hati
120
Nyali ciut Singa Jantan
121
Gema Menghilang
122
Cemas
123
IBLIS
124
Pengen Hamil
125
Emosi
126
Periksa
127
Rachel Nyidam
128
Keturutan
129
Disambar Petir
130
Cinta yang Sesungguhnya
131
Mulai Terungkap
132
Perhatian Genta
133
Lelaki Bucin
134
Ke Khawatiran
135
Perasaan Beladina
136
Sahabat Baru
137
Problematika Hidup
138
Lika Liku
139
Tubuh Gema Bergetar Hebat
140
sisi lain Satya
141
Lelaki selalu Salah
142
Rencana Perjodohan
143
Sama-sama Belajar
144
Zelina Jovanka Bramantya
145
Keputusan Arsa
146
Rencana Naya
147
Rachel Pergi
148
Buah Simalakama
149
Maafkan Aku...
150
Kepulangan
151
Ketakutan Gema
152
Terima kasih telah Melahirkannya
153
Jangan Menangis, Aku mohon!
154
Keguguran
155
Nurut Kata Suami
156
Lahirnya calon Menantu Bramantya
157
Silahkan Menikmati Kehancuran kalian
158
Bertemu Iblis
159
Tertangkap
160
Tamparan
161
Apa kamu mau menerima?
162
Membatalkan Pernikahan
163
Vitamin E
164
Berpamitan
165
Di Culik
166
Ingin Memakanmu
167
Gagal
168
Malam Perpisahan
169
Memanjakan King Cobra
170
Cobranya kegedean
171
Satu Sama
172
Memeriksa Kandungan
173
Tak Ingin Melihatmu!
174
Bawa Rachel Kesini
175
Arsa Cemburu
176
Suara Laknat Bela
177
Dewasa sebelum Waktunya
178
Kenapa Kembali?
179
Mantan itu Setan
180
Singa punya Anak Gajah
181
Takdir Tuhan tidak Selalu Sejalan
182
Telfon Mesya
183
Tangis Bela
184
Garangnya Mesya
185
Akankah Segera Berakhir?
186
Bela Pergi
187
Apa yang Mereka Rencanakan?
188
Aku yang Bekerja Keras, Kamu yang Menikmati
189
Bertemu Bela
190
Puncak Emosi Gema
191
Emosi berujung Penyesalan
192
Aku Melepaskanmu...
193
Syarat Memaafkan
194
Akan Mengurus Perceraian
195
Menciptakan Kebahagiaan
196
Korban Keegoisan
197
Anak Papi dan Mami
198
Korban Sinetron
199
Bye.. Bye.. Dokter Rintan
200
Makan Kaki Lima
201
Wanita Titisan Iblis
202
Nauval dan Mesya, SAH !
203
Hadiah Pernikahan untuk Mesya
204
Kamu berubah!
205
Harus Operasi !
206
Kamu Kenapa?
207
Semoga Perasaanku Saja
208
Di Rumah Sakit
209
Nasehat Kakek
210
Aku tak Sanggup Tanpamu
211
Penyusup
212
Pemakaman sudah Siap
213
Akhir Hidup
214
Wanita Sesungguhnya
215
Tampan Seperti Kamu
216
Dilarang Posting!
217
Kejutan untuk Naya
218
Belum Pulang..
219
Gundah
220
Sebuah Pesan lagi...
221
Kamu dari mana saja?
222
ke Apartemen
223
Kejutan yang Gagal !
224
Melakukan apapun yang kamu mau...
225
Kamu selalu membuatku tambah cinta..
226
Aku gak mau kamu hamil lagi..
227
Waktu Bersama Kakek
228
Ulang Tahun Twins Boy
229
Gema Baperan~
230
Gak ingin di ganggu
231
Hamili aku mas... Hamili aku..
232
Keenan, Bhima dan Bhumi
233
Gara Gara Sushie
234
Gema vs Genta
235
Apa yang terjadi sebenarnya?
236
Mencari Gema
237
Cewek apa Cowok?
238
Mengetahui Jenis Kelamin.
239
Mimpi Bhumi
240
Bertemu Genta dan Rudi
241
Panik
242
Kondisi Keenan
243
Dalang
244
Awal Penyesalan Genta
245
Telfon Tengah Malam
246
Semakin Drop
247
Dalangnya Dalang?
248
Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
249
Penawaran untuk Genta
250
Aku Beneran Anak Mami kan?
251
Suasana Keluarga
252
Ingatan Keenan
253
Paginya Naya dan Gema
254
~End
255
ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU
256
cuplikan ICPA (Bhima dan Flower)
257
Cuplikan MGM (Bhumi dan Geva)
258
~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!