Setelah perbincangan malam itu, Sisil dan Mami Rani masih datang kekantor. Selain mereka masih memiliki saham sebesar 20% mereka juga harus mempersiapkan segala berkas-berkas kantor untuk pergantian pemimpin beberapa hari kedepan.
Perusahaan Dirgantara peninggalan Orang tua Mami Rani dulunya adalah perusahaan yang cukup maju di Berlin dalam bidang property. Tak menunggu waktu lama, setelah bulan lalu Papi Bayu bertemu seseorang, 80% saham perusahaan terpaksa dijual karena saham yang terus menurun dan investor yang membatalkan kerjasamanya. 80% saham tersebut dimiliki oleh seseorang bernama Arsa Wijaya. Sosok yang masih misterius, karena kemarin Mami Rani hanya bertemu dengan pengacaranya untuk tanda tangan kontrak.
☘️☘️☘️
Sementara disebuah restoran mewah, Naya melakukan pemotretan untuk terkahir kalinya sebelum kontraknya selesai. Dia ditemani manager keartisannya bernama Laura, wanita berdarah Jawa- Sunda itupun sudah lama tinggal di Jerman dan mendampingi Naya selama berkarir di dunia modeling.
Sesungguhnya, hati Naya sangat berat meninggalkan Jerman, terlebih meninggalkan kota Berlin. Selain Naya belum memiliki kenalan satu pun di Indonesia, tapi bagi Naya Berlin itu kota sejuta kenangan disetiap sudutnya. Bersama Opa dan Oma, bersama Mami Papi dan Kak Sisil, juga bersama Ardi sang kekasih.
Naya sudah berbicara pada Laura mengenai kepindahannya ke Indonesia dan meninggalkan Jerman. Laura berusaha mencegah karena Naya saat ini dia sedang dicari banyak orang untuk menawarkan berbagai job. Bagi, Naya tidak ada yang lebih penting di dunia ini kecuali keluarganya, meskipun berat dan sulit dia akan mengikuti semua kata Papi Maminya.
Ketika Naya membicarakan kepindahannya ke Indonesia dan beberapa rencananya disana nantinya dalam dunia modeling. Tak sengaja, obrolan mereka pun terdengar oleh seorang lelaki yang dari tadi memperhatikan mereka.
"Ra... kamu yakin mau pindah ke Indonesia minggu depan?" Tanya lelaki yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Naya.
"Kak.... sejak kapan kamu nyampe disini?" Tanya Naya yang terkejut dengan hadirnya lelaki tersebut secara tiba-tiba.
"Nara.. Jawab pertanyaan kakak."
"a.. a.. aku harus menuruti kemauan Papi dan Mami kak." Jawabnya sendu.
"Lalu, bagaimana denganku Nay?" Tanya lelaki itu lagi.
"Kak, bukankah kakak juga akan kembali ke Indonesia? Kita akan bertemu disana kak." Jawab Naya memberikan pengertian.
"Nara, kakak tidak bisa LDR darimu. Kakak selalu ingin bersamamu. Kakak mencintaimu Ra.. sangat mencintaimu. Kakak gak bisa kembali ke Indonesia Ra." Ucap lelaki itu yang memanggil Naya dengan sebutan Nara yaitu dari dua huruf depan dan dua huruf belakang Nayura.
"Aku juga berat sekali untuk jauh dari kakak dan aku juga sangat mencintai kakak. Tapi, aku tidak bisa menolak permintaan orang tuaku kak. Kakak kenapa tidak bisa kembali ke Indonesia, bukankah itu impian kakak?." Jawab Naya yang langsung memeluk tubuh tegap lelaki tampan itu.
"Itu dulu Ra, sebelum kakak bertemu denganmu, setelah bertemu dan menjalin hubungan denganmu, kakak ingin hubungan yang lebih serius denganmu, berumah tangga denganmu dan tinggal denganmu di sini. Bukan di Indonesia." Jelas lelaki tersebut.
"Kak.. aku gak bisa menolak permintaan Mami dan Papi kak. Kakak please susul aku ke Indonesia. Aku akan menunggu kakak menjemputku disana." Pinta Naya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Baiklah gadis kecilku! Kau harus jaga hatimu disana dengan baik! Kau harus menungguku!"
"Baiklah boss! Aku mencintaimu Kak Ardi."
Lelaki tampan yang bernama
Ardi itupun mengecup kening Naya berkali-kali.
Ardi adalah kekasih yang sudah menjalin hubungan dengan Naya selama 1,5 tahun. Dia merupakan pribadi yang tertutup dan terkesan pendiam juga dingin bagi siapa saja yang belum mengenalnya. Tapi, dengan Naya dia menjadi lelaki yang selalu perhatian, pengertian, dan sabar menghadapi tingkah kekanak-kanakannya Naya. Mungkin kedewasaan Ardi juga terpengaruh dari usianya yang lebih tua tujuh tahun diatas Naya.
Sejak usia 23 tahun, atau tepatnya 4 tahun lalu Ardi memutuskan pindah ke Jerman, dia hidup dan tinggal seorang diri. Dia benar-benar lelaki yang mandiri dan bertanggung jawab. Selama ini dia bekerja part time hingga sekarang sebagai arsitek di perusahaan ternama untuk biaya hidup dan kuliah pasca sarjananya disini hingga lulus dan sudah mempunyai kehidupan yang layak.
Ketika Naya bertanya mengenai keluarganya, dia selalu menjawab dia tidak memiliki keluarga lagi. Dia hidup sebatang kara. Bahkan dia berkata, bahwa tak ada seorangpun di dunia ini yang mengharapkan kehadirannya.
Papi Bayu Mami Rani yang mendengar cerita Ardi pun merasa tersanjung dan salut dengan perjuangan Ardi. Orang tua Naya juga mendukung hubungan Putrinya dengan Ardi.
Setelah pemotretan selesai, Naya dan Ardi menghabiskan waktu bersama. Mereka mengelilingi setiap sudut Berlin sambil bernostalgia mengenang tempat-tempat yang menjadi saksi bisa kisah cinta mereka.
Untuk Ardi, Naya memanglah bukan yang pertama. Tapi kepolosan, kecantikan dan kecerdasan serta ketulusan gadis itu mampu meruntuhkan benteng pertahanan lelaki yang terkenal dingin dengan sorot mata yang tajam bagai elang tersebut.
☘️☘️☘️
Matahari telah menyembunyikan sinarnya digantikan cahaya bintang dan bulan yang sangat indah. Ditambah lampu-lampu sepanjang jalan kota Berlin menambah keindahan yang akan sangat sulit dilupakan.
Naya menarik nafasnya dalam-dalam. Hatinya terasa sesak sekali jika dia harus berjauhan dengan lelaki yang selalu memanjakannya tersebut. Bahkan, Naya tak melepaskan sedikitpun tangan kokoh lelaki itu. Sedih.. jangan ditanya lagi.
"Kau sepertinya tak sanggup jauh dariku ya gadis kecil" Ledek Ardi.
"Kak, aku bukan lagi gadis kecil! aku udah dewasa kak! Aku sekarang adalah wanita yang terkenal cantik dan sexy." Gerutu Naya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hey gadis kecil.. siapa yang mengajarimu berekspresi seperti itu? Kau ingin menggodaku ya?"
"Kakakk.. ah...!" Naya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Ardi.
"Hei kalau pacaran jangan didepan rumah. Duh gak berperasaan sekali kalian ini.. tidak mengerti bagaimana perasaanku!" Suara Sisil tiba-tiba muncul menghancurkan suasana romantis adiknya.
"Ah kakak.. sejak kapan kakak ada disini?" Tanya Naya.
"Sejak kalian bermesraan."
"Sudah sudah jangan banyak berdebat! Ayo masuk semua. Ardi kamu sudah makan malam belum? kalau belum ayo makan bersama!" Ajak Mami Rani.
"Ah tante tau aja kalau aku sedang berhemat supaya bisa segera melamar anak tante." Sahut Ardi dengan bercanda.
Merekapun langsung memasuki rumah. Bik Lia sudah menyiapkan makan malam dimeja makan. Semua masakan keluarga Dirgantara ini sangatlah enak, hal itu membuat Ardi merindukan masakan sang Mama. Untuk menghapus rindunya, Ardi selalu datang kerumah kekasihnya hanya sekedar makan masakan Indonesia.
Mereka menikmati setiap suapan masakan Indonesia. Hanya Papi Bayu yang tidak ada disana sebab Papi Bayu sedang mengadakan acara perpisahan dengan sahabat-sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter. Hingga Mami membuka pembicaraan,
"Ardi.. kamu ada rencana kembali ke Indonesia kapan?" Tanya Mami disela-sela makan malam tersebut.
"Ehm.. saya belum tahu tante." Jawabnya singkat.
"Memangnya kamu tidak memiliki sanak saudara sama sekali kah nak?"
"Untuk itu, saya juga kurang tahu. Sebenarnya saya dari bayi dirawat oleh seorang wanita yang saya panggil dengan sebutan mama. Beliau sangat menyayangi saya, bahkan saya sampai tidak menyadari kalau saya ini anak pungutnya. Beliau tidak pernah membedakan antara saya dan anak kandung beliau. Hingga pada suatu peristiwa, dimana semua orang menyalahkan saya dan kata-kata yang menyakitkan itu keluar dari mulut nenek saya. Oh maaf, nenek angkat saya."
"Itu alasanmu kabur dari Jerman nak?"
"Saya hanya merasa tidak pantas saja bersama mereka, karena ternyata Ibu kandung sayalah yang menyebabkan mama cerai dengan suaminya. Dan itu membuat nenek membenci saya. Mungkin setelah mendengar fakta ini, tante jadi berpikir untuk tidak mengizinkan Naya berhubungan dengan saya. Tapi, saya rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk saya jujur tante kalau saya ini anak haram dari hubungan yang tidak jelas."
"Jangan pernah berpikiran seperti ini nak.. Tante sama sekali tidak mempersalahkan hal itu. Kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa, tapi kita dapat menentukan mau seperti apa kehidupan kita, masa depan kita. Kamu adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, tak mungkin tante tidak merestuimu nak.."
"Terima kasih tante, tante sudah sangat baik sama saya. Sekali lagi terima kasih."
"Sama-sama nak... Tapi kalau tante boleh kasih saran, alangkah baiknya kamu pulang dulu nak... temui mama mu. Minimal kasih kabar padanya."
"Saya maksimal sebulan sekali sudah menelfon mama tan, beliau juga terus meminta saya untuk pulang, tapi saya belum siap."
"Yaudah, siapkan dirimu... Naya menunggumu disana ya." ucap sang mami
Mereka berempat makan malam sambil ngobrol dan sesekali tertawa karena bercanda. Sungguh, Naya selalu bersyukur memiliki seorang kekasih yang bisa akrab dengan Mami dan Kakaknya. Dia berharap, kebahagiaan ini akan terus membersamai selama-lamanya.
____________________________________™
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Vina Rodiana
Seru udah baca 3x tetep gabosen
2023-05-12
0
Sweet Girl
senangnya punya keluarga harmonis, yg saling menghargai.
2021-11-07
0
pee_Ar
next
2021-07-10
0