Pagi ini adalah hari dimana Keluarga Papi Bayu kembali ke Indonesia. Beberapa koper sudah berbaris rapi di ruang keluarga. Air mata Naya sudah tak tertahan lagi, rumah yang ia tinggali sejak lahir harus ia tinggalkan. Begitupula dengan Sisil, gadis itu terlihat sendu.
Selama seminggu ini, Naya berusaha membujuk Papi dan Maminya untuk tetap tinggal di Jerman dan akan berkunjung ke Indonesia. Tapi, Mami tetap teguh pada pendiriannya. Naya tidak mengerti dengan rencana Orang tuanya kedepannya setelah sampai di Indonesia. Tapi terlihat jelas dari raut wajah Papi Bayu itu bahwa ada beban yang teramat berat.
Kini, kaki mereka telah melangkah keluar dari pintu rumah sederhana yang sangat nyaman itu. Berat memang, tapi mereka harus tegar, kali ini dia tidak ingin terlihat rapuh didepan dua anak gadisnya. Setelah berpamitan dan menitipkan rumahnya pada salah seorang kepercayaan mereka untuk menjaganya karena Bik Lia juga diajak kembali ke Indonesi, mereka terus menatap rumah yang sebagai tempat pulang dan selalu memberikan kenyaman itu.
"Mami.. rumah ini tidak akan mami jual kan?" Tanya Naya.
"Nggak nak..."
"Syukurlah.. karena dirumah ini Naya masih bisa merasakan kalau Opa dan Oma masih hidup dan berada diantara kita." Ucap Naya sendu.
"Mami juga merasakan hal yang sama nak.."
"Papi..Mami.. apa kalian yakin kita akan meninggalkan Jerman?" Tanya Sisil lagi.
"Tidak ada pilihan lain sayang. Maafkan Papi yang membuat keputusan besar ini dengan waktu yang sangat singkat." Jawab Papi Bayu.
Mami Rani menatap rumah peninggalan orang tuanya yang sudah direnovasi itu dengan tatapan nanar dan kosong.
"Mami.. maafkan Papi ya.. Mami harus tegar. Ini adalah keputusan terbaik untuk kita semua, meskipun kita pada akhirnya akan ketemu dengan mereka kembali." Papi Bayu merangkul pundak istrinya dan mencoba menenangkan kegundahan istrinya.
"Siapa pi?" Tanya Naya dan Sisil penasaran.
"Nanti jika sudah waktunya kalian akan tahu. Yaudah yuk kita berangkat ke Bandara sekarang." Ajak Papi yang menuntun mami menuju mobil meninggalkan dua anak gadisnya yang masih mematung memikirkan ucapan Papinya.
Setelah Sisil dan Naya masuk mobil mengikuti Papi Maminya, mobil melaju ke Bandara dengan kecepatan sedang. Mereka bertiga tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun sepanjang perjalanan. Mungkin sedang membayangkan kenangan-kenangan indah selama mereka tinggal di negeri orang.
Tak terasa setelah sekitar 30 menit perjalanan, mereka telah sampai di Bandara. Supir mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi mobil. Terlihat seorang lelaki tampan yang berjalan mendekat membantu mereka membawa barang bawaan.
Lelaki itu tersenyum dengan sangat menawan,
"Pagi menjelang siang Om, tante, Sisil dan gadis kecilku." Sapanya dengan ramah.
"Pagi Ardi." Jawab Papi dan Mami. Sedangkan Sisil hanya tersenyum dengan anggunnya ketika Ardi menyapanya.
"Hei gadis kecil, kenapa kau tidak menjawabku?"
"Kak, aku sedih harus jauh dari kakak untuk pertama kalinya." Ucap Naya cemberut.
"Hei sejak kapan gadis kecilku yang tomboy dan super duper cuek ini menjadi sangat manja?" Tanya Ardi sambil menarik hidung Naya.
"Ahh.. sakit kakak!" Teriak Naya memegangi hidungnya yang memerah.
"Maaf kan aku Nara... habisnya kau selalu menggemaskan!" Ucapnya sambil mengelus-elus pundak kepala Naya atau Nara.
"Nara.. berjanjilah untuk menungguku disana meskipun banyak lelaki yang mendekatimu Ra.. Kakak akan segera menyelesaikan permasalahan dalam hati kakak dan pekerjaan kakak disini supaya kakak segera kembali ke Indonesia untuk menemui cinta kakak. Jaga dirimu baik-baik sayang..." Lanjut Ardi.
"Pastinya kak, kakak disini juga jaga hati dan diri kakak ya.. makan yang bener! Jangan terlalu gila kerja!"
"Baiklah gadis kecilku, aku akan selalu mengingat segala nasihatmu! oh ya,, satu lagi.. aku doakan semoga kamu menjadi model yang sukses disana. Berhati-hatilah jangan sampai salah pergaulan karena di sana banyak model-model yang memiliki citra buruk. Kamu paham kan maksudku?"
"Nay, kita harus segera boarding!" Ucap Sisil. Mami hanya memandangi gadis kecilnya itu yang sudah beranjak dewasa.
"Iya kak.. aku paham.. Selamat tinggal kak. Aku mencintaimu!" Salam perpisahan Naya yang berakhir dengan sebuah pelukan. Ardi seakan tak ingin melepas pelukan tersebut. Hatinya sangat berat melepaskan Naya. Rasanya ini seperti sebuah perpisahan yang tiada lagi kata kembali.
"Ardi.. Om dan tante pamit dulu ya.."
"Aku pamit ya Ar!"
"Kak..aku juga pamit ya..!"
"Hati-hati ya Om, tante, Sisil dan gadis kecilku! sampai jumpa lagi!"
Mereka segera boarding. Masih saja tak ada yang membuka suara diantara mereka bertiga. Padahal biasanya jika Sisil dipertemukan dengan Naya akan seperti emak-emak tukang gosip bahkan sampai obrolan-obrolan tidak penting.
• • •
Indonesia,
Disebuah ruang kerja yang sangat megah beberapa rak buku tertata rapi, mungkin kalau di hitung, terdapat ribuan buku. Tak hanya itu, banyak foto-foto yang dipajang dalam ruangan tersebut menandakan bahkan pemilik ruangan adalah pribadi yang hangat.
Seorang lelaki telah berumur hampir 70 tahun duduk di kursi kebesarannya. Meskipun berumur aura penguasanya masih mendarah daging. Dia adalah Kakek Suryo Bramantya. Seorang Pendiri perusahaan raksasa bernama Bramatya Corp.
Tok.. Tok.. Tok...
"Masuk.."
Tiga orang berpakaian rapi itupun melangkah memasuki ruang kerja lelaki tua tersebut. Dan berdiri tepat didepan meja kerjanya.
"Ada info apa?" Tanyanya tanpa basa-basi.
"Hari ini, Tuan Bayu dan Nyonya Rani beserta kedua putrinya akan kembali ke Indonesia." Ucap salah seorang lelaki anak buah Suryo Bramantya.
"Lalu?"
"Menurut info orang kepercayaan yang ada disana bahwa Nona Nayura sudah memiliki kekasih tuan. Dia selalu berkunjung di kediaman mereka dan yang terakhir dia juga berada di Bandara. Apa saya perlu mencari tahu identitas lelaki tersebut tuan?"
"Tidak penting. Yang penting kita sudah berhasil menggiring mereka kembali ke Indonesia. Lalu, bagaimana perkembangan perusahannya?"
"Mereka masih memiliki 20% saham perusahaan Tuan, dan 80% saham sudah atas nama Arsa Wijaya."
"Bagus, tolong suruh Leo mengurus perusahaan itu dengan baik, aku hanya mengambilnya secara sementara, setelah itu aku akan kembalikan pada Rani setelah semua selesai."
"Baik tuan, saya mengerti maksud anda. Saya sudah siapkan semuanya untuk Nona Nayura, dan untuk menjadi model yang berpotensi disini menurut saya tidak sulit bagi Nona Nayura tuan, karena Nona sudah sangat terkenal di Berlin dan sekitarnya."
"Bagus! kau atur semua. Jadwalkan sekertarisku menemuinya minggu depan untuk menanda tangani kontrak. Aku mau cucuku menjadi Brand Ambassador produk terbaru yang sebentar lagi keluar."
"Lalu bagaimana dengan Nona Sabrina tuan?"
"Dia bukan tandingan cucuku. Urus dia, aku tak mau tahu. Yang penting, jangan sampai ada orang luar tahu jika Nayura adalah cucuku anak kandung dari Bayu Bramantya. Rahasiakan identitas asli Nayura! Apa kau mengerti?"
"Baik tuan saya mengerti. Ada lagi yang anda perlukan tuan?"
"Tidak."
"Kalau begitu saya permisi tuan, mohon maaf menganggu waktu anda." Kakek Suryo hanya mengangguk. Ketiga lelaki itupun keluar dari ruang kerja Kakek Suryo.
"Bayu..Rani.. maafkan papa melakukan ini semua. Papa sedih, ketika papa tidak kalian izinkan menemui Nayura. Papa sangat merindukan cucu papa. Maafkan Papa yang dulu tak berpihak kalian. Dan Maafkan Papa karena baru bisa menemukanmu akhir-akhir ini hingga menggiringmu kembali ke Indonesia. Papa hanya ingin menghabiskan masa tua Papa bersama cucu-cucu Papa. Papa ingin menebus kesalahan papa pada kalian. Papa merindukan kalian di rumah ini.. Maafkan Papa.." Gumam Kakek Suryo.
Diruang kerja tersebut, Kakek Suryo merenung saat-saat bahagia bersama keluarganya. Istrinya, Rani dan Intan anak perempuannya sedang sibuk mempersiapkan makanan dimeja makan, suara anak kecil memenuhi ruangan keluarga. Suryo dan Bayu sibuk mengobrol perihal Bisnis. Intan dan Rani adalah sahabat dari kecil karena orang tua mereka juga berteman baik jadi sering bertemu. Terlebih mereka sekolah di sekolahan yang sama dan selalu berada dikelas yang sama pula. Hingga akhirnya, Kakak Intan bernama Bayu jatuh cinta pada Rani dan mereka menikah.
____________________________________™
Bantu Like dan Coment ya kak 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Moms Rafialhusaini 🌺
ada apakah dengan Sisil 🤔
2021-12-06
0
Sweet Girl
Kakek Suryo kangen berant, kayak Dilan.
2021-11-07
0
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
menarik
2021-07-04
0