Salam Perpisahan

Pagi ini adalah hari dimana Keluarga Papi Bayu kembali ke Indonesia. Beberapa koper sudah berbaris rapi di ruang keluarga. Air mata Naya sudah tak tertahan lagi, rumah yang ia tinggali sejak lahir harus ia tinggalkan. Begitupula dengan Sisil, gadis itu terlihat sendu.

Selama seminggu ini, Naya berusaha membujuk Papi dan Maminya untuk tetap tinggal di Jerman dan akan berkunjung ke Indonesia. Tapi, Mami tetap teguh pada pendiriannya. Naya tidak mengerti dengan rencana Orang tuanya kedepannya setelah sampai di Indonesia. Tapi terlihat jelas dari raut wajah Papi Bayu itu bahwa ada beban yang teramat berat.

Kini, kaki mereka telah melangkah keluar dari pintu rumah sederhana yang sangat nyaman itu. Berat memang, tapi mereka harus tegar, kali ini dia tidak ingin terlihat rapuh didepan dua anak gadisnya. Setelah berpamitan dan menitipkan rumahnya pada salah seorang kepercayaan mereka untuk menjaganya karena Bik Lia juga diajak kembali ke Indonesi, mereka terus menatap rumah yang sebagai tempat pulang dan selalu memberikan kenyaman itu.

"Mami.. rumah ini tidak akan mami jual kan?" Tanya Naya.

"Nggak nak..."

"Syukurlah.. karena dirumah ini Naya masih bisa merasakan kalau Opa dan Oma masih hidup dan berada diantara kita." Ucap Naya sendu.

"Mami juga merasakan hal yang sama nak.."

"Papi..Mami.. apa kalian yakin kita akan meninggalkan Jerman?" Tanya Sisil lagi.

"Tidak ada pilihan lain sayang. Maafkan Papi yang membuat keputusan besar ini dengan waktu yang sangat singkat." Jawab Papi Bayu.

Mami Rani menatap rumah peninggalan orang tuanya yang sudah direnovasi itu dengan tatapan nanar dan kosong.

"Mami.. maafkan Papi ya.. Mami harus tegar. Ini adalah keputusan terbaik untuk kita semua, meskipun kita pada akhirnya akan ketemu dengan mereka kembali." Papi Bayu merangkul pundak istrinya dan mencoba menenangkan kegundahan istrinya.

"Siapa pi?" Tanya Naya dan Sisil penasaran.

"Nanti jika sudah waktunya kalian akan tahu. Yaudah yuk kita berangkat ke Bandara sekarang." Ajak Papi yang menuntun mami menuju mobil meninggalkan dua anak gadisnya yang masih mematung memikirkan ucapan Papinya.

Setelah Sisil dan Naya masuk mobil mengikuti Papi Maminya, mobil melaju ke Bandara dengan kecepatan sedang. Mereka bertiga tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun sepanjang perjalanan. Mungkin sedang membayangkan kenangan-kenangan indah selama mereka tinggal di negeri orang.

Tak terasa setelah sekitar 30 menit perjalanan, mereka telah sampai di Bandara. Supir mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi mobil. Terlihat seorang lelaki tampan yang berjalan mendekat membantu mereka membawa barang bawaan.

Lelaki itu tersenyum dengan sangat menawan,

"Pagi menjelang siang Om, tante, Sisil dan gadis kecilku." Sapanya dengan ramah.

"Pagi Ardi." Jawab Papi dan Mami. Sedangkan Sisil hanya tersenyum dengan anggunnya ketika Ardi menyapanya.

"Hei gadis kecil, kenapa kau tidak menjawabku?"

"Kak, aku sedih harus jauh dari kakak untuk pertama kalinya." Ucap Naya cemberut.

"Hei sejak kapan gadis kecilku yang tomboy dan super duper cuek ini menjadi sangat manja?" Tanya Ardi sambil menarik hidung Naya.

"Ahh.. sakit kakak!" Teriak Naya memegangi hidungnya yang memerah.

"Maaf kan aku Nara... habisnya kau selalu menggemaskan!" Ucapnya sambil mengelus-elus pundak kepala Naya atau Nara.

"Nara.. berjanjilah untuk menungguku disana meskipun banyak lelaki yang mendekatimu Ra.. Kakak akan segera menyelesaikan permasalahan dalam hati kakak dan pekerjaan kakak disini supaya kakak segera kembali ke Indonesia untuk menemui cinta kakak. Jaga dirimu baik-baik sayang..." Lanjut Ardi.

"Pastinya kak, kakak disini juga jaga hati dan diri kakak ya.. makan yang bener! Jangan terlalu gila kerja!"

"Baiklah gadis kecilku, aku akan selalu mengingat segala nasihatmu! oh ya,, satu lagi.. aku doakan semoga kamu menjadi model yang sukses disana. Berhati-hatilah jangan sampai salah pergaulan karena di sana banyak model-model yang memiliki citra buruk. Kamu paham kan maksudku?"

"Nay, kita harus segera boarding!" Ucap Sisil. Mami hanya memandangi gadis kecilnya itu yang sudah beranjak dewasa.

"Iya kak.. aku paham.. Selamat tinggal kak. Aku mencintaimu!" Salam perpisahan Naya yang berakhir dengan sebuah pelukan. Ardi seakan tak ingin melepas pelukan tersebut. Hatinya sangat berat melepaskan Naya. Rasanya ini seperti sebuah perpisahan yang tiada lagi kata kembali.

"Ardi.. Om dan tante pamit dulu ya.."

"Aku pamit ya Ar!"

"Kak..aku juga pamit ya..!"

"Hati-hati ya Om, tante, Sisil dan gadis kecilku! sampai jumpa lagi!"

Mereka segera boarding. Masih saja tak ada yang membuka suara diantara mereka bertiga. Padahal biasanya jika Sisil dipertemukan dengan Naya akan seperti emak-emak tukang gosip bahkan sampai obrolan-obrolan tidak penting.

• • •

Indonesia,

Disebuah ruang kerja yang sangat megah beberapa rak buku tertata rapi, mungkin kalau di hitung, terdapat ribuan buku. Tak hanya itu, banyak foto-foto yang dipajang dalam ruangan tersebut menandakan bahkan pemilik ruangan adalah pribadi yang hangat.

Seorang lelaki telah berumur hampir 70 tahun duduk di kursi kebesarannya. Meskipun berumur aura penguasanya masih mendarah daging. Dia adalah Kakek Suryo Bramantya. Seorang Pendiri perusahaan raksasa bernama Bramatya Corp.

Tok.. Tok.. Tok...

"Masuk.."

Tiga orang berpakaian rapi itupun melangkah memasuki ruang kerja lelaki tua tersebut. Dan berdiri tepat didepan meja kerjanya.

"Ada info apa?" Tanyanya tanpa basa-basi.

"Hari ini, Tuan Bayu dan Nyonya Rani beserta kedua putrinya akan kembali ke Indonesia." Ucap salah seorang lelaki anak buah Suryo Bramantya.

"Lalu?"

"Menurut info orang kepercayaan yang ada disana bahwa Nona Nayura sudah memiliki kekasih tuan. Dia selalu berkunjung di kediaman mereka dan yang terakhir dia juga berada di Bandara. Apa saya perlu mencari tahu identitas lelaki tersebut tuan?"

"Tidak penting. Yang penting kita sudah berhasil menggiring mereka kembali ke Indonesia. Lalu, bagaimana perkembangan perusahannya?"

"Mereka masih memiliki 20% saham perusahaan Tuan, dan 80% saham sudah atas nama Arsa Wijaya."

"Bagus, tolong suruh Leo mengurus perusahaan itu dengan baik, aku hanya mengambilnya secara sementara, setelah itu aku akan kembalikan pada Rani setelah semua selesai."

"Baik tuan, saya mengerti maksud anda. Saya sudah siapkan semuanya untuk Nona Nayura, dan untuk menjadi model yang berpotensi disini menurut saya tidak sulit bagi Nona Nayura tuan, karena Nona sudah sangat terkenal di Berlin dan sekitarnya."

"Bagus! kau atur semua. Jadwalkan sekertarisku menemuinya minggu depan untuk menanda tangani kontrak. Aku mau cucuku menjadi Brand Ambassador produk terbaru yang sebentar lagi keluar."

"Lalu bagaimana dengan Nona Sabrina tuan?"

"Dia bukan tandingan cucuku. Urus dia, aku tak mau tahu. Yang penting, jangan sampai ada orang luar tahu jika Nayura adalah cucuku anak kandung dari Bayu Bramantya. Rahasiakan identitas asli Nayura! Apa kau mengerti?"

"Baik tuan saya mengerti. Ada lagi yang anda perlukan tuan?"

"Tidak."

"Kalau begitu saya permisi tuan, mohon maaf menganggu waktu anda." Kakek Suryo hanya mengangguk. Ketiga lelaki itupun keluar dari ruang kerja Kakek Suryo.

"Bayu..Rani.. maafkan papa melakukan ini semua. Papa sedih, ketika papa tidak kalian izinkan menemui Nayura. Papa sangat merindukan cucu papa. Maafkan Papa yang dulu tak berpihak kalian. Dan Maafkan Papa karena baru bisa menemukanmu akhir-akhir ini hingga menggiringmu kembali ke Indonesia. Papa hanya ingin menghabiskan masa tua Papa bersama cucu-cucu Papa. Papa ingin menebus kesalahan papa pada kalian. Papa merindukan kalian di rumah ini.. Maafkan Papa.." Gumam Kakek Suryo.

Diruang kerja tersebut, Kakek Suryo merenung saat-saat bahagia bersama keluarganya. Istrinya, Rani dan Intan anak perempuannya sedang sibuk mempersiapkan makanan dimeja makan, suara anak kecil memenuhi ruangan keluarga. Suryo dan Bayu sibuk mengobrol perihal Bisnis. Intan dan Rani adalah sahabat dari kecil karena orang tua mereka juga berteman baik jadi sering bertemu. Terlebih mereka sekolah di sekolahan yang sama dan selalu berada dikelas yang sama pula. Hingga akhirnya, Kakak Intan bernama Bayu jatuh cinta pada Rani dan mereka menikah.

____________________________________™

Bantu Like dan Coment ya kak 🖤

Terpopuler

Comments

Moms Rafialhusaini 🌺

Moms Rafialhusaini 🌺

ada apakah dengan Sisil 🤔

2021-12-06

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Kakek Suryo kangen berant, kayak Dilan.

2021-11-07

0

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

menarik

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah?
2 Aku akan menunggumu kak...
3 Salam Perpisahan
4 Eksekusi Plan B!
5 Rencana Kejutan untuk Gadis Manis
6 Menikah bulan depan?
7 Wanita Polos
8 Hampir saja....
9 Siapa dia ?
10 Sebuah Misi
11 Penyesalan
12 Teman Kecil Pricillia
13 Pesta Makan Malam
14 Apa? Model?
15 Jebakan Kakek #1
16 Jebakan Kakek #2
17 Jebakan Kakek #3
18 Mengagetkan !
19 Mengejutkan !
20 Rencana Pernikahan
21 Drama Queen
22 Ini Perintah! bukan pilihan!
23 Usaha Pricillia
24 Calon Istriku
25 Mata Elang itu
26 Pernyataan Cinta
27 Bramantya
28 Permintaan Maaf
29 SAH !
30 Sepupu?
31 Balada Malam Pertama (1)
32 Balada Malam Pertama (2)
33 Gosip
34 Pacar Suamiku
35 Sebuah Takdir
36 Hancurnya hati Sisil
37 Ingin Cerai
38 Serangan Dadakan
39 Rachel
40 Gentayangan
41 Old Cafe
42 Rasa Bersalah atau Cinta?
43 Tunggu Pembalasan gue!
44 Baru Awal
45 Jadi Karyawan
46 Suami Menyebalkan
47 Nafkah Lahir Batin
48 Jantung yang Push Up
49 Ketahuan
50 Amarah
51 Talia
52 Aku bukan wanita rapuh!
53 Kamu berbeda Nay!
54 Undangan Pernikahan
55 Kamu masih mencintainya...
56 Tentang Singa
57 Melamar
58 Sayang, kamu masih...................
59 Wanita Sejuta Pesona
60 Tubuhmu, mengalihkan duniaku!
61 Kekesalan Gema
62 Keresahan Nayura
63 PENGUMUMAN!
64 Cemburu
65 Ketakutan Gema
66 Cemburu Lagi
67 Gara-gara BELA !
68 Mulai Terkuak
69 Suami Istri Nakutin!
70 Komitmen
71 Kamehame
72 Menyingkirkan
73 Bertengkar
74 Curhat
75 Dingin
76 Sakit
77 Keenan Bramantya
78 Keterkejutan Naya
79 Tangis Keenan
80 Jebakan Kebahagian
81 Aurel Terkejoed !
82 Siapa yang menang?
83 Teriakan Naya
84 Naya Menghilang
85 Genta Putra Bramantya
86 Kebenaran
87 Penolakan
88 Murkanya Nayura
89 DILEMA Nayura
90 Mertua Idaman
91 Nakal
92 Merasa Beruntung
93 Kecelakaan
94 Duka
95 Permintaan Maaf
96 Air Mata Gema
97 Perhatian Gema
98 Arsa dan Rachel
99 Sisil mulai beraksi
100 Sisil Lagi
101 Aksi Keenan
102 Kembali?
103 Tidak Beres
104 Bercerita Tentang Rasa
105 Dua Lelaki Galau
106 Pergi Ke Jerman
107 Kena Jebakan Mama
108 Pernikahan Rachel
109 Kena Jebakan Juga
110 ARDI
111 Pertengkaran
112 Dua Nama dihati Naya
113 Menghapus
114 Harmonis
115 Wanita Incaran Genta
116 Reuni - I
117 Reuni - II
118 Reuni - III
119 Patah Hati
120 Nyali ciut Singa Jantan
121 Gema Menghilang
122 Cemas
123 IBLIS
124 Pengen Hamil
125 Emosi
126 Periksa
127 Rachel Nyidam
128 Keturutan
129 Disambar Petir
130 Cinta yang Sesungguhnya
131 Mulai Terungkap
132 Perhatian Genta
133 Lelaki Bucin
134 Ke Khawatiran
135 Perasaan Beladina
136 Sahabat Baru
137 Problematika Hidup
138 Lika Liku
139 Tubuh Gema Bergetar Hebat
140 sisi lain Satya
141 Lelaki selalu Salah
142 Rencana Perjodohan
143 Sama-sama Belajar
144 Zelina Jovanka Bramantya
145 Keputusan Arsa
146 Rencana Naya
147 Rachel Pergi
148 Buah Simalakama
149 Maafkan Aku...
150 Kepulangan
151 Ketakutan Gema
152 Terima kasih telah Melahirkannya
153 Jangan Menangis, Aku mohon!
154 Keguguran
155 Nurut Kata Suami
156 Lahirnya calon Menantu Bramantya
157 Silahkan Menikmati Kehancuran kalian
158 Bertemu Iblis
159 Tertangkap
160 Tamparan
161 Apa kamu mau menerima?
162 Membatalkan Pernikahan
163 Vitamin E
164 Berpamitan
165 Di Culik
166 Ingin Memakanmu
167 Gagal
168 Malam Perpisahan
169 Memanjakan King Cobra
170 Cobranya kegedean
171 Satu Sama
172 Memeriksa Kandungan
173 Tak Ingin Melihatmu!
174 Bawa Rachel Kesini
175 Arsa Cemburu
176 Suara Laknat Bela
177 Dewasa sebelum Waktunya
178 Kenapa Kembali?
179 Mantan itu Setan
180 Singa punya Anak Gajah
181 Takdir Tuhan tidak Selalu Sejalan
182 Telfon Mesya
183 Tangis Bela
184 Garangnya Mesya
185 Akankah Segera Berakhir?
186 Bela Pergi
187 Apa yang Mereka Rencanakan?
188 Aku yang Bekerja Keras, Kamu yang Menikmati
189 Bertemu Bela
190 Puncak Emosi Gema
191 Emosi berujung Penyesalan
192 Aku Melepaskanmu...
193 Syarat Memaafkan
194 Akan Mengurus Perceraian
195 Menciptakan Kebahagiaan
196 Korban Keegoisan
197 Anak Papi dan Mami
198 Korban Sinetron
199 Bye.. Bye.. Dokter Rintan
200 Makan Kaki Lima
201 Wanita Titisan Iblis
202 Nauval dan Mesya, SAH !
203 Hadiah Pernikahan untuk Mesya
204 Kamu berubah!
205 Harus Operasi !
206 Kamu Kenapa?
207 Semoga Perasaanku Saja
208 Di Rumah Sakit
209 Nasehat Kakek
210 Aku tak Sanggup Tanpamu
211 Penyusup
212 Pemakaman sudah Siap
213 Akhir Hidup
214 Wanita Sesungguhnya
215 Tampan Seperti Kamu
216 Dilarang Posting!
217 Kejutan untuk Naya
218 Belum Pulang..
219 Gundah
220 Sebuah Pesan lagi...
221 Kamu dari mana saja?
222 ke Apartemen
223 Kejutan yang Gagal !
224 Melakukan apapun yang kamu mau...
225 Kamu selalu membuatku tambah cinta..
226 Aku gak mau kamu hamil lagi..
227 Waktu Bersama Kakek
228 Ulang Tahun Twins Boy
229 Gema Baperan~
230 Gak ingin di ganggu
231 Hamili aku mas... Hamili aku..
232 Keenan, Bhima dan Bhumi
233 Gara Gara Sushie
234 Gema vs Genta
235 Apa yang terjadi sebenarnya?
236 Mencari Gema
237 Cewek apa Cowok?
238 Mengetahui Jenis Kelamin.
239 Mimpi Bhumi
240 Bertemu Genta dan Rudi
241 Panik
242 Kondisi Keenan
243 Dalang
244 Awal Penyesalan Genta
245 Telfon Tengah Malam
246 Semakin Drop
247 Dalangnya Dalang?
248 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
249 Penawaran untuk Genta
250 Aku Beneran Anak Mami kan?
251 Suasana Keluarga
252 Ingatan Keenan
253 Paginya Naya dan Gema
254 ~End
255 ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU
256 cuplikan ICPA (Bhima dan Flower)
257 Cuplikan MGM (Bhumi dan Geva)
258 ~
Episodes

Updated 258 Episodes

1
Pindah?
2
Aku akan menunggumu kak...
3
Salam Perpisahan
4
Eksekusi Plan B!
5
Rencana Kejutan untuk Gadis Manis
6
Menikah bulan depan?
7
Wanita Polos
8
Hampir saja....
9
Siapa dia ?
10
Sebuah Misi
11
Penyesalan
12
Teman Kecil Pricillia
13
Pesta Makan Malam
14
Apa? Model?
15
Jebakan Kakek #1
16
Jebakan Kakek #2
17
Jebakan Kakek #3
18
Mengagetkan !
19
Mengejutkan !
20
Rencana Pernikahan
21
Drama Queen
22
Ini Perintah! bukan pilihan!
23
Usaha Pricillia
24
Calon Istriku
25
Mata Elang itu
26
Pernyataan Cinta
27
Bramantya
28
Permintaan Maaf
29
SAH !
30
Sepupu?
31
Balada Malam Pertama (1)
32
Balada Malam Pertama (2)
33
Gosip
34
Pacar Suamiku
35
Sebuah Takdir
36
Hancurnya hati Sisil
37
Ingin Cerai
38
Serangan Dadakan
39
Rachel
40
Gentayangan
41
Old Cafe
42
Rasa Bersalah atau Cinta?
43
Tunggu Pembalasan gue!
44
Baru Awal
45
Jadi Karyawan
46
Suami Menyebalkan
47
Nafkah Lahir Batin
48
Jantung yang Push Up
49
Ketahuan
50
Amarah
51
Talia
52
Aku bukan wanita rapuh!
53
Kamu berbeda Nay!
54
Undangan Pernikahan
55
Kamu masih mencintainya...
56
Tentang Singa
57
Melamar
58
Sayang, kamu masih...................
59
Wanita Sejuta Pesona
60
Tubuhmu, mengalihkan duniaku!
61
Kekesalan Gema
62
Keresahan Nayura
63
PENGUMUMAN!
64
Cemburu
65
Ketakutan Gema
66
Cemburu Lagi
67
Gara-gara BELA !
68
Mulai Terkuak
69
Suami Istri Nakutin!
70
Komitmen
71
Kamehame
72
Menyingkirkan
73
Bertengkar
74
Curhat
75
Dingin
76
Sakit
77
Keenan Bramantya
78
Keterkejutan Naya
79
Tangis Keenan
80
Jebakan Kebahagian
81
Aurel Terkejoed !
82
Siapa yang menang?
83
Teriakan Naya
84
Naya Menghilang
85
Genta Putra Bramantya
86
Kebenaran
87
Penolakan
88
Murkanya Nayura
89
DILEMA Nayura
90
Mertua Idaman
91
Nakal
92
Merasa Beruntung
93
Kecelakaan
94
Duka
95
Permintaan Maaf
96
Air Mata Gema
97
Perhatian Gema
98
Arsa dan Rachel
99
Sisil mulai beraksi
100
Sisil Lagi
101
Aksi Keenan
102
Kembali?
103
Tidak Beres
104
Bercerita Tentang Rasa
105
Dua Lelaki Galau
106
Pergi Ke Jerman
107
Kena Jebakan Mama
108
Pernikahan Rachel
109
Kena Jebakan Juga
110
ARDI
111
Pertengkaran
112
Dua Nama dihati Naya
113
Menghapus
114
Harmonis
115
Wanita Incaran Genta
116
Reuni - I
117
Reuni - II
118
Reuni - III
119
Patah Hati
120
Nyali ciut Singa Jantan
121
Gema Menghilang
122
Cemas
123
IBLIS
124
Pengen Hamil
125
Emosi
126
Periksa
127
Rachel Nyidam
128
Keturutan
129
Disambar Petir
130
Cinta yang Sesungguhnya
131
Mulai Terungkap
132
Perhatian Genta
133
Lelaki Bucin
134
Ke Khawatiran
135
Perasaan Beladina
136
Sahabat Baru
137
Problematika Hidup
138
Lika Liku
139
Tubuh Gema Bergetar Hebat
140
sisi lain Satya
141
Lelaki selalu Salah
142
Rencana Perjodohan
143
Sama-sama Belajar
144
Zelina Jovanka Bramantya
145
Keputusan Arsa
146
Rencana Naya
147
Rachel Pergi
148
Buah Simalakama
149
Maafkan Aku...
150
Kepulangan
151
Ketakutan Gema
152
Terima kasih telah Melahirkannya
153
Jangan Menangis, Aku mohon!
154
Keguguran
155
Nurut Kata Suami
156
Lahirnya calon Menantu Bramantya
157
Silahkan Menikmati Kehancuran kalian
158
Bertemu Iblis
159
Tertangkap
160
Tamparan
161
Apa kamu mau menerima?
162
Membatalkan Pernikahan
163
Vitamin E
164
Berpamitan
165
Di Culik
166
Ingin Memakanmu
167
Gagal
168
Malam Perpisahan
169
Memanjakan King Cobra
170
Cobranya kegedean
171
Satu Sama
172
Memeriksa Kandungan
173
Tak Ingin Melihatmu!
174
Bawa Rachel Kesini
175
Arsa Cemburu
176
Suara Laknat Bela
177
Dewasa sebelum Waktunya
178
Kenapa Kembali?
179
Mantan itu Setan
180
Singa punya Anak Gajah
181
Takdir Tuhan tidak Selalu Sejalan
182
Telfon Mesya
183
Tangis Bela
184
Garangnya Mesya
185
Akankah Segera Berakhir?
186
Bela Pergi
187
Apa yang Mereka Rencanakan?
188
Aku yang Bekerja Keras, Kamu yang Menikmati
189
Bertemu Bela
190
Puncak Emosi Gema
191
Emosi berujung Penyesalan
192
Aku Melepaskanmu...
193
Syarat Memaafkan
194
Akan Mengurus Perceraian
195
Menciptakan Kebahagiaan
196
Korban Keegoisan
197
Anak Papi dan Mami
198
Korban Sinetron
199
Bye.. Bye.. Dokter Rintan
200
Makan Kaki Lima
201
Wanita Titisan Iblis
202
Nauval dan Mesya, SAH !
203
Hadiah Pernikahan untuk Mesya
204
Kamu berubah!
205
Harus Operasi !
206
Kamu Kenapa?
207
Semoga Perasaanku Saja
208
Di Rumah Sakit
209
Nasehat Kakek
210
Aku tak Sanggup Tanpamu
211
Penyusup
212
Pemakaman sudah Siap
213
Akhir Hidup
214
Wanita Sesungguhnya
215
Tampan Seperti Kamu
216
Dilarang Posting!
217
Kejutan untuk Naya
218
Belum Pulang..
219
Gundah
220
Sebuah Pesan lagi...
221
Kamu dari mana saja?
222
ke Apartemen
223
Kejutan yang Gagal !
224
Melakukan apapun yang kamu mau...
225
Kamu selalu membuatku tambah cinta..
226
Aku gak mau kamu hamil lagi..
227
Waktu Bersama Kakek
228
Ulang Tahun Twins Boy
229
Gema Baperan~
230
Gak ingin di ganggu
231
Hamili aku mas... Hamili aku..
232
Keenan, Bhima dan Bhumi
233
Gara Gara Sushie
234
Gema vs Genta
235
Apa yang terjadi sebenarnya?
236
Mencari Gema
237
Cewek apa Cowok?
238
Mengetahui Jenis Kelamin.
239
Mimpi Bhumi
240
Bertemu Genta dan Rudi
241
Panik
242
Kondisi Keenan
243
Dalang
244
Awal Penyesalan Genta
245
Telfon Tengah Malam
246
Semakin Drop
247
Dalangnya Dalang?
248
Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
249
Penawaran untuk Genta
250
Aku Beneran Anak Mami kan?
251
Suasana Keluarga
252
Ingatan Keenan
253
Paginya Naya dan Gema
254
~End
255
ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU
256
cuplikan ICPA (Bhima dan Flower)
257
Cuplikan MGM (Bhumi dan Geva)
258
~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!