Desahan Cinta Satu Malam

Desahan Cinta Satu Malam

Hilang Perawan

"Tuan, tambah minumnya?"

"Bagaimana kalau kita pindah tempat?"

"Oh, lihatlah punyaku. Sangat besar dan sudah siap Tuan jamah. Apa Tuan mau?"

***

Sinar cahaya lampu disko, sungguh membuat mata silau ketika di dalamnya. Minuman, musik dan juga tarian membuat sejumlah muda-mudi membuat diri lupa waktu.

Tak hanya muda-mudi saja, bahkan om-om dan juga kalangan orang penting suka sekali dengan tempat-tempat seperti itu.

Dua orang gadis yang masih polos akan club malam, malam itu masuk sebagai pelayan di sana. Salah satu dari gadis tersebut bernama, Cherry Keith. Gadis berusia 18 tahun ini sebentar lagi akan merayakan kelulusan di sekolah. Begitu juga dengan satu gadis di sampingnya.

"Ini yang namanya club malam?" tanya Cherry, memperhatikan seluruh klub dengan terheran-heran. Tentu saja, itu pertama kalinya ia masuk ke club malam.

"Iya, ini club malam yang sering aku bicarakan itu. Ayolah, pasti kakak sudah menunggu kita di dalam sana, Cherry. Kita akan bekerja di sini, bukan menikmati musik!" seru temannya.

Teman Cherry ini bernama Lui, gadis berdarah Tionghoa ini memang sedikit bebas kehidupannya. Dia memiliki ibu, yang dimana ibunya tidak mau mengakui kelahirannya. Jadi Lui memanggil ibunya sendiri dengan sebutan kakak.

Di waktu senggang, Lui selalu membantu ibunya—kakaknya di club' itu sebagai seorang pelayan saja.

"Apakah kamu sering bekerja begini?" tanya Cherry, berbisik.

"Hei, bisa tidak kalau ngomong itu yang keras. Musiknya terlalu kencang, jadi aku tidak mendengar apa yang kamu katakan, Cher. Berhentilah jadi gadis pemalu!" tegas Lui.

Namun, memang sifat pemalu milik Cherry. Ia hanya bisa berbisik ketika hendak bicara dengan sahabatnya. Feredica, sang kakak atau ibu dari Lui segera meminta keduanya bekerja. Kali itu pertama bagi Cherry bekerja di tempat seperti itu. Ia masih sedikit kaku melakukan pelayanan kepada pelanggan cafe.

Sampai pada akhirnya Feredica, memanggil keduanya untuk menggantikan pekerjaannya untuk satu pelanggannya. "Kalian berdua jika tidak memiliki pekerjaan, gantiin aku, okay!" perintahnya.

"Kerjaan apa, Kak?" tanya kedua gadis muda itu secara bersamaan.

"Kau, kau pergi ke ruang 18," perintah Feredica menunjuk Lui. "Lalu untukmu, Cherry, kamu harus layani Tuan tampan tamu vvip kita yang ada di ruang 2," lanjutnya.

"Apa kalian mengerti, girls?" imbuhnya dengan centil.

"Baik, Kak!"

Keduanya berpisah. Mereka masuk di masing-masing pekerjaan yang sudah Feredica berikan kepada mereka. Awalnya, Cherry sedikit gugup karena itu pertama kali baginya. Tapi demi uang, dia rela melakukan pekerjaan itu.

"Aku tidak boleh ragu. Demi uang jajanku!" Cherry menyakinkan dirinya supaya bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.

Baru saja gadis itu melangkahkan kakinya masuk, Tuan tampan itu memintanya untuk menutup mata dan juga tidak boleh protes. "Diam di sana dan tutup matamu!" pintanya.

'Astaga, suaranya seksi sekali,' batin Cherry langsung menutup matanya. "Tu-Tuan, anda ..."

'Cherry, kau tak perlu gugup. Kau hanya perlu menemaninya saja, bukan untuk hal lain.' imbuhnya dalam hati.

Gadis itu pun hanya menurut saja dengan ucapan tamu yang katanya tampan dan kaya raya itu. Ia memejamkan matanya, kemudian Tuan tampan itu mendekatinya. "Tutup matamu menggunakan kain ini dan jangan mengintip," Tuan tampan itu memberikan selembar kain penutup ditangan Cherry.

Suara langkah kakinya bisa Cherry dengar meski di dalam sana ada suara musik yang mengganggu. Ruang dengan kedap suara itu juga membuatnya pusing karena saking gelapnya ditambah ditutup matanya. Gadis ini merasakan jika Tuan tampan itu datang mendekatinya. Bagaimana tidak takut, Tuan itu mendekatinya sampai menyentuh lengannya.

"Tuan," tepis Cherry. "Kenapa Tuan menyentuhku?" gerutunya.

"Ini pekerjaanmu, bukan? Maka—puaskan aku dan kau akan mendapatkan upahmu!" tangan yang besar itu menarik lengan kecil Cherry dan menuntunnya ke ranjang yang entah dimana letaknya. Sebab saat itu mata Cherry yang ditutup tidak bisa melihat ada ranjang di ruangan tersebut.

"Ah, Tuan! Apa yang hendak kau lakukan! Aku bu--"

"Jangan coba-coba kau membuka penutup matamu, atau kau akan menanggung akibatnya!" sentak Tuan itu dengan nada yang tegas.

Tangan Cherry gemetar. Ia tak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti itu. Percuma baginya untuk berteriak minta tolong karena hal itu tidak akan mungkin terjadi. Tangan Tuan itu mulai nakal, menyentuh bagian tubuh atas miliknya dengan sedikit memaksa.

"Tu-tuan … apa yang ingin anda lakukan?" Cherry mulai merintih ketakutan, sampai ia kembali bicara formal pada pria itu.

"Layani aku, maka aku akan membuatmu bahagia …." bisik Tuan itu.

Meronta baginya juga tiada hasilnya, dengan terpaksa Cherry pun menurut saja dengan Tuan itu. Malam semakin larut, Tuan tampan itu sudah menjamah tubuhnya sebanyak 3 kali sampai membuatnya tidak berdaya. Ali-alih ingin tahu siapa Tuan tampan itu, Cherry malah tertidur pulas setelah tubuhnya dihabisi oleh tubuh kekar seorang Tuan tampan yang misterius.

"Rupanya dia masih perawan. Baru saja kulitnya disentuh, badannya sudah bergetar. Kenapa dia bekerja di tempat seperti ini?" gumam Tuan itu?

"Wajahnya juga sangat manis, bibir tipisnya ini … ah, akhirnya aku bisa melakukan itu meski harus dipancing dengan obat sialan itu." ucap Tuan itu sembari menyeletuk korek apinya dan menyalakan rokoknya.

Melihat tubuh mungil Cherry yang dipenuhi dengan bekas gigitan mesranya membuat Tuan tampan itu merasa kasihan. Ia memberikan sebuah kalung berliontin bentuk ubur-ubur berwarna biru muda, lalu meninggalkannya begitu saja.

'Jika kita memang ditakdirkan bertemu kembali, maka kita akan bertemu lagi suatu saat nanti. Sampai berjumpa lagi, gadisku ….'

Tuan itu berlalu begitu saja dengan meninggalkan sejumlah uang yang cukup banyak untuk Cherry. Sementara itu, Lui juga mengalami hal yang sama seperti dirinya. Namun, bedanya Lui tahu dengan siapa ia melakukan hubungan terlarang tersebut. Bahkan Lui juga menikmati permainan itu dengan ditemani oleh Feredica kakaknya.

_

Di pagi hari, Cherry terbangun dari tidurnya. Ia melihat keadaan sekitar dan mulai mengingat ketika dirinya tengah melihat tubuhnya hanya dibalut menggunakan selimut berwarna putih. "Astaga, aku ada di mana ini?"

"Tunggu, kenapa pakaianku ada di—bawah?"

"Ada bekas apa ini, putih-putih?"

Cherry mencoba untuk mengingat-ingat kembali.

'Tuan, anda mau apa? Tolong yang pelan sedikit … aduh, sakit, Tuan!'

Ingatannya mulai terbentuk. Mengingat jika dirinya telah melepas kehormatannya untuk pria asing membuatnya sangat jijik dengan dirinya sendiri. Segera mungkin ia memakai bajunya kembali dan pergi dari tempat terkutuk itu.

Bluk!

Suara benda padat terjatuh. Cherry pun menoleh ke arah ranjang dan melihat ada segepok uang di lantai dekat tempat tidur. "Uang siapa ini?" gumamnya lirih. Gadis itu semakin yakin jika uang itu pemberian dari pria semalam. Ia menyimpan di tasnya dan segera pergi mencari Lui.

Sayangnya, Cherry tidak dapat menemukan sahabatnya itu. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke rumah dan membuang kenangan cinta satu malam itu yang telah merenggut kehormatannya. Menjadi seorang yatim piatu memang membuatnya sangat menderita.

Orang tuanya meninggal ketika ia masih kecil, selama hidupnya ia diasuh oleh neneknya. Neneknya juga meninggal setahun sebelum Cherry lulus sekolah menengah atas. Sejak lulus sekolah, ia sudah mencari pekerjaan apapun agar bisa menghidupi dirinya sendiri.

Semua pekerjaan ia lakukan meski harus menjadi seorang wanita penghibur. Meski Cherry adalah seorang gadis yang panggilan, itu tidak berarti dirinya melakukan **** bebas atau melakukan hal yang negatif. Gadis ini murni menemani tidur saja tanpa melakukan hubungan itu. Itu sebabnya, ketika bersama dengan Tuan tampan misterius itu, dirinya masih seorang gadis perawan.

'Tuhan, kenapa Engkau mengambil nyawa kedua orang tuaku ketika aku masih kecil. Lalu, Engkau juga mengambil nenekku sebelum aku mengajaknya foto wisuda, dan sekarang … aku kehilangan masa depanku—kesucianku. Apakah aku masih bisa bahagia? Lalu, kapan hal itu akan terjadi?'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!