Ash, Kamu Milikku

Ash, Kamu Milikku

Percobaan Bunuh Diri Ke 21

Hari itu di malam yang sangat dingin seorang pria dengan penampilan lusuh tak terurus sedang bersiap-siap bunuh diri di kamar apartemennya, dengan tali yang sudah di gantung di atas langit pria itu hanya tinggal mengaitkan kepalanya untuk segera mati.

Deru nafasnya tidak teratur seolah pria itu ragu melakukannya. TIDAK!

Sekali lagi pikirannya menghentikan aksi gilanya tersebut, seolah orang-orang sedang berteriak di dalam otaknya membuat pria itu segera turun dari ranjang tak jadi untuk bunuh diri.

Ia buka jendela kamar membiarkan angin malam yang sangat dingin masuk ke dalam ruangan sempit itu. Pikirannya yang sedang kacau itu segera terhenti setelah ia melihat ke langit sana dengan tatapan kosong.

Kekosongan dalam tatapannya itu seolah menggambarkan bahwa hidupnya tidak bahagia, merasa percuma hidup tanpa ada tujuan yang ingin di capai.

Pria itu bernama Mahija Kenny, memiliki kepribadian yang aneh sifatnya tertutup dan catatan medis bahwa dirinya terkena penyakit bipolar.

Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, mudah stres hingga berbagai percobaan bunuh diri yang selalu gagal dilakukan olehnya. Kenny sudah berada dalam fase depresi berat melihat dari gejalanya.

Kenny adalah anak kedua serta anak terakhir dari keluarga yang terkenal dengan kekayaan yang dimiliki dari turun menurun. Perusahaan orangtua Kenny tak main-main pendapatannya, cabangnya banyak dan sudah lumayan terkenal di kalangan masyarakat. Perusahaannya bernama Mahija, dan nama itu di berikan juga pada Kenny.

Semua orang pasti mengira kalau keluarga Kenny adalah keluarga yang harmonis, beruntung nasibnya, dan pastinya bahagia dengan semua kekayaan yang ada.

Tapi tidak! Kenny sebagai anak kedua dari keluarga itu malah memiliki gangguan mental bipolar. Di sebabkan oleh lingkungan rumah yang terlalu kaku, orang tua selalu dingin padanya dan lebih mementingkan perusahaan serta aturan ketat yang diberikan pada Kenny sedari kecil.

Kenny, orang-orang yang mengenal dirinya pasti akan terus menyanjung ketampanannya. Kesempurnaan penampilan Kenny menutupi kekurangan dalam dirinya.

Menutup diri dari orang-orang adalah hal yang sering di lakukan oleh Kenny sehingga anak itu tak banyak di ketahui oleh masyarakat kecuali kakaknya Charlie Sagara.

Pria penuh senyuman di wajahnya itu mampu memperluas relasi di masyarakat. Terutama mereka-mereka yang tergolong kaya raya. Kenny akan menjadi penerus perusahaan Mahija, namun rencana itu pupus setelah ada kabar dari dokter.

Charlie seorang dokter di rumah sakit ternama, tak mungkin ia pindah profesi menjadi pengusaha. Namun karena kondisi Kenny saat ini, Charlie di paksa belajar kembali mengenai ekonomi.

Begitulah orang tua mereka yang obsesi mempertahankan perusahaan hingga tidak memikirkan bagaimana perasaan seorang anak yang terpaksa mengikuti perintah mereka.

Saat ini pun Charlie berlari di sepanjang lorong apartemen yang di sewa Kenny untuk menjadi tempat percobaan bunuh dirinya yang ke 21.

"KENNY KENNY."

Brak

Charlie mendobrak pintu apartemen yang terkunci, ia yakin adik satu-satunya itu sedang mencoba bunuh diri lagi.

Kenny yang sedang menikmati hempasan angin dari jendela pun hanya diam menatap pintu yang sedang di dobrak oleh kakaknya Charlie.

Wajah Kenny datar tak mempedulikan teriakan Charlie dan Kenny terlihat menghela nafas seolah pasrah dengan hidupnya yang menyedihkan ini.

Setelah pintu berhasil di dobrak Charlie menatap Kenny merasa lega adiknya itu tidak mati. Segera Charlie menghampiri dan memeluk Kenny.

Kenny diam, ia bahkan tidak membalas pelukan Charlie.

"Syukurlah kau masih hidup." Nafas Charlie masih terengah-engah setelah berlarian dan membuang tenaga saat mendobrak pintu tadi.

Setelah pelukan mereka selesai, Charlie melirik ke arah samping dimana tali bunuh diri masih menggantung di sana. Ia kesal, segera ia tarik tali itu lalu di lempar ke luar jendela hingga jauh jaraknya.

"Sadarlah Kenny! Jangan lakukan hal bodoh itu lagi."

Kenny tetap diam, mulutnya tertutup rapat saat Charlie memberikan peringatan. Saat itu juga empat bodyguard berbaju hitam berlari masuk ke dalam kamar, mereka di tugaskan untuk memperketat pengawasan Kenny.

Kenny memang sering melarikan diri dari mereka hal itu hanya terjadi saat penyakit Kenny kambuh, ia akan kabur mencari tempat sepi tersembunyi untuk di jadikan tempat bunuh dirinya. Namun sudah 21 kali Kenny gagal melakukannya.

Beberapa di gagalkan oleh bodyguard, orang lain, dan lebih seringnya di gagalkan oleh Charlie.

"Tuan Charlie, kami akan mengambil alih tuan muda Kenny." Kata salah satu bodyguard di antara empat orang itu.

Charlie menatap Kenny sejenak lalu ia beralih ke para bodyguard "Tidak, aku yang akan membawanya. Kalian pergilah, katakan pada ayah kalau Kenny bersamaku."

Ke empat orang itu saling pandang satu sama lain, mengingat dia adalah Charlie bukankah tidak masalah kalau Kenny bersama kakaknya.

"Baiklah tuan Charlie, kami permisi."

Mereka berempat menunduk bersama dan mulai pergi dari tempat itu. Charlie kembali melihat Kenny yang sedang menatap ke bawah jendela sana, kota yang penuh cahaya lampu dan ramai.

"Hari ini ada festival, semua orang keluar dan bermain-main." Jelas Charlie. Yah, ia tetap menjelaskan keadaan kota mereka walaupun Kenny tak mungkin menjawab perkataannya melihat adiknya itu dalam mood yang tidak baik-baik saja.

"Ayo kita keluar." Charlie hendak pergi, namun ia berhenti dan berbalik. Ia hampiri Kenny lalu menarik pergelangan tangannya. Kenny tidak berontak sama sekali, pria itu hanya bisa mengekor Charlie di belakang.

Dengan membawa mobil mewah Charlie melesat di jalanan hingga menarik para pejalan kaki terutama mereka yang menuju tempat festival.

"Kau akan membawaku kemana?"

Charlie terkejut sampai-sampai mulutnya terbuka sedikit mendengar adiknya itu bertanya tanpa melihat ke arahnya. Walaupun begitu, Charlie tersenyum bahagia setidaknya mood Kenny kembali normal.

"Festival. Tolong jangan langsung menolaknya, aku sudah membeli semua tiket wahana di sana." Ujar Charlie sembari menunjukkan semua tiket yang di belinya.

Kenny yang tadi menatap kaca mobil kini beralih ke tiket yang di tunjukkan Charlie. Tak ada kata yang di lontarkan olehnya, Kenny benar-benar irit dalam berbicara.

Lain halnya di tempat yang berbeda.

"Ash cepatlah! Kita tidak boleh melewatkan satu wahana pun di sini." Teriak seorang gadis cantik yang bertubuh mungil.

Memanggil temannya Ash yang bertubuh tinggi bak model, wajahnya cantik dan ia kini sedang tersenyum tertawa kecil melihat kelakuan absurb temannya itu. Amara Azzura, si kecil yang sebenarnya sama umurnya dengan Ash.

Keduanya bertolak belakang tapi mereka sudah menjadi sahabat yang tidak terpisahkan.

Amara seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya tapi Ash berasal dari keluarga biasa saja. Kedua orang tua Amara harmonis sedang Ash tidak, hanya ibunya lah yang memberi perhatian penuh pada Ash.

Kuliah di Universitas yang sama tapi jurusan yang berbeda, Ash mengambil fakultas perguruan dan Amara mengambil fakultas kedokteran.

Terpopuler

Comments

Voxryn

Voxryn

Halo semua👋
senang sekali bisa bertemu kalian lagi, saya harap novel baru kali ini sangat menyenangkan untuk di baca.
jangan lupa like, komen, dan subscribe 🥰

2023-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!